Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM

Nama-nama anggota kelompok:


1.
2.
3.
4.
5.

Dorce Danga Leu


Misakui Agustinho
Rikhardus N. Tefnai
Maria G. Mangu
Agnes Asa

( 16112066 )
( 16112074 )
( 16112129 )
(tidak hadir)
(Tidak hadir)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA
KUPANG
2014

BAB I
1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan
bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab (2005: 65-66).
Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke
arah pendidikan berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi
tersebut tersirat adanya nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai
pribadi yang integral, produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan
berwawasan keilmuan sebagai warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini
akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber
daya manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan.
Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi,
belajar tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, belajar dipandang
sebagai musuh yang patut dijauhi, kini belajar adalah hal yang menyenangkan dan
nyaman tanya perasaan cemas, takut dan lelah dengan panduan dari pembelajaran
quantum learning.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian model pembelajaran Quantum?
2. Apa saja prinsip pada model pembelajaran Quantum?
3. Apa saja sintak dalam model pembelajaran Quantum?
4. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui pengertian model pembelajaran Quantum
2. Mengetahui prinsip pada model pembelajaran Quantum
2

3. Mengetahui Apa saja sintak dalam model pembelajaran Quantum


4. Mengetahui apa saja kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran quantum

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing yaitu quantum
learning. Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan seluruh proses
belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar
sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat (Bobbi DePorter & Mike
Hernacki, 2011:16 ).
Dengan demikian, pembelajaran kuantum dapat dikatakan sebagai model
pembelajaran yang menekankan untuk memberikan manfaat yang bermakna dan juga
menekankan pada tingkat kesenangan dari peserta didik.

Selanjutnya, Bobbi DePorter & Mike Hernacki (2011:30) mengungkapkan


mengenai karakterisitik dari pembelajaran kuantum (quantum learning) yaitu sebagai
berikut.

Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum

meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.


Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris,

hewan-istis, dan atau nativistis.


Pembelajaran kuantum lebih bersifat konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris,

behavioristis, dan atau naturalistis.


Pembelajaran kuantum berupaya memadukan (mengintegrasikan), menyinergikan,
dan mengkolaborasikan faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan

lingkungan (fisik dan mental) sebagai konteks pembelajaran.


Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan

bermakna, bukan sekadar transaksi makna.


Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi.


Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.


Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan

proses pembelajaran.
Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi
pembelajaran. Konteks pembelajaran meliputi suasana yang memberdayakan,
landasan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan atau mendukung, dan

rancangan belajar yang dinamis.


Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan keterampilan

akademis, keterampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.


Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting

proses pembelajaran.
Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan

keseragaman dan ketertiban.


Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran

B. PRINSIP-PRINSIP
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran kuantum (quantum learning) adalah
sebagai berikut.
4

1. Prinsip utama pembelajaran kuantum berbunyi: Bawalah Dunia Mereka


(Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar)
ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar).
2. Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran
merupakan permainan orchestra simfoni.
3. Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini:

Segalanya Berbicara: Dalam pembelajaran kuantum, segala sesuatu mulai


lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pendidik, penataan ruang
sampai sikap pendidik, mulai kertas yang dibagikan oleh pendidik sampai dengan

rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.


bahwa segalanya bertujuan: Semua yang terjadi dalam proses pengubahan

energy menjadi cahaya mempunyai tujuan.


Sadarilah bahwa pengalaman mendahului penamaan: Poses pembelajaran paling
baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum mereka

memperoleh makna untuk apa yang mereka pelajari.


Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran: Pembelajaran atau

belajar selalu mengandung risiko besar.


Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari layak pula dirayakan: Segala

sesuatu dipelajari sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya.


Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran lurus
berdampak bagi terbentuknya keunggulan (Bobbi DePorter, et al.,2004:6-7).

