MODUL
PEMBIMBING
Tanggal Praktikum
: 18 Desember 2014
Tanggal Pengumupulan
: 15 Januari 2015
(Laporan)
oleh :
Kelompok 1
Abdussalam Topandi
121424001
Achmad Faisal
121424002
Ade Julistian
121424003
121424004
Adi Kusmayadi
121424005
Kelas 3A-TKPB
PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan dapat:
LANDASAN TEORI
Pengeringan adalah Pengurangan/Penurunan kadar air dalam bahan sampai
batas tertentu yang diperlukan untuk proses lanjutan. dengan penerapan panas.
Pengeringan merupakan proses penghantaran panas dan massa yang terjadi secara
serempak. Sebagai media pembawa panas dan massa uap biasanya dipakai udara
dengan entalpi dan tekanan tertentu.
Tujuan Pengeringan yaitu sebagai :
1
2
3
Pengawetan
Mengurangi volume dan berat produk: transportasi dan penyimpanan
Penganekaragaman produk seperti breakfast cereal dan minuman instan
Pemisahan komponen yang memiliki perbedaan sifat fisik ataupun kimiawi
merupakan salah satu proses yang sering dijumpai pada proses teknik kimia selain
pencampuran. reformasi. dan lain-lain. Pengering sistem fluidisasi unggun sebagai
proses pemisahan bertujuan meningkatkan konsentrasi atau kemurnian suatu
komponen yang berbentuk padatan dengan menghilangkan cairan terkandung yang
bertitik didih lebih rendah. Padatan yang mempunyai titik didih lebih tinggi akan
didapatkan sebagai produk akhir yang diharapkan kering. ringan tetapi mempunyai
karakteristik awal. Penggunaan pemanasan biasanya adalah steam. sangat besar
pengaruhnya selain rancang bangun dari peralatan sendiri. Proses ini banyak
digunakan pada produk farmasi yang mementingkan sterilitas. tetapi untuk produk
produk bangunan semen. bijih plastik. dan lain-lain kapasitas merupakan prioritas.
Perhitungan perpindahan kalor. massa memerlukan pengetahuan tentang luas
area kontak fluida (udara) dengan partikel unggun. laju massa. dan kekuatan penyebab
(driving force) yang biasanya berupa temperatur atau konsentrasi. Masalah yang
sering dijumpai adalah penentuan titik fluidisasi yang dikategorikan optimum yaitu
laju fluida dan ketingian unggun terfluidisasi tidak terlalu tinggi yang menyebabkan
timbulnya dua fasa yang sangat berbeda (tidak homogen). satu fasa sinambung
(kontinyu) dan tidak sinambung.
Suhu: Makin tinggi suhu udara maka pengeringan akan semakin cepat
Kecepatan aliran udara pengering: Semakin cepat udara maka pengeringan
lambat
Arah aliran udara: Makin kecil sudut arah udara terhadap posisi bahan.
maka bahan semakin cepat kering
Ukuran bahan: Makin kecil ukuran benda. pengeringan akan makin cepat
Kadar air: Makin sedikit air yang dikandung. pengeringan akan makin cepat.
Tahap Pengeringan
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan
kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan. Salah satu faktor
yang mempercepat proses pengeringan adalah kecepatan angin atau udara yang
mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan kandungan uap air di sekitar
bahan yang dikeringkan semakin jenuh sehingga pengeringan semakin lambat.
Peristiwa yang terjadi selama pengeringan meliputi dua proses. yaitu :
1
Proses perpindahan panas. yaitu proses menguapkan air dari dalam bahan atau
udara yang dialirkan di sekelilingnya. Panas yang diberikan akan menaikkan suhu
bahan dan menyebabkan tekanan uap air di dalam bahan lebih tinggi dari tekanan uap
air di udara. sehingga terjadi perpindahan uap air dari bahan ke udara yang merupakan
perpindahan massa.
