Anda di halaman 1dari 3

4 Jenis Obat-obatan untuk Mengatasi Aritmia Jantung

Amazine | Online Popular Knowledge

Aritmia (arrhythmia) adalah kondisi dimana jantung tidak


berdetak dengan irama yang normal.
Ada dua jenis aritmia, yaitu takikardia dan bradikardia.
Gejala Aritmia Jantung
Gejala aritmia yang paling terlihat adalah jantung berdenyut terlalu cepat atau
terlalu lambat.
Gejala ini bisa digambarkan sebagai perasaan berdebar-debar.
Nyeri dada yang disertai sesak nafas dan pusing adalah beberapa gejala aritmia
lainnya. Pada kasus tertentu, penderita bisa mengalami pingsan.
Penyebab Aritmia Jantung
Banyak faktor yang bisa menyebabkan aritmia jantung.
Saat serangan jantung, misalnya, suplai darah ke jantung akan
terganggu. Kondisi ini akan merusak otot jantung sehingga menimbulkan aritmia.
Penyebab lainnya termasuk penyakit arteri koroner dan perubahan otot jantung
(salah satu penyebab umum adalah kardiomiopati).
Bahkan masa penyembuhan setelah operasi jantung juga dapat memicu aritmia
jantung.
Diabetes, tekanan darah tinggi, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, merokok,
stres, dan sengatan listrik, menjadi penyebab aritmia lainnya.
Pengobatan herbal juga bisa menjadi penyebab aritmia.
Hipertiroidisme dapat menyebabkan aritmia jantung pada anak-anak.
Obat-obatan untuk Aritmia Jantung
Pilihan untuk menangani gejala aritmia jantung cukup banyak. Salah satunya
adalah penggunaan obat-obatan.
Berikut adalah berbagai obat untuk aritmia:

1. Obat Anti-aritmia (Antiarrhythmic drugs)


Obat-obat ini cukup ampuh untuk mengurangi gejala takikardia.
Berikut adalah daftar obat yang biasa diresepkan:
- Amiodarone
- Bepridil Hidroklorida
- Disopyramide
- Dofetilide
- Dronedarone
- Flecainide
- Ibutilide
- Lidocaine
- Procainamide
- Propafenone
- Propranolol
- Quinidine
- Sotalol
- Tocainide
2. Calcium channel blockers
Obat-obatan ini membantu menurunkan pemompaan jantung sehingga
pembuluh darah akan rileks dan memperlambat denyut jantung.
Obat-obatan calcium channel blockers yang umum diresepkan untuk mengelola
aritmia jantung diantaranya:
- Amlodipine
- Diltiazem
- Felodipin
- Isradipine
- Nicardipine
- Nifedipin
- Nisoldipine

- Verapamil
3. Beta blockers
Obat ini memblokir efek adrenalin sehingga mengurangi kemungkinan
hipertensi.
Berikut adalah beberapa obat-obatan beta blockers yang sering diresepkan:
- Acebutolol
- Atenolol
- Bisoprolol
- Metoprolol
- Nadolol
- Nebivolol
- Propranolol
4. Antikoagulan
Antikoagulan dikenal sebagai obat pengencer darah. Artinya, antikoagulan
berfungsi untuk mencegah darah dari pembekuan atau koagulasi.
Sebagian besar serangan jantung terjadi akibat adanya penggumpalan darah.
Jadi, penggunaan obat-obatan ini penting untuk mencegah komplikasi aritmia
jantung.
Termasuk antikoagulan diantaranya:
- Warfarin
- Aspirin
Sebagian besar kasus aritmia sebenarnya tidak memerlukan obat-obatan. Obatobatan hanya diresepkan pada kasus aritmia jantung parah.[]

Anda mungkin juga menyukai