C. SINTAKS PEMBELAJARAN QUANTUM


Sintaks pembelajaran quantum teaching adalah tumbuhkan, alami, namai,
demostrasikan, ulangi dan rayakan (TANDUR). Adapun maksudnya adalah:
TUMBUHKAN
Menumbuhkan minat dengan memuaskan apakah manfaatnya bagiku

(pelajar) dan memanfaatkan kehidupan pelajar;


ALAMI
Menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat

dimengerti oleh semua pelajar;


NAMAI
Menamai kegiatan yang akan dilakukan selama proses belajar
mengajar dengan menyediakan kata kunci, konser, model, rumus, strategi,

sebuah masukan;
DEMONSTRASIKAN
Menyediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan
(mendemonstrasikan) bahwa mereka tahu;
5

ULANGI
Menunjuk beberapa pelajar untuk mengulangi materi dan
menegaskan aku tahu bahwa aku memang tahu.

RAYAKAN
Merayakan atas keberhasilan yang sudah dilakukan oleh pelajar
sebagai pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan (De porter B, 2003).

D. KEUNGULAN DAN KELEMAHAN


1.
Keunggulan
Meningkatkan Motivasi
Meningkatkan Nilai Belajar
Memperbesar Keyakinan Diri
Meningkatkan Kehormatan Diri
Mempertahankan sikap positif
Keterampilan Penelitian ini melibatkan 6.042 lulusan SuperCamp, usia 12-22
tahun, dan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Sebagai tambahan dari
statisticdiatas, 97% dari siswa-siswa dengan IP 1,9 atau lebih rendah
berhasilmeningkatkan nilai mereka rata-rata satu poin (Bobbi Deporter & Mike
Hernacki2005:19). Manfaat Quantum Learning: Sikap Positif Motivasi
Ketrampilan Belajar seumur hidup Kepercayaan diri Sukses (Bobbi Deporter
& Mike Hernacki 2005:13)
2.

Kelemahan

Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan pendidik lebih

khusus.
Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang cukup

matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.


Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut situasi dan

kondisi serta waktu yang lebih banyak.


Kesulitan mengidentifikasi keterampilan siswa

Berdasarkan pemaparan keunggulan dan kelemahan pembelajaran kuantum,


pembelajaran kauntum sangat memperhatikan keaktifan serta kreatifitas yang dapat
dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran kuantum mengarahkan seorang guru menjadi

guru yang baik. baik dalam arti bahwa guru memiliki ide-ide kreatif dalam
memberikan proses pembelajaran, mengetahui dengan baik tingkat kemampuan siswa.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Pembelajaran kuantum merupakan terjemahan dari bahasa asing
yaitu quantum learning. Quantum Learning adalah kiat, petunjuk, strategi dan
seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta
membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat (Bobbi
DePorter & Mike Hernacki, 2011:16 ).
Prinsip-Prinsip: Segalanya Berbicara, bahwa segalanya bertujuan, Sadarilah bahwa
pengalaman mendahului penamaan, Sadarilah bahwa sesuatu yang layak dipelajari
layak pula dirayakan, Akuilah setiap usaha yang dilakukan dalam pembelajaran,
Dalam pembelajaran kuantum juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran lurus
berdampak bagi terbentuknya keunggulan (Bobbi DePorter, et al.,2004:6-7).
Sintaks Pembelajaran quantum: tumbuhkan, alami, namai, ulangi,demonstrasikan
(tandur).

B.

Saran

Penting sekali bagi pendidik untuk memahami gaya belajar peserta didik. Setidaktidaknya ada tiga gaya belajar yang harus diperhitungkan dalam proses pembelajaran,
yaitu gaya auditoris, gaya visual, dan gaya kinestetis.
Pembelajaran berlangsung efektif dan optimal bila tercipta atau terdapat suasana
nyaman, menyenangkan, rileks, sehat, dan menggairahkan sehingga kenyamanan,
kesenangan, kerileksan, dan kegairahan dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning: Membiasakan Belajar
Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit

DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Quantum Teaching:
Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Penerbit KAIFA.

Dryden, Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the
World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.
http://007indien.blogspot.com/2012/03/pembelajaran-experientiallearning.html#ixzz33GFzDsWT0 1 1
Merritts, D., & Walter, R. (n.d.). Using Socratic questioning. Retrieved, March 24, 2005,
fromhttp://serc.carleton.edu/introgeo/socratic/index.html

PERTANYAAN DARI SETIAP KELOMPOK


9

Kelompok 1

Mersi beri: kiat-kiat apa saja yang membuat proses belajar kuantum learning
menyenangkan?

