Anda di halaman 1dari 4

I.

UPAYA SEBAGAI PEMERINTAH


Pemerintah di Indonesia telah menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG PENYELENGGARAAN LEMBAGA PENYIARAN SWASTA. Diantara
nya Pendirian dan Perizinan dalam penyiaran Negeri maupun swasta. Didalam nya
pemerintah telah membuat berbagai aturan untuk bisa melakukan penyiaran di
Indonesia. Dengan peraturan tersebut diharapkan dari penyelenggara TV/FILM dapat
lebih menelaah apa yang mereka buat, yang pantas disiarkan ataupun tidak. Semoga
dengan pasal ini dapat menjelaskan pendapat dari pemerintah
Ketentuan umum tersebut ialah sebagai berikut :
ASAS, TUJUAN, FUNGSI, DAN ARAH
Pasal 2
Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata,
kepastian hukum,
keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandirian, kebebasan, dan
tanggung jawab.
Pasal 3
Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi
nasional,
terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan
kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun
masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan
industri
penyiaran Indonesia.
Pasal 4
(1) Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai
media
informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.
(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran
juga
mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.
Pasal 5
Penyiaran diarahkan untuk :
a. menjunjung tinggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri
bangsa;
c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia;
d. menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa;
e. meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional;
f. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam
pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup;
g. mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di
bidang penyiaran;

h. mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mewujudkan


pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi;
i. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jawab;
j. memajukan kebudayaan nasional.
II. UPAYA SEBAGAI UNSUR MASYARAKAT
Menurut hemat saya, beginilah kalau suatu bangsa ingin mengikuti negara lain
berdemokrasi. Era globalisasi. Akhirnya kebablasan (menurut bahasa Jawa). Saya
adalah orang yang paling peduli pendidikan anak walaupun jarang didukung oleh
lingkungan. Karena saya punya banyak teman yang berasal dari berbagai kalangan.
Layar kaca itu akhirnya menjadi senjata makan tuan buat pemimpin di negeri
ini.Seharusnya memang pengetahuan umum yang disajikan. Tetapi tayangantayangan yang merusak moral anak-anak yang disajikan di layar kaca. Mungkin
maksud mereka adalah :" begini kalau menjadi orang yang berperangai buruk, dan
balasannya seperti begini, begitu" tanpa ada orangtua mendampingi mereka saat
menonton
tayangan
tersebut.
Tayangan brutal, kejam, sadis, seronok, pergaulan bebas yang ditayangkan berulangulang. Perbuatan yang disaksikan anak-anak, remaja bisa memicu mereka mencoba
dikala ada kesempatan, dikala ada kejadian mirip yang menimpa mereka. Dosa dan
penjara akan dipikirkan dikemudian hari. Bukankah mereka mempunyai pikiran yang
tidak
wajar
?
Bagaimana dengan tayangan difilm Munajah Cinta yang dipromosikan oleh Ustadz
terkenal. Menurut saya, adegan atau dialog atau scene yang tidak menunjukkan
wanita muslimah seperti Mae, dan yang terakhir oleh Khumaira istri yang shalehah,
lebih baik di hapus saja. Mae yang berjilbab dan baik hati, tiba-tiba jadi iri hati dan
dengki, Khumaire yang shalehah koq tiba-tiba pergi meninggalkan suaminya dan
tinggal dengan laki-laki lain. Itu Tayangan yang salah dan jangan di tayangkan lagi.
Artinya dibikin sinopsis aja. Kalau tidak begitu, ceritanya menjadi bukan cerita istriistri
shalehah
(seperti
diawal
cerita)
.
Padahal saya suka ceritanya. Istri dijaman Nabi begitu. Dijaman sekarang juga ada
istri seperti itu walau bukan lumrah. Mengagumkan. Tapi beberapa minggu
belakangan jadi jelek sekali. Dan saya sulit membahasnya dengan anak-anak saya
yang
juga
nonoton
film
itu.
Kemana
pak
Ustadz?
Begitu juga dengan berita-berita harian. Kenapa si Jagal Fenomenal terus-terusan
ditayangkan? Kenapa orang-orang yang mau dieksekusi juga berulang kali
ditayangkan?
Kenapa tidak ditayangkan bagaimana cara hidroponik? Bagaimana cara merawat
sepeda motor (karena motor sudah menjadi fenomena alam Jakarta)? Dan lain-lain.
Kemana penguasa jagad hiburan negeri ini? Tolong, tolong kami ya Bapak-bapak di
KPI, tolong didik kami yang masih kecil-kecil. Para Penerus Bangsa. Terimakasih.

III. UPAYA SEBAGAI STASIUN TV


Sebagai Stasiun TV yang menyiarkan, saya akan menyaring terlebih dahulu acara
atau sinetron yang akan di siarkan. Tanda kutip dalam kata menyaring adalah melihat
dari segi acara dan alur tersebut. Agar setiap orang yang melihat tidak keliru dengan
apa yang mereka lihat. Contoh nya acara anak - anak yang mendidik ditayangkan
pada pagi dan sore hari, acara sinetron dan FTV di siang dan malam hari. Itu pun juga
harus disaring lebih detail lagi, agar tidak menyimpang dari apa yang mereka buat
dan sesuai dengan Undang - Undang Penyiaran di Indonesia
IV. SEBAGAI PERSONAL TV / FILM
Sebagai Personal Film/TV sebagiknya menyaring dan lebih menelaah soal
undang2 yang telah dibuat oleh pemerintah. Saya akan membuat film atau acara TV
yang lebih mendidik, dan lebih memperhatikan dari segi umur dan jam yang akan
ditayangkan di Televisi maupun di Bioskop.
V. SEBAGAI PRODUSER / VENDOR / PRODUCTION HOUSE
Sebagai Produser bukan lah hal mudah membuat film yang akan ditayangkan di
Televisi setiap hari seperti Sinetron yang kadang semua kalangan dapat melihat dan
mencerna acara tersebut. Kita harus melihat dari artis yang akan kita pakai agar
sesuai dengan peran dan dapat menghayati peran tersebut, dari segi waktu yang akan
kita tayangkan di Televisi juga itu tergantung dari pihak Penyiaran TV tersebut, atau
kalau tidak kita membayar lebih agar bisa ditayangkan saat jam - jam semua orang
lagi pada santai dirumah agar mendapatkan Ratting yang tinggi. Meskipun demikian,
kita juga harus menaati peraturan Penyiaran di Indonesia yang telah dibuat. Tidak
boleh seenaknya membuat dan menyiarkan begitu saja ke khalayak umum di TV. Kita
juga harus melihat semua aspek agar semua dari kalangan masyarakat umum dapat
menerima acara yang kami buat dengan sebaik - baiknya.

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL


AKADEMI KOMUNIKASI INDONESIA ( AKINDO ) YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Psikologi Komunikasi
Daru Wibowo, S. IP., MM
Candra Arif Setia Diputra
BROADCASTING B
2014 / 3872
TAKE HOME TEST

Anda mungkin juga menyukai