Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM PILOT PLANT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

MODUL
PEMBIMBING

: Fluidized Bed Dryer


: Ir. Unung Leoanggraeni. MT

Tanggal Praktikum

: 18 Desember 2014

Tanggal Pengumupulan

: 15 Januari 2015

(Laporan)

oleh :
Kelompok 1
Abdussalam Topandi

121424001

Achmad Faisal

121424002

Ade Julistian

121424003

Adi Bayu Saputra

121424004

Adi Kusmayadi

121424005
Kelas 3A-TKPB

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
I.

PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat:

a. Menjalankan peralatan unit pengering fluidisasi dengan aman dan benar.


b. Menghitung efisiensi panas/ kalor dari peralatan unit pengering fluidisasi di lab. Pilot
Plant.
c. Mengetahui titik fluidisasi. laju fluida dan perkiraan waktu yang dibutuhkna dengan
optimum.
II.

LANDASAN TEORI
Pengeringan adalah Pengurangan/Penurunan kadar air dalam bahan sampai
batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan. dengan penerapan panas.
Pengeringan merupakan proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara
serempak. Sebagai media pembawa panas dan massa uap biasanya dipakai udara
dengan entalpi dan tekanan tertentu.
Tujuan Pengeringan yaitu sebagai :
1
2
3

Pengawetan
Mengurangi volume dan berat produk: transportasi dan penyimpanan
Penganekaragaman produk seperti breakfast cereal dan minuman instan
Pemisahan komponen yang memiliki perbedaan sifat fisik ataupun kimiawi

merupakan salah satu proses yang sering dijumpai pada proses teknik kimia selain
pencampuran. reformasi. dan lain-lain. Pengering sistem fluidisasi unggun sebagai
proses pemisahan bertujuan meningkatkan konsentrasi atau kemurnian suatu
komponen yang berbentuk padatan dengan menghilangkan cairan terkandung yang
bertitik didih lebih rendah. Padatan yang mempunyai titik didih lebih tinggi akan
didapatkan sebagai produk akhir yang diharapkan kering. ringan tetapi mempunyai
karakteristik awal. Penggunaan pemanasan biasanya adalah steam. sangat besar
pengaruhnya selain rancang bangun dari peralatan sendiri. Proses ini banyak
digunakan pada produk farmasi yang mementingkan sterilitas. tetapi untuk produk
produk bangunan semen. bijih plastik. dan lain-lain kapasitas merupakan prioritas.
Perhitungan perpindahan kalor. massa memerlukan pengetahuan tentang luas
area kontak fluida (udara) dengan partikel unggun. laju massa. dan kekuatan penyebab
(driving force) yang biasanya berupa temperatur atau konsentrasi. Masalah yang
sering dijumpai adalah penentuan titik fluidisasi yang dikategorikan optimum yaitu
laju fluida dan ketingian unggun terfluidisasi tidak terlalu tinggi yang menyebabkan
timbulnya dua fasa yang sangat berbeda (tidak homogen). satu fasa sinambung
(kontinyu) dan tidak sinambung.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeringan


FLUIDIZED BED DRYER

Faktor yang berhubungan dengan udara pengering


Yang termasuk golongan ini adalah:

Suhu: Makin tinggi suhu udara maka pengeringan akan semakin cepat
Kecepatan aliran udara pengering: Semakin cepat udara maka pengeringan

akan semakin cepat


Kelembaban udara: Makin lembab udara. proses pengeringan akan semakin

lambat
Arah aliran udara: Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi bahan.
maka bahan semakin cepat kering

Faktor yang berhubungan dengan sifat bahan


Yang termasuk golongan ini adalah:

Ukuran bahan: Makin kecil ukuran benda. pengeringan akan makin cepat
Kadar air: Makin sedikit air yang dikandung. pengeringan akan makin cepat.

Tahap Pengeringan
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan

kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Salah satu faktor
yang mempercepat proses pengeringan adalah kecepatan angin atau udara yang
mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan kandungan uap air di sekitar
bahan yang dikeringkan semakin jenuh sehingga pengeringan semakin lambat.
Peristiwa yang terjadi selama pengeringan meliputi dua proses. yaitu :
1

Proses perpindahan panas. yaitu proses menguapkan air dari dalam bahan atau

proses perubahan bentuk cair ke bentuk gas.


