TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Setelah
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
mahasiswa dapat mengerti dan memahami ;
Ruang lingkup perencanaan dan penganggaran
Proses penyusunan rancangan Anggaran
RPJMD
RPJMD
5 tahun
Renstra
Renstra
SKPD
SKPD
Dibahas
bersama
DPRD
5 tahun
Renja
Renja
SKPD
SKPD
1 tahun
RKPD
RKPD
RKP
RKP
1 tahun
KUA
KUA
PPAS
PPAS
NOTA
NOTA KESEPAKATAN
KESEPAKATAN
PIMPINAN
PIMPINAN DPRD
DPRD DGN
DGN
KDH
KDH
RKA-SKPD
RKA-SKPD
PEDOMAN
PEDOMAN
PENYUSUNAN
PENYUSUNAN
RKA-SKPD
RKA-SKPD
Tim
Tim
Anggaran
Anggaran Pemda
Pemda
RAPERDA
RAPERDA
APBD
APBD
FUNGSI
1.
Pelayanan
Umum
Ketertiban dan
Keamanan
Ekonomi
Lingkungan
Hidup
Perumahan dan
Fasilitas Umum
Kesehatan
Pariwisata dan
Budaya
Agama
Pendidikan; dan
Perlindungan
Sosial
URUSAN
1.PELAYANAN UMUM :
Lingkungan hidup
Pertanahan
PU
Perumahan Rakyat
Kesehatan
KB & Keluarga Sejahtera
2. TRANTIB
3. EKONOMI
4. LINGKUNGAN HIDUP
5. PERUMAHAN DAN
FASUM
6. KESEHATAN
Pemberdayaan Perempuan
Sosial
FUNGSI
LAMA
Bidang Kewenangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
BARU
Fungsi Urusan Pemerintahan
Bidang Perencanaan
Bidang Kesehatan
Bidang Pendidikan
Bidang Sosial dan Tenaga Kerja
Bidang Perhubungan
Bidang Pekerjaan Umum
Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Koperasi, UKM & Ptanam
Modal
9.
Bidang Kependudukan
10. Bidang Pelayanan Pertanahan
11. Bidang Ketertraman & Ketertiban
Umum
Fungsi
Pengelolaan Keuangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Negara
1.
Pelayanan Umum
Pemerintahan
2.
Ketertiban dan Keamanan
3.
Ekonomi
4.
Lingkungan Hidup
5.
Perumahan dan Fasilitas Umum
6.
Kesehatan
7.
Pariwisata dan Budaya
8.
Agama
9.
Pendidikan
10. Perlindungan Sosial
Pengertian APBD
Fungsi APBD
1. Fungsi otorisasi yaitu APBD merupakan dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang
bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan yaitu APBD merupakan pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang
bersangkutan.
3. Fungsi pengawasan yaitu APBD merupakan pedoman untuk
menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
4. Fungsi alokasi yaitu APBD harus diarahkan untuk menciptakan
lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas
perekonomian.
5. Fungsi distribusi yaitu APBD merupakan kebijakan anggaran
daerah yang harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
6. Fungsi
stabilisasi
yaitu
APBD
merupakan
anggaran
pemerintah daerah yang menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian
9
daerah.
