MENGINGAT
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
MEMPERHATIKAN
Hasil
Rapat
Kerja
Nasional
Perhimpunan
Radiografer Indonesia (PARI) Di Bogor, Jawa Barat
Pada Tanggal 21 23 Maret 2014.
M E M U TU S KAN
MENETAPKAN
Kesatu
Kedua
Ketiga
Standar
Profesi
Radiografer
sebagaimana
dimaksud dalam Diktum Kedua
agar
digunakan sebagai pedoman bagi Radiografer
dalam menjalankan tugas profesinya.
Keempat
Kelima
: JAKARTA
: . Nopember 2014
Lampiran
SURAT KEPUTUSAN PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI)
NOMOR : 0./PP PARI/003/IV/2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI
RADIOGRAFER
STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
A. Definisi
1. Standar kompetensi Radiografer merupakan penjabaran yang utuh dan
cermat meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan
Radiografer dalam menjalankan peran, fungsi dan kewenangannya
sebagai Radiografer.
2. Standar Kompetensi Radiografer adalah pernyataan-pernyataan mengenai
pelaksanaan tugas di tempat kerja yang digambarkan dalam bentuk hasil
keluaran, mengenai :
Apa yang diharapkan dapat dilakukan oleh Radiografer.
Tingkat kesempurnaan pelaksanaan kerja yang diharapkan dari
Radiografer.
Bagaimana menilai bahwa kemampuan Radiografer telah berada pada
tingkat yang diharapkan.
3. Kompetensi Radiografer adalah kemampuan seorang Radiografer dalam
melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar pendidikan Radiografer
yang ditetapkan oleh organisasi profesi, yaitu Perhimpunan Radiografer
Indonesia.
B. Manfaat
1. Pada Tingkat Nasional
a. Lebih effisien dalam biaya dan membuat pendidikan dan pelatihan
keterampilan lebih relevan ;
b. Pembentukan keterampilan yang lebih baik antara pelatihan,
penilaian dan pemberian sertifikat ;
c. Penilaian yang lebih konsisten ;
d. Adanya hubungan yang lebih baik antara pelatihan, penilaian dan
pemberian sertifikat;
e. Pengakuan terhadap pelajaran-pelajaran yang telah diterima
sebelumnya.
2. Pada Tingkat Pelayanan di Rumah Sakit
a. Pengidentifikasian yang lebih baik mengenai keterampilan yang
dibutuhkan ;
b. Pemahaman yang lebih baik mengenai hasil pelatihan ;
c. Berkurangnya pengulangan dalam usaha pengadaan pelatihan ;
d. Peningkatan dalam perekrutan tenaga baru ;
e. Penilaian hasil pelatihan yang lebih konsisten dan dapat
diandalkan;
f. Pengidentifikasian kompetensi di tempat kerja yang lebih akurat.
C. Pelaksanaan
1. Dalam upaya menjamin seorang Radiografer memiliki kompetensi sesuai
dengan standar pendidikan Radiografer, maka penyelenggara pendidikan
maupun pelatihan harus dalam pengawasan
PARI dan berdasarkan
standar kompetensi yang telah ditetapkan.
kurikulum
Kompetensi fungsi
Kompetensi fungsi
Kompetensi fungsi
Kompetensi fungsi
Kompetensi fungsi
pelaksana.
manajerial / pengelola.
pendidik dan pembimbing.
peneliti dan penyuluh.
kewirausahaan/enterpreneurship
1.4
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
6.8.
6.9.
6.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
6.16.
6.17.
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
B.
2.23
2.24
2.25
2.26
2.27
2.28
2.29
2.30
2.31
2.32
2.33
2.34
2.35
2.36
2.37
2.38
2.39
2.40
2.41
2.42
2.43
2.44
2.45
2.46
2.47
2.48
2.49
2.50
2.51
2.52
2.53
2.54
2.55
2.56
2.57
2.58
2.59
2.60
2.61
2.62
2.63
2.64
2.65
2.66
2.67
2.68
2.69
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
4.26
4.27
4.28
4.29
4.30
4.31
4.32
4.33
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17
5.18
5.19
5.20
5.21
5.22
5.23
5.24
5.25
5.26
5.27
5.28
5.29
5.30
5.31
5.32
5.33
5.34
5.35
5.36
5.37
5.38
5.39
5.40
5.41
6.3.
6.4.
6.5.
6.6.
6.7.
6.8.
6.9.
6.10.
6.11.
6.12.
6.13.
6.14.
6.15.
6.16.
6.17.
6.18.
6.19.
6.20.
6.21.
6.22.
6.23.
6.24.
6.25.
6.26.
6.27.
6.28.
6.29.
6.30.
6.31.
6.32.
2.39
2.40
2.41
2.42
2.43
2.44
2.45
2.46
2.47
2.48
2.49
2.50
2.51
2.52
2.53
2.54
2.55
2.56
2.57
2.58
2.59
2.60
2.61
2.62
2.63
2.64
2.65
2.66
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2.8
2.9
2.10
2.11
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
2.17
2.18
2.19
2.20
2.21
2.22
2.23
2.24
2.25
2.26
2.27
2.28
2.29
2.30
2.31
2.32
2.33
2.34
2.35
2.36
2.37
2.38
2.39
2.40
2.41
2.42
2.43
2.44
2.45
2.46
2.47
2.48
2.49
2.50
2.51
2.52
2.53
2.54
2.55
2.56
2.57
2.58
2.59
2.60
2.61
2.62
2.63
2.64
2.65
2.66
2.67
2.68
D.
2.
3.
4.
5.
Radiografi Konvensional
Unit Kompetensi mengaplikasikan kewirausahaan bidang CT
Scan
Unit Kompetensi mengaplikasikan kewirausahaan bidang MRI
Unit Kompetensi mengaplikasikan kewirausahaan bidang USG
Unit Kompetensi mengaplikasikan kewirausahaan Kedokteran
Nuklir.
