Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
tapi pada umumnya pembangunan tersebut mempengaruhi perubahan tatanan lingkungan di
sekitar area tersebut yang di luar tujuan pembangunan ini yang biasa di sebut dengan
dampak. Dampak pembangunan ini mempunyai pengertian perubahan lingkungan yang tidak
direncanakan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia. Dampak Lingkungan mempunyai
makna sbg perubahan dapat bersifat alami juga oleh kegiatan manusia. Dalam studi Amdal
dampak lingkungan yg dipelajari adalah suatu kegiatan yg direncanakan oleh
manusia Dampak dapat meliputi komponen atau lingkungan kimia, biotis, sosial ekonomi,
sosial budaya maupun kesehatan masyarakat. Dampak ini dapat menjadi masalah yang cukup
serius karena tujuan pembangunan lebih memberikan dampak negatif terhadap lingkungan
sekitar.
Sedangkan keadaan lingkungan tidak selalu tetap (statis),melainkan selalu berubah
seiring dengan waktu yang berjalan. Perubahan ini dapat bersifat daur, acak maupun dengan
kecenderungan tertentu. Perubahan yang bersifat daur dapat berjangka pendek, musiman dan
berjangka panjang oleh karena itu di perlukan suatu perkiraan dampak untuk meminimalisir
kemungkinan dan dampak negatif yang mungkin terjadi.
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan di adakan prakiraan dampak dalam proses pembuatan AMDAL (Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan) ini diantaranya sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa mengerti pengertian prakiraan dampak.
2. Agar mahasiswa memahami berbagai macam metode yang dapat di gunakan dalam prakiraan
dampak.
3. Agar Mahasiswa dapat mengerti proses prakiraan dampak itu sendiri.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PREKIRAAN DAMPAK
Prediksi (prakiraan) estimasi atau peramalan: Prakiraandampak suatu rencana
kegiatan terhadap komponen lingkungan hidup,dilakukan melalui cara prakiraan atau
peramalan. Prakiraan dampak adalah merupakan kegiatan tindak serta memberikan penilaian
lanjut dari identitas dampak.
Jika Identitas adalah untuk menduga jenis dampak yang akan timbul, maka Metode
Prakiraan merupakan kegiatan untuk menentukan bobot dampak lingkungan yang timbul
serta memberikan penilaian terhadap tingkat atau derajat pentingnya/gawatnya.
2.2 METODE PRAKIRAAN DAMPAK
Metode Prakiraan Dampak yang dipakai antara lain :
Metode Formal, meliputi :
1. Model prakiraan cepat
2. Model matematik

Diskriptif internal : Melalui formula matematika

Empiris : Hasil pengamatan

3. Model fisik

Simulasi meniru keadaan

Illustrasi keadaan
4. Model experimental
Melalui kegiatan laboratorium, dilakukan percobaan dilapangan.
Metode Informal
Metode yang digunakan bila banyak keterbatasan , sehingga tidak mungkin dilakukan dengan
formal, beberapa metode informal antara lain :
1. Intuisi
2. Pengalaman
3. Analogi
2.3 METODE PRAKIRAAN TINGKAT KEPENTINGAN DAMPAK
Prakiraan nilai besaran dampak (Magnitude = M) merupakan kegiatan sebelum
dilakukannya evaluai terhdapa dampak besar dan penting dalam pengambilan keputusan
apakah dampak tersebut akan dikelola dan dipantau dalam dokumen RKL dan RPL. Dalam
evaluasi dampak nantinya dilakukan secara berama-sama (integrtad) antara besaran dampak
dengan nilai kepentingan dampak (Importancy = I ).
Berikut Pedoman Kriteria Penentuan Ukuran Penting (P) dan Tidak Penting (TP)
Dampak masing-masing parameter penentu tingkat kepentingan dampak menurut Kep. Ka.
BAPEPDAL, Nomor: Kep-056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran dampak
Penting, dengan usulan perubahan.
1. Jumlah manusia yang terkena dampak
Kriteria jumlah manusia terkena dampak dikatakan sebagai dampak penting (P) apabila
terdapat > 25% manusia yang terkena dampak dan tidak mendapatkan manfaat dari proyek.
2. Luas wilayah persebaran dampak
Kriteria Luas wilayah persebaran dampakdikatagorikan kedalam dampak
penting (P) apabila luas dampak > 0,25 kali luas wilayah studi, karena setidak-tidaknya
dalam luasan 0,25 di wilayah studi pemanfaatan ruang cukup beragam sehingga dampaknya
sudah mengenai banyk komponen lingkungan
3. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung dikatagorikaan sebagai dampak
penting (P) apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang batas baku mutu,
dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat.
4. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak dikatagorikan kedalam kriteria
penting (P) apabila ada komponen lain yang terkena dampak (sekunder, tersier dst).
5. Sifat kumulatif dampak
Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi akan mengalami
penumpukan (terakumulasi) dalam satu ruang tertentu, dan dampak lingkungan dari berbagai
sumber kegiatan menimbulkan efek saling memperkuat.
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Dikatagorikan penting (P) apabila dampak yang diprakirakan terjadi tidak dapat pulih
kembali (tidak berbalik) seperti kondisi semula, baik dipulihkan kembali oleh alam maupun
dengan intervensi manusia.
2.4 GARIS BESAR PROSES PRAKIRAAN DAMPAK
Tentukan lingkungan yang akan dibuat modelnya, uraikan karakteristik utama lingkungan
tersebut dan dampak yang akan diperkirakan.