10
FUNGSI
LAMA
Bidang Kewenangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
BARU
Fungsi Urusan Pemerintahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Bidang Perencanaan
Bidang Kesehatan
Bidang Pendidikan
Bidang Sosial dan Tenaga Kerja
Bidang Perhubungan
Bidang Pekerjaan Umum
Bidang Lingkungan Hidup
Bidang Koperasi, UKM & Tanam
Modal
Bidang Kependudukan
Bidang Pelayanan Pertanahan
Bidang Ketertraman & Ketertiban
Umum
Bidang Pertanian & Peternakan
Bidang Kelautan & Perikanan
Bidang Pertambangan & Energi
Bidang Kehutanan & Perkebunan
Bidang Perindustrian &
Perdagangan
Bidang Kebudayaan & Pariwisata
Bidang Pemuda & Olahraga
Bidang Pendidikan & Pelatihan
Bidang Penelitian & Pengembangan
Bidang Kesatuan Bangsa, Politik &
Perli
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Komunikasi, Informasi,
12
Struktur APBD
PENDAPATAN
BELANJA
Belanja Tidak Langsung > Belanja Non Kegiatan
Belanja Langsung > Belanja Kegiatan
(+)
Surplus/(Defisit)
PEMBIAYAAN
Penerimaan
Pengeluaran
(-)
Pembiayaan Neto
SILPA Thn berjalan
(- )
(-)
13
STRUKTUR APBD
Rp 100
Rp 100
Jumlah Pendapatan
Belanja
Rp 300
1 Belanja Tidak
Langsung
Rp 100
2 Belanja Langsung
Rp 100
Jumlah Belanja
Rp 200
1 Pem. Penerimaan
10
2 Pem. Pengeluaran
5
Netto Pembiayaan Rp 5
14
Struktur Pendapatan
A. Pendapatan Asli Daerah:
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Derah
3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang
Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan:
1. Dana Bagi Hasil
2. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus
C. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah:
1. Hibah
2. Dana Darurat
3. Lain-lain Pendapatan
STRUKTUR PENDAPATAN
1. PENDAPATAN ASLI
DAERAH
1. Pajak Daerah
2. Retribusi Daerah
Struktur
Pendapatan
2. DANA PERIMBANGAN
3. LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YG SYAH
1.Hibah
2. Dana Darurat
3. Lain-lain Pendapatan
Struktur Belanja
STRUKTUR BELANJA
1. BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Bunga
3. Hibah
4. Bantuan Sosial
5. Belanja bagi Hasil
6. Bantuan Keuangan
7. Belanja Tidak Terduga
8. Belanja bantuan keuangan
Pemerintah lainnya
2. BELANJA
LANGSUNG
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
Belanja Langsung
BELANJA YANG EKSISTENSINYA DIPENGARUHI SECARA
LANGSUNG OLEH ADANYA KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN
(TERPROGRAM)
18
Belanja Pegawai
Belanja pegawai yg merupakan kompensasi dlm bentuk
gaji dan tunjangan, serta penghasilan lainnya yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil.
Uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota
DPRD serta gaji dan tunjangan kepala daerah dan wakil
kepala daerah dianggarkan dalam belanja pegawai.
Belanja Bunga
Belanja bunga digunakan untuk menganggarkan
pembayaran bunga utang yang dihitung atas kewajiban
pokok utang (principal outstanding) berdasarkan
perjanjian pinjaman jangka pendek, jangka menengah,
dan jangka panjang.
Belanja Subsidi
Belanja subsidi digunakan untuk menganggarkan
bantuan biaya produksi kepada perusahaan / lembaga
tertentu agar harga jual produksi / jasa yang dihasilkan
dapat terjangkau oleh masyarakat banyak.
Perusahaan / lembaga tertentu adalah perusahaan /
lembaga yang menghasilkan produk atau jasa di bidang
pelayanan dasar masyarakat.
20
Belanja Hibah
Belanja
hibah
digunakan
untuk
menganggarkan
pemberian hibah dalam bentuk uang, barang dan/atau
jasa kepada pemerintah atau pemerintah daerah
lainnya, dan kelompok masyarakat/ perorangan yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya.
Pemberian hibah dalam bentuk uang dapat dilakukan
apabila pemerintah daerah telah memiliki kemampuan
untuk menutupi belanja urusan wajib yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
Pemberian hibah dalam bentuk uang atau dalam bentuk
barang atau jasa dapat diberikan kepada pemerintah
daerah tertentu sepanjang ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan.
