Definisi yang tepat tentang kesehatan perjalanan belumlah ada, tetapi secara umum dapat diartikan sebagai hal-hal
yang mencakup keadaan kesehatan pada suatu perjalanan. Adapun tujuan kesehatan perjalanan antara lain adalah
untuk mencapai keadaan sesehat-sehatnya selama dan sesudah melakukan perjalanan.
Dengan melihat arti secara umum dan tujuannya, maka hal-hal yang dibicarakan menyangkut tentang persiapan
perjalanan secara umum, antara lain :
Persiapan fisik
Persiapan mental
Pembekalan/gizi
Keberhasilan suatu perjalanan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Fisik
Fisik yang baik tidak dapat dicapai dalam waktu singkat, tetapi hanya dengan latihan yang teratur dan
kontinyu. Dalam kegiatan semacam pendakian gunung, menempuh rimba, penyusuran pantai, diperlukan
suatu kemampuan fisik yang bisa bertahan dalam waktu lama. Untuk ini kemampuan sistem jantung, paruparu dalam tubuh haruslah terlatih.
satu cara yang paling mudah untuk mengukur kemampuan fisik adalah dengan melakukan aerobik. Selain itu
diimbangi juga dengan latihan-latihan lain yang sesuai dengan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
Sebagai contoh yang mudah kita lakukan ialah dengan melakukan pemeriksaan denyut jantung nadi tubuh
kita sendiri, yaitu dengan melakukan metode sebagai berikut :
denyut nadi maksimal setelah latihan = DNM ; yaitu jumlah denyut nadi dalam satu menit yang
segera dihitung setelah latihan selesai
Bobot latihan yang baik : berlari sejauh 2,4 km dalam waktu 12 menit
Oksigen
sangat penting bagi proses penyediaan energi dalam tubuh selama melakukan perjalanan.
Seringkali kita harus melakukan suatu proses aklimatisasi guna menyesuaikan kemampuan tubuh
dengan kadar oksigen setempat.
Kebutuhan Cairan
Dalam keadaan normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Beberapa penulis mengatakan manusia
dapat hidup tanpa air kurang lebih selama 3 hari, tetapi ada pula yang mengatakan dalam suhu 20' 30' C orang dapat bertahan hidup tanpa air sampai selama 8 hari.
Sebagai gambaran kebutuhan air dalam tubuh kita adalah :
Suhu 10 C diperlukan air 1 liter per 24 jam.
Suhu 20 C diperlukan air 4 liter per 24 jam.
Suhu 30 C diperlukan air 5 liter per 24 jam.
Suhu 40 C diperlukan air 6 liter per 24 jam.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya suhu, manusia akan semakin membutuhkan
air akibat meningkatnya metabolisme di dalam tubuh. Sehingga dapat dikatakan bahwa air adalah
mutlak ada dalam kehidupan manusia.
Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya tahan tubuh, karena itu perlu persiapan yang sesuai
untuk menghadapi daerah dengan suhu tertentu. Seringkali suhu dingin menyebabkan kematian dan
suhu panas dapat mengakibatkan kejang panas dan kadang-kadang juga kematian.
Tubuh manusia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan suhu panas dari pada suhu dingin.
Proses aklimatisasi dalam suhu panas biasanya berlangsung lebih cepat dan dapat diatasi dengan
memakai pakaian tipis, menyerap keringat, berwarna cerah, memakai pelindung panas matahari,
minum banyak, menjaga supaya kebutuhan air dan garam tetap seimbang dalam tubuh. Terhadap
suhu dingin tubuh lebih sukar untuk menyesuaikan diri, karena suhu lingkungan yang rendah
mengakibatkan kalori yang dibutuhkan lebih besar agar suhu tubuh tetap normal.
Pakaian sangat menetukan. Selain pakaian, maka makanan sangat berpengaruh dalam keadaan
suhu lingkungan yang rendah.
