Bab 2 Lapkas
Bab 2 Lapkas
LAPORAN KASUS
Nama Dokter Muda
Tanggal
: 19 Maret 2014
IDENTITAS
Nama
: Erlina Suryani
Agama
: Islam
Umur
: 46 Tahun
Status perkawinan
: Menikah
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Blang Pase
: 19-3-2014
ANAMNESIS
Diperoleh dari autoanamnesa
Keluhan Utama
Merot pada bagian bibir kanan.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Langsa dengan keluhan merot pada bagian bibir sejak 1 hari
yang lalu. Sebelum pasien mengalami merot, pasien mengalami nyeri yang dirasakannya
pada daerah mulut bagian kiri, yang dikira pasien mengalami sakit gigi. Pasien sempat
mengkonsumsi obat sakit gigi ( amoxicillin, Asam mefenamat) tapi tak kunjung sembuh.
Nyeri yang dirasakan perlahan lahan menjalar ke bagian telinga kiri , kemudian ke kepala
( hanya sebelah kiri). Nyeri ini dirasakan seperti berdenyut yang semakin lama semakin sakit.
Saat kepala berdenyut, pasien juga mengatakan bahwa kedua mata pasien pedih, lelah,
pegel yang membuat pasien harus beristirahat dari aktivitas yang dilakukan. Ketika
menggosok gigi dan mulai berkumur, pasien baru mulai menyadari bahwa dirinya tidak dapat
lagi menggembungkan pipi kiri sehingga air berkumur tersembur keluar.
Pasien tidak pernah mengalami hal serupa sebelumnya. Riwayat mengalami trauma
juga disangkal. Pasien memakai kacamata sejak kecil, hingga kini dengan minus 8. Demam
(-), mual (-), muntah (-), BAK dan BAB dalam batas normal.
Riwayat hipertensi ( + )
Riwayat diabetes mellitus disangkal
ANAMNESIS SISTEM
Sistem serebrospinal
Sistem kardiovaskuler
Sistem respirasi
Sistem gastrointestinal
Sistem muskuloskeletal
: Tidak ada
Sistem integumentun
: Tidak ada
Sistem urogenital
RESUME ANAMNESIS
Os datang ke RSUD langsa dengan keluhan merot pada bagian bibir kanan sejak 1
hari sebelum berobat ke RS. Awalnya pasien merasa nyeri berdenyut pada bagian mulut
sebelah kiri, telinga kiri dan kepala (sebelah kiri). Pasien juga mengalami pedih dan berair
pada kedua mata. Riwayat trauma (-), Riwayat hipertensi (+), Riwayat diabetes mellitus (-),
Riwayat penggunaan obat - obatan (+), riwayat mengalami hal yang serupa sebelumnya
disangkal.
DIAGNOSA SEMENTARA
Diagnosis klinis
: Kelemahan otot wajah sebelah kiri, kedua mata pedih dan berair
Diagnosis topis
: n. fasialis sinistra
Diagnosis etiologis
PEMERIKSAAN FISIK
I.
II.
Status Generalis
BB
kg
Tekanan darah :
kanan
TB
cm
kiri
Pernafasan 20x/menit
Denyut nadi :
kanan
Suhu 37,2 oC
kiri
Keadaan umum
: Baik
Status gizi
: Baik
Paru-paru
: Inspeksi
: Simetris, retraksi (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (-)
Perkusi
: Sonor
Auskultasi : Vesikuler: +/+
Jantung
: Inspeksi
: Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba (+)
Perkusi
: Redup
Auskultasi : Mur-mur (-)
Abdomen
: Inspeksi
: Kembung (-)
Palpasi
: Nyeri tekan (-)
Perkusi
: Tympani
Auskultasi : Peristaltik (+)
Hepar
: Tidak terdapat perbesaran