Klasifikasi Pengering
Pengering dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara tergantung pada kriteria
yang digunakan. Dua klasifikasi yang terpakai didasarkan pada metode perpindahan
panas maupun metode penanganan bahan padat. Klasifikasi sehubungan dengan
perpindahan panas penting dalam menunjukkan perbedaan kasar dalam persyaratan
FLUIDIZED BED DRYER
Pengering Pneumatik
Sistem dimana partikel yang mengering diarahkan dan ditujukan dalam arus
gas dengan kecepatan tinggi. Sistem Pneumatik lebih jauh memperbaiki bidang
yang cair. karena tidak ada penyaluran atau perputaran singkat dari jalan aliran
gas melalui suatu bidang partikel-partikel. Masing-masing partikel seluruhnya
dikelilingi oleh selubung gas pengering. Panas resultan dan perpindahan massa
sangat cepat. sehingga waktu pengeringan singkat.
campuran uap tersebut dengan udara oleh bijih-bijih alumina. Percobaan oleh A. G.
FLUIDIZED BED DRYER
Bakhtiar dapat diterapkan pada pengeringan fluidisasi unggun dengan persaan sebagai
berikut:
Gu( y - yo ) = WF d/dt
Gu
= waktu operasi
Di sini banyaknya kalor yang dilepas oleh kukus persatuan waktu tidak dapat
ditentukan /dihitung dengan tepat dikarenakan tekanan steam yang dipakai tidak
konstan sehingga katup pneumatik mengalami perubahan pembukaan sepanjang
waktu tergantung keadaan udara masuk. Begitu juga temperatur steam masuk tidak
tidak dapat ditentukan dengan tepat.
Kalor dilepas kukus = Kalor (kukus awal + kondensasi kondensat sisa kukus sisa).
Q1 = m1hg + m2hfg m2hf m3hg
Dengan :
hg
hf
hfg
m1
m2
m3
Asumsi:
Kondisi awal steam tidak mengalami kondensasi.
Kondisi akhir steam terkondensasi semua menjadi kondensat.
Gas masuk keperalatan dengan U1 (laju udara masuk). dan RH tertentu . yang
akan didapatkan H (enthalpi). kalor lembab. v (volume jenis). S (kalor spesifik. Cp)
dan kalor laten tertentu. Setelah mengalami pemanasan pada penukar panas maka nilai
nilai parameter tersebut akan berubah sesuai dengan grafik phsycometric chart
dengan mengubah salah satu sumbu titik potong yaitu temperatur kering /temperatur
diset.
Sedangkan udara yang keluar peralatan juga kita dapatkan U2 (laju udara
masuk). dan RH tertentu . yang akan didapatkan H (enthalpi). kalor lembab. v
(volume jenis). S (kalor spesifik. Cp) dan kalor laten tertentu.
Panas yang dilepas udara unggun secara sederhana dan diasumsikan tidak ada
yang hilang adalah sebagai berikut :
Kalor dilepas.Q2 = kalor udara awal kalor udara akhir + kalor untuk penguapan air (dari unggun)
Q2 = ( U1 x H1 ) ( U2 x H2 ) + ( U1 x 1 )
dan laju perpindahan massa:
M1 = ( U2 x Y2 ) (U1 x Y1 )
*U1. U2 = Laju alir udara kering masuk. keluar.
pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu yang
dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut memiliki
sifat seperti fluida.
Fluidisasi tercapai apabila kecepatan aliran udara lebih besar dari kecepatan
minimum fluidisasi. Selama proses pengeringan apabila kecepatan aliran udara
ditingkatkan. tekanan statik udara pengering meningkat dan bahan yang dikeringkan
akan terangkat sampai ketinggian tertentu dan menyebabkan bahan terfluidisasi. Pada
kondisi ini bahan teraduk secara merata dan bantalan udara yang menyangga bahan
pada ketinggian tertentu disebut dalam keadaan fluidisasi minimum.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada system fluidized bed dryer adalah :
1
Bagian-bagian alat :
Posisi pelat distribusi udara mempengaruhi pola aliran udara di dalam alat
tersebut.
Bentuk dasar dari alat tersebut mempengaruhi produk yang dihasilkan dan
proses fluidisasi.
Tekanan operasi positif dan negative.
2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fluidized bed drying. seperti :
Temperatur
Kelembaban
Laju alir udara
penurunan tekanan (P) dan kecepatan superficial fluida (U). Untuk keadaan yang
ideal. kurva hubungan ini berbentuk seperi terlihat dalam gambar 1:
Garis DE: menunjukkan kehilangan tekanan pada daerah unggun diam pada waktu
kita menurunkan kecepatan air fluida . Harga penurunan tekanan untuk kecepatan
aliran fluida tertentu. sedikit lebih rendah daripada harga penurunan tekanan pada saat
awal operasi.
