Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Taksonomi
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari lidah buaya adalah sebagai berikut:12
Kingdom
: Plantae
Division
: Spermatophyta
Class
: Monocotyledoneae
Ordo
: Liliflorae
Family
: Liliceae
Genus
: Aloe
Species
: Aloe vera
10-15 cm
Tebal
5-8 cm
Tipis
Di bagian pinggir
dan bawah daun
35-40
Di bagian pinggir
daun
25-30
Merah terang
Dari tiga jenis di atas yang banyak dimanfaatkan adalah spesies Aloe
barbadensis Miller karena jenis ini mempunyai banyak keunggulan yaitu: tahan
hama, ukurannya dapat mencapai 121 cm, berat per batangnya bisa mencapai 4 kg,
mengandung 75 nutrisi serta aman dikonsumsi. 1
b. Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan.
Eksudat berbentuk cair, berwarna kuning dan rasanya pahit. Zat- zat yang terkandung
di dalam eksudat adalah: 8- dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida
(Aloins), biasa digunakan untuk pencahar.11,12
c. Gel
Gel adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat
bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan (gambar 3).13 Ada beberapa zat
terkandung di dalam gel (tabel 2).
Komponen
Chromones
8-C-glucosyl-(2-O-cinnamoyl)-7-O-methylaloediol
A,
8-C
glucosyl-(S)- aloesol, 8-C-glucosyl-7-O-methyl-(S)-aloesol, 8-Cglucosyl-7-O-methylaloediol,
8-C-glucosyl-noreugenin,
isoaloeresin D, isorabaichromone, neoaloesin A
Enzymes
Inorganic compounds
Miscellaneous including
organic compounds and
lipids
Non-essential and
essential amino acids
Proteins
Saccharides
Vitamins
iron,
magnesium,
Tipe 2 dan tipe 3 merupakan tipe yang paling sering disebabkan oleh
akumulasi dari plak yaitu bakteri dan yeast pada permukaan gigitiruan dan
permukaan yang menutupi mukosa. Bagaimanapun denture stomatitis tidak sematamata disebabkan oleh Candida sp dan adakalanya faktor- faktor lain seperti infeksi
bakteri, iritasi mekanis atau reaksi alergi karena basis gigitiruan. Namun tidak ada
kriteria khusus yang dapat membedakan infeksi oleh karena Candida sp maupun oleh
karena faktor lain.6
2.3.1 Taksonomi
Klasifikasi ilmiah atau taksonomi Staphylococcus aureus adalah sebagai
berikut:5
Domain
: Bacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Species
: Staphylococcus aureus
2.3.4 Patologi
Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit melalui invasi ke jaringan dan
pengeluaran toksin. Bakteri ini menyebabkan infeksi yang luas baik eksternal maupun
internal. Protein pada permukaan sel, enzim ekstrasellular dan toksin dikeluarkan
untuk meningkatkan kemampuannya sebagai patogen. Protein A dan clumping factor
adalah protein pada permukaan sel. Protein A menyebabkan kehancuran platelet dan
hipersensitivitas. Clump factor dapat masuk ke dalam plasma manusia. Koagulase,
nuklease, lipase, hyaluronidase dan reseptor- reseptor protein adalah semua enzim
ekstraselluler yang berperan penting pada patogenesis. Staphylococcus aureus dapat
merubah fibrinogen menjadi fibrin, mempunyai nuklease yang stabil terhadap panas
dan memproduksi lipid hidrolase yang membantu infeksi kulit, menghancurkan
jaringan penyambung dan memiliki reseptor yang memfasilitasi perlekatan terhadap
sel dan jaringan host.1,20
Polyvinylpyrrolidone
(PVP),
Aloe
vera
extract,
sodium
benzoate,
benzalkonium
chloride,
aroma,
saccharin,
sodium
hyaluronate,
glycyrrhetinic acid.21
Indikasi dari obat ini adalah membantu dalam penatalaksanaan nyeri yang
disebabkan oleh iritasi pada rongga mulut seperti: stomatitis aftosa, ulkus aftosa
difus, lesi kecil, termasuk lesi traumatik yang disebabkan oleh kawat gigi dan
gigitiruan yang tidak sesuai.21
Obat ini cara kerjanya adalah membentuk selaput pelindung yang melekat
pada mukosa rongga mulut dan menghasilkan suatu barier mekanik terhadap daerah
yang terkena.22