Anda di halaman 1dari 29

Jelaskan 4 jenis riset yang dilakukan di bagian R n D Industri Farmasi Formulasi obat.

Riset formulasi dan uji stabilitas Riset formulasi tujuannya: menghasilkan formula yg sesuai dengan spesifikasi yg sudah ditentukan. Riset standardisasi Yaitu: - menguji spesifikasi bahan baku yg akan digunakan (Certificate of analysis, monografi, kebutuhan khusus untuk sediaan yg bersangkutan). Bahan aktif tunggal metoda sudah ada, yg perlu dilakukan adalah verifikasi terhadap metoda tersebut. Bahan aktif lebih dari satu riset metoda yg sesuai (cepat) lalu diverifikasi. Stability indicating methods (hasil penguraian tidak ikut diperiksa.

Riset packaging material compactibility: Pemilihan kemasan: - kompaktibilitas bahan kemasan dan obat - Sifat proteksinya - Gampang dibuka - Harga (bahan kemasan/mesin yg dibutuhkan)

Tujuan penggunaan kemasan: Proteksi: - kontaminasi mikroba - Pengaruh cahaya/kelembaban udara Untuk produk yg dijual bebas berfungsi sebagai iklan.

Pengujian kompaktibilitas kemasan: - Dilakukan bersamaan dengan uji stabilitas obat - Indikasi kompaktibilitas-perubahan fisik dan kimia obat dibandingkan terhadap obat yg disimpan dlm wadah yg inert dan kedap, misalnya: - botol kaca yg tertutup rapat, pd kondisi stabilitas yg sama. - Jenis-jenis sediaan untuk sediaan farmasi: - Botol kaca putih atau coklat - Botol plastik: HOPE, PE, PC - Blister: PVC/PVDC dan alu hand, blister alu-alu - Foil: Sachet, strip Registrasi: - Pendaftaran produk ke badan POM - Secara umum file pendaftaran disusun dari 3 bets yg dibuat di area yg memenuhi persyaratan CPOB.

Cara pengelolaan limbah cair suatu industri farmasi formulasi obat 1. Limbah dan bahan sisa hendaknya ditampung dalam wadah yang tertutup rapat dan diberi tanda yang jelas yang mengatakan jenis dan penggolongan resiko limbah tersebut. 2. Pemusnahan limbah dan bahan sisa hendaknya dilaksanakan tanpa menimbulkan pencemaran lingkungan 3. Bahan mudah terbakar dan bahan beracun hendaknya disimpan dalam lemari khusus tanpa api

4. Limbah cair yang bersifat asam atau basa encer : untuk larutan pekat dalam jumlah yang banyak. Sebaiknya dinetralkan dulu dengan cara diencerkan seencer mungkin kemudian dibuang ke dalam bak cuci dengan dialiri air sebanyak mungkin 5. Limbah klimia yang dimusnahkan dengan proses khusus yang tidak dapat dilakukan oleh laboratorium, perlu dikumpul secara terpisah sesuai dengan kelompoknya dalam wadah/botol tertutup. Masing2 obat diberi penandaan : - Kelompok limbah - Laboratorium asal - Tanggal menyerahkan ke sub bagian tata usaha

Cara pemantauan limbah cair suatu industri formulasi obat Dengan cara membuktikan pengolahan limbah, yaitu dengan uji : 1. Bak ekulalisasi - Mengurangi laju air - Penahan buangan dengan konsentrasi ekstrin Bak netralisasi - Kalau pH terlalu tinggi asam/basa tinggi dapat dinetralkan di bak ini Bak aerasi - Tempat pemeliharaan bakteri aerob terjadi pengolahan limbah organik dengan menggunakan bakteri aerob

Bak sedimentasi - Sebagai tempat pengendapan zat yang belum diuraikan di bak 3. Misalnya zat2 anorganik seperti talkum, mg.stearat. - Air mengalami penjernihan, dinding pemisah bergerigi untuk menahan pengotor dasar kerucut II, sedimen sehingga yang mengalir hanya cairan saja.