Densitas partikel
Penentuan densitas partikel untuk zat padat yang masih dan tidak
menyerap
air
atau
zat
cair
lain.
bisa
dilakukan
dengan
memakai
didalam partikel. sehingga yang diukur bukan lagi densitas partikel (berikut
pori-porinya) seperti yang diperlukan dalam persamaan di muka. tetapi
densitas
bahan
padatnya
(tidak
termasuk pori-pori
didalamnya).
Untuk
partikel-artikel yang demikian ada cara lain yang biasa digunakan. yaitu
dengan metode yang diturunkan Ergun.
2
Bentuk partikel
Dalam persamaan yang telah diturunkan. partikel padatnya dianggap
sebagai butiran yang berbentuk bola dengan diameter rata-rata dp. Untuk
Timbang ketumbar
gram
dan harus
500Rendam
gram
partikel400
bentuk
lain.
ada koreksi
menyatakan
bentuk partikel
dalamyang
air 250
ml
sebenarnya.
III.
PERCOBAAN
Alat dan Bahan
1) 1 unit alat Fluidized Bed Dryer
2) Anemometer
Timbang kembali dan catat suhu awal unggun
3) Termometer bola basah dan kering
4) Penggaris
5) Ketumbar
Prosedur Kerja
a) Persiapan bahan
Masukkang kembali unggun (ketumbar) ke wadah, ratakan dan catat ketinggian
b) Pengoperasian alat
tombol Putar
start dan
atur
lajuke
udara
sampai
titik
fluidisasi
Buka
katup kukus/steam
sampaitetap
tekanan
bar (apabila
saklar
putih
posisi
heating
(tidak
menggunakan
steam saklar
pada2posisi
coolingprose
Putar
putih
ke cooling
(menggunakan
steam) dan
Putar tombol
keBS
0tombol
dan putar
tombol
biru ke
0
ar tombol pembersih filter ke 0 disusul
tombol waktu
HS dan
Data Pengamatan
a) Data Alat
Diameter tabung udara masuk dan keluar
Berat Fluidized Bed Dryer kosong
= 10 cm
= 9.5 kg
= 400 gram
= 624.53 gram
= 250 mL
= 25 oC
= 28 oC
= 5 cm
= 19 cm
= 6 cm
= 374.63 gram
= 9.88 Kg
= 9.5 Kg
Waktu
Tinggi
(menit
Unggun
(cm)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
7.3
8
8.5
8.8
9.3
10
12
14
14.7
15.5
16
Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
23.5
24
24.5
24.5
24.6
24.3
24.4
24.3
24.2
24.2
23.8
Kering
28
29
29
29
29
30
30
30
30
30
30
Basah
23
23
23
23
23
23
23
23
23
24
23.5
Udara Keluar
Laju
(m/s)
4.1
6.87
6.97
6.33
8.01
7.70
7.39
8.03
8.30
8.42
9.24
Temperatur (C)
Proses
23
23
23
23
23
24
26
27
27
28
28
Kering
31
34
35
35
35
35
36
36
35
40
40.5
Basah
24
26
26
26
25
25
25
25
25
26
26.5
Laju
(m/s)
5.2
9.31
8.89
8.99
10.36
9.21
8.74
8.61
9.80
10.03
11.21
= 500 gr
= 725.14 gr
= 250 mL
= 28 oC
= 32 oC
= 6.1 cm
= 19.6 cm
= 7.8 cm
= 450.07 gr
= 8.73-7.3 = 1.43 kg
FLUIDIZED BED DRYER
1
0
= 7.3 kg
= 8.73 kg
Waktu
Tinggi
(menit
Unggun
(cm)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
9.1
13
14
14
15.5
16
16.5
17
18
19
20
Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
38
43.9
47.5
51.5
58.4
45.7
47.2
55.8
52
48.7
46.5
Kering
30
31
30
31
32
