“Media Pertumbuhan”
Oleh : Annisa Fitratul Rahimah
NIM : 20031122
1. Apakah media pertumbuhan bakteri lebih baik menggunakan media padat atau cair ?
Jelaskan !
Baik tidaknya media untuk pertumbuhan bakteri bukan dilihat dari bentuk cair atau padat.
Tapi kualitas saat pembuatan media termasuk air, suhu, lama pemanasan dan medianya itu
sendiri. Oleh karena itu kita perlu cek airnya maupun medianya. Untuk media kita bisa
lakukan GPT. Media cair dan padat digunakan tergantung dari metode yg kita pakai.Jika
metode yg kita pakai menggunakan media cair, maka kita harus gunakan itu. Misalnya
metode MPN untuk e.coli/coliform, itu pakai media cair. Contoh media cair E.coli Broth.
a) Media Padat
Media padat adalah media yang digunakan untuk kultur atau pertumbuhan bakteri
atau mempelajari koloni bakteri dalam bentuk padat
b) Media Cair
Media cair digunakan untuk pembenihan diperkaya sebelum disebarke media
padat, tidak cocok untuk isolasi mikroba dan tidak dapat dipakai untuk mempelajari
koloni kuman. Contoh media cair Nutrient broth (NB); Pepton dilution fluid (PDF);
Lactose Broth (LB); Mac Conkey Broth (MCB), dan lain-lain.
c) Media Semisolid
Media semi solid adalah media yang mengandung 5% agar dan digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan mikroba atau mengetahui motilitas bakteri.
Pembuatan Media
Cara Kerja
1) Timbang media NA (Oxoid) dan NB (Oxoid) sesuai prosedur di kemasan. (Catatan :
Buatlah 50 ml media NA untuk setiap kelompok kecil praktikum dan 50 ml media NB
untuk satu golongan praktikum). Penimbangan media dilakukan secara 26 teliti dan
cepat, kemudian serbuk media dimasukkan secara hati-hati ke dalam erlenmeyer.
2) Tambahkan aquades dan aduk sampai merata dengan batang pengaduk
3) Panaskan dengan hati-hati menggunakan penangas/elemen pemanas sampai media
tercampur homogen (ditunjukkan dengan warna yang kuning jernih)
4) Sebelum diautoklaf, tuangkan media NA dengan volume tertentu menggunakan pipet
volume : 5 ml ke dalam tabung reaksi untuk NA miring, 10 ml ke dalam tabung reaksi
untuk NA tegak, 15 ml untuk NA dalam cawan petri untuk percobaan 4b (metode isolasi
pour plate), sisanya untuk NA dalam cawan petri untuk percobaan 6 (pengenalan mikroba
di alam). Tutup tabung reaksi denganpenutup tabung.
5) Sebelum diautoklaf,tuangkan NB ke dalam tabung reaksi untuk 6 kelompok praktikum
dalam 1 golongan. Masingmasing tabung reaksi 8 ml. Tutup tabung reaksi dengan kapas
atau penutup tabung.
6) Sterilkan seluruh media dalam tabung reaksi tersebut dengan menggunakan autoklaf
selama 15 menit, tekanan 1 atm 121 C.
7) Setelah diotoklaf : media NA 10 ml dalam tabung reaksi diletakkan tegak pada rak
tabung dan biarkan memadat, media NA 5 ml inkubasikan miring dan biarkan memadat.
Media sisa NA tuangkan dalam cawan petri dan biarkan memadat (untuk percobaan 6 :
pengenalan mikroba di alam). Media NA 15 ml dibiarkan sampai suhu 45-50oC (untuk
percobaan 4b : metode isolasi pour plate).
8) Media NB dalam tabung reaksi biarkan dingin. Seluruh media NA dan NB ini akan
digunakan untuk percobaan selanjutnya.
3. Berapa lama penyimpanan media mikrobiologi dan Apakah media masih baik digunakan
apabila penyimpanannya berbulan bulan ?
Lama penyimpanan media dapat dilhat pada ISO 11133, disebutkan bahwa 1-2 minggu
untuk media yang di cawan. Sedangkan yang dibotol bisa sampai 1 bulan. Namun,
sebaiknya lakukan validasi trial penyimpanan media sendiri agar bisa tahu berapa
sebenarnya media itu bisa bertahan dan kualitasnya masih sama.
4. Mengapa penggunaan sarung tangan disarankan pada saat pembuatan media, isolasi/
inokulasi
Tergantung pada alat apa saja yang kita gunakan.. Jika menggunakan ose dan bunsen
maka tidak perlu memakai sarung tangan karena membahayakan tangan dari api yang
dihasilkan bunsen.
Sarung tangan disposable wajib digunakan ketika peneliti atau praktikan berada di
laboratorium mikrobiologi. Penggunaan sarung tangan harus mampu menutup sampai bagian
karet dari jas laboratorium. Perhatikan bahwa sarung tangan yang digunakan tidak robek atau
berlubang, dan gunakan sesuai dengan ukuran tangan, tidak terlalu sempit atau terlalu
longgar. Bahan Latex cukup sering digunakan di dalam laboratorium karena memiliki
keuntungan murah, dan penampilan yang bagus, namun sering menyebabkan alergi. Jika
sarung tangan yang digunakan terkontaminasi dengan bahan infeksius atau diduga infeksius,
atau robek, lakukan penggantian dengan sarung tangan baru.
5. Jelaskan informasi terkait Manajemen Laboratorium Mikrobiologi, baik itu terkait tata letak,
penanganan limbah dan preparasi bahan
3) Limbah Gas
• Mengontrol emisi gas buang
Emisi gas buang dapat dikurangi dengan mulai menggunakan sumber
bahan bakar alternatif yang lebih sedikit menghasilkan gas buang yang
merupakan polutan.
• Menghilangkan materi partikulat dari udara pembuanganak