Pilih metode prakiraan yang sesuai.


Kumpulkan data khusus yang diperlukan oleh masing-masing metode.
Uji validitas metode (bandingkan hasil dengan observasi yang didapat di lapangan).
Sempurnakan model dan lakukan revalidasi.
Gunakan metode untuk memprakirakan dampak.
Beri interpretasi pada prakiraan.

2.5 METODE EVALUASI DAMPAK


Metode Evaluasi yang digunakan harus disampaikan diawal (pada Bab Metode baik di KA
maupun ANDAL).
Beberapa metode evaluasi dampak antara lain :
1. Metode overlay (tumpang tindih)
Metode tumpang tindih (metode penampalan), sering disebut sbg metode identifikasi
dampak, khususnya dampak yg mempunyai penyebab geografis, misal pada proyek jalan
raya. Tekniknya adalah menampang tindihkan peta dengan pemberian warna pada masingmasing peta.
2. Metode Daftar Uji (Checklist)
Secara oprasional metode ini adalah dengan membuat checklist kemudian diikuti
dengan memberikan contreng (V) atau memberi tanda silang (X). Kemudian mengagresikan
nilai (menjumlahkan nilai).
3. Metode Matrik
Matriks ini disusun dengan terlebih dahulu kita membuat tabel atau sel yang dibagi 2
sel untuk sel A (besaran dampka: kecil sd sgt besar) dan sel B (Derajat dampak: kurang
penting sd sangat penting) dilanjutkan dengan memberikan skor dan kode positif atau negatif.
4. Metode Bagan Alir (Flow Chart)
Bagan alir atau network atau flow chart sering disbt juga diagram alir yakni
merupakan metode yg memamaparkan hubungan sebab akibat melalui identifikasi
keterkaitan antara aktivitas penyebab dampak (kegiatan proyek) dan komponen lingkungan
yg terkena dampak.
2.6 CARA PENDUGAAN DAMPAK
KOMPONEN FISIKA KIMIA
1. Komponen Udara, meliputi :

Identifikasi emisi gas atau debu yang dikeluarkan oleh aktivitas pembangunan yang
direncanakan.

Penjelasan tentang kondisi udara sekarang yang merupakan rona lingkungan awal dan
bandingkan dengan standar baku mutu kualitas udara.

Penentuan dispersi patokan di udara dengan memperhatikan kecepatan angin, tinggi


cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musim hujan. Hasil-hasil pengamatan
terhadap kualitas udara pada waktu yang lalu harus menjadi bahan pertimbangan.

Pelajari data iklim tahunan dan bulanan untuk curah hujan, kecepatan dan arah angin, radiasi
matahari, kelembaban dan evatranspirasi. Kemudian tentukan konsentrasi gas dan debu di
permukaan tanah.