6 . Kualifikasi 9 (Level 9)
A. Kompetensi Fungsi Pelaksana
1. Mampu melakukan komunikasi efektif dan bersikap etis terhadap
pasien dan keluarga serta mitra kerja terkait.
2. Unit Kompetensi Radiodiagnostik Konvensional :
2.1 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional tulang-tulang belakang
(columna vertebralis);
2.2 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional thorax ;
2.3 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional tulang iga (os costae);
2.4 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional kepala (skull) rutin;
2.5 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional kepala (skull) khusus;
2.6 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional tulang-tulang alat gerak
atas (Extremity superior);
2.7 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional tulang-tulang alat gerak
bawah (Extremity inferior);
2.8 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional gigi-geligi
(dental/periapikal);
2.9 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional panoramic (panoramic
dental);
2.10 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional perut (abdomen);
2.11 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional panggul (pelvis);
2.12 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional mammografi;
2.13 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional jaringan lunak (soft
tissue);
2.14 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional bone age;
2.15 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional sistem perkencingan
(Traktus urinarius) dengan kontras dalam tim ;
2.16 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional sistem pencernaan
(Traktus Digestivus) dengan kontras dalam tim ;
2.17 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional sistem saluran empedu
(Traktus Biliaris) dengan kontras dalam tim ;
2.18 Menyiapkan radiodiagnostik konvensional sistem Reproduksi
(Traktus Reproduktif) dengan kontras dalam tim;
2.19 Menyiapkan pemeriksaan Bone Mineral Densitometri (BMD);
2.20 Menyiapkan pemasangan pace maker ;
2.21 Menyiapkan kateterisasi jantung dengan kontras dalam tim ;
2.22 Menyiapkan untuk pemeriksaan radiografi pembuluh darah secara
digital angiografi subtraction (DSA) dengan kontras dalam ti ;
2.23 Menyiapkan untuk pemeriksaan PTC dengan kontras dalam tim;
2.24
2.25
2.26
2.27
2.28
2.29
2.30
2.31
2.32
2.33
2.34
2.35
2.36
2.37
2.38
2.39
2.40
2.41
2.42
2.43
2.44
2.45
2.46
2.47
2.48
2.49
2.50
2.51
2.52
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21
4.22
4.23
4.24
4.25
4.26
4.27
4.28
4.29
4.30
4.31
4.32
4.33
5.8
5.9
5.10
5.11
5.12
5.13
5.14
5.15
5.16
5.17
5.18
5.19
5.20
5.21
5.22
5.23
5.24
5.25
5.26
5.27
5.28
5.29
5.30
5.31
5.32
5.33
5.34
5.35
5.36
5.37
5.38
5.39
5.40
5.41
6.42 Melakukan
teknik
persiapan
pemeriksaan
3
dimensi
menggunakan SPECT.
6.43 Melakukan teknik persiapan pemeriksaan PET Onkologi
6.44 Melakukan teknik persiapan pemeriksaan PET Kardiologi
6.45 Melakukan teknik persiapan pemeriksaan PET Neurologi
6.46 Melakukan teknik persiapan pemeriksaan dengan menggunakan
alat bantu pendukung pada bidang kedokteran nuklir
6.47 Melakukan pemeriksaan 3 dimensi menggunakan SPECT.
6.48 Melakukan pemeriksaan PET Onkologi
6.49 Melakukan pemeriksaan PET Kardiologi
6.50 Melakukan pemeriksaan PET Neurologi
6.51 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat bantu
pendukung pada bidang kedokteran nuklir
6.52 Melakukan Upaya Proteksi Radiasi untuk setiap teknik
pemeriksaan yang dilakukan ;
6.53 Melakukan QA/QC alat Kedokteran Nuklir bekerjasama dengan
mitra terkait sebagai anggota;
6.54 Mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan pelayanan
Kedokteran Nuklir menggunakan metode ilmiah, sesuai dengan
kewenangan yang dimiliki.
B. Kompetensi Fungsi Manajerial / Pengelola
1. Membuat laporan pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi;
2. Membuat laporan Analisa penolakan film radiografer(Reject analisis);
3. Membuat laporan kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai
(BMHP);
4. Menyusun laporan tahunan kegiatan pelayanan radiologi sebagai
ketua;
5. Menyusun laporan pemeliharaan alat-alat prosesing;
6. Membuat evaluasi pemeliharaan asesoris pemeriksaan radiografi.
7. Membuat evaluasi kebutuhan bulanan Bahan Medik Habis Pakai
(BMHP);
8. Mengevaluasi kegiatan pelayanan radiologi 5 tahunan sebagai
anggota ;
9. Mengevaluasi kegiatan pelayanan radiologi tahunan sebagai ketua;
10. Mengevaluasi kinerja pelayanan radiologi sebagai anggota;
11. Mengevaluasi analisa penolakan film radiografi (reject analysis) ;
12. Mampu menyusun SOP sesuai dengan teknik pemeriksaan yang
dilakukan;
13. Mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan pelayanan
dengan imejing mutakhir (MRI,CT-Scan,USG) kedokteran nuklir
menggunakan metode ilmiah ;
14. Mengambil keputusan yang tepat dalam pengelolaan pelayanan
radiografi dan imejing, kedokteran nuklir dan manajemen radiologi,
serta mampu menginterpretasikan hasil pemeriksaan sesuai bidang
pelayanan di atas ;
15. Mampu memecahkan masalah yang kompleks di bidang radiografi
dan imejing, intervensional,kedokteran nuklir dan manajemen
DITETAPKAN DI
PADA TANGGAL
: JAKARTA
: Nopember 2014