Anda di halaman 1dari 14

MASYARAKAT DAN BUDAYA

Di ajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Perkembangan Masyarakat


dan Budaya. Dosen Cucu Lisnawati, S.Pd.,M.Pd

Oleh :
Nama
NPM

: Yoga Ilham Bintoro


: (41154030110023)

UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PGSD
2013/2014

FKIP-PGSD
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul


Masyarakat dan Budaya dimana mempunyai peran penting dalam kehidupan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, agar diperoleh keteraturan dan integrasi
dalam masyarakat. Dalam Masyarakat dan Budaya akan dianggap berlaku apabila
norma-normanya dapat membantu pelaksanaan proses pembentukan masyarakat
yang sejahtera.
Namun pembahasan tentang Masyarakat dan Budaya dalam bagian ini
sifatnya tidak menyeluruh, tetapi hanya sekedar pengantar yang menyangkut halhal pokok saja, mengingat pada bagian berikutnya, kajian tentang Masyarakat dan
Budaya ini akan dibahas secara terperinci; Masyarakat dan Budaya merupakan
himpunan norma-norma segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan
pokok di dalam kehidupan masyarakat.
Besar harapan saya, semoga dengan dibuatnya makalah yang berjudul
Masyarakat dan Budaya yang didalamnya membahas tentang pedoman dan
norma di dalam lingkungan masyarakat ini menjadi salah satu sarana agar pembaca
menyadari betapa indahnya hubungan yang tentram dan damai di suatu lingkungan
yang kita tinggali, yang ahirnya akan membuat masyarakat menjadi merasa tenang
dan aman terhadap lingkungan dan daerahnya sendiri.
Demikian makalah yang kami buat, penulis menyadari akan segala
kekurangan makalah ini, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis.
Sekian dan terima kasih, semoga makalah ini memberikan sesuatu yang layak dan
ada manfaatnya. Amin.
Bandung, 28 Februari 2014
Penulis

1|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

BAB I

BAB II

BAB III

: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.2. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.3. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

: KAJIAN TEORI
2.1. Masyarakat dan Kebudayaan . . . . . . . . . .

2.1.1. Pengertian Masyarakat . . . . . . . . .

2.1.2. Pengertian Kebudayaan . . . . . . . . .

2.2. Unsur unsur Masyarakat . . . . . . . . . . . .

2.3. Ciri Umum Kelompok Sosial . . . . . . . . . .

2.4. Pranata pranata Sosial Masyarakat . . . .

2.4.1. Ciri-ciri Pranata Sosial . . . . . . . . .

2.4.2. Fungsi Pranata Sosial . . . . . . . . . .

2.4.3. Macam-macam Pranata . . . . . . . .

: PENUTUP
3.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

3.2. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

2|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD
BAB I
PEDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Seringkali kita mendengar perkataan-perkataan ataupun pernyataan tentang
kebudayaan suatu masyarakat, Pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya
hubungan antara kebudayaan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kumpulan
manusia yang hidup dalam suatu daerah tertentu dalam waktu yang telah cukup
lama dan mempunyai aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada
satu tujuan yang sama. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan dan Kebudayaan tak mungkin timbul tanpa adanya
masyarakat, dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang
tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Demikian pula eksistensi suatu
masyarakat hanya dapat dijaga kelangsungannya dengan adanya kebudayaan.
Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun
melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat
dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut. Menurut
Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsurunsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok
sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan
gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok
antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi
sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya masyarakat awal mulanya terbentuk dari masyarakat kecil
yang artinya sekumpulan orang. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh
kepala keluarga, kemudian dari kelompok keluarga akan membentuk sebuah RT
dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun akan membentuk
Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Hingga akhirnya negara.
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian masyarakat ?
2. Pengertian kebudayaan ?
3. Unsur-unsur masyarakat ?
4. Ciri umum kelompok ?
5. Pranata-pranata sosial masyarakat ?

1|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami tentang masyarakat dan kebudayaan
2. Mahasiswa mengetahui unsur-unsur adanya masyarakat
3. Mahasiswa mengetahui ciri kemlompok masyarakat
4. Mahasiswa mengetahui unsur-unsur adanya masyarakat
5. Tugas kelompok mata kuliah pengembangan masyarakat dan budaya.