Kelompok 3

Agustinus laba: landasan awal munculnya model pembelajaran kuantum?

Kelompok 6

Jibrael nenohai: maksud prinsip utama: bawalah dunia mereka (pembelajar) kedalam
dunia kita (pengajar),dan antarkan dunia kita (pengajar) kedalam dunia mereka
(pembelajar)!

Kelompok 2

Rovinus wetan muda: bagaimana implementasi pembelajaran kuantun dalam kelas?

Kelompok 5

Ferdinandus bhate: maksud dari krakteristik II; pembelajan kuantum lebih bersifat
humanistis, bukan positivitis-empiris,hewanistis, dan nativitis!

Kelompok 4

Falentina dama nairo: Maksud dari karakteristik XII; pembelajaran kuantum


mengutamakan keberangam dan kebebasan, bukan keseragam dan ketertiban.!

Kelompok 2

Yosep yulius patris: maksut dari prinsip II dalam pembelajaran kuantum juga
berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permaian orkestra simfoni!

10

JAWABAN

Kelompok I
Kiat-kiatnya dengan mengunakan sintak model pembelajaran kuantum yaitu
TANDUR :

Tumbuhkan: dengan memberikan apresiasi yang cukup sehingga sejak awal kegiatan

siswa telah termotivasi untuk belajar dan memahami apa manfaatnya bagiku.
Alami: menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

oleh semua pelajar


Namai: menamai kegiatan yang akan dilakukan selama proses belajar mengajar

dengan menyediakan kata kunci, konser, model, rumus, strategi, sebuah masukan;
Demonstrasikan:Menyediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukkan

(mendemonstrasikan) bahwa mereka tahu;


Ulangi:Menunjuk beberapa pelajar untuk mengulangi materi dan menegaskan aku

tahu bahwa aku memang tahu.


Rayakan: Merayakan atas keberhasilan yang sudah dilakukan oleh pelajar sebagai
pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu
pengetahuan (De porter B, 2003).

Kelompok 2

Istilah Pembelajaran Kuantum diadopsi dari istilah Inggris Quantum


Teaching. Quantum Teaching merupakan badan ilmu pengetahuan dan
metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi di SuperCamp,
sebuah program percepatan belajar (accelerated learning) yang mempraktikkan
metode belajar kuantum (Quantum Learning).Kesuksesan metode di SuperCamp
mendatangkan undangan dari berbagai sekolah untuk melatih guru dengan metode ini.
Guna memenuhi kebutuhan yang lebih luas, metode pelatihan di SuperCamp ditulis
dalam buku berjudul Quantum Teaching, agar dimanfaatkan oleh para guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas. Jadi, Quantum Teachingadalah praktik quantum
learning di kelas-kelas.

Kelompok 6

11

Memberikan motivasi kepada peserta didik


Segalanya Berbicara: Dalam pembelajaran kuantum, segala sesuatu mulai lingkungan
pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pendidik, penataan ruang sampai sikap
pendidik, mulai kertas yang dibagikan oleh pendidik sampai dengan rancangan
pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.

Kelompok 2

Membuat suasana kelas menyenangkan


Dengan mengimplementasikan TANDUR

Kelompok 5

Bersifat humanistik karena manusia selaku peserta didik menjadi pusat


perhatian,potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dan sebagainya dari peserta
didik dapat berkembang secara optimal dengan meniadakan hukuman.

Kelompok 4

Mengutamakan keberagaman dan kebebasan karena dalam pembelajaran kooperatif


kelompok dibagi secara heterogen dengan aturan setiap siswa dalam kelompok bebas
menyampaikan pendapat.sedangkan kalau keseragaman dan ketertiban maka yang
aktif dalam kelas hanyalah mereka yang berkemapuan tinggi
.

Kelompok 2

Pembelajaran kuantum seperti orkestra simfoni karena pada setiap peserta didik itu
terdapat beragam intellektual,sehingga dalam pembelajaran itu peserta didik
diibaratkan dengan kumpulan para pemusik musik dengan beragam alat musik yang
dimainkan dan pendidik diibaratkan dengan sang maestro sebagai penuntun para
pemusik untuk pendapatkan keterpaduan irama dan nada.

12

Anda mungkin juga menyukai