Anda di halaman 1dari 17

Cranes dan

Alat
Pengangkat

Alat Pengangkat

Pendahuluan
Standar PTFI No. 2.15 dibuat untuk memberikan pedoman
yang jelas bagi pengelolaan crane guna memastikan agar
memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, termasuk praktek-praktek yang aman
berdasarkan standar internasional untuk mencegah
kemungkinan kecelakaan yang bisa ditimbulkan dalam
pengoperasiannya.
Kecelakaan Pekerjaan Pengangkatan

Alat Pengangkat

Standar PTFI No. 2.15


Elemen-elemen Utama:
Semua crane harus dioperasikan sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat dan kapasitas angkat yang telah ditentukan.
Hanya personel yang memiliki lisensi yang sesuai berikut yang
diperbolehkan mengoperasikan crane:
o Operator yang telah ditunjuk dan memiliki kompetensi.
o Peserta pelatihan yang berada dibawah pengawasan langsung
instruktur.
o Personel perawatan dan pengetesan, saat diperlukan untuk
melaksanakan tugas mereka.
o Petugas inspeksi.

Alat Pengangkat

Standar PTFI No. 2.15

Semua crane harus memiliki identifikasi yang


jelas, yang mencakup hal-hal berikut:
o Safe Working Load (dalam metric ton).
o Tahun dibuat
Semua crane harus dirawat secara teratur dan
memenuhi standar-standar yang berlaku dan
diakui secara nasional dan internasional.
Seluruh crane harus catat dalam sistem baku atau
melalui sistem pencatatan lain yang disediakan
oleh perusahaan dan data tersebut harus
diperbarui secara berkala.

Alat Pengangkat

PERSYARATAN PELATIHAN
Operator, mekanik , dan petugas inspeksi crane harus mengikuti
program-program pelatihan dan lulus semua ujian yang terkait.
Pelatihan penyegaran tahunan juga harus dilaksanakan.
Pelatihan mencakup dua bagian dasar:
o Pengetahuan tentang peraturan, persyaratan, batasanbatasan.
o Pelatihan praktek di lokasi kerja.
Modul-modul memenuhi standar-standar kerja nasional dan
internasional.
Hasil pelatihan didokumentasikan dan tingkat kemahiran harus
ditetapkan untuk memastikan bahwa keterampilan personel tidak
ketinggalan dengan perkembangan.

Alat Pengangkat

PERSYARATAN PELATIHAN

Proses kualifikasi awal personel harus mencakup:


o Pelatihan praktek langsung di lapangan dipenuhi oleh karyawan.
o Pelatihan dilaksanakan dibawah pengarahan operator crane
yang memiliki kualifikasi, yang namanya telah terdaftar dalam
Buku Tambang.
o Ujian tertulis, lisan dan praktek dilakukan untuk memastikan
pengetahuan dan ketrampilan peserta.
o Hasil pelatihan yang membuktikan kompetensi peserta
didokumentasikan dengan baik dan dapat diakses bila diperlukan
setiap saat.

Alat Pengangkat

PERSYARATAN PELATIHAN

Sertifikasi untuk penguji atau instruktur dan Petugas Inspeksi


Internal harus dilaksanakan di luar institusi kecuali seorang atau
beberapa orang yang kompeten dan bersertifikasi tersedia di lokasi
kerja.

Alat Pengangkat

Pelatihan

Personel harus kompeten dan memiliki wewenang untuk


mengoperasikan crane; memasang atau melakukan rigging pada
muatan; memberikan sinyal-sinyal untuk mengontrol pengangkatan;
atau melakukan inspeksi, merawat atau mengetes crane, hoist,
memeriksa umur personel, alat pengangkat atau alat rigging.
Harus ada sistem untuk menetapkan waktu operasi minimum,
frekuensi operasi dan pengetesan untuk memastikan kompetensi
bagi setiap kelas crane.
Karyawan yang ditunjuk sebagai operator, mekanik, dan petugas
inspektor harus mendapatkan pelatihan yang sesuai, sertifikasi
dan memiliki lisensi.

Alat Pengangkat
Perencanaan Pengangkatan & Dokumentasi Alat
1. Setiap departemen terkait harus menyusun dan memiliki
pencatatan (register) alat angkat yang kritis, mengidentifikasi
bahaya-bahanya, penangannganannya, dsb.
Perencanaan & Dokumentasi mencakup:
o Data pengangkatan
o Data alat
o Data rigging
o Perhitungan pengangkatan
o Jarak dengan kabel listrik dan area-area proses
o Bahaya-bahaya lokal dan pengendaliannya

Alat Pengangkat
Perencanaan Pengangkatan & Dokumentasi Alat
2. Operator crane dan kru rigging yang terlibat
dalam pengangkatan kritis harus diberikan
kesempatan untuk memberikan input dalam
rencana pengangkatan dan dikonsultasikan
sebelum melakukan finalisasi terhadap rencana.
3. Pengangkatan yang tidak tercakup dalam
rencana pengangkatan yang rinci harus dilakukan
penilaian risiko.
4. Apabila memungkinkan atau apabila berat
pengangkatan tidak diketahui secara pasti, crane
harus dilengkapi dengan load cell dimana berat
muatan terlihat dalam kisaran yang dapat dilihat
oleh operator.
5. Apabila memungkinkan, crane harus dilengkapi
dengan anti two-block device atau sakelar
pembatas (limit switch) yang mencakup alarm
suara dan visual.