Proses perpindahan massa. yaitu proses perpindahan massa uap air dari permukaan
bahan ke udara.
Proses perpindahan panas terjadi karena suhu bahan lebih rendah dari suhu

udara yang dialirkan di sekelilingnya. Panas yang diberikan akan menaikkan suhu
bahan dan menyebabkan tekanan uap air di dalam bahan lebih tinggi dari tekanan uap
air di udara. sehingga terjadi perpindahan uap air dari bahan ke udara yang merupakan
perpindahan massa.

Klasifikasi Pengering
Pengering dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara tergantung pada kriteria

yang digunakan. Dua klasifikasi yang terpakai didasarkan pada metode perpindahan
panas maupun metode penanganan bahan padat. Klasifikasi sehubungan dengan
perpindahan panas penting dalam menunjukkan perbedaan kasar dalam persyaratan
FLUIDIZED BED DRYER

rancangan pengering. pengerjaan dan energi yang dibutuhkan. Klasifikasi dengan


metode penanganan zat padat lebih sesuai jika diberikan perlakuan khusus terhadap
sifat bahan yang akan dikeringkan. Berdasarkan cara penanganan bahan. pengeringan
dapat digolongkan sebagai berikut:
1

Pengering Bidang Statis


Sistem dimana tidak ada gerakan relativ diantara partikel-partikel zat padat
yang dikeringkan meskipun mungkin ada pergerakan bulk dari keseluruhan massa
yang mengering. Hanya satu bagian dari seluruh jumlah partikel yang langsung
dipaparkan pada sumber panas. Permukaan yang dipaparkan dapat ditingkatkan
dengan mengurangi ketebalan bidang dan memberikan udara pengering untuk
mengalir melaluinya.

Pengering Bidang Bergerak


Sistem dimana partikel-partikel yang mengering dipisah sebagian. sehingga
saling mengalir bertindih satu sama lain. Gerakan dapat diinduksi baik oleh berat
atau gerakan mekanik. Resultan pemisahan dari partikel-partikel dan pemaparan
terus menerus dari permukaan baru memungkinkan perpindahan panas dan
pemindahan massa panas yang lebih cepat dari pada yang terjadi pada bidang
tetap.

Pengering Bidang Cair


Sistem dimana pertikel padat sebagian ditahan dalam arus gas yang
bergerak ke atas. Partikel terangkat dan jatuh kembali secara acak sehingga
campuran resultan dari zat padat dan gas bersifat seperti cairan yang mendidih.

Pengering Pneumatik
Sistem dimana partikel yang mengering diarahkan dan ditujukan dalam arus
gas dengan kecepatan tinggi. Sistem Pneumatik lebih jauh memperbaiki bidang
yang cair. karena tidak ada penyaluran atau perputaran singkat dari jalan aliran
gas melalui suatu bidang partikel-partikel. Masing-masing partikel seluruhnya
dikelilingi oleh selubung gas pengering. Panas resultan dan perpindahan massa
sangat cepat. sehingga waktu pengeringan singkat.

Neraca massa dalam pengeringan


Satu persamaan dari percobaan pengeringan/adsorpsi iso-oktana dari arus

campuran uap tersebut dengan udara oleh bijih-bijih alumina. Percobaan oleh A. G.
FLUIDIZED BED DRYER

Bakhtiar dapat diterapkan pada pengeringan fluidisasi unggun dengan persaan sebagai
berikut:
Gu( y - yo ) = WF d/dt
Gu

= laju udara kering masuk (kg/dt)


= laju volum udara terukur (m3/dt) X volume jenis udara

= massa dari padatan dalam unggun kering sebelum direndam air.

