Anda di halaman 1dari 11

akalah Poned "presentasi bokong"

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I

PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1


B. Tujuan Penulisan............................................................................................1
C. Manfaat Penulisan ...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
a. Kesimpulan
b. Saran
.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal merupakan indikator yang
paling peka untuk menilai keberhasilan program kesehatan ibu dan anak. Malpresentasi dapat
mengakibatkan timbulnya penyebab kematian perinatal termasuk diantaranya adalah kelainan
presentasi bokong, kejadian hipoksia dan trauma lahir pada perinatal sering ditemui pada
kasus persalinan dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong.
Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan presentasi bokong sebesar 4-

5 kali dibanding presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada persalinan presentasi
bokong yang terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang
sempurna, dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada
presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan dengan
tindakan-tindakan
untuk
mengatasi
macetnya
persalinan.
Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang memiliki risiko.
B. Tujuan
a. Tujuan umum
1. Agar mengetahui apa yang dimaksud dengan persalinan presentasi bokong
2. Untuk mengetahui bagaimana etiologi, klasifikasi, diagnosis dan prognosis persalinan
bokong
3. Menambah pengetahuan tentang persalinan patologis
b. