1 Latar Belakang
Seiring dengan majunya industrialisasi dan ketatnya kompetisi, sebuah perusahaan dengan segala
jenis produknya ini dituntut untuk mampu tetap bertahan dan memenangkan persaingan. Persaingan
tersebut tidak hanya terbatas pada persaingan harga saja tetapi juga kualitas, service, dan lead time
yang pendek. Pada sebuah supply chain terdapat banyak pihak yang terlibat didalamnya, antara lain
manufaktur, supplier, dan customer. Para pemain supply chain tersebut memiliki peran masing-masing
yang saling terintegrasi. Customer dalam supply chain tidak terbatas pada end user tetapi juga pihak
yang merupakan proses selanjutnya dari sebuah peran yang ada di sebuah supply chain, misal
perusahaan manufaktur adalah customer bagi supplier-nya. Salah satu cara yang bisa dilakukan
untuk memenangkan persaingan antara lain dengan memberikan service yang terbaik bagi customer.
Dalam hal ini, service atau layanan bisa berupa pemenuhan permintaan tepat waktu atau
ketersediaan produk saat dibutuhkan customer. Umumnya, masing-masing customer memiliki tingkat
kepentingan dan keinginan permintaan yang berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan adanya
perbedaan pada service level untuk masingmasing customer. Service level adalah ukuran kinerja suatu
perusahaan dalam pemenuhan order customer. Penentuan service level harus ditentukan dengan tepat
karena penetuan yang kurang tepat akan berdampak timbulnya total cost yang membengkak akibat
bertambahnya biaya penyimpanan yang besar untuk bisa memenuhi semua permintaan. Oleh karena
itu, perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi semua permintaan customer yang datang serta
menetapkan kebijakan inventory dengan tepat. Dari permasalahan tersebut, penelitian yang akan
dilakukan mencoba membagi kelas-kelas konsumen menjadi dua kelas karena yang terjadi pada
kondisi aktual, service level untuk kelas tertentu kurang dari atau lebih dari target service level, maka
diperlukan sebuah kebijakan yang dapat menyelesaikan permasalahan dalam penentuan service level
tersebut. Contoh dari kondisi target service level tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.1 Target service level dengan kondisi aktual service level
perusahaan.
2. Membandingkan kebijakan yang dijalankan perusahaan
dengan rationing policy yang ditetapkan dari sisi reserve stock
dan total cost.
5
3. Merekomendasikan kebijakan pemenuhan permintaan yang
dapat memaksimalkan service level maupun total cost yang
optimal.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian Tugas Akhir
ini antara lain :
1. Mendapatkan estimasi service level dan total cost
dari kebijakan eksisting perusahaan.
2. Memberikan alternatif kebijakan pemenuhan order
dan inventory yang dapat menghasilkan total cost
dan service level yang optimal.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian meliputi batasan dan asumsi
yang digunakan dalam penelitian tugas akhir.
Batasan yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Pengamatan dilakukan untuk produk Ordinary
Portland Cement (OPC) di gudang Banyuwangi
untuk periode demand tahun 2009.
2. Kelas dari konsumen sebanyak 2 (dua) kelas.
3. Jaringan penjualan disekitar gudang distributor
Banyuwangi, yaitu: PT. Varia Usaha, PT.Mitra Maju
Mapan dan PT. Waru Abadi.
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Besarnya order replenishment adalah tetap, yaitu
sebesar Q unit.
2. Lead time dari pabrik ke gudang dianggap tetap.
3. Harga per sak produk adalah sama untuk semua kelas
dan tidak berubah selama penelitian.
4. Tidak ada diskon untuk pembelian pada jumlah
tertentu.
6
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika penulisan mengenai laporan
pada penelitian ini :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dari
penelitian, kemudian perumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat yang didapat jika penelitian berhasil dilakukan, ruang
lingkup penelitian yang meliputi batasan-batasan yang digunakan
dan penggunaan asumsi yang diperlukan dan sistematika
penulisan tugas akhir.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang digunakan
sebagai dasar yang kuat bagi penulisan dalam melakukan
kegiatan. Selain itu pembahasan teori tersebut bertujuan sebagai
sarana untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep
yang digunakan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan
pada penelitian tugas akhir bersumber dari berbagai literatur,