= banyaknya air terserap dalam padatan (kg)

= kandungan uap air dalam aliran udara masuk (keluar.yo)

= waktu operasi
Di sini banyaknya kalor yang dilepas oleh kukus persatuan waktu tidak dapat

ditentukan /dihitung dengan tepat dikarenakan tekanan steam yang dipakai tidak
konstan sehingga katup pneumatik mengalami perubahan pembukaan sepanjang
waktu tergantung keadaan udara masuk. Begitu juga temperatur steam masuk tidak
tidak dapat ditentukan dengan tepat.
Kalor dilepas kukus = Kalor (kukus awal + kondensasi kondensat sisa kukus sisa).
Q1 = m1hg + m2hfg m2hf m3hg
Dengan :
hg

= energi dalam kukus pada temperatur kukus sisa keluar

hf

= energi dalam kondensat pada temperatur kondensat keluar

hfg

= kalor laten kondensasi kukus pada temperatur kondensasi

m1

= laju massa kukus terpakai dalam kg/jam

m2

= laju massa kondensat saja dalam kg/jam

m3

= laju massa kukus tidak terpakai dalam kg/jam [m1-m2]

Asumsi:
Kondisi awal steam tidak mengalami kondensasi.
Kondisi akhir steam terkondensasi semua menjadi kondensat.
Gas masuk keperalatan dengan U1 (laju udara masuk). dan RH tertentu . yang
akan didapatkan H (enthalpi). kalor lembab. v (volume jenis). S (kalor spesifik. Cp)
dan kalor laten tertentu. Setelah mengalami pemanasan pada penukar panas maka nilai
nilai parameter tersebut akan berubah sesuai dengan grafik phsycometric chart
dengan mengubah salah satu sumbu titik potong yaitu temperatur kering /temperatur
diset.

FLUIDIZED BED DRYER

Sedangkan udara yang keluar peralatan juga kita dapatkan U2 (laju udara
masuk). dan RH tertentu . yang akan didapatkan H (enthalpi). kalor lembab. v
(volume jenis). S (kalor spesifik. Cp) dan kalor laten tertentu.
Panas yang dilepas udara unggun secara sederhana dan diasumsikan tidak ada
yang hilang adalah sebagai berikut :
Kalor dilepas.Q2 = kalor udara awal kalor udara akhir + kalor untuk penguapan air (dari unggun)
Q2 = ( U1 x H1 ) ( U2 x H2 ) + ( U1 x 1 )
dan laju perpindahan massa:
M1 = ( U2 x Y2 ) (U1 x Y1 )
*U1. U2 = Laju alir udara kering masuk. keluar.

Jenis Pengering Fluidized Bed Dryer


Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses

pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki
sifat seperti fluida.
Fluidisasi tercapai apabila kecepatan aliran udara lebih besar dari kecepatan
minimum fluidisasi. Selama proses pengeringan apabila kecepatan aliran udara
ditingkatkan. tekanan statik udara pengering meningkat dan bahan yang dikeringkan
akan terangkat sampai ketinggian tertentu dan menyebabkan bahan terfluidisasi. Pada
kondisi ini bahan teraduk secara merata dan bantalan udara yang menyangga bahan
pada ketinggian tertentu disebut dalam keadaan fluidisasi minimum.

FLUIDIZED BED DRYER

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada system fluidized bed dryer adalah :
1

Bagian-bagian alat :
Posisi pelat distribusi udara mempengaruhi pola aliran udara di dalam alat

tersebut.
Bentuk dasar dari alat tersebut mempengaruhi produk yang dihasilkan dan

proses fluidisasi.
Tekanan operasi positif dan negative.
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fluidized bed drying. seperti :
Temperatur
Kelembaban
Laju alir udara

Karakteristik Unggun Tidak Terfluidakan


Karakter unggun terfluidakan biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik antara

penurunan tekanan (P) dan kecepatan superficial fluida (U). Untuk keadaan yang
ideal. kurva hubungan ini berbentuk seperi terlihat dalam gambar 1:

Gambar 1. Kurva Karakteristik Fluidisasi Ideal


Keterangan:
Garis AB : menunjukkan kehilangan tekanan pada daerah unggun diam
Garis BC : menunjukkan keadaan dimana unggun telah terfluidakan

FLUIDIZED BED DRYER

Garis DE: menunjukkan kehilangan tekanan pada daerah unggun diam pada waktu
kita menurunkan kecepatan air fluida . Harga penurunan tekanan untuk kecepatan
aliran fluida tertentu. sedikit lebih rendah daripada harga penurunan tekanan pada saat
awal operasi.

