Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN NETSUPPORT SCHOOL UNTUK

MENINGKATKAN KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI


INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
(Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 14 Bandung)

Suratno
Pendidikan Ilmu Komputer,
FPMIPA UPI
s_no13@hotmail.com

Dr. H. Munir, MIT


Pendidikan Ilmu Komputer,
FPMIPA UPI

ABSTRAK
Netsupport School dibuat untuk memudahkan para pengajar di
sekolah dalam hal pemberian tutorial pembelajaran yang praktis.
Software ini memudahkan para pengajar untuk memberikan
pelajarannya secara terorganisir dan terkontrol. Penelitian ini
berjudul Pembelajaran Menggunakan Netsupport School
Untuk Meningkatkan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran
TIK yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan
kognitif siswa yang menggunakan Netsupport School didalam
proses pembelajarannya. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode Kuasi Eksperimen dengan desain penelitian
menggunakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group
Design. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan
tes objektif pilihan ganda untuk pretest dan postest. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dan lembar
observasi.
Kata kunci : Netsupport School, peningkatan kognitif siswa.
1.
PENDAHULUAN
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa merupakan salah satu
tugas dan tanggungjawab seorang guru atau tenaga pendidik
yang profesional. Dalam pembelajaran di kelas telah banyak
pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh guru yang sampai
saat ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan, yang
ditunjukkan dengan hasil-hasil ujian siswa baik ujian nasional
maupun ujian sekolah serta keterampilan individu siswa itu
sendiri. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pengajaran seorang guru adalah memperbaiki pola pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan atau model belajar yang dinilai
efektif dan efisien oleh guru untuk diterapkan di kelas.
Metode pembelajaran yang dilakukan saat ini adalah memberi
materi dalam ruang kelas kemudian dipraktikkan dalam ruang
laboratorium komputer dengan panduan dari guru bidang studi.
Metode ini telah menggunakan peralatan elektronik seperti
komputer, TV dan ada juga dengan LCD Projector dalam
memberikan materi pelajaran. Mengingat waktu yang diberikan
untuk belajar TIK dan jumlah peserta didik, maka metode seperti
ini kurang efisien. Pemberian materi pelajaran dalam ruang kelas
akan menyita waktu cukup banyak sehingga waktu untuk praktik
pada laboratorium komputer akan terasa kurang. Para guru
bidang studi yang memandu peserta didik untuk praktik di
laboratorium akan merasa kewalahan bila peserta didiknya
dipandu orang per orang.
Netsupport School adalah sebuah sistem atau program aplikasi
komputer yang dijalankan pada beberapa komputer atau PC yang
terhubung dengan jaringan. Netsupport School merupakan
software pendidikan tetapi bukan software tutorial, melainkan
software yang digunakan untuk menyampaikan tutorial tersebut
pada masing-masing peserta didik melalui komputer masingmasing yang terhubung pada jaringan [5].

Drs. Heri Sutarno, MT


Pendidikan Ilmu Komputer,
FPMIPA UPI

1.1. Rumusan Masalah


Berdasarkan paparan tersebut, masalah yang dapat dirumuskan
adalah
Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran menggunakan netsupport
school ? Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan model pembelajaran menggunakan netsupport
school dengan model pembelajaran konvensional ?
1.2. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang dilakukan oleh penulis dalam
penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Penggunaan model pembelajaran menggunakan Netsupport
School dalam pembelajaran TIK ini hanya terbatas pada sub
kompetensi dasar menggunakan menu dan ikon perangkat
lunak pembuat animasi.
2. Perangkat lunak yang digunakan adalah Netsupport School
10 versi trial.
3. Penilaian hasil belajar siswa yang diukur terkait dengan
aspek kognitif pada ranah pengetahuan, pemahaman,
penerapan.
4. Pengamatan dilakukan kepada kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran konvensional dan kepada
kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
menggunakan netsupport school.
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Netsupport School
Pengertian dari Program Aplikasi Netsupport School adalah
suatu program aplikasi yang dapat meremote atau
mengendalikan komputer dari jarak jauh dengan melalui jaringan
komputer. Netsupport School adalah sebuah sistem atau program
aplikasi komputer yang dijalankan pada beberapa komputer atau
PC yang terhubung dengan jaringan. Sistem Netsupport School
digunakan sebagai sistem dalam pembelajaran khususnya mata
pelajaran TIK. Netsupport School merupakan software
pendidikan tetapi bukan software tutorial, melainkan software
yang digunakan untuk menyampaikan tutorial tersebut pada
masing-masing peserta didik melalui komputer masing-masing
yang terhubung pada jaringan.
Netsupport School membantu para guru dan instruktur
meningkatkan efisiensi
pengajaran berbasis ICT dengan
terpusat pada instruksi yang diberikan kepada para siswa pada
komputer mereka masing-masing [5].
2.2. Pembelajaran
Pembelajaran merupakan keterpaduan antara dua proses yaitu,
belajar dan mengajar. Proses pembelajaran merupakan suatu
proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.3. Kognitif Siswa