Lien / Splen
: Tidak terdapat perbesaran
160/90 mmHg
160/90 mmHg
74 x/menit
74 x/menit
Status Neurologis
Kesadaran kualitatif
: ( compos mentis )
Kesadaran kuantitatif
: GCS : ( E4V5E6 )
Tingkah laku
( baik )
Perasaan hati ( cemas (+) )
Orientasi : Tempat ( baik ) Waktu ( baik ) Orang ( baik ) Sekitar ( baik )
Jalan pikiran
( bagus )
Kecerdasan ( baik )
Daya ingat kejadian baru ( baik ) lama ( baik )
Kemampuan bicara
: ( baik )
Sikap tubuh ( normal )
Cara berjalan ( dalam batas normal )
Gerakan abnormal ( tremor (-) )
Kepala
: Bentuk ( normochepali )
Ukuran ( dalam batas normal )
Pulsasi ( + ) Nyeri tekan ( - ) Bising ( - )
Leher
dilakukan)
Saraf otak
N.I (Olfaktorius) :
kiri ( dbn )
N.II (Optikus)
kanan
kiri
Daya penglihatan
( dbn )
(dbn)
Pengenalan warna
( baik )
(dbn)
Medan penglihatan
( dbn )
(dbn)
N.III (Okulomotorius)
kanan
kiri
( - )
( - )
(+)
(+)
Gerak medial ( + )
( + )
(+ )
Mata atas
( +)
Refleks akomodatif
(+)
(+ )
Ptosis
Ke
( + )
bawah ( + )
kanan
kiri
( + )
Ukuran pupil
(3mm) (3mm )
Strabismus divergen
(- )
(- )
Bentuk pupil
(bulat)
Diplopia
( -)
(-)
(bulat)
N.IV (Troklearis)
kanan
kiri
( + )
( +)
Strabismus konvergen
( - )
( - )
Diplopia
( - )
( - )
N.V (Trigeminus)
kanan
kiri
kanan
kiri
Mengigit
(+)
(+ )
Refleks kornea
(+)
(+)
Membuka mulut
(+)
(+)
Refleks bersin
( tidak dilakukan )
Sensibilitas atas ( + )
(+ )
Refleks maseter
(- )
(-)
Muka tengah ( + )
(+ )
Refleks zigomatikus ( - )
(-)
bawah ( + )
(+ )
Trismus
(-)
N.VI (Abdusen)
( - )
kanan
kiri
( + )
( + )
Strabismus konvergen
( - )
( - )
Diplopia
( - )
( - )
N.VII (Fasialis)
kanan
kiri
(+)
(-)
Tik fasialis
Kedipan mata
(+)
(-)
Lakrimasi
kanan
kiri
(-)
(-)
(-)
(-)
Lipatan naso-labial ( + )
(-)
Sudut mulut
(+)
(-)
2/3 depan
Mengerutkan dahi
(+)
(-)
Refleks visuopapebra
(+ )
(+)
Mengerutkan alis
(+)
(-)
Refleks glabella
(-)
(-)
Menutup mata
(+)
(-)
Refleks aurikulopalpebral (+ )
Meringis
(+ )
(-)
Tanda Myerson
(-)
(-)
Mengembungkan pipi (+ )
(-)
Tanda Chovstek
(-)
(-)
Bersiul
(tdk dilakukan)
(+ )
(+)
N.VIII (Akustikus)
kanan
kiri
kanan
kiri
( + )
(+)
Tes Rinne
(tdk dilakukan)
( + )
(+)
Tes Weber
(tdk dilakukan)
kanan
kiri
( + )
( + )
Sengau
( - )
Tersedak
( - )
(tdk dilakukan)
Refleks muntah
( + )
( + )
kanan
kiri
Arkus faring
( + )
( + )
Bersuara ( + )
Nadi
(+ )
( + )
Menelan ( + )
N.X (Vagus)
N.XI (Aksesorius)
Memalingkan kepala
Sikap bahu
N.XII (Hipoglosus)
kanan
( + )
kiri
(+ )
kanan
kiri
Mengangkat bahu ( + )
(+)
kiri
Sikap lidah
(baik)
(baik)
Kekuatan lidah
Artikulasi
(baik)
(baik)
Tremor lidah
( - )
(- )
Fasikulasi lidah
Menjulurkan lidah
( + )
( + )
Badan
( eutrofi )
kanan
kiri
(+)
(+)
( eutrofi )
(- )
(-)
)
-
kanan
kiri
(- )
( - ) claw hand
(-)
(-)
( - )
( - ) kontraktur
(-)
(-)
pitchers hand
warna kulit
kanan
kiri
( coklat ) ( coklat)
Lengan bawah
Tangan
kanan
kiri
kanan
kiri
kanan
kiri
Gerakan
(B )
(B )
(B )
(B )
(B )
(B )
Kekuatan
(5 )
(5 )
(5 )