Makanan
Untuk kehidupan sehari-hari tanpa aktivitas yang berat, maka jumlah kalori yang diperlukan setiap
orang adalah 2000 2500 kalori per hari. Tetapi dalam aktivitas berat maka kebutuhan akan
meningkat menjadi 2500 3500 kalori. Sumber makanan adalah zat hidrat arang, lemak dan
protein. Makanan yang baik adalah apabila terdiri dari :
75% berasal dari hidrat arang
25% berasal dari protein dan lemak
kelebihan dari hidrat arang adalah zat ini lebih mudah dicerna dari pada protein dan lemak. Jadi
jenis makanan yang akan dimakan dalam perjalanan haruslah sesuai dengan jumlah kalori yang
dibutuhkan. Untuk jelasnya lihat lampiran tentang jenis makanan dan contoh macam makanan.
2.
bersihkan jalan napas (bebaskan dari sumbatan). Baringkan penderita pada posisi terlentang,
kepala dimiringkan, buka mulutnya. Dengan menggunakan dua jari kita keluarkan sumbatan yang
ada dalam rongga mulutnya
Buka jalan napas selebar-lebarnya dengan cara dahi didorong ke belakang dan periksa bahwa
lidahnya tidak boleh jatuh ke belakang, posisi leher menjadi lurus. Dapat pula kita beri bantalan di
bawah bahu. Jangan memberi bantal di bawah kepalanya karena leher akan tertekuk
Berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut dengan mulut kita sebagai penolong. Buka mulut
kita lebar dan tempelkan untuk menutupi seluruh mulut penderita. Hidung penderita dipijit rapat,
kemudian hembuskan napas ke dalam saluran napas penderita. Lihat apakah dada korban
mengembang atau tidak (Gambar 3). Ulangi lagi hembusan. Untuk penderita dewasa bisa dicoba 3
5 kali sampai 12 kali. Untuk anak-anak sampai 20 kali. Untuk anak kecil, mulut kita menutup
hidung dan mulutnya sekaligus. Hembusan jangan terlalu kuat.
Bila penderita mengalami henti jantung (tidak terbaca denyut nadinya), maka periksa reflek pupil matanya.
Bila pupil mata tidak bereaksi terhadap sinar (Gambar 4a), berarti penderita sudah meninggal (otaknya sudah
tidak berfungsi). Bila pupil mata bereaksi (mengecil) jika terkena sinar (Gambar 4b), maka kita harus
melakukan pijat jantung luar. Karena henti jantung umumnya bersamaan dengan henti napas, maka tindakan
kita adalah memberikan pernapasan buatan dan melakukan pijat jantung luar.
Untuk melakukan pijat jantung adalah sebagai berikut:
Carilah ujung dada iga bagian depan atau di ukur dua jari ke atas dari ujung dada, di sinilah kita
melakukan pijat jantung
Letakkan pangkal telapak tangan pada daerah tersebut dan satu telapak tangan menumpang pada
tangan pertama, siku harus berada dalam posisi lurus. Tekan kemudian kendurkan secara berulangulang
Bila kita hanya seorang diri yang harus melakukan pernapasan buatan dan sekaligus pijat jantung,
maka tiupkan napas dahulu dua kali, kemudian pijat jantungnya 15 kali. Ulangi cara tersebut sampai
penderita bisa bernapas sendiri. Setelah 15-20 menit tidak berhasil kemungkinan penderita tidak
dapat tertolong lagi. Bila dua orang, maka setiap satu kali hembusan napas lakukan 5 kali pijat
jantung. ini dilakukan bergantian bersama teman kita.
Sementara pertolongan atau setelah pertolongan, kita dapat memberi tahu dokter dan mengirim ke rumah
sakit. Tetapi yang penting adalah harus memberikan pertolongan pertama kali.