32
32
32
32
32
33
Basah
28
24
23
24
24
24
24
24
24
24
25
Udara Keluar
Laju
(m/s)
3.17
7.65
7.92
8.62
8.10
8.77
8.84
8.27
8.34
8.56
8.74
Temperatur (C)
Proses
27
31
38
42
44
43
43
44
44
41
42
Kering
33
36
40
44
43
44
45
47
50
50
51
Basah
26
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
Laju
(m/s)
4.40
10.17
10.19
9.28
10.28
9.49
10.94
10.25
10.55
10.07
9.59
1
1
= 400 gr
= 557.83 gr
= 250 mL
= 28 oC
= 37 oC
= 5 cm
= 19 cm
= 5.2 cm
= 362.03
= 0.6 kg
= 7 kg
= 7.6 kg
Waktu
Tinggi
(menit
Unggun
(cm)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
7
8.5
10
10.5
11
11.5
12.2
13
13.3
14
15
Udara Masuk
Temperatur (C)
Proses
57
46.6
54.1
50.1
49.4
48.5
51.9
51.3
52.6
53.7
54.2
Kering
30.5
32
33
32
33
33
33
33
34
35
35
Basah
24.5
24
25
25
25
25
26
28
30
27
27
Udara Keluar
Laju
(m/s)
3.51
8.58
8.98
7.74
8.66
7.77
8.28
8.03
7.94
8.25
8.18
Temperatur (C)
Proses
31
36
42
42
42
42
43
43
44
45
45
Kering
36
43
50
49
49
50
50
50
52
50
50
Basah
29
28
28
29
29
29
30
35
30
30
30
Laju
(m/s)
4.18
9.4
10.08
9.15
9.66
10.19
10.04
9.88
10.35
10.24
10.29
1
2
IV.
PENGOLAHAN DATA
100%
= 83.33%
Waktu
(menit)
Udara Keluar
T (oC)
Rh (%)
(m3/kg
T (oC)
Rh (%)
dry air)
Vh (m3/kg
dry air)
23.5
65.720
0.0157
0.860
23
56.292
0.0159
0.858
24
60.394
0.0152
0.861
23
53.436
0.0180
0.862
10
24.5
60.394
0.0152
0.861
23
49.401
0.0176
0.861
15
24.5
60.394
0.0152
0.861
23
49.401
0.0176
0.861
20
24.6
60.394
0.0152
0.862
23
44.794
0.0159
0.850
25
24.3
55.483
0.0148
0.862
24
44.794
0.0159
0.853
30
24.4
55.483
0.0148
0.861
26
41.303
0.0155
0.867
35
24.3
55
0.0150
0.879
27
41
0.0154
0.897
40
24.2
55
0.0150
0.879
27
53
0.016
0.895
45
24.2
61
0.0164
0.881
28
33
0.0154
0.910
50
23.8
60
0.0160
0.880
28
35
0.0162
0.911
1
3
Waktu
(kadar air
(menit)
(kg/jam)
teruapkan)
0.0002
0.0028
0.0024
0.0024
0.0007
0.0011
0.0007
0.0004
0.0010
-0.0010
0.0002
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
F (kg
Gu1
air/kg dry
M (kg/jam)
air)
0
0.131
0.229
0.312
0.153
0.289
0.212
0.151
0.445
-0.506
0.124
0.0269
0.631
0.549
0.499
0.184
0.278
0.169
0.103
0.267
0.270
0.0593
134.73
225.49
228.77
207.76
262.60
252.44
242.56
258.19
266.87
270.11
296.71
Waktu
(menit)
Udara Keluar
Vh
T ( C)
Rh (%)
Vh (m3/kg
(m /kg
T ( C)
Rh (%)
27
57.5
0.0185
0.894
dry air)
38
86
0.0234
dry air)
0.891
43.9
56
0.0160
0.884
31
55
0.0208
0.905
10
47.5
55
0.0148
0.879
38
41
0.0192
0.915
1
4
15
51.5
56
0.0160
0.884
42
30
0.0174
0.924
20
58.4
52
0.0156
0.886
44
32.5
0.0178
0.930
25
45.7
52
0.0156
0.886
43
30
0.0174
0.924
30
47.2
52
0.0156
0.886
43
28
0.0170
0.926
35
55.8
51.8
0.0156
0.88
44
24
0.0161
0.930
40
52
51.8
0.0156
0.88
44
19.1
0.0149
0.937
45
48.7
51.8
0.0156
0.88
41
19.1
0.0149
0.937
50
46.5
52.65