Evaluasi Parameter-parameter di dalam Peristiwa Fluidisasi


1

Densitas partikel
Penentuan densitas partikel untuk zat padat yang masih dan tidak

menyerap

air

atau

zat

cair

lain.

bisa

dilakukan

dengan

memakai

piknometer. Sedang untuk partikel berpori. cara diatas akan menimbulkan


kesalahan yang cukup besar karena air atau

cairan akan memasuki pori-pori

didalam partikel. sehingga yang diukur bukan lagi densitas partikel (berikut
pori-porinya) seperti yang diperlukan dalam persamaan di muka. tetapi
densitas

bahan

padatnya

(tidak

termasuk pori-pori

didalamnya).

Untuk

partikel-artikel yang demikian ada cara lain yang biasa digunakan. yaitu
dengan metode yang diturunkan Ergun.
2

Bentuk partikel
Dalam persamaan yang telah diturunkan. partikel padatnya dianggap

sebagai butiran yang berbentuk bola dengan diameter rata-rata dp. Untuk
Timbang ketumbar
gram
dan harus
500Rendam
gram
partikel400
bentuk
lain.
ada koreksi
menyatakan
bentuk partikel
dalamyang
air 250
ml
sebenarnya.
III.

PERCOBAAN
Alat dan Bahan
1) 1 unit alat Fluidized Bed Dryer
2) Anemometer
Timbang kembali dan catat suhu awal unggun
3) Termometer bola basah dan kering
4) Penggaris
5) Ketumbar

Prosedur Kerja
a) Persiapan bahan
Masukkang kembali unggun (ketumbar) ke wadah, ratakan dan catat ketinggian

FLUIDIZED BED DRYER

Letakkan wadah beserta isi pada penopang peratalatan FBD

b) Pengoperasian alat

Putar saklar HS danKabel


BS kecatu
1 (on)
daya terhubung, putar
Membuka
saklar
katup
utama
udara
ke kanan
tekan dan mengatur tekanan

Putar pembersih filter ke 1 (on) dan


Aturinterval
waktu 60
6-8menit pada panel waktu proses
Atur temperature udara masuk 50C dengan menekan tombol

tombol Putar
start dan
atur
lajuke
udara
sampai
titik
fluidisasi
Buka
katup kukus/steam
sampaitetap
tekanan
bar (apabila
saklar
putih
posisi
heating
(tidak
menggunakan
steam saklar
pada2posisi
coolingprose

Catat laju kukus, temperature kondensat,


Untuk penghentian
dan kukus sisa
proses, tutup katup-katup
Ukur kelembaban

Putar
putih
ke cooling
(menggunakan
steam) dan
Putar tombol
keBS
0tombol
dan putar
tombol
biru ke
0
ar tombol pembersih filter ke 0 disusul
tombol waktu
HS dan

dari panel dan ambil wadah. Ukur temperature


berat
unggun
Tutup katup kukus dan udara tekan
Matikandan
saklar
utama
dengan menekan

FLUIDIZED BED DRYER

Data Pengamatan
a) Data Alat
Diameter tabung udara masuk dan keluar
Berat Fluidized Bed Dryer kosong

= 10 cm
= 9.5 kg

b) Run I (tanpa Pemanasan)


Berat ketumbar kering
Berat ketumbar basah
Volume air yang ditambahkan
Temperatur awal unggun
Temperatur akhir unggun
Tinggi unggun awal
Diameter unggun awal
Tinggi unggun mulai terfluidisasi
Berat ketumbar setelah dikeringkan
Berat Ketumbar + Wadah
Berat Wadah

= 400 gram
= 624.53 gram
= 250 mL
= 25 oC
= 28 oC
= 5 cm
= 19 cm
= 6 cm
= 374.63 gram
= 9.88 Kg
= 9.5 Kg

Waktu

Tinggi

(menit

Unggun

(cm)

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

7.3
8
8.5
8.8
9.3
10
12
14
14.7
15.5
16

Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
23.5
24
24.5
24.5
24.6
24.3
24.4
24.3
24.2
24.2
23.8