Mengatasi Pendarahan dan Patah Tulang
Bila penderita terluka dan terjadi pendarahan berwarna merah segar, sifatnya menyembur dan seolah-olah
berdenyut seirama dengan denyut jantung, maka kita harus segera bertindak. Ini berarti terjadi pendarahan
pada pembuluh nadi dan akan berbahaya jika dibiarkan. Tindakan yang harus dilakukan :
Ambil kasa steril atau kain bersih, lipat menjadi tebal, kemudian tutup daerah luka dengan menekan.
Tekanan harus dipertahankan sampai pendarahan berhenti, atau sampai adanya pertolongan
selanjutnya oleh dokter/perawat. Kalau kasa sudah terlalu basah oleh darah, segera ganti dengan
yang baru. Bagian badan yang mengalami pendarahan diangkat tinggi, lebih tinggi dari bagian dada
Penghentian pendarahan pembuluh nadi yang besar dapat pula dibantu dengan melakukan
penekanan pada tempat-tempat tertentu. Untuk pendarahan di daerah kepala, coba tekan pembuluh
darah di bagian depan telinga agak ke atas sedikit (Gambar 8). Untuk pendarahan muka, tekan
daerah depan bawah telinga dekat ujung belakang dagu (Gambar 9). Untuk pendarahan muka dan
kepala, tekan pembuluh darah di leher bagian samping (Gambar 10). Untuk pendarahan di lengan
bawah, tekan di lengan atas bagian dalam, di atas siku. Untuk pendarahan di tungkai bawah,
lakukan penekanan di lipatan paha bagian tengah (Gambar 12).
GANGGUAN UMUM
Yang dimaksud dengan gangguan umum adalah terpengaruhnya keadaan fungsi seluruh tubuh akibat suatu
kecelakaan. Macam gangguan umum :
1.
2.
3.
Lena
a. Gejala Subyektif :
Pusing
Telinga berdenging
Mual
Mata berkunang-kunang
Merasa lemas
b. Gejala Obyektif :
pucat
Apabila penderita sudah lebih sadar dan dapat minum, maka kopi hangat atau sedikit anggur akan
banyak menolong
Gugat
Adalah suatu keadaan yang timbul karena jumlah darah yang beredar dalam pembuluh-pembuluh darah
sangat kurang
a. Gejalanya : Gugat sebenarnya kelanjutan dari lena, maka pada permulaannya :
luka bakar yang luas menyebabkan cairan darah merembes keluar dari pembuluh-pembuluh darah
c. Pertolongan :
Penderita dibaringkan di tempat yang segar udaranya dengan kepala pada posisi yang lebih rendah
dari kakinya, kecuali jika terdapat luka di daerah kepala
Tenangkan si penderita
diselimuti agar jangan kedinginan, tetapi jangan juga sampai berkeringat kepanasan
tidak menyahut apabila dipanggil/ditanyai dan tidak memberi reaksi atas suatu rangsangan (dicubit,
ditusuk)
kerusakan pada otak karena pukulan, pendarahan otak, geger otak dan lain-lain
jika mukanya merah, kepala ditinggikan. Tetapi bila mukanya pucat, biarkan berbaring tanpa bantal
kepala dimiringkan supaya bila penderita muntah, muntahannya dapat keluar dan tidak mengganggu
pernapasan
4.
5.
pakaian dilonggarkan
secepatnya dibawa ke rumah sakit atau kepada penolong yang lebih berwenang
Mati Suri
Mati suri adalah keadaan dari pingsan (keadaan gawat antara pingsan dan mati). Pernapasan tidak tampak,
denyut nadi/jantung tidak terasa, biji mata melebar dan tidak bereaksi terhadap penyinaran, muka pucat agak
kebiru-biruan.
a. Sebab-sebabnya :
Tidak dapat bernapas (paru-paru kekurangan zat asam), karena tenggelam, tertimbun tanah,
tercekik dan sebagianya
penderita merasa pusing, letih, mengantuk, perut mual, dan sesak napas
yang kemudian berlanjut menjadi tubuh panas, gelisah, telinga berdenging, sukar konsentrasi, dan
sukar tidur
b. Pertolongan :
Selanjutnya pingsan
b. Pertolongan:
baringkan penderita dengan kepala lebih rendah dari anggota tubuh yang lain.