2|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD
BAB II
KAJIAN TERORI

2.1. Masyarakat dan Kebudayaan


2.1.1. Pengertian Masyarakat
Masyarakat juga sering dikenal dengan istilah society yang berarti
sekumpulan orang yang membentuk sistem, yang terjadi komunikasi didalam
kelompok tersebut. Menurut Wikipedia, kata Masyarakat sendiri diambil dari
bahasa arab, Musyarak. Masyarakat juga bisa diartikan sekelompok orang yang
saling berhubungan dan kemudian membentuk kelompok yang lebih besar.
Biasanya masyarakat sering diartikan sekelompok orang yang hidup dalam satu
wilayah dan hidup teratur oleh adat didalamnya.
Kamus mendefinisikan masyarakat sebagai :
1. Sekelompok orang yang tinggal di satu daerah atau daerah di mana mereka
tinggal
2. Sekelompok orang dengan latar belakang yang sama atau dengan
kepentingan yang sama dalam masyarakat
3. Sekelompok bangsa dengan sejarah yang sama atau kepentingan ekonomi
atau politik yang sama
4. Publik atau masyarakat secara umum.
Beberapa Pengertian masyarakat yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Selo Sumardjan. Menurutnya, Masyarakat merupakan sekelompok orang
yang tinggal secara bersama serta mampu menciptakan kebudayaan.
2. Karl Marx. Menurut pakar pemikiran yang dikenal dengan Marxisme ini,
masyarakat didefinisikan sebagai sebuah struktur organisasi yang muncul
sebagau akibat adanya perbedaan diantaranya berbagai kelompok yang
terpisah di bidang ekonomi.
3. Emile Durkheim. Menurutnya, pengertian masyarakat adalah sebuah realita
yang aapa adanya dari setiap pribadi yang menjadi anggota dari masyarakat
itu sendiri.
4. Paul B. Horton dan C. Hunt. Menurut keduanya, pengertian masyarakat
adalah sebuah kumpulan manusia yang mampu bersikaf mandiri serta secara
bersama hidup pada sebuah kawasan tertentu dan memiliki kebudayaan
sama. Selain itu, mereka akan melakukan sebagian besar aktivitasnya dalam
kumpulan tersebut.
2.1.2. Pengertian Kebudayaan

1.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.


Menururt Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski,
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat

3|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.


Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
2. Menurut Herskovits, memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
3. Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
4. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
5. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari . Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan
benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan
untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.2. Unsur-unsur Masyarakat
Manusia dipakai untuk menyebut kesatuan-kesatuan hidup manusia, baik
dalam tulisan ilmiah maupun dalam bahasa sehari-hari, adalah masyarakat. Dalam
bahsa inggris dipakai istilah society yang bersal dari kata Latin socius, yang
berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata Arab syaraka
yang berarti ikut serta, berpartisipasi.
Masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi . Suatu kesatuan manusia dapat
mempunyai prasarana melalui apa warga-warga dapat saling berinteraksi . suatu
negara modern misalnya, merupakan kesatuan manusia dengan berbagai macam
prasarana, yang memungkinkan para warganya untuk berinteraksi secara intensif,
dan dengan frekuensi yang tinggi. Suatu negara modern mempunyai suatu
jaringan komunikasi berupa jaringan jalan raya, jaringan jalan kereta api, jaringan
perhubungan udara, jaringan telekomunikasi, system radio dan TV, berbagai
macam surat kabar nan sebagainya.
Adanya prasarana untuk berinteraksi memang menyebabkan bahwa warga
dari suatu kolekktif manusia itu akan saling berinteraksi; sebaliknya, adanya hanya
suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari suatu

4|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

kesatuan manusia itu benar-benar akan berinteraksi. Hendaknya diperhatikan


bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu
merupakan masyarakat, karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan
lain yang khusus.
Ikatan apa yang membuat suatu kesatuan manusia itu menjadi suatu
masyarakat ? yaitu pola tingkah laku yang khas mengenai semua factor
kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Lagi pula, pola itu harus bersifat mantap
dan kntinyu; dengan perkataan lain, pola khas itu sudah menjadi adat istiadat yang
khas.
Kecuali ikatan adat istiadat yang meliputi sektor kehidupan serta suatu
kontinuitas dalam waktu, suatu masyarakat manusia harus juga mempunyai ciri
lain, yaitu suatu rasa identitas diantara para warga atau anggotanya, bahwa
mereka memang merupakan suatu kesatuan khusus yang berbeda dari kesatuankesatuan manusia lainnya.