Penentuan adanya dampak yang timbul pada setiap musim dan dampak di setiap aktivitas
pembangunan seperti saat prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.
Rumus matematis untuk prakiraan dampak terhadap komponen udara misal untuk emisi gas:
dimana:

C = konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah (Ug/m3)


Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3), merupakan variabel prediktor
y = pembauran parameter gas secara horizontal
z = pembauran parameter gas secara vertikal
v = rata-rata kecepatan angin (m/detik)
H = tinggi cerobong efektif
x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)
Y = tinggi permukaan di atas tanah
2. Komponen Hidrologi
Komponen hidrologi dalam AMDAL biasanya dirinci menjadi parameter- parameter
debit, kualitas air permukaan (sungai, danau, rawa), kualitas dan kuantitas air dalam tanah,
iklim makro (curah hujan, kecepatan dan arah angin, suhu, kelembaban), pola drainase dan
evaporasi.
Langkah-langkah dalam prakiraan dampak :
Penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang dirinci atas parameterparameternya,
Mempelajari masalah yang berhubungan dengan air permukaan,
Penentuan kualitas dan kuantitas air dalam tanah dan penggunaannya oleh berbagai pihak
pada waktu yang lalu, saat ini dan prakiraan untuk waktu mendatang,
Mempelajari berbagai sumber kualitas lingkungan komponen hidrologi yang ada,
penentuan perubahan berbagai parameter air di waktu yang akan datang bila ada proyek dan
bila tidak ada proyek, kemudian ditentukan dampaknya bila ada proyek.
Rumus matematis untuk menduga besarnya dampak parameter anorganik dalam air seperti
Hg, Cd, Pb, Al dan Cr adalah:
Dimana :
Kt = konsentrasi suatu unsur di waktu mendatang
Ko = konsentrasi suatu unsur saat ini
r = tingkat perubahan setiap waktu tertentu (1 tahun), variabel ini merupakan variabel
prediktor
t = waktu prediksi dalam tahun
KOMPONEN BIOTIS
1. Perubahan Jumlah Jenis
Rumus matematis untuk menduga pengurangan jenis tanaman akibat semakin
berkurangnya hutan:
Dimana :
S = jumlah jenis,
A = luas hutan,
C dan Z konstan.
Variabel prediktor untuk persamaan ini adalah A dimana luas hutan berubah karena
adanya proyek pembangunan seperti pemukiman, pertambangan, perkebunan, dsb. Yang
menggunakan lahan hutan.
2. Parameter Vegetasi
Parameter yang umumnya dihitung:
a. Kerapatan (density)
Kerapatan individu = jumlah individu / ha

Kerapatan suatu jenis = jumlah individu suatu jenis / ha


Kerapatan mutlak suatu jenis = kerapatan suatu jenis
Kerapatan relatif suatu jenis
b. Keanekaragaman (diversity)
c. Kekerapan (frequency)
Frekuensi mutlak suatu jenis =

Frekuensi relatif suatu jenis =

d. Dominansi (dominancy)
Dominansi mutlak suatu jenis = jumlah dari nilai kelindungan suatu jenis
kelindungan = x dibagi dengan luas petak contoh dimana d1 dan d2 adalah diameter tajuk
suatu jenis (luas bidang dasar) dominansi mutlak suatu jenis
Dominansi relatif suatu jenis =
e.

Nilai penting (importance)


= kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif
f. Summed Dominance Ratio (SDR) = Nilai penting / 3
Perbedaan nilai dari parameter-parameter di atas yang akan datang dengan proyek dan
tanpa proyek merupakan besarnya dampak pada parameter - parameter tersebut.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

1.
2.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Prakiraan dampak adalah merupakan kegiatan tindak serta memberikan penilaian lanjut
dari identitas dampak.
Metode prakiraan dampak penting dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
Metode formal, meliputi: model matematis, model fisik, model eksperimen, dan
model prakiraan cepat.
Motode non-formal seperti metode institusional, pengalaman (professional
judgment), dan metode analog.
Pedoman Kriteria Penentuan Ukuran Penting (P) dan Tidak Penting (TP)
Dampak menurut Kep. Ka. BAPEPDAL, Nomor: Kep-056 Tahun 1994 adalah sebagai
berikut :
Jumlah manusia yang terkena dampak
Luas wilayah persebaran dampak
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Sifat kumulatif dampak
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

3.2 SARAN

Untuk para pengusaha yang ingin membangun pabrik maupun proyek lainnya hendaknya
terlebih dahulu memprakirakan dampak negatif maupun positif yang mungkin akan terjadi di
masa yang akan datang.
Apakah dengan adanya pabrik tersebut lebih meberikan dampak positif dengan membuka
lapangan kerja bagi masyarakat dan memberikan imbal balik dalam bentuk gaji yang sesuai
dengan kemampuan kerja. Atau justru lebih memberikan dampak negatif terhadap lingkungan
sekitar dan menimbulkan bebagai pencemaran lingkungan yang keberadaannya justru
mengancam kehidupan masyarakat sekitar.

Anda mungkin juga menyukai