Gangguan Setempat
Yang dimaksud dengan gangguan setempat adalah suatu kecelakaan yang terasa sakit pada hanya sekitar anggota
tubuh yang terkena. Macam gangguan setempat :
1. L u k a
Maksudnya adalah jaringan kulit yang robek, terputus, atau rusak karena sesuatu misalnya tergores, tertusuk,
terbacok, tertembak dan sebagianya.
Dasar Pertolongan:
menghentikan pendarahan
Mencegah infeksi
Luka bakar tingkat I, pembakaran terjadi pada lapisan atas kulit ari, warna kemerah-merahan
Luka bakar tingkat II, pembakaran terjadi pada kulit ari, terdapat gelembung-gelembung berisi cairan
3.
4.
5.
Luka bakar tingkat III, pembakaran terjadi sampai kulit jangat, warna hitam menghapus
Luka bakar tingkat IV, pembakaran sudah sampai pada jaringan ikat atau lebih. Kulit ari dan kulit jangat
sudah terbakar
Dasar Pertolongan:
Dibalut, longgar-longgar
Patah Tulang Terbuka : tulang yang patah menonjol keluar (ada luka di luar). Tulang tersebut
berhubungan langsung dengan udara luar
Patah Tulang Tertutup : tulang yang patah tidak berhubungan langsung dengan udara
Tanda-tanda patah tulang:
Rasa sakit akan bertambah bila tersentuh atau bagian tersebut digerakkan
Pada patah tulang terbuka akan terlihat jelas tulang yang patah tersebut
Pertolongan :
Pada patah tulang tertutup, pakaian yang menutup tak perlu dibuka. Pada patah tulang terbuka, pakaian
yang menutup harus dibuka agar bisa merawat luka (membalut dan mengobatinya).
Ikatan harus cukup jumlahnya, dan tidak terlalu ketat atau longgar
Ikatan dilakukan di atas dan di bawah tempat yang patah dan harus melewati sendi-sendi yang
mengapitnya
Lakukan penasatan antara luka dan jantung. kurangi aktifitas/gerakan korban untuk mencegah
penyebaran bisa
Perbesar bekas luka gigitan (iris) dengan pisau silet yang steril (sudah dipanaskan) supaya darah
mudah keluar, tetapi hati-hati terhadap pembuluh darah yang lebih besar
Isaplah luka untuk mengeluarkan bisa dari darah (mulut penolong tidak boleh ada luka)
Pada sengatan kalajengking, harus dikompres dengan es atau larutan soda kue
Untuk mengurangi rasa sakit, dapat dioles dengan obat gosok (balsem, atau obat gosok lainnya).
Segera dibawa ke rumah sakit atau penolong lain yang lebih berwenang
Keracunan
Keracunan Obat; Pada keracunan alkohol atau kebanyakan pil tidur, tindakan pertolongannya adalah
usahakan agar si penderita muntah, lalu beri air kopi pekat atau dimasukkan melalui duburnya
6.
Keracunan Melalui Pernapasan; Tindakan utama pada pertolongan keracunan gas adalah
menyingkirkan penderita dari tempat keracunan ke tempat yang berudara segar. Kemudian berikan
pernapasan buatan
Keracunan Makanan; Keracunan makanan umumnya dapat diketahui dari riwayat sebelumnya bahwa
penderita telah memakan sesuatu yang dicurigai beracun, misalnya jamur, singkong, makanan kaleng,
dan sebagianya
Pertolongan:
Tindakan utama dalam keracunan makanan adalah mengusahakan agar si penderita muntah, yaitu
dengan menekan langit-langit tenggorokan dengan jari melalui mulut.
Setelah muntah, beri tablet norit atau arang yang telah ditumbuk halus
Bersihkan luka dari kotoran dengan air bersih atau boorwater, dan sebagianya