21
22
23
24
25
Belanja langsung/kegiatan
26
Struktur Pembiayaan
A. Penerimaan Pembiayaan:
1. SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya
2. Pencairan Dana Cadangan
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
4. Penerimaan Pinjaman Daerah
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
6. Penerimaan Piutang
B. Pengeluaran Pembiayaan:
1. Pembentukan Dana Cadangan
2. Investasi Pemerintah Daerah
3. Pembayaran Pokok Utang
4. Pemberian Pinjaman
Pembiayaan Neto (A B)
BAGAN KODE
KEPMENDAGRI 29/2002
X XX XX XX XX XX XX X
PENYEMPURNAAN
X XX XX XX XX XX XX XX XX
kode rekening
anggaran
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode bidang
pemerintahan
kode unit organisasi
kode rekening
kelompok
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode rekening jenis
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode rekening obyek
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode rekening rincian
obyek pendapatan,
belanja &
pembiayaan
kode rekening bagian
belanja
kode rekening
anggaran
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode Organisasi
kode Fungsi/Bidang
kode rekening
kelompok
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode program
kode kegiatan
kode rekening jenis
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode rekening obyek
pendapatan, belanja
& pembiayaan
kode rekening rincian
obyek pendapatan,
belanja &
pembiayaan
28
KELOMPOK DAN
DAN JENIS
JENIS BELANJA
BELANJA
KELOMPOK
PENYEMPURNAAN
KEPMENDAGRI 29/2002
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
BELANJA PEGAWAI
BELANJA PEGAWAI
BUNGA
BELANJA SUBSIDI
BELANJA HIBAH
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BUNGA
KEGIATAN
BELANJA LANGSUNG
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
29
USUL -- KELOMPOK
KELOMPOK DAN
DAN JENIS
JENIS BELANJA
BELANJA
USUL
PENYEMPURNAAN
KEPMENDAGRI 29/2002
BELANJA ADMINISTRASI UMUM
BELANJA PEGAWAI
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BUNGA
BELANJA BUNGA
BELANJA SUBSIDI
BELANJA HIBAH
BELANJA BANTUAN SOSIAL
BELANJA BAGI HASIL & BANTU KEU
BELANJA TAK TERDUGA
BELANJA LANGSUNG NON FISIK
BELANJA PEGAWAI
BELANJA BARANG DAN JASA
BELANJA MODAL
BELANJA LANGSUNG - FISIK
BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN
KEU
BELANJA TIDAK TERSANGKA
BELANJA MODAL
*) Jenis belanja pemeliharaan menjadi kegiatan yang didanai
belanja langsung
30
31
Antara
Input
32
Lanjutan
(input),
33
(outcome)
Manfaat (benefit)
adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat
kemanfaatan yang dapat dirasakan sebagai nilai tambah
bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah dari hasil
Dampak (impact) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya
terhadap kondisi makro yang ingin dicapai dari manfaat.
CONTOH KEGIATAN
KEGIATAN PENGADAAN OBAT GENERIK
TOLOK UKUR
INPUT /MASUKAN
Sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia,
peralatan/teknologi, material) yang dipergunakan untuk
melaksanakan suatu kegiatan
Jumlah Dana
Rp
KELUARAN
Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan
baik berupa fisik/non fisik
HASIL
Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya output/keluaran.
Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran
Kualitas pengobatan
36
37
BIAYA
DENGAN
38
KEGIATAN
TARGET KINERJA
ANGGARAN BELANJA
STANDAR BIAYA
CONTOH
KEGIATAN KINERJA
TARGET
STANDAR
Belanja Pegawai/Personalia
Belanja Barang/Jasa
Belanja Perjalanan Dinas
HARGA SATUAN
Honor Fasilitator
Biaya Makan & Minum
Biaya Penggandaan
Biaya Transpot
40
Titikberat
pembahasan
Raperda
ttg
APBD
pada
kesesuaian AKU APBD dalam upaya penajaman capaian
prioritas sasaran program yang telah disepakati antara
KDH dengan DPRD.
Raper KDH
ditetapkan setelah memperoleh pengesahan
Menteri Dalam Negeri bagi provinsi dan Gubernur bagi
kabupaten/kota.
