Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dengan kemajuan tekhnologi yang ada saat ini, penyusunan anggaran sangat di butuhkan untuk
mengetahui kualitas kinerja suatu organisasi atau instansi. Dimana di dalam anggaran tersebut bisa
terlihat kemampuan suatu instansi dalam menjalankan tugas-tugas nya. Di dalam penyusunan
anggaran haruslah di damping dengan kegiatan pengawasan dan pengendalian agar anggaran yang
sudah di anggarkan dapat terealisasi sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Anggaran menurut ( Adisaputro, 1998 : 3 ) merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi
perusahaan, baik yang bertujuan memperoleh laba maupun tidak bertujuan memperoleh laba.
Kebutuhan akan anggaran ini disebabkan perlunya suatu rencana yang jelas sebelum perusahaan
beroperasi, sehingga akan jelas tujuan yang ingin dicapai pada periode berikutnya. Anggaran
merupakan rencana kegiatan perusahaan selama satu periode yang disusun oleh manajemen
perusahaan, dimana anggaran yang disusun biasanya dapat diukur dalam satuan moneter.
Anggaran disusun dan ditetapkan oleh pimpinan perusahaan yang kemudian dilaksanakan oleh
anggota-anggota organisasi perusahaan. Dari realisasi ini, kemudian disusun laporannya dan pihak
manajemen dapat menilai dan mengevaluasi realisasi tersebut dengan anggaran yang telah dibuat.
Apakah sudah tercapai target-target yang dianggarkan atau belum, kemudian disusun tindakantindakan yang akan diambil dan keputusan lainnya yang diperlukan. Anggaran

juga membantu seorang pimpinan untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi


untuk dikoreksi dan dilakukan pencegahan di masa yang akan datang.
Anggaran terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah anggaran kas. Anggaran kas adalah
prediksi aliran keluar masuknya uang yang direncanakan perusahaan di dalam suatu periode tertentu,
beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Kas merupakan
harta perusahaan yang dimiliki perusahaan sebagai alat pembayaran dan siap digunakan untuk
investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Ketersediaan kas dalam
perusahaan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Kekurangan uang akan
menyebabkan perusahaan tidak dapat membayar berbagai aktivitas operasi. Sebaliknya, kelebihan
uang pada suatu saat, melebihi kebutuhan perusahaan, menyebabkan terlalu banyaknya uang
menganggur, padahal seharusnya uang tersebut dapat dikelola secara lebih optimal lagi untuk
kepentingan perusahaan.
Perlunya suatu anggaran adalah untuk membantu atasan dalam merencanakan kegiatan, dan
mengendalikan kinerja operasi serta memotivasi pegawai agar memperbaiki kinerja dan sikap dari
penyimpangan penyimpangan yang terjadi. Namun yang paling penting adalah untuk
meningkatkan tanggung jawab dari masing masing pegawai. Dalam fungsi manajemen dikenal
dengan perencanaan. Perencanaan berarti menetapkan tujuan organisasi dan menentukan bagaimana
cara terbaik untuk mencapainya. Fungsi ini sangat penting sebagai langkah awal setiap pelaksanaan
kegiatan yang baik. ( Harahap, 2001 : 12 )

Rencana merupakan garisan tentang kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Rencana dirumuskan untuk menggambarkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan harus menghubungkan sasaran jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang.
Perencanaan juga harus berhubungan dengan pengawasan dan pengendalian agar dapat
meningkatkan profitabilitas. Dalam proses manajemen rencana merupakan awal kegiatan yang
mutlak ada agar kita dapat melaksanakan fungsi fungsi manajemen lainnya. Tahap terakhir dari
proses manajemen adalah pengendalian atau pemantauan kemajuan organisasi dalam mencapai
tujuannya. Ketika organisasi bergerak menuju tujuannya, pimpinan harus memonitor kemajuan untuk
memastikan bahwa organisasi tersebut berkinerja sedemikian rupa sehingga akan mencapai
tujuannya pada waktu yang telah ditentukan.
( Nafarin, 2004 : 9 )
Dewasa ini lembaga perguruan tinggi semakin maju dan pesat sehingga semakin kompleks pula
tuntutan masyarakat pengguna jasa perguruan tinggi. Dengan demikian, lembaga perguruan tinggi
dituntut agar dapat mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Misalnya, dalam hal
pengawasan pengadaan alat-alat tulis kantor yang harus dilakukan dengan tepat agar tidak terjadi
pembelian yang berlebihan. Oleh karena itu, penggunaan sumber daya ekonomi oleh lembaga
perguruan tinggi harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan merupakan upaya yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yang mana tujuan utamanya yaitu memberikan
umpan maju agar memberikan petunjuk bagi setiap pimpinan bagian. Lembaga perguruan tinggi