Alat Pengangkat

Pengoperasian Crane
1. Harus ada proses yang terdokumentasi yang memastikan
bahwa semua komponen kritis diinspeksi dan tersedia sebelum
crane diserahterimakan dan digunakan .
2. Operator melaksanakan pemeriksaan
safety pra-operasional untuk setiap
gilir kerja crane digunakan dan data
pemeriksaan ini harus disimpan di
dalam crane.
3. Crane hanya boleh dioperasikan
dengan menggunakan peralatan K3
yang standar.

Alat Pengangkat

Pengoperasian Crane
4. Harus ada prosedur yang terdokumentasi, yang mengharuskan :
o Semua sambungan rigging harus diperiksa dan dalam kondisi yang
benar sebelum mulai melakukan pengangkatan.
o Pemeriksaan bahwa muatan yang diangkat berada dalam batas
kapasitas crane dan alat pengangkatan yang telah ditentukan dan
juga berada dalam batas yang sesuai dengan yang telah ditentukan
dalam rencana pengangkatan.
o Pemeriksaan terhadap semua alat keselamatan atau pembatas
kelebihan beban (overload limiter) untuk memastikan bahwa alatalat tersebut tidak kelebihan beban atau cut out.
5. Semua lifting hook (kecuali untuk grab dan chain shortening hook)
harus dilengkapi dengan safety latch untuk mencegah agar muatan tidak
lepas secara tidak sengaja, kecuali ditentukan lain dalam penilaian
risiko.

Alat Pengangkat

Pengoperasian Crane
6. Memperhatikan dan memastikan keselamatan orang dan barang di
lingkungan sekitar pada saat mengayunkan (swing) barang.
7. Tidak meninggalkan kontrol crane pada saat muatan sedang
tergantung.
8. Crane yang bergerak di atas harus dilengkapi alarm suara atau alat
peringatan yang sejenis.
9. Tag line harus dipasang pada muatan yang memerlukan pengamanan
atau panduan sementara dalam keadaan tergantung. Muatan harus
benar-benar aman dan seimbang dalam sling atau alat pengangkat.
Kecelakaan Crane

Alat Pengangkat

Pengoperasian Crane
10. Menggunakan metoda komunikasi yang baku dan pipahami semua pihak
yang terlibat dalam pengoperasian.
11. Harus ada prosedur untuk mencegah digunakannya alat pengangkat atau
alat rigging dalam operasi pengangkatan apabila alat tersebut telah
digunakan untuk menarik/menderek.
12. Crane bergerak harus memiliki tabel kapasitas muatan (rating capacity
chart) yang dipasang dalam posisi yang mudah terlihat oleh operator
crane atau tersedia dalam kabin operator.
13. Stasiun pengontrolan operator untuk crane yang dimuati dengan
kendaraan harus terdapat di area yang terlindung dari muatan yang
berayun dan dari crane jib.
14. Slew pin harus dipasang dengan aman dalam crane bergerak sementara
dioperasikan.
15. Pengayunan (slewing) untuk mengetes kondisi outrigger pada crane
bergerak harus dilakukan sebelum mulai melakukan pengangakatan.

Alat Pengangkat

Perawatan dan Inspeksi


Catatan mengenai crane, hoist, rigging attachment dan lifting sling
harus dibuat.
Setiap crane yang dibawa ke lokasi kerja harus memiliki sertifikasi
yang masih berlaku dan inspeksi keselamatan sebelum
penggunaan untuk memastikan bahwa crane memenuhi tujuan
penggunaannya.

Alat Pengangkat

Perawatan dan Inspeksi


Harus ada sistem untuk pelaksanaan inspeksi, perawatan dan
persetujuan alat pengangkat, termasuk proses yang memberikan
verifikasi bahwa alat dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi
rancangannya dan kelayakan pakai dari:
o Komponen-komponen mekanik dan listrik.
o Kontrol-kontrol untuk setiap bagian alat pengangkatan atau rigging.
o Kabel-kabel crane dan semua perlengkapan pengangkat.
o Komponen-komponen struktural hoist, rem, roda, hook, hook-block
dan rail.
o Alat-alat pembatas muatan, alat keselamatan, sakelar pembatas dan
sistem-sistem kontrol yang diperlukan untuk alat masing-masing,
misalnya sistem fail-safe braking independen, alat untuk
menghentikan crane misalnya sakelar dead-persons, dan sakelar
untuk mematikan mesin dalam keadaan darurat (emergency shut-off
switch).

Alat Pengangkat

Perawatan dan Inspeksi


Inspeksi dan perbaikan terhadap
crane, kabel dan alat pengangkat
harus sesuai dengan spesifikasi
pabrik pembuat dan persyaratan
minimum peraturan perundangundangan.
Catatan inspeksi perawatan dan
pengetesan kabel harus dibuat.

Anda mungkin juga menyukai