Soekanto (1982:24) menyebutkan beberapa unsur masyarakat (Society) sebagai


berikut :
1. Manusia yang hidup bersama.
2. Berampur untuk waktu yang lama.
3. Adanya kesadaran bahwa mereka adalah satu kesatuan.
4. Mereka merupakan suatu system hidup bersama.
Sementara itu Abdulsyani (2007:14) juga mengungkapkan beberapa unsur
masyarakat sebagai berikut :
1. Sejumlah masnusia yang hidup bersama dalam waktu yang relative lama; di
dalamnya manusia dapat saling mengerti dan merasa dan mempunyai harapanharapan sebagi akaibat dari hidup bersama itu. Terdapat system komunikasi
dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam
masyarakt tersebut.
2. Manusia yang hidup bersama itu merupakan satu kesatuan
3. Manusia yang bersama itu merupakan suatu system hidup bersama, yaitu
hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan, oleh karenanya setiap anggota
masyarakat merasa dirinya asing-masing terikat dengan kelompoknya.
2.3. Ciri Umum Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri
dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang ulang, serta
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Namun demikian tidak semua himpunan manusia dapat disebut sebagai
kelompok sosial. Soerjono Soekanto memberi batasan bahwa untuk disebut
sebagai kelompok sosial himpunan manusia itu tersebut harus memiliki syarat
sebagai berikut :
1. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari

5|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

kelompok yang bersangkutan.


2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat. Faktor yang dimiliki bersama tersebut misalnya nasib yang
sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama
dan lain lain.
4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses
Sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai macam usia dan jenis kelamin
yang berbeda merupakan contoh kelompok social yang ada dalam masyarakat kita dan
mereka memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan di atas.

http://www.iloveblue.com/imagesnews/rame2_pasar_agung.jpg

Ciri Ciri kelompok sosial :


Secara umum ciri ciri kelompok sosial adalah sebagai berikut :
1.
2.

3.
4.
5.

Merupakan kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau
kesatuan manusia yang lain
Memiliki struktur sosial yang setiap anggotanya memiliki status dan peran
tertentu. Kelangusngan hidup kelompok tersebut tergantung pada
ketangguhan para anggotanya dalam melaksanakan peranannya.
Memiliki norma norma yang mengatur hubungan di antara para
anggotanya.
Memiliki kepentingan bersama.
Adanya interaksi dan komunikasi di antara para anggotanya

2.4. Pranata-pranata Sosial Masyarakat


Pranata Sosial adalah suatu sistem tata-kelakukan dan hubungan yang berpusat
pada aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan
masyarakat (Koentjaraningrat).
maka lembaga sosial berkaitan dengan :
1. Seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan saling
mempengaruhi;
2. Seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai
dengan kebutuhan hidup;

6|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

3. Seperangkat norma yang mengatur hubungan antar warga masyarakat agar


dapat berjalan dengan tertib dan teratur.
4. Fungsi pranata sosial atau lembaga sosial adalah agar ada keteraturan dan
integrasi di dalam Masyarakat
2.4.1. Ciri-ciri Pranata Sosial
Anda telah mengetahui dan dapat merumuskan pengertian pranata sosial.
Berdasarkan pengertian pranata sosial tersebut, maka pranata sosial adalah
merupakan pedoman bagi warga masyarakat dalam melakukan aktivitasnya
sebagai mahluk sosial. Keberadaan pranata sosial dalam masyarakat berbeda
dengan lembaga atau organisasi sosial lainnya. Untuk membedakannya, maka
secara umum terdapat lima ciri pranata sosial, yaitu :
1. Adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis
atau tidak tertulis,
2. Diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat,
3. Adanya prasarana pendukung, seperti bangunan dan lambang tertentu.
4. Di dalam pranata sosial akan ditemukan unsur budaya dan unsur struktural,
yaitu berupa norma dan peranan sosial.
5. Pranata sosial dapat dikatakan sebagai suatu adat kebiasaan dalam kehidupan
bersama yang mempunyai saksi yang disistematisasikan dan dibentuk oleh
kewibawaan masyarakat.
2.4.2. Fungsi pranata sosial adalah :
Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini
fungsifungsi
pranata sosial.
a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam
masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
b. Menjaga keutuhan masyarakat
c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem
pengendalian sosial (social control). Artinya, sistem pengawasan masyarakat
terhadap tingkah laku anggotaanggotanya.
2.4.3. Macam-Macam Pranata
Pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala
tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup
bermasyarakat. Seperti yang telah dijelaskan di depan, pranata sosial di
masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud
dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam-macam
pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain
pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan
pranata politik.
a. Pranata Keluarga
Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan
keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat
dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil.