Kering
28
29
29
29
29
30
30
30
30
30
30

Basah
23
23
23
23
23
23
23
23
23
24
23.5

c) Run II (dengan Pemanasan)


Berat ketumbar kering
Berat ketumbar basah
Volume air yang ditambahkan
Temperatur awal unggun
Temperatur akhir unggun
Tinggi unggun awal
Diameter unggun awal
Tinggi unggun mulai terfluidisasi
Berat ketumbar setelah dikeringkan
Massa kondensat

Udara Keluar
Laju
(m/s)
4.1
6.87
6.97
6.33
8.01
7.70
7.39
8.03
8.30
8.42
9.24

Temperatur (C)
Proses
23
23
23
23
23
24
26
27
27
28
28

Kering
31
34
35
35
35
35
36
36
35
40
40.5

Basah
24
26
26
26
25
25
25
25
25
26
26.5

Laju
(m/s)
5.2
9.31
8.89
8.99
10.36
9.21
8.74
8.61
9.80
10.03
11.21

= 500 gr
= 725.14 gr
= 250 mL
= 28 oC
= 32 oC
= 6.1 cm
= 19.6 cm
= 7.8 cm
= 450.07 gr
= 8.73-7.3 = 1.43 kg
FLUIDIZED BED DRYER

1
0

Berat Air + Ember

= 7.3 kg

Berat Air + Ember (akhir)

= 8.73 kg

Waktu

Tinggi

(menit

Unggun

(cm)

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

9.1
13
14
14
15.5
16
16.5
17
18
19
20

Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
38
43.9
47.5
51.5
58.4
45.7
47.2
55.8
52
48.7
46.5

Kering
30
31
30
31
32
32
32
32
32
32
33

Basah
28
24
23
24
24
24
24
24
24
24
25

Udara Keluar
Laju
(m/s)
3.17
7.65
7.92
8.62
8.10
8.77
8.84
8.27
8.34
8.56
8.74

Temperatur (C)
Proses
27
31
38
42
44
43
43
44
44
41
42

Kering
33
36
40
44
43
44
45
47
50
50
51

Basah
26
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28

FLUIDIZED BED DRYER

Laju
(m/s)
4.40
10.17
10.19
9.28
10.28
9.49
10.94
10.25
10.55
10.07
9.59

1
1

d) Run III (dengan Pemanasan)


Berat ketumbar kering
Berat ketumbar basah
Volume air yang ditambahkan
Temperatur awal unggun
Temperatur akhir unggun
Tinggi unggun awal
Diameter unggun awal
Tinggi unggun mulai terfluidisasi
Berat ketumbar setelah dikeringkan
Massa kondensat
Berat Air + Ember (kondensat)

= 400 gr
= 557.83 gr
= 250 mL
= 28 oC
= 37 oC
= 5 cm
= 19 cm
= 5.2 cm
= 362.03
= 0.6 kg
= 7 kg

Berat Air + Ember (akhir)

= 7.6 kg

Waktu

Tinggi

(menit

Unggun

(cm)

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

7
8.5
10
10.5
11
11.5
12.2
13
13.3
14
15

Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
57
46.6
54.1
50.1
49.4
48.5
51.9
51.3
52.6
53.7
54.2

Kering
30.5
32
33
32
33
33
33
33
34
35
35

Basah
24.5
24
25
25
25
25
26
28
30
27
27

Udara Keluar
Laju
(m/s)
3.51
8.58
8.98
7.74
8.66
7.77
8.28
8.03
7.94
8.25
8.18

Temperatur (C)
Proses
31
36
42
42
42
42
43
43
44
45
45

Kering
36
43
50
49
49
50
50
50
52
50
50

Basah
29
28
28
29
29
29
30
35
30
30
30

FLUIDIZED BED DRYER

Laju
(m/s)
4.18
9.4
10.08
9.15
9.66
10.19
10.04
9.88
10.35
10.24
10.29

1
2

IV.

