ABSTRACT
The fact that women do abortion does never change with many reasons. In every country in the world the regulation
on abortion is very variable in which nearly 55 millions abortions were not reported every year ( approximately 1/5 to
113 from all the pregnancies). The high rate of mortalities and morbidities is caused by lack of opportunify to get safe
abortion services. and not explaines by the risk of abortion management.
This article, explaines about abortion definition, reasons wormen do ab,ortions, sal'e abortions, unsafe abortions. the
impact and complication of abortions, the abortion and family planning, the regula~
!ion on abortion in Indonesia and
, *"A
.,A ..,,.,,gement
".->
.
other countries, the policy and strategy of abortion in lndonesi&,
abortion services.
In determining reproductive decicions, the women are jnfluenced by cultural values, sosio-economic conditions and
the faciliteis of women health services. To fulfill the women rights so that the services be factual in some ways 1s the same
as to liberalize regulation on contraceptive and abortion. Hence, it is important to facilitate women in access on safe and
effective reproductive health to assure the access for safe abortion management.
PENDAHULUAN
Fakta menyatakan bahwa wanita melakukan aborsi
merupak,an kenyat;aan yang mungkin tidak berubah.
lnsiden Induksi atjorsi meningkat dan wanita dari
berbagai latar be12ikang me1nilih melakukan aborsi
meskipun ada peraturan hukum, sangsi agama, dan
bahaya individual. Faktor-faktoryang mempengaruhi
peningkatan ini meliputi keinginan individu untuk
memiliki keluarga yang lebih kecil, peningkatan jumlah
wanita usia subur, pergeseran dari masyarakat
pedesaan menjadi perkotaan dan peningkatan aktifitas
seksual di luar pernikahan. Wanita dan pasangannya
membual! keputussIn reproduktif menurut nilai moral
pribadi Nlereka d an~ menggunakan cara, baik legal
maupun ilegal, aman atau tidak aman.'
Meskipun peraturan hukum mengenai aborsi jelas.
bahwa aborsi ilegal tetapi tindakan aborsi secara diamdiam tetap dilakukan. Belum ada masyarakat yang
berhasil melenyapkan induksiaborsi sebagai bagian dari
pengendalianfertilitas. lnduksi aborsi yang tertua, dan
menurut para ahli, paling banyak digunakan. Diseluruh
dunia peraturan abc~ r syang
i
sangat beragam, hampir
55 juta tirldakan abtorsi dilak~
~ k a nsetiap tahun (11%
113 dari sctluruh keh;3milan). WHO memprediksi bahwa
.. . .
..
aIAsla renggara teraapat 4,2 juta aborsi setiap tahun
KESIMPULAN
1. Aborsi yang tidak aman merupakan masalah
SARAN
Cara yang jelas dapat mengurangi dan akhirnya
menghilangkan kesakitan dan kematian akibat aborsi
yang tidak aman adalah:
1. Pencegahan kehamilan yang tidakdiinginkan hams
diprioritaskan dan berbagai upaya harus dilakukan
untuk meniada
iinya aborsi yang tidak
amanI dengan
)ti program keluarga
berencana bagi yang sudah berkeluarga dan
rnengaitkan aborsi dengan pelayanan KB yang
bermutu tinggi, agartidakterjadi aborsi berulang.
2. Bagi yang belum menikah harus mengetahui
kesehatan reproduksi yang bertanggung jawab.
3. Menjamin akses wanita terhadap pelayanan abottus
yang tepat, aman, efektif, dan ramah dengan
menglgunakan t~sknologi yang ada.
4. Peiayanan mariajemen komplikasi aborsi yang
berku;slitas haru!s tersedia dan dapat dijangkau oleh
wanita.
5. Perempuan dengan keharnilan yang tidak diinginkan
harus mendapatkan informasi dan konseling yang
baik. Dengan menyediakan ruang konsultasi pada
tempat pelayanan aborsi yang terdiri dari tenagatenaga rnedis, psikologi dan agama agar klien
mendapatkan masukan apakah perlu melakukan
aborsi karena sebagian besar yang melakukan
aborsi adalah wanita yang telah bersuarni.
6. Perlunya peraturan hukum untuk mencegah
terjadinya aborsi yang tidak aman.
DAFTAR PUSTAKA
Burns A, Lovich R. 2000. Bahaya aborsi dan komplikasi
aborsi. Sandi Nieman, editor. Dalam judul
Pemberdayaan Wanita dalam Bidang Kesahatan.
Yayasan essential medica. Penerbit AND1
Yogyakarta: p. 343-369.
Coeytaux F, LeonardA, Bloomer C. 1997. Aborsi. Koblinsky
M. Timyan J. Gay J, editors. Dalam judul Kesehatan
Wanita Sebuah Parspektif Global, Gajah Mada
University Press. Yogyakarta: p. 193-207.
Djaja. Sarimawar. Editor. 2002. Kebijakan dalam
Kesehatan Reproduksi. Penerbit Jaringan
Epedamiologi Nasional (JEN) dan Four Fondation
(ff).
Jakarta:
p. 16, 25. 27.
h t t ~ : l l h ~ w e b .O
b kI k b n . a o . i d I h a w e b I c e r i a l
kw2kehamilan.html Cerita Remaja Indonesia. Situs
lnformasi Kesehatan Seksual.
h t t ~ : / / w w w . u i . a c . i d l i n d o n e s i a l
main.~h~?hlm=berita&id=2005-04-07%2016:14:OQ
Universitas Indonesia. Make every mother and Child
llewllyn Derek. Jones. 1997. Keluarga Berancana dan atau
Pangendaiian Kehamilan. Dalam Setiap Wanrta,
Buku Panduan Lengkap tentang Kesehatan,
Kebidanan dan Kandungan, Penerbit Pustaka
Delapratasa. Jakarta: p. 139-146.
Indonesia. Departemen kesehatan, 2000. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Masalah
Kesehatan. Jakarta: Majalah triwulan I. Juli: p. 1.
Indonesia. Departemen kesehatan, 2003 Himpunan
Peraturan Perundang-undangan Kesehatan: UU
No.23 Tahun 1992. Jakarta. Koperasi Sakunder
BaMi Husada: p. 10.
Taber Ben-zion, 1994. Abortus. Alih Bahasa. Teddy
Supriadi;Johannes Gunawan. Kapita Selekta
Kedaruratan Obstetridan Ginekoiogi. Penerbit Buku
Kedokteran. EGC. Jakarta: p. 67-71.
Wijnjosastro. Hanifa editor. 1992. Kelainan dalam
Lamanya Kehamilan, llmu Kebidanan. Edisi 3.
Cetakan 2. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirodiharjo. Jakarla: p. 302-312.