Benyamin Bloom [1], Ranah kognitif meliputi kemampuan
menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari
dan kemampuan intelektual, terdiri dari:

Hafalan (C1): Kemampuan menyatakan kembali fakta,


konsep, prinsip dan prosedur atau istilah yang telah
dipelajari tanpa harus memahami atau dapat
menggunakannya,

Pemahaman (C2): Kemampuan mengetahui tentang suatu


hal dan dapat melihatnya dari beberapa segi,

Penerapan (C3): Kemampuan menggunakan prinsip, teori,


hukum, aturan, maupun metode yang dipelajari pada
situasi baru atau pada situasi nyata,

Analisis (C4): Kemampuan untuk menjabarkan suatu


konsep,

Sintesis (C5): Kemampuan untuk mengintegrasikan


bagian-bagian konsep menjadi konsep yang utuh, dan

Evaluasi (C6): Pemberian keputusan tentang nilai sesuatu


yang mungkin dapat dilihat dari segi tujuan, cara bekerja,
pemecahan, metode, materi berdasarkan kriteria tertentu.
2.4. Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua
aspek [4], yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.
Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk
memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke
lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait
dengan
pemrosesan,
manipulasi,
pengelolaan,
dan
transfer/pemindahan informasi antar media. Secara khusus,
tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi
adalah:
1) Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga
siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan
mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat,
2) Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan
menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan
lebih percaya diri,
3) Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung
kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam
kehidupan sehari-hari,
4) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran
dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil
dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi,
dan terbiasa bekerjasama,
5) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif,
inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran,
bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
3.
METODOLOGI
3.1. Rancangan dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
diskriptif-komparatif yaitu: penelitian eksperimen semu (Quasi
experiment). Penelitian eksperimen semu digunakan untuk
melihat pengaruh penggunaan netsupport school terhadap

kognitif siswa pada sub kompetensi menggunakan menu dan


ikon perangkat lunak pembuat animasi.
Adapun desain penelitian yang akan digunakan, yaitu
menggunakan Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group
Design, dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan kelompok eksperiment yang tidak dipilih
secara random. Kedua kelompok tersebut kemudian diberi
pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang selanjutnya
diberi posttest kepada masing-masing kelompok setelah
diberikan treatment. Hasil posttest tersebut digunakan untuk
mengetahui keadaan akhir dari masing-masing kelompok [3].

O1 X O2
O3
O4
Gambar 3.1 Pretest-Posttest Nonequivalen Control Group
Design
Keterangan:
O1= Pretest Kelompok Eksperiemen
O2= Posttest Kelompok Eksperiemen
O3= Pretest Kelompok Kontrol
O4= Posttest Kelompok Kontrol
X= Perlakuan
3.2. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian
menggunakan suatu metode. Salah satu tujuan dibuatnya
instrument adalah untuk memperoleh data dan informasi yang
lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji dalam penelitian ini
[1].
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes pilihan ganda.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA
Negeri 14 Bandung tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 8
kelas, yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4, XI
IPA 5, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3. Karena seluruh kelas
bersifat homogen, yaitu setiap kelas terdiri dari siswa yang
pandai, sedang, dan kurang maka seluruh kelas tersebut memiliki
peluang yang sama untuk dipilih, sehingga pengambilan sampel
dapat dilakukan secara acak. Kemudian dipilih dua kelas secara
acak untuk menentukan kelas Kontrol dan kelas eksperimen, dari
hasil tersebut diperoleh kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen
dan kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol.
3.4. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas suatu instrumen tes,
maka sebelumnya perlu dilakukan serangkaian pengujian dan
analisis terhadap instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang
berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya uji
validitas, uji reliabilitas, uji indeks kesukaran, uji daya pembeda.
3.5. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar siswa maka
dilakukan penghitungan dengan menggunakan indeks gain (G)
dan indeks gain ternormalisasi (<g>) [1].
Untuk teknik pengolahan data dilakukan dengan bantuan
software SPSS 17 for windows. Untuk pengolahan data tes
dilakukan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu. Jika
data memiliki distribusi normal dan homogen, maka dilakukan
uji kesamaan dua rerata dengan uji stratistik parametris. jika
salah satu data yang diolah tidak berdistribusi normal maka
langsung dilakukan uji statistik non-parametik.