PENGOLAHAN DATA

Run I (tanpa Pemanasan)


a) Menghitung Air Teruapkan
T (Eaktu Operasi)
= 50 menit
W (Berat Ketumbar)
= 400 gram
Berat air dalam unggun
= 624.53 gr 400 gr = 224.53 gr
Berat air teruapkan
= 624.53 gr 374.63 gr = 249.9 gr
Berat sisa air dalam unggun = 224.53 249.9. = -25.37 (Nilai minus tersebut
disebabkan karena adanya masa yang hilang
150
%Berat unggun teruapkan
= 180
x

100%

= 83.33%

b) Perhitungan data Psycrometric Chart


Udara masuk
Vh

Waktu
(menit)

Udara Keluar

T (oC)

Rh (%)

(m3/kg

T (oC)

Rh (%)

dry air)

Vh (m3/kg
dry air)

23.5

65.720

0.0157

0.860

23

56.292

0.0159

0.858

24

60.394

0.0152

0.861

23

53.436

0.0180

0.862

10

24.5

60.394

0.0152

0.861

23

49.401

0.0176

0.861

15

24.5

60.394

0.0152

0.861

23

49.401

0.0176

0.861

20

24.6

60.394

0.0152

0.862

23

44.794

0.0159

0.850

25

24.3

55.483

0.0148

0.862

24

44.794

0.0159

0.853

30

24.4

55.483

0.0148

0.861

26

41.303

0.0155

0.867

35

24.3

55

0.0150

0.879

27

41

0.0154

0.897

40

24.2

55

0.0150

0.879

27

53

0.016

0.895

45

24.2

61

0.0164

0.881

28

33

0.0154

0.910

50

23.8

60

0.0160

0.880

28

35

0.0162

0.911

c) Perhitungan Neraca Massa


Mencari Luas Permukaan udara masuk dan keluar
Luas permukaan = r2
= 3.14 x (5 cm)
= 78.5 cm2 = 7.85 x 10-3 m2
Mencari Laju Alir Udara Masuk (Gu1)
vx A
Gu1 =
Vh
FLUIDIZED BED DRYER

1
3

Diketahui v = kecepatan udara (m/s)


A = luas permukaan (m2)
Vh = Volume jenis udara (m3/kg dry air)
Menghitung Neraca Massa
Gu1 ( y - yo ) t = W F
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
t = waktu operasi (jam)
W = Berat unggun awal
F = banyaknya air yang diserap dalam padatan
Menghitung Laju Perpindahan Massa (M)
M = Gu (y-yo)
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
Y Yo

Waktu

(kadar air

(menit)

(kg/jam)

teruapkan)
0.0002
0.0028
0.0024
0.0024
0.0007
0.0011
0.0007
0.0004
0.0010
-0.0010
0.0002

0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

F (kg

Gu1

air/kg dry

M (kg/jam)

air)
0
0.131
0.229
0.312
0.153
0.289
0.212
0.151
0.445
-0.506
0.124

0.0269
0.631
0.549
0.499
0.184
0.278
0.169
0.103
0.267
0.270
0.0593

134.73
225.49
228.77
207.76
262.60
252.44
242.56
258.19
266.87
270.11
296.71

d) Perhitungan Neraca Energi

Run II (dengan Pemanasan)


a) Perhitungan data Psycrometric Chart
Udara masuk

Waktu
(menit)

Udara Keluar
Vh

T ( C)

Rh (%)

Vh (m3/kg

(m /kg

T ( C)

Rh (%)

27

57.5

0.0185

0.894

dry air)