Bak biokontrol - Dikontrol apakah pengolahan limbah sudah bagus, dipeliharan ikan mas / nila, kalau ikan hidup berarti pengolahan limbah bagus.

4 karakteristik yang mempengaruhi bioavailabilitas - Polimorfis Polimorfis : obat yang berbeda struktur kristalnya dalam bentuk padat tetapi secara kimia identik atau obat yang berada dalam lebih dari satu bentuk kristal. Polimorfis terjadi dalam : - Kloramphenikol - Kortison asetat - Metil prednisolon - Hidrokortison - Berbagai obat sulfa - barbiturat

- Derajat ukuran dan distribusi partikel - Bentuk atau morfologi kristal Bentuk kristal atau amorf. Bentuk kristal novobiocin acid sedikit diabsorbsi dan tidak mempunyai aktivitas. Sedangkan bentuk amorf lebih cepat diabsorbsi - Bentuk hidrat Bentuk kristal obat yang bergabung dengan satu atau beberapa molekul air. Bentuk anhidrat dari teofilin dan kolesterol lebih mudah melarut dalam air daripada bentuk hidrat.

3 karakteristik yang mempengaruhi teknik produksi - Ukuran distribusi derajat partikel - Ukuran sifat kompresi - Analisis spesifik surface - Ukuran, flow indeks by resisten to shear atau angle of repose.

Karakteristik bioavailabilitas - Uji bioavailabilitas - Shelf-life berdasarkan data historis

4 golongan limbah industri farmasi yang perlu dikelola dan jelaskan masing2 cara pengelolaan dan cara pemantauannya.

JAWAB : Limbah industri farmasi formulasi obat: 1. Limbah cair tdd: - Hasil pencucian - Obat rusak - Obat kembalian - Obat kadaluarsa Penanganan : Dengan melakukan sistem pengolahan limbah cair, yaitu : Bak ekulalisasi Mengurangi laju air Penahan buangan dengan konsentrasi ekstrin Bak netralisasi Kalau pH terlalu tinggi asam/basa tinggi dapat dinetralkan di bak ini

Bak aerasi Tempat pemeliharaan bakteri aerob terjadi pengolahan limbah organik dengan menggunakan bakteri aerob Bak sedimentasi - Sebagai tempat pengendapan zat yang belum diuraikan di bak 3. Misalnya zat2 anorganik seperti talkum, mg.stearat. - Air mengalami penjernihan, dinding pemisah bergerigi untuk menahan pengotor dasar kerucut II, sedimen sehingga yang mengalir hanya cairan saja. Bak biokontrol Dikontrol apakah pengolahan limbah sudah bagus, dipeliharan ikan mas / nila, kalau ikan hidup berarti pengolahan limbah bagus.

2. Limbah padat - Serbuk, misalnya: pada saat pencetakan tablet - Limbah domestik, misalnya: limbah yg didapat atau diperoleh dari kantor-kantor atau kantin - Obat rusak - Obat kembalian - Obat kadaluarsa Penanganan : tidak boleh dibuang harus dibakar. Dapat juga ditanam. 3. Debu Penanganan : dihisap dengan discolektor, lalu dibakar di dalam incenerator 4. Kebisingan suara genset. Penanganan : Pengaturan tata udara, suara genset, ada batasan intensitas suaranya dikelola dengan peredaran suara.

Spesifikasi sediaan akhir obat jadi :

Spesifikasi identifikasi (identitas) Standar identitias atau pemeriksaan identitas yaitu oemeriksaan kimia untuk mengetahui zat tersebut untuk beberapa jenis obat. Pemeriksaan secara mikrobiologi dan farmakologi diperlukan. Contoh : larutan kinidin glukonat dalam asam sulfat encer memberikan fluorosensi biru yang u, pada penambahan beberapa tetes HCl, fluorosensi hilang Spesifikasi kemurnian Standar kemurnian yaitu pemeriksaan terhadap kemurnian suatu zat dilakukan untuk memperkirakan tingkat pengotoran yang ada dan mengetahui kontaminan yang mungkin terjadi dalam suatu obat. Contoh : Batas maksimum terhadap sat yang dapat diazotasi didalam klortiazid adalah 1,0%.

