Sindrom Nefrotik
Sindrom Nefrotik
FITRIA SURYANDARI
Definisi
Epidemiologi
Epidemiologi
Etiologi
SN Primer
Kelainanminimal(KM)
Glomerulosklerosis(GS)
Glomerulosklerosisfokalsegmental(GSFS)
Glomerulosklerosisfokalglobal(GSFG)
Glomerulonefritisproliferatifmesangialdifus(GNPMD)
Glomerulonefritisproliferatifmesangialdifuseksudatif
Glomerulonefritiskresentik(GNK)
Glomerulonefritismembrano-proliferatif(GNMP)
GNMPtipeIdengandepositsubendotelial
GNMPtipeIIdengandepositintramembran
GNMPtipeIIIdengandeposittransmembran/subepitelial
Glomerulopatimembranosa(GM)
Glomerulonefritiskroniklanjut(GNKL)
Kejadiannya
80 90 SNKM
GSFS (7 8%),
GNPMD (1,9 2,3%),
GNMP (6,2%), dan
GM (1,3%).
kortikosteroid inisial, SNKM (94%)
remisi total (responsif),
GSFS (80 85%) tidak responsif
(resisten steroid)
SN Sekunder
Patogenesis
Patogenesis
Perubahan Elektrokemis
kelainan glomerulus gangguan
fungsi elektrostatik (sawar
glomerulus thd filtrasi protein)
hilangnya fixed negative ion lapisan
sialo-protein glomeruli hilangnya
muatan listrik permeabilitas MBG
thd protein berat molekul rendah ex.
albumin keluar di urin.
Patofisiologi-Proteinuria
Hiperlipidemia
mukosa usus.
Hernia umbilikalis, dilatasi vena, prolaps rekstum
dan sesak nafas
TerbentuknyaEdemaMenurutTeori
Underfilled
Kelainan glomerulus
Albuminuria
Hipoalbuminemia
Tekananonkotikhidorpatikkoloidplasma
Volumeplasma
RetensiNarenalsekunder
Edema
TerjadinyaEdemaMenurutTeoriOverfilled
Kelainan glomerulus
RetensiNarenalprimer
Albuminuria
Hipoalbuminemia
Volumeplasma
Edema
Urinalisis
proteinuria masif
Sedimen dapat normal atau berupa torak
Diagnosis
Anamnesis
bengkak di ke dua kelopak mata,
perut, tungkai, atau seluruh tubuh
jumlah urin berkurang.
urin berwarna kemerahan.
Pemeriksaan Fisik
edema di kedua kelopak mata,
tungkai,
asites dan edema skrotum/labia.
Kdg2 hipertensi
Px BB, TB, LP, TD
Px penunjang
Urinalisis
bila perlu biakan urin
Protein urin kuantitatif, urin 24 jam atau
rasio protein/kreatinin (urin pertama pagi hari)
Darah tepi lengkap (hemoglobin, leukosit,
hitung jenis, trombosit, hematokrit, LED)
Kadar albumin dan kolesterol plasma
Kadar ureum, kreatinin, serta klirens kreatinin
Kadar komplemen C3, bila dicurigai SLE,
pemeriksaan ditambah dengan komplemen
C4, ANA, dan anti ds-DNA
Indikasi biopsi
Tata laksana
Remisi
Proteinuria
negatif
atau
seangin,
atau
berturut-turut
Proteinuria 2
atau
proteinuria
>
40
sebelumnya
pernah
mengalami
remisi
Kambuh < 2 kali dalam masa 6 bulan, atau <
Responsif-
steroid
saja
14
hari
setelah
terapi
steroid
Resisten-
dihentikan
Gagal mencapai
steroid
remisi
selama 4 minggu
Responder Remisi terjadi setelah
lambat
meskipun
minggu
telah
terapi
terapi lain
Nonrespon Resisten-steroid sejak terapi awal
der awal
Nonrespon Resisten-steroid terjadi pada pasien yang
der lambat sebelumnya responsif-steroid
Serangan pertama
Perbaiki keadaan umum :
Diet tinggi kalori, normal protein, rendah
garam, rendah lemak.
Protein 1-2 gr/kgBB/hari,
ureum dan kreatinin protein 0,5-1 gr.
Kalori rata-rata 100 kalori/kgBB/hari.
Garam dibatasi bila edema hebat tanpa
edema 1-2 mg/hari.
Pembatasan cairan bila terdapat gejalagejala gagal ginjal.
Rujukan ke bagian gizi
Serangan pertama
Serangan pertama
terapi suportif :
Tirah baring bila ada edema anasarka.
Diuretik edema anasarka atau
mengganggu aktivitas
merangsang diuresis albumin (salt poor
albumin) 0,5-1 mg/kgBB selama 1 jam
furosemid IV 1-2 mg/kbBB/hari, dpt diulang
setiap 6 jam kalau perlu.
diuretik jangka pendek seperti furosemid
atau asam etakrinat.
hipertensi, antihipertensi.
SN Relaps
SN Relaps
Full dose
Prednison 60 mg/m2/hari (2 mg/kg BB/hari)
maks 80 mg/hari, 3 dosis terbagi, setiap hari
selama 4 minggu.
Alternating
Setelah 4 minggu, prednison 40 mg/m2/48 jam,
selang sehari, dosis tunggal pagi hari, selama 4
minggu.
Setelah 4 minggu, prednison dihentikan.
SN Relaps
dependent steroid 2 kali kambuh berturutturut selama masa tapering terapi steroid,
atau dalam waktu 14 hari setelah terapi
steroid dihentikan.
Atau
.
Sindrom Nefrotik
Nonresponder
Komplikasi
Syok
Trombosis
Infeksi
Hambatan pertumbuhan
Gagal ginjal akut atau kronik
Efek samping steroid, misalnya
sindrom Cushing, hipertensi,
osteoporosis, gangguan emosi dan
perilaku.
Diagnosis banding
Prognosis
Umumnya baik, kecuali :
Menderita pertama kalinya < 2 tahun
atau > 6 tahun
hipertensi
hematuria
SN sekunder
HistoPA bukan kelainan minimal.
Prognosis
resisten.
Progresif renal < 1% pasien,
kematian krn infeksi dan komplikasi ekstra
Prognosis
FSGS
20% FSGS, remisi derajat protenurianya,
kebanyakan relaps menjadi steroid
Prognosis
terapi,
20% terjadi delayed remisi.
20% proteinuria berlanjut
6% renal isufisiensi yang progresif.
membranoproliferatif glomerulonephropaty
kurang baik,
tidak ada perbedaan evidence hasil pemberian
TERIMA
KASIH
^^