19
42
Dasar Hukum :
Pasal 185 UU 32/2004 ttg Pemda.
Tujuan :
tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan
kebijakan nasional;
keserasian
antara
kepentingan
publik
dan
kepentingan aparatur;
meneliti sejauh mana APBD tidak bertentangan
dengan kepentingan umum, peraturan perundangan
yang lebih tinggi dan peraturan daerah lainnya.
20
43
DPRD
Tidak
Setuju
Membuat
RAPERGUB
Sebesar
Pagu APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Pengesahan
MDN
(30 Hari)
Dibahas bersama
Dibahas
bersama
DPRD
& Pemda
DPRD & Pemda
Setuju
Penyampaian
RAPERGUB
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
RAPERGUB
APBD
(3 hari)
Melewati
Batas WKT Tdk Sesuai
Dgn UU
Evaluasi
MDN
(15 hari)
Hasil
Evaluasi
Penyempurnaan
(7 Hari)
GUBERNUR
GUBERNUR
menetapkan
menetapkan
PER-GUB
PER-GUB
GUBERNUR
GUBERNUR
menetapkan
menetapkan
PERDA &
PERDA &
PER-GUB
PER-GUB
Tdk
Disempurnakan
MDN
MDN membatalkan
membatalkan
Berlaku
Berlaku Pagu
Pagu APBD
APBD
Sebelumnya
Sebelumnya
Sesuai
dgn UU
21
44
RAPERDA
RAPERDA
APBD
APBD
DPRD
Membuat
RAPERBUP/WAL
Sebesar
Pagu APBD
Tahun Lalu
(15 hari)
Tidak Setuju
Dibahas bersama
Dibahas
bersama
DPRD
& Pemda
DPRD & Pemda
Setuju
Penyampaian
RAPERBUP/WAL
PENJABARAN APBD RAPERDA APBD &
RAPERBUP/WAL
APBD
(3 hari)
Melewati
Batas waktu Tdk Sesuai
Dgn UU
Evaluasi
Hasil
GUBERNUR
GUBERNUR Evaluasi
(15 hari)
(15 hari)
Pengesahan
Gubernur
(30 Hari)
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
menetapkan
menetapkan
PER-BUP/WAL
PER-BUP/WAL
Bupati/Walikota
Bupati/Walikota
menetapkan
menetapkan
Penyempurnaan
PERDA &
(7 Hari)
PERDA &
PER-BUP/WAL
PER-BUP/WAL
Tdk
Disempurnakan
GUB
GUB membatalkan
membatalkan
Berlaku
Berlaku Pagu
Pagu APBD
APBD
Sebelumnya
Sebelumnya
Sesuai
dgn UU
Laporan kpd
MDN
22
45
23
46
47
Evaluasi Raperda
tentang APBD/Perubahan APBD &
Raper KDH tentang Penjabaran
APBD/Perubahan APBD
Dasar Hukum :
Pasal 185 UU 32/2004 ttg Pemda
Tujuan :
tercapainya keserasian antara kebijakan daerah dan kebijakan
nasional;
keserasian antara kepentingan publik dan kepentingan aparatur;
meneliti sejauh mana APBD tidak bertentangan dengan
kepentingan umum, peraturan perundangan yang lebih tinggi
dan peraturan daerah lainnya.
48
Dalam
kepingan
49
50
Perda APBD
LAMPIRAN
1.
Ringkasan APBD;
2.
3.
Rincian APBD menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi SKPD, pendapatan, belanja dan
pembiayaan;
4.
Rekapitulasi belanja menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi SKPD, program dan
kegiatan;
5.
Rekapitulasi belanja daerah untuk keselarasan dan keterpaduan urusan pemerintahan daerah
dan fungsi dalam kerangka pengelolaan keuangan negara;
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
52
Perubahan APBD
Ditetapkan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum TA
berakhir.
memuat anggaran yang tidak mengalami perubahan &
53
Lanjutan
54
2. Dalam
56
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
57
DALAM
58