Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
DEFINISI
Hematogen
Limfogen
Perkontinuitatum
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko utama :
Aspirasi sekret orofaring
Proses neurologis
Defek esophagus
Intubasi
Aspirasi
Penyakit gigi dan gusi, piorhea
Obstruksi jalan napas
Bronkiektasis
Infark paru
Fibrosis kistik
Sindrom disfungsi silia
Sekuester paru
Gangguan imuniti/sindrom defisiensi imuniti
Pneumonia emboli
ETIOLOGI
Menunjukkan kuman
Prevotella melanninogenica
Fusobacterium nucletum
Peptosraptococcus
Staphilococcus aereus
Streptococcus pneumoniae
Klebsiella pneumoniae
Haemophillus influenza
PATOGENESIS
Paru Kanan
DIAGNOSIS
Gejala klinis
Demam
Sesak napas
Malaise
Anoreksia
Batuk darah
Nyeri dada
Sianosis
BB
Batuk (+)
Sputum kental berbau busuk
Pemeriksaan fisik
Normal
Dijumpai kelainan apabila teradapat
Pneumonia
Atelektasis
Efusi pleura
Gambaran radiologis
Diagnosis banding
Terapi
Pemberian antibiotic dan drainase
merupakan kunci terapi abses paru.
Terapi antibiotic umumnya memerlukan
waktu cukup lama untuk mencegah
kekambuhan, biasanya memerlukan
waktu antara 1 sampai 3 bulan
Drainase
Drainase postural perlu dilakukan pada
penderita abses paru dan harus dilakukan
dengan hati-hati. Tindakan drainase ini
sangat penting dalam penyembuhan abses.
Bronkoskopi
Bronkoskopi dapat membantu drainase dan
pengambilan benda asing serta diagnosis
tumor. Perlu diingat bahwa bronkoskopi
mengandung risiko pecahnya abses paru
sehingga dapat tumpah ke bronkus dan
menyebabkan asfiksia.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi adalah
empiema dengan atau tanpa fistel
bronkopleura.
Pecahnya
abses
mengakibatkan tumpahnya pus ke
dalam saluran napas mengakibatkan
penyebaran infeksi lebih luas dan
bahkan dapat berakibat asfiksia.