7|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan


kelangsungan hidup masyarakat.
b. Pranata Agama
Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan
lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti
yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau
dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama. Masyarakat Indonesia
merupakan masyarakat penganut agama. Berbagai jenis agama dan kepercayaan
tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka
diperlukan suatu pranata, yaitu norma yang mengatur hubungan antarmanusia,
antara manusia dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya sehingga
ketenteraman dan kedamaian batin dapat dikembangkan.
c. Pranata Ekonomi
Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas
produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya
keuangan, perindustrian, dan perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan
sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, atau barangbarang berharga lainnya. Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial
yang mengatur kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi
barang/jasa yang dibutuhkan manusia. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh
masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat
agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat.
Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia
mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana
dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar
barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan
dan sulit untuk diterapkan.
d. Pranata Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah
(pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang
menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh
melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).
e. Pranata Politik
Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan,
meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan
negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah
semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan
mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan
pemerintahan negara. Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis
ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam
masyarakat atau negara. Di Indonesia, pranata politik tersusun secara hierarki,
berikut ini.

8|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD

1. Pancasila
2. Undang-Undang Dasar 1945
3. Ketetapan MPR
4. Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Keputusan Menteri
8. Peraturan Daerah
Pranata-pranata tersebut diciptakan masyarakat Indonesia sesuai dengan jenjang
kewenangannya masing-masing, dan dimaksudkan untuk mengatur
penyelenggaraan pemerintahan negara.

9|Perkembangan Masyarakat dan Budaya


Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun
melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat
dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Masyarakat adalah memang sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
dengan istilah ilmiah, saling berinteraksi . Suatu kesatuan manusia dapat
mempunyai prasarana melalui apa warga-warga dapat saling berinteraksi.
Kelompok sosial adalah sekumpulan manusia yang memiliki kesamaan ciri
dan memiliki pola interaksi yang terorganisir secara berulang ulang, serta
memiliki kesadaran bersama akan keanggotaannya.
Pranata Sosial adalah suatu sistem tata-kelakukan dan hubungan yang
berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata
agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.
3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat
memberi wawasan bagi pembaca maupun penulis mengenai pembahasan tentang
lembaga kemasyarakatan. Maka saran dan kritik dari pembaca sekalian selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

10 | P e r k e m b a n g a n M a s y a r a k a t d a n B u d a y a
Yoga Ilham B(41154030110023)

FKIP-PGSD
DAFTAR PUSTAKA

Duverger, Maurice, 1998, Sosiologi Politik, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada


Goode. J. William, 1983, Sosiologi Keluarga, Jakarta, Bina Aksara
Henslin.M.James, 2006, Sosiologi, Dengan Pendekatan Membumi,
edisi 6
Jilid 2, Jakarta PT.Erlangga
Hendropuspito.OC., 1983, Sosiologi Agama, Penerbit Kanisius
Horton, B. Paul & Chester L.Hunt, 1991, Sosiologi , Jilid 1, Penerbit Erlangga
ODea, F. Thomas, 1992, Sosiologi Agama, Jakarta Rajawali Pers
Rush, Michael & Phillip Althoff, 2000, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta, PT
RajaGrafindo Persada
Soemardjan, Selo & Soeleman Soemardi, 1974, Setangkai Bunga Sosiologi,
LPFE UI
Soekanto, Soeryono, 1986, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta PT Rajawali
Sugiyanto, 2002, Lembaga Sosial, Global Pustaka Utama
Sunarto, Kamanto, 2000, Pengantar Sosiologi, Edisi 2, LPFE UI
http://leutefy.blogspot.com/2012/11/masyarakat-dan-kebudayaan.html
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad
=rja&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fanita%
2Fwpcontent%2Fuploads%2F2009%2F11%2FMasyarakat.doc&ei=9YcLU5ayE8HSr
QfProGwAg&usg=AFQjCNG5j2MvofHBgpLFYy4_cjhrt44UDg&sig2=zngX8idc3n5fIXfwO-ulA&bvm=bv.61725948,d.bmk

11 | P e r k e m b a n g a n M a s y a r a k a t d a n B u d a y a
Yoga Ilham B(41154030110023)

Anda mungkin juga menyukai