Spesifikasi kadar atau potensi Standar kadar atau potensi adlaah untuk mengetahui jumlah zat aktif di dalam zat tersebut. Contoh : Klortiazid mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 100,5% dihitung terhadap zat kering. Kualitas obat Standar mutu atau pemeriksaan mutu umumnya adalah cara FI jika yang digunakan untuk menentukan secara tepat sifat2 spesifik dari suatu obat. Contoh : larutan kinidin glukonat memutar ke kanan. Keamananan Untuk sediaan tertentu dilakukan uji bioavailabilitas. Keampuhan obat Untuk sediaan tertentu dilakukan uji bioavailabilitas.

4 Jenis kelompok limbah yang tidak boleh dialirkan dalam unit pengolahan limbah cair: - Limbah resisten Contoh : senyawa halogen, hidrokarbon organik - Limbah reaktif Contoh : KCN, asam pikrat kering, senyawa asetelin - Limbah korosif Contoh : larutan zat dalam air dengan pH kurang dari 2 atau lebih dari 12,5 - Limbah karsinogen Contoh : asam aflatoksin, benzena

Tujuan studi stabilitas dalam pembagian zona berdasarkan iklim, Indonesia termasuk dalam zona berapa dan bagaimana kondisi suhu relative humidity (RH) dan lama penelitian stabilitas untuk obat copy. Tujuan studi stabilitas: - Meneliti karakteristik. Bagaimana mutu bahan atau produk obat berubah dengan waktu di bawah pengaruh faktor lingkungan, misalnya: suhu, kelembaban dan cahaya. - Menentukan masa edar produk obat: lama penyimpanan dalam kondisi tertentu dan faktor obat masih memenuhi spesifikasi yg telah ditetapkan. - Memberikan rekomendasi untuk kondisi pemrosesan, pengangkutan dan penyimpanan.

Parameter yg dipantau untuk limbah cair: - PH - Suhu - Total Suspended Solid (TSS) - Total Dissolved Solid (TDS) - Biological Oxygen Demand (BOD) - Chemical Oxygen Demand (COD) - Minyak/lemak Faktor-faktor yg mempengaruhi mutu obat: - Bahan baku - Proses pembuatan - Bangunan - Pengawasan mutu - Peralatan - Personalia - Lingkungan

Pembuatan bahan baku melalui proses: - Chemical synthesis - Fermentation - Enzimatis reaction - Recombinant DNA technology - Recovery from natural material - Any combination of the above

Pengawasan mutu: Untuk menghasilkan produk yg sempurna Untuk mencegah atau mengurangi kesalahan pd tiap tahap produksi. Mutu bahan baku: Contoh: monografi pemeriksaan mutu bahan baku meliputi: - Nama bahan baku - Sampel - Program uji ulang - Spesifikasi meliputi: - kelarutan - Kemurnian dan mutu - Kemurnian identifikasi - Pemerian - Prosedur pengujian - Penyalur

Mutu bahan pengemas Contoh: Tube dilihat kontaminasi toksik, contoh: logam berat Botol dilihat alkalinitas botol Mutu percobaan Contoh: variabel mesin cetak yg digunakan Mutu produk dalam proses: Contoh: Tablet: - Mixing: homogenitas, kadar zat aktif. - Granulasi: sifat air, kadar air, kadar zat aktif. - Cetak: keseragaman bobot, waktu hancur, kekerasan, kerapuhan, diameter, tebal tablet, disolusi

Kapsul: Mixing: homogenitas, kadar air, kadar zat aktif, free flowing, partikel kasar Pengisian: keseragaman bobot Salep: -Basis: homogenitas, konsistensi, - Bahan aktif: keseragaman ukuran partikel - pengisian: keseragaman bobot Sirup: Sebelum pengisian: homogenitas, kadar zat aktif, kadar zat. Pengisian: keseragaman bobot, pengawet, PH, BJ, sifat alir, kekentalan.