38

86

0.0234

dry air)
0.891

43.9

56

0.0160

0.884

31

55

0.0208

0.905

10

47.5

55

0.0148

0.879

38

41

0.0192

0.915

FLUIDIZED BED DRYER

1
4

15

51.5

56

0.0160

0.884

42

30

0.0174

0.924

20

58.4

52

0.0156

0.886

44

32.5

0.0178

0.930

25

45.7

52

0.0156

0.886

43

30

0.0174

0.924

30

47.2

52

0.0156

0.886

43

28

0.0170

0.926

35

55.8

51.8

0.0156

0.88

44

24

0.0161

0.930

40

52

51.8

0.0156

0.88

44

19.1

0.0149

0.937

45

48.7

51.8

0.0156

0.88

41

19.1

0.0149

0.937

50

46.5

52.65

0.0167

0.89

42

17.7

0.0144

0.934

b) Perhitungan Neraca Massa


Mencari Luas Permukaan udara masuk dan keluar
Luas permukaan = r2
= 3.14 x (5 cm)
= 78.5 cm2 = 7.85 x 10-3 m2
Mencari Laju Alir Udara Masuk (Gu1)
vx A
Gu1 =
Vh
Diketahui v = kecepatan udara (m/s)
A = luas permukaan (m2)
Vh = Volume jenis udara (m3/kg dry air)
Menghitung Neraca Massa
Gu1 ( y - yo ) t = W F
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
t = waktu operasi (jam)
W = Berat unggun awal
F = banyaknya air yang diserap dalam padatan
Menghitung Laju Perpindahan Massa (M)
M = Gu (y-yo)
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
Waktu
(menit)
0
5

Y Yo
(kadar air
teruapkan)
-0.0049
0.0048

Gu1
(kg/jam)
97.2
244.8

F (kg
air/kg dry

M (kg/jam)

air)
0
0.196

-0.475
1.174

FLUIDIZED BED DRYER

1
5

10
15
20
25
30
35
40
45
50

0.0044
0.0014
0.0022
0.0018
0.0014
0.0005
-0.0007
-0.0007
-0.0023

255.6
277.2
259.2
280.8
280.8
265.6
267.8
274.9
277.5

0.341
0.194
0.382
0.612
0.396
0.155
0.250
0.289
0.106

1.123
0.388
0.569
0.504
0.392
0.133
-0.187
-0.192
-0.638

c) Perhitungan Neraca Energi


A = 7.85 x 10-3 m2
Perhitungan pada t = 5 menit
Vh1 = 0.884m3/Kg.udara kering
Vh2 = 0.905m3/Kg.udara kering
H Pemanasan unggun kering = m unggun x Cp uk x Tmasuk
= 0.5 kg x 1.0048 kJ/kg K x 12.9 K
= 6.48 kJ

H Pemanasan air

= Massa air x Cp air x Tmasuk


= 0.225 kg x 4.2 kJ/kg K x 12.9 K
= 12.19 kJ

H Penguapan air

= Massa air x
= 0.275x 2369.52 kJ/kg

= 651.62 Kj
H Unggun = H Pemanasan unggun + H Pemanasan air + H Penguapan air

= 6.48 kJ + 12.19 kJ + 651.62 Kj


=

660.45 kJ
5 menit

x 60 menit/jam

= 8043.48 kJ/jam

FLUIDIZED BED DRYER

1
6

G1 = 244.8 kg/jam
G2 = 317.57 kg/jam
Hyin

= (1,005 + (1,884 x Yin)) x (Tin0C) + (2501,14 x Yin)


= (1,005 + (1,884 x 0.0160)) x (43.9) + (2501,14 x 0.0160)
= 85.46 kJ/kg.uk

Hyout

= (1,005 + (1,884 x Yout)) x (Tout 0C) + (2501,14 x Yout)


= (1,005 + (1,884 x 0.0208)) x (31) + (2501,14 x 0.0208)
= 54.23 kJ/kg.uk

H Udara = (G1. Hy masuk G2.Hy keluar) x T

= (244.8kg/jam x 85.46 kJ/kg.uk 317.57 kg/jam x 54.23 kJ/kg.uk) x


(12.9)
= 47714.35 kj/jam
unggun =
=

H Unggun
H Udara

x 100%

8043.48 kj/ jam


47714.35 kj/ jam

x 100%

= 16.86%
Neraca Energi Steam-Udara
Panas yang dilepas steam
H Steam terpakai

= Panas latent steam ke kondensat


= m kondensat x kondensat
= m2 . c
1.43 kg kg
= 50 menit x 60 menit/jam x 2369.52 kj/kg
= 4066.1 kj/jam

Panas diterima udara

= (G1.Hy masuk - G2. Hy keluar)


= (244.8 kg/jam x 85.46 kJ/kg.uk - 317.57
kg/jam x 54.23 kJ/kg.uk)
= 3698.8 kj/jam