(5 )
(5 )
(5 )
Tonus
(dbn)
(dbn)
(dbn)
(dbn)
(dbn)
(dbn)
Trofi
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
( + )
( + )
( +)
( + )
( + )
( +)
( + )
( + )
( + )
Sensibilitas:
Nyeri
( + )
Termis
( tidak dilakukan )
Taktil
( + )
Diskriminasi
( tidak dilakukan )
Posisi
( + )
Vibrasi
( tidak dilakukan )
( + )
(+)
( +)
Biseps
Triseps
kanan
kiri
kanan
Refleks fisiologis
( +2 )
( +2 )
( +2)
Perluasan refleks
( - )
( - )
Refleks silang
( - )
( - )
(+)
kiri
(+)
(+)
Radius
kiri
kanan
kiri
( +2 ) ( +2 )
( +2 )
(+2)
(+2)
( - )
( - ) ( - )
( - )
(-)
(- )
( - )
( - ) ( - )
( - )
kiri ( - )
kanan
Ulna
(-)
(-)
kiri
( - )
( - )
palpasi: edema
( - )
( - )
Tungkai atas
kanan
kanan
kiri
Kontraktur
(- )
(-)
Warna kulit
(coklat)
(coklat)
Tungkai bawah
kiri
kanan
Kaki
kiri
kanan
( B)
( B)
kiri
Gerakan
(B)
( B)
( B)
Kekuatan
( +2 )
( +2 )
( +2 )
Tonus
(dbn)
(dbn)
(dbn)
(dbn)
Trofi
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
(eutrofi)
Nyeri
( + )
( + )
( + )
( +)
( + )
( + )
Termis
( tidak dilakukan )
Taktil
( + )
( + )
(+ )
( + )
( + )
Diskriminasi
( tidak dilakukan )
Posisi
( + )
Vibrasi
( tidak dilakukan )
(+ 2 )
(B)
( +2)
(+2)
(dbn)
(dbn)
(eutrofi) (eutrofi
Sensibilitas:
( + )
( +)
(+ )
( + )
Patella
( + )
( +)
Archilles
kanan
kiri
kanan
Refleks fisiologis
( +2 )
(+2)
( +2 )
( +2 )
Perluasan refleks
( - )
( - )
( - )
( - )
Refleks silang
( - )
( - )
( - )
( - )
Refleks patologis:
kanan (
) kiri
kanan
kiri
Babinsky
( - )
( - )
Chaddock
( - )
Oppenheim
Gordon
kiri
)
kanan
kiri
Gonda
( - )
(- )
( - )
Bing
( - )
( - )
( - )
( - )
Rossolimo
( - )
( - )
( - )
( - )
Mendel
( - )
( - )
Schaeffer
( - )
( - )
Bechterew
kanan
kiri
kanan
kiri
Laseque
( - )
( - )
Brudzinski II
(tidak dilakukan)
OConnel
( - )
( - )
Guillan
( tidak dilakukan)
Patrick
( - )
( - )
Edelman
( tidak dilakukan)
Kontra Patrick
( - )
( - )
Kernig
( tidak dilakukan)
Gaenslen
( tidak dilakukan )
Klonus paha
( - )
Homan
( tidak dilakukan )
Klonus kaki
( - )
( - )
( - )
Tes Romberg ( -
) Ataksia ( - )
) khorea (
balismus (
) atetose (
Fungsi Vegetatif
Miksi: inkontinensia urin ( -
) poliuria ( - )
RESUME PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan didapatkan mulut pasien merot ke bagian kanan yang terjadi secara
tiba-tiba sejak 1 hari sebelum berobat. Riwayat trauma (-), Riwayat hipertensi (+), Riwayat
diabetes mellitus (-), Riwayat penggunaan obat- obatan (+), riwayat mengalami hal yang
serupa sebelumnya disangkal
-
Kesadaran
: Compos mentis
GCS
: E4 V5 M 6
Tanda vital : TD : 160/90 mmhg
HR : 74
x/i
RR : 20
x/i
T : 37,2
-
DIAGNOSA AKHIR
Diagnosis Klinis
Diagnosa Topis
Diagnosa etiologis
PENATALAKSANAAN
-
Metilprednisolon 3 x 4 mg
Mecobalamin 3 x 500 mg
Meloxicam 2 x 7,5 mg
Amlodipin 1 x 10 mg
Captopril 2 x 12,5 mg
Fisioterapi
PROGNOSIS
Death
: Dubia at bonam
Disease
: Dubia at bonam
Disability
: Dubia at bonam
Discomfort
: Dubia at bonam
: Dubia at bonam