4.

PEMBELAJARAN
DENGAN
NETSUPPORT
SCHOOL UNTUK MATA PELAJARAN TIK
Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan memberikan tes awal
(pretes) di kelas yang dijadikan sampel penelitian yaitu kelas XI
IPA 3 dan kelas XI IPA 5. Setelah dilaksanakan pretes maka
pada pertemuan selanjutnya baru dimulai mengimplementasikan
model pembelajaran menggunakan netsupport school. Penelitian
dilakukan dalam dua kali pertemuan. Dari setiap pertemuan yang
dibantu oleh observer, penulis mengumpulkan data mengenai
hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Pretes merupakan tes
yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dimulai, ini ditujukan
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa sebelum treatment
atau perlakuan. Sedangkan postes dilaksanakan setelah
pembelajaran, ini ditujukan untuk mengukur perkembangan
kemampuan kognitif setelah diberi perlakuan. Dikatakan
kemampuan kognitif siswa meningkat jika hasil postes lebih baik
daripada hasil pretes.
Netsupport School yang digunakan dalam penelitian merupakan
sistem atau aplikasi komputer yang masih trial version (program
komputer yang dapat digunakan dalam batas tertentu).
Penggunaan Netsupport School sebagai metode pembelajaran
didalam laboratorium komputer untuk bidang pelajaran TIK,
membuat pembelajaran menjadi efisien dan efektif. Efisien
dalam penggunaan waktu jam pelajaran yang tersedia dan efektif
buat guru dan siswa dalam belajar.

Pertemuan kedua, pada pertemuan ini terdapat dua indikator


pembelajaran, yang pertama menggunakan menu dan ikon
perangkat lunak pembuat animasi, yang kedua memodifikasi
objek pada perangkat lunak pembuat animasi. Proses
pembelajaran pada pertemuan kedua sama seperti proses
pembelajaran pada pertemuan pertama.
5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari data hasil pretes belum memperlihatkan apakah
kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran sama atau tidak.
Maka untuk mengetahuinya dilakukan pengujian, yaitu melalui
uji kesamaan dua rata-rata (dua pihak). Sebelumnya data hasil
pretes dilakukan uji kenormalan terhadap distribusi kedua data
tersebut. Dari hasil pengujian kenormalan distribusi diketahui
bahwa data hasil pretes berdistribusi normal. Karena data
berdistribusi normal maka langkah selanjutnya adalah
melakukan uji homogenitas varians menggunakan Levene test.
Dari pengujian tersebut di ketahui bahwa data memiliki varians
yang sama. Maka untuk mengetahui kesamaan dua rata-ratanya
dilakukan pengujian kesamaan dua rata-rata (dua pihak) dengan
menggunakan uji t dengan Independent-Samples Tes. Dari hasil
uji t diketahui ternyata H0 diterima, dengan kata lain kemampuan
awal siswa sebelum pembelajaran adalah sama.
Kemudian untuk mengetahui rata-rata postes mana yang lebih
besar, apakah hasil setelah pembelajaran kelas eksperimen atau
kelas kontrol, maka perlu dilakukan uji rata-rata satu pihak
dengan uji pihak kanan, dengan terlebih dahulu melakukan
pengujian terhadap kenormalan distribusi dari data hasil postes
tersebut.
Dari hasil pengujian, diperoleh bahwa hasil postes kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Oleh
karena itu untuk mengetahui perbedaan rata-rata postes kedua
kelas dilakukan uji kesamaan dua rata-rata (satu pihak) dengan
menggunakan statistik nonparametrik, yaitu uji Mann_Whitney.
Dari pengujian rata-rata satu pihak data postes menunjukkan
bahwa hasil postes setelah diberikan pembelajaran pada siswa
kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Sehingga
dengan rata-rata postes siswa yang memperoleh model
pembelajaran menggunakan netsupport school lebih besar
daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran
konvensional.