Neraca Energi

H diterima udara
H Steamterpakai

x 100 %

FLUIDIZED BED DRYER

1
7

3698.8 kj/ jam


4066.1 kj/ jam

x 100%

= 91 %

Run III (dengan Pemanasan)


a) Perhitungan data Psycrometric Chart
Udara masuk

Waktu
(menit)

Udara Keluar
Vh

T ( C)

Rh (%)

(m /kg

T ( C)

Rh (%)

dry air)

Vh (m3/kg
dry air)

57

61.5

0.0170

0.880

31

59.8

0.0227

0.908

46.6

51.8

0.0156

0.883

36

32.5

0.0178

0.919

10

54.1

52.6

0.0167

0.886

42

19.1

0.0149

0.937

15

50.1

57.0

0.0171

0.888

42

23.1

0.0172

0.938

20

49.4

52.65

0.0167

0.890

42

23.134

0.172

1.14

25

48.5

52.65

0.0167

0.890

42

21.489

0.0170

0.915

30

51.9

58

0.0186

0.894

43

23.95

0.0187

0.921

35

51.3

69

0.0222

0.898

43

37.812

0.030

0.937

40

52.6

75

0.0256

0.910

44

25.492

0.022

0.928

45

53.7

55

0.0196

0.900

45

23.950

0.018

0.925

50

54.2

55

0.0196

0.900

45

23.950

0.018

0.925

b) Perhitungan Neraca Massa


Mencari Luas Permukaan udara masuk dan keluar
Luas permukaan = r2
= 3.14 x (5 cm)
= 78.5 cm2 = 7.85 x 10-3 m2
Mencari Laju Alir Udara Masuk (Gu1)
vx A
Gu1 =
Vh
Diketahui v = kecepatan udara (m/s)
A = luas permukaan (m2)
Vh = Volume jenis udara (m3/kg dry air)
Menghitung Neraca Massa
FLUIDIZED BED DRYER

1
8

Gu1 ( y - yo ) t = W F
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
t = waktu operasi (jam)
W = Berat unggun awal
F = banyaknya air yang diserap dalam padatan
Menghitung Laju Perpindahan Massa (M)
M = Gu (y-yo)
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
Waktu
(menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

Y Yo
(kadar air
teruapkan)
0.0057
0.0022
0.0018
0.0010
0.1553
3x10-4
1x10-4
7.8 x10-4
-3.6 x10-4
-1.6 x10-4
-1.6x10-4

Gu1
(kg/jam)
112.7
274.6
286.4
246.3
0.076
246.72
268.8
253.834
244.8
259.2
256.68

F (kg
air/kg dry

M (kg/jam)

air)
0
0.1
0.5
0.0123
35.41
0.077
0.034
2.88
-1.468
-2.16
-.855

0.642
0.604
0.515
0.2463
42.49
0.074
0.0269
1.979
-0.881
-1.152x10-4
-0.411

c) Perhitungan Neraca Energi


V.

VI.
VII.

PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Abdussalam Topandi (121424001)
Pembahasan oleh Achmad Faisal (121424002)
Pembahasan oleh Ade Julistian (121424003)
Pembahasan oleh Adi Bayu Saputra (121424004)
Pembahasan oleh Adi Kusmayadi (121424005)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1) Anonim. 2013. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia Pilot Plant. Bandung :
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Politeknik Negeri Bandung


Coulson JM: Richardson JF Chemical Engineering Vol 1.2 & 6. Pergamon Press 1980
Perrys Chemical Engineering Handbook 6th Edition McGraw Hill 1989
McCabe. Smith & Harriot Unit Operations pf Chem.Eng. .Butterworth Pub 1985
Badger & Bachcro Intruduction to Chem.Eng. McGraw Hill Pub 1980
Fluidization Engineering. 2nd Edition. ... John Willey 1970
J Michael Jacob. Industrial Control Electronic. Prentice Hall 1989
D Q Kern. Process Heat Transfer. . McGraw Hill 1980
FLUIDIZED BED DRYER

1
9

FLUIDIZED BED DRYER

2
0

Anda mungkin juga menyukai