TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kanker Ovarium
2.1.1. Pendahuluan
Kanker ovarium merupakan salah satu keganasan yang paling
sering ditemukan pada alat genitalia perempuan dan menempati urutan
kedua setelah kanker serviks. Dari seluruh kanker keganasan
ginekologi
pada
wanita
ternyata
kanker
ovarium
mempunyai
baru
ditemukan
setelah
menyebar
luas
atau
telah
Parameter
tingkat
keberhasilan
pengobatan
kanker
termasuk kanker ovarium adalah angka ketahanan hidup 5 tahun (fiveyear survival rate) setelah pengobatan.4,12
Kanker ovarium jarang ditemukan pada usia di bawah 40 tahun.
Angka kejadian meningkat dengan makin tuanya usia; dari 15 16 per
100.000 pada usia 40 44 tahun menjadi paling tinggi dengan angka
57 per 100.000 pada usia 70 74 tahun. Penelitian Fadlan di Medan
(1981-1990) menyatakan bahwa insidensi kanker ovarium tertinggi
pada kelompok usia 41-50 tahun.2,3
Mayoritas kanker ovarium adalah jenis epitelial, tetapi kanker
ovarium dapat juga berasal dari sel lain yang terdapat di ovarium.
Tumor ovarium yang berasal dari sel germinal diklasifikasikan sebagai
disgerminoma dan teratoma, sedangkan tumor ovarium yang berasal
sarkoma.
Akan
tetapi,
angka
kejadian
tumor
ovarium
2.1.2. Diagnosis
Melihat topografi ovarium hampir tak memungkinkan untuk
melakukan deteksi dini tumor ganas ovarium oleh karena letaknya
sangat tersembunyi. Diagnosis didasarkan atas 3 gejala/tanda yang
biasanya muncul dalam perjalanan penyakitnya yang sudah agak
lanjut:2,14,15
a.
b.
c.
ginekologik
dan
palpasi
abdominal
akan
mendapatkan tumor atau massa di dalam panggul dengan bermacammacam konsistensi mulai dari massa yang kistik sampai yang
padat.14,15
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan:
a. Ultrasonografi
Merupakan cara pemeriksaan noninvasif yang relatif murah.
Pemakaian USG dapat membedakan tumor kistik dengan tumor
yang padat. Pada tumor dengan bagian-bagian padat (ekogenik)
persentase keganasan makin meningkat. Sebaliknya, pada tumor
kistik tanpa ekointernal (anekogenik) kemungkinan keganasan
menurun.2
Pemakaian USG Color Doppler dapat membedakan tumor
ovarium
jinak
dengan
tumor
ovarium
ganas.
Modalitas
ini
diagnostik,
menggambarkan
penjalaran
penyakit,
dan
tumor
akan
bergantung
pada
proses
angiogenesis
(angiogenic switch).17
Angiogenesis merupakan proses kompleks yang diatur oleh
keseimbangan faktor pro dan antiangiogenik. Faktor angiogenik
disintesis oleh banyak tipe sel. Pemicu angiogenik di antaranya adalah
transforming growth factor dan (TGF-, TGF-), vascular
cadherins,
Eph-4B/ephrin-B2).
Penghambat
angiogenik
2.
3.
4.
Sel endotel akan menghasilkan molekul baru termasuk enzimenzim. Enzim-enzim tersebut akan menyebabkan terbentuknya
lubang kecil pada membran basalis.
5.
6.
7.
mengakomodasi
pertumbuhan
pembuluh
darah
baru.
9.
Pembuluh-pembuluh
darah
baru
akan
saling
berhubungan
penelitian
ini,
pemeriksaan
ultrasonografi
abdominal
dapat
(Transvaginal
Sonography/TVS)
untuk
skrining
kanker
ovarium. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TVS bersifat aman, dapat
ditoleransi dengan baik oleh pasien, dan efektif dalam mengidentifikasi
kanker ovarium.29
2.3. Ultrasonografi
Dunia
kesehatan
modern
telah
memanfaatkan
perkembangan
dan
penanganan
masalah
ginekologi,
termasuk
Sebuah
pascamenopause
melebihi
10
cm
penelitian
menemukan
secara
pendahuluan
bahwa
signifikan
tumor
berkaitan
pada
wanita
dengan
ukuran
dengan
risiko
suatu
pola
untuk
mengenali
gambaran
Tabel 1. Ultrasound and Clinical Variables for Ovarian Cancer from Selected Studies (dikutip dari
daftar pustaka7)
massa
diduga
neoplastik,
satu
hal
yang
perlu
Ekogenisitas
yang
diklasifikasikan
menjadi
sonolucent,
septa
bervariasi
dari
beberapa
milimeter
hingga
A. Very large, complex solidcystic mass (calipers) in 48-year-old woman obtained in sagittal planes, with large calculated
volume and maximal diameter.
B. Measurement of thickened septa greater than 3 mm (calipers) in 58-year-old woman.
C. Asites manifesting as fluid in posterior cul-de-sac and surrounding uterus in 63-year-old woman.
3. Evaluasi Doppler
(wave-forms)
telah
digunakan
untuk
evaluasi
Formasi
pembuluh-pembuluh
menyebabkan
terjadinya
darah
baru
neovaskularisasi.
angiogenik.
Pembuluh
darah
baru
terbentuk
pada
limfe
yang
fungsional
permeabilitas
pada
pada
stroma
pembuluh
tumor
darah
dan
tumor
pembuluh
darah
yang
berlokasi
di
sentral.
Hal
ini