0.0167
0.89
42
17.7
0.0144
0.934
Y Yo
(kadar air
teruapkan)
-0.0049
0.0048
Gu1
(kg/jam)
97.2
244.8
F (kg
air/kg dry
M (kg/jam)
air)
0
0.196
-0.475
1.174
1
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
0.0044
0.0014
0.0022
0.0018
0.0014
0.0005
-0.0007
-0.0007
-0.0023
255.6
277.2
259.2
280.8
280.8
265.6
267.8
274.9
277.5
0.341
0.194
0.382
0.612
0.396
0.155
0.250
0.289
0.106
1.123
0.388
0.569
0.504
0.392
0.133
-0.187
-0.192
-0.638
H Pemanasan air
H Penguapan air
= Massa air x
= 0.275x 2369.52 kJ/kg
= 651.62 Kj
H Unggun = H Pemanasan unggun + H Pemanasan air + H Penguapan air
660.45 kJ
5 menit
x 60 menit/jam
= 8043.48 kJ/jam
1
6
G1 = 244.8 kg/jam
G2 = 317.57 kg/jam
Hyin
Hyout
H Unggun
H Udara
x 100%
x 100%
= 16.86%
Neraca Energi Steam-Udara
Panas yang dilepas steam
H Steam terpakai
Neraca Energi
H diterima udara
H Steamterpakai
x 100 %
1
7
x 100%
= 91 %
Waktu
(menit)
Udara Keluar
Vh
T ( C)
Rh (%)
(m /kg
T ( C)
Rh (%)
dry air)
Vh (m3/kg
dry air)
57
61.5
0.0170
0.880
31
59.8
0.0227
0.908
46.6
51.8
0.0156
0.883
36
32.5
0.0178
0.919
10
54.1
52.6
0.0167
0.886
42
19.1
0.0149
0.937
15
50.1
57.0
0.0171
0.888
42
23.1
0.0172
0.938
20
49.4
52.65
0.0167
0.890
42
23.134
0.172
1.14
25
48.5
52.65
0.0167
0.890
42
21.489
0.0170
0.915
30
51.9
58
0.0186
0.894
43
23.95
0.0187
0.921
35
51.3
69
0.0222
0.898
43
37.812
0.030
0.937
40
52.6
75
0.0256
0.910
44
25.492
0.022
0.928
45
53.7
55
0.0196
0.900
45
23.950
0.018
0.925
50
54.2
55
0.0196
0.900
45
23.950
0.018
0.925
1
8
Gu1 ( y - yo ) t = W F
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
t = waktu operasi (jam)
W = Berat unggun awal
F = banyaknya air yang diserap dalam padatan
Menghitung Laju Perpindahan Massa (M)
M = Gu (y-yo)
Diketahui Gu1 = laju alir udara masuk (kg/jam)
Yo & Y = Kelembaban mutlak udara masuk dan keluar
Waktu
(menit)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Y Yo
(kadar air
teruapkan)
0.0057
0.0022
0.0018
0.0010
0.1553
3x10-4
1x10-4
7.8 x10-4
-3.6 x10-4
-1.6 x10-4
-1.6x10-4
Gu1
(kg/jam)
112.7
274.6
286.4
246.3
0.076
246.72
268.8
253.834
244.8
259.2
256.68
F (kg
air/kg dry
M (kg/jam)
air)
0
0.1
0.5
0.0123
35.41
0.077
0.034
2.88
-1.468
-2.16
-.855
0.642
0.604
0.515
0.2463
42.49
0.074
0.0269
1.979
-0.881
-1.152x10-4
-0.411
VI.
VII.
PEMBAHASAN
Pembahasan oleh Abdussalam Topandi (121424001)
Pembahasan oleh Achmad Faisal (121424002)
Pembahasan oleh Ade Julistian (121424003)
Pembahasan oleh Adi Bayu Saputra (121424004)
Pembahasan oleh Adi Kusmayadi (121424005)
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1) Anonim. 2013. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia Pilot Plant. Bandung :
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
1
9
2
0