Gambar 4.1 Arsitektur Sistem Multi User untuk Netsupport


School
[2]
Proses Implementasi Model Pembelajaran terbagi ke dalam dua
pertemuan yaitu: Pertemuan Pertama, pada pertemuan ini
terdapat dua indikator yang akan disampaikan kepada siswa,
indikator yang pertama mengidentifikasi tampilan perangkat
lunak pembuat animasi, indikator yang kedua menjelaskan menu
dan ikon perangkat lunak pembuat animasi. Pada pertemuan ini
pembelajaran dilakukan didalam laboratorium komputer. Metode
yang digunakan yaitu demonstrasi dan praktik. Pada permulaan
proses pembelajaran guru mengkondisikan keadaan siswa,
mengecek kehadiran. Kemudian guru mempersiapkan software
netsupport school, dengan menginstruksikan kepada siswa untuk
mengaktifkan software netsupport school pada masing-masing
komputer. Guru mendemonstrasikan materi pelajaran melalui
komputer server dan para siswa dapat melihat penjelasan dari
guru pada komputer masing-masing, selama guru melakukan
demonstrasi, keyboard dan mouse pada komputer siswa di nonaktifkan melalui fasilitas yang dimiliki oleh software netsupport
school, tindakan ini dilakukan untuk mengantisipasi siswa yang
bermain game selama pembelajaran.

Selanjutnya untuk melihat kualitas peningkatan kognitif siswa


perlu dilakukan perhitungan nilai gain ternormalisasi. Dari hasil
perhitungan normalisasi terlihat perbedaan rerata gain dimana
kelas eksperimen termasuk kategori Tinggi, dan kelas kontrol
termasuk kategori rendah dan juga diperoleh rerata gain kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, yaitu kelas
eksperimen sebesar 0,75 sedangkan kelas kontrol sebesar 0,24.
Peningkatan kognitif siswa yang menggunakan model
pembelajaran menggunakan netsupport school terlihat pada ratarata gain ternormalisasi pada kelas eksperimen, yaitu sebesar
0,75. Penggunaan Netsupport School sebagai metode dalam
pembelajaran di ruang laboratorium komputer untuk belajar mata
pelajaran TIK, membuat pembelajaran menjadi efesien dan
efektif. Efisien dalam penggunaan waktu jam pelajaran yang
tersedia dan efektif buat guru dan peserta didik dalam belajar.
Secara umum hasil belajar siwa yang memperoleh pembelajaran
menggunakan netsupport school mengalami peningkatan.
6.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang


menggunakan model pembelajaran menggunakan netsupport
school dengan model pembelajaran konvensional. Siswa yang
memperoleh model pembelajaran menggunakan netsupport
school memiliki hasil akhir setelah pembelajaran lebih besar
dibandingkan dengan siswa yang memperoleh model
pembelajaran konvensional.
7.

REFERENSI

[1]

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu

[3]

Sugiyono.

(2008).

Metode

Penelitian

pendidikan

(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung:


Penerbit Alfabeta.
[4]

Wahidin. (2009). Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan


Komunikasi

Sebagai

MediaPembelajaran.[Online].Tersedia:http://makalahkum
akalahmu.wordpress.com/2009/03/18/pemanfaatan-

Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.


[2]

Manalu, Julianta. (2007). Penerapan Sistem LANSTAR 7


dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Penabur.

teknologi-informasi-dan-komunikasi-sebagai-mediapembelajaran/. [9 Oktober 2009]

[5] ________. (2010). Tutorial Netsupport School. [online].


Tersedia:
http://smapluspgri.sch.id/KnowledgeSharing/wpcontent/up
loads/2009/05/tutorial-net-support.pdf [3 Februari 2010].

Anda mungkin juga menyukai