Mutu Produk Ruahan Contoh: Tablet ; Kadar bahan aktif, kadar air, keseragaman bobot, waktu hancur, kekerasan, kerapuhan, diameter, tebal tablet, disolusi Kapsul ; keseragaman bobot, kadar bahan aktif, disolusi Injeksi ; kejernihan, PH, osmolaritas, BJ Salep dan krim ; kadar bahan aktif, PH, keseragaman bobot Mutu Produk Jadi (Obat Jadi) CPOB dianggap tidak praktis dan tidak perlu karena: - Produksi bahan baku digunakan untuk makanan, kosmetika dan produksi selain produk obat - Bahan obat dibuat tanpa GMP - Menggunakan perawatan closed system - Sistem produksi oleh pabrik - Penggunaan portable water sebagai proses aliran air - Tidak ada grey dan black area

Beberapa masalah dalam pemastian mutu bahan baku:


2. Peran pemasok bahan baku tdd: - bertindak sebagai agen - Lokasi tidak terjangkau - Melakukan pengemasan baru

1. Monograf farmakope yg tidak akomodatif, misalnya: tanpa spesifikasi granulametri, polimorfis, morfologi kristal.

3. Variasi bahan baku: Penggunaan untuk produk makanan, kosmetik dan produk industri farmasi disamping untuk produksi farmasi. 4. Degradasi bahan baku: Kondisi penyimpanan yg tidak sesuai Sarana transportasi yg tidak memadai

Penanganan bahan baku meliputi:

1. Pra evaluasi tdd: - penilaian terhadap pemasok yaitu status manufacture atau suplier dan sikap terhadap mutu. - Spesifikasi: unsur kimia, standar monograf, sesuai tujuan penggunaan, nama dan kode yg ditetapkan pemeriksaan ulang, kondisi penyimpanan. - Standar pengemasan: untuk transportasi dan untuk penanganan produksi: bahan, ukuran, bentuk, lapisan dalam, integritas tutup kemasan.

2. pengambilan contoh - fasilitas ruang khusus dengan sistem pengendali udara yg tepat untuk mencegah kontaminasi dan kontaminasi silang - fasilitas peralatan - protap untuk pengambilan contoh - contoh representatif 3. pengawasan selama penyimpanan - kondisi penyimpanan untuk menghindari produk degradasi - perlindungan thd kontaminasi

4. pengawasan, penimbangan dan distribusi - pengawasan thd dokumentasi - verifikasi oleh orang kedua - perlindungan thd kontaminasi silang

16. Tanggung jawab bagian pengawasan mutu:

Memastikan bahwa:
1. Bahan awal untuk produksi obat memenuhi spesifikasi yg ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas dan keamanan 2. Tahapan produksi obat telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yg ditetapkan dan telah divalidasi sebelumya 3. Semua pengawasan selama proses dan pemeriksaan laboratorium terhadap suatu bets obat telah dilaksanankan dan bets tsb memenuhi spesifikasi yg ditetapkan sebelum distribusi 4. Suatu bets memenuhi persyaratan mutunya selama waktu peredaran yg ditetapkan

Tugas pokok bagian pengawasan mutu: - Menyusun dan merevisi prosedur pengawasan dan spesifikasi - Menyiapkan prosedur tertulis secara rinci untuk melakukan seluruh pemeriksaan, pengujian dan analisis - Menyusun program dan prosedur pengambilan sampel secara tertulis - Memastikan pemberian label yg benar pd wadah bahan dan produk - Menyimpan sampel pertinggal untuk rujukan di masa mendatang

Anda mungkin juga menyukai