juga harus menyusun perencanaan tersebut secara komperhensif agar semua pimpinan bagian
mengetahui apa yang harus dilakukan dan dikerjakan.
Dalam meningkatkan kemampuan dan kinerja, lembaga perguruan tinggi harus membuat suatu
perencanaan kerja yang harus disertai juga dengan pengawasan. Pengawasan berarti melakukan
penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dengan membandingkan realisasi rencana (anggaran) dan yang
paling utama dalam membuat perencanaan adalah anggaran biaya.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah merupakan sebuah instansi yang menghasilkan
jasa pendidikan non profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil
jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan, tetapi lebih berorientasi pada
pelayanan pendidikan bermutu dan berkualitas. Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera utara juga mengelola anggaran kas. Anggaran kas disusun oleh bagian umum
dan keuangan yang ada pada fakultas.
Dalam Penuyusanan anggaran di Program Diploma III Keuangan fakultas Ekonomi, masi ada
beberapa penyimpangan yang terjadi. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi bisa terjadi
mungkin karna adanya faktor dari pihak eksternal. Masi adanya praktek-praktek pemanfaatan
anggaran yang tidak tepat pada tujuan. Disinilah di perlukan pengendalian agar setiap anggaran yang
sudah di anggarkan bisa tepat pada sasarannya.
Berdasarkan uraian di atas jelas sudah bahwa perencanaan dan pengendalian mempunyai peranan
penting dalam mendukung suatu instansi untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penulis merasa
tertarik untuk

membahas masalah ini dalam bentuk tugas akhir yang berjudul Fungsi Anggaran Sebagai Alat
Perencanaan dan Pengendalian pada Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU .
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah :
apakah anggaran yang disusun oleh Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU telah berfungsi
sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian tentunya terdapat tujuan yang ingin dicapai. Adapun yang menjadi
tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui apakah anggaran yang
disusun oleh Fakultas Ekonomi USU telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah:
a. bagi Penulis, sebagai masukan dan tambahan pengetahuan jika sewaktu waktu penulis
dihadapkan pada masalah yang berhubungan dengan anggaran kas,
b. bagi Fakultas, untuk mengetahui sejauh mana anggaran kas sebagai alat perencanaan dan
pengawasan pada Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
c. bagi pihak lain, sebagai sumbangan pemikiran dalam melakukan penelitian yang berkaitan tentang
pengelolaan dan pengawasan

anggaran kas, menambah wawasan pengetahuan dan penelitian di samping teori-teori yang diperoleh
maupun buku-buku yang telah dibaca.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah :
a. menambah pengetahuan peneliti tentang anggaran yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan
pengendalian,
b. sebagai bahan masukan bagi Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU sehingga
dapat lebih memperhatikan dan mengetahui bagaimana Fungsi Anggaran sebagai alat perencanaan
dan pengendalian, agar Program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi USU dapat melaksanakan
aktivitas dengan lebih efektif dan efisien, serta lebih bijaksana dalam mengambil keputusan,
c. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang akan membahas dengan topik yang sama.
D. Sistematika Penelitian
1. Jadwal Penelitian
Tempat : Fakultas Ekonomi USU.Bagian Keuangan
Waktu : Tanggal 21 Desember sampai dengan 28 Desember 2012

2.4. Perencanaan Anggaran


Jones (1998) yang dikutip oleh Ahmad dan Salleh (2009 : 86) menyatakan bahwa ada dua kunci
unsur dalam anggaran yaitu perencanaan anggaran dan kontrol. Selanjutnya Ahmad dan Salleh
(2009: 86) menjelaskan bahwa perencanaan anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan,
sedangkan kontrol anggaran adalah penggunaan anggaran yang telah ditetapkan untuk memantau dan
mengontrol kinerja aktual. Perencanaan anggaran yang efektif dan pengendalian proses dapat
membantu manajer dalam mencapai tujuan operasional jangka panjang, jangka pendek, dan tujuantujuan strategis.
Menurut Bastian (2009: 100) dengan jelas menyatakan bahwa:
Lemahnya perencanaan anggaran memungkinkan munculnya underfinancing atau overfinancing
yang akan memengaruhi tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran. Dalam situasi seperti itu, banyak
layanan publik dijalankan secara tidak efisien dan tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
publik. Sementara, dana pada anggaran yang pada dasarnya merupakan dana publik habis
dibelanjakan seluruhnya. Dalam jangka panjang kondisi seperti ini memperlemah peran pemerintah
sebagai stimulator, fasilitator, koordinator dan pengusaha dalam proses pembangunan.
Rencana pembangunan baik dalam bentuk program, kebijakan, maupun kegiatan hanya akan tinggal
sebagai dokumen sia-sia dan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dianggarkan. Disisi lain,
keterbatasan anggaran semakin menuntut adanya perencanaan yang matang agar pemanfaatan
sumber daya yang tersedia benar-benar dilakukan secara efisien dan efektif. Sebagaimana
dikemukakan oleh Sri Mulyani Indrawati (2004) bahwa tugas pemerintah melalui perencanaan
adalah :
Mengarahkan penggunaan sumber daya tersebut melalui suatu mekanisme pengaturan, proses
pengelolaan, alokasi sumber daya masyarakat, dan anggaran pemerintah. Untuk itu keterkaitan dan
keserasian antara perencanaan dan penganggaran merupakan syarat yang mutlak. Apabila

penganggaran terlepas dengan perencanaan juga sebaliknya, maka dipastikan tujuan pembangunan
akan sulit untuk diwujudkan karena terjadi alokasi anggaran yang memungkinkan terjadinya
pemborosan dan inefisiensi, bahkan salah arah dan sia-sia.
Menurut Bastian (2009: 3) mengatakan bahwa perencanaan dan penganggaran merupakan
rangkaian kegiatan dalam satu kesatuan atau kontinum. Penganggaran perlu memperhatikan
kapasitas fiskal yang tersedia. Sehingga, dalam penerapannya konsekuensi atas integrasi kegiatan
perencanaan dan penganggaran perlu diperhatikan.
Sejalan dengan itu, menurut Kwik Kian Gie (2004) dikatakan bahwa perencanaan dan penganggaran
adalah dua hal yang sulit dipisahkan karena bertautan sangat erat. Perencanaan dan penganggaran
baik tingkat pusat maupun daerah dapat berkoordinasi dengan baik dan efektif serta dapat menjadi
lembaga yang handal dalam menyiapkan rencana kerja sehingga dapat menghasilkan suatu rencana
yang berkualitas dengan dukungan dana yang memadai.
Perencanaan anggaran setidaknya berarti memilih tingkat sasaran pelayanan
tertentu melalui aktivitas yang dilakukan dan selanjutnya mencari tahu biaya
personil dan perlengkapan untuk mencapai tujuan tertentu (Rubin, 1990: 180).
Selanjutnya, Rubin (1990: 180) mengatakan bahwa para reformis anggaran
pada pergantian abad ini juga menekankan peran perencanaan dalam
anggaran. Mereka berargumen bahwa anggaran harus berisi rencana kerja dan
memberikan dana untuk masa depan serta kebutuhan saat ini. Beberapa
reformis melangkah lebih jauh dan menyatakan bahwa perencanaan anggaran
adalah cara untuk menemukan dan menanggapi kebutuhan yang belum
terpenuhi dalam masyarakat.
http://pelayanmasyarakat.blogspot.com/2007/11/apa-beda-penyidikan-danpenyelidikan.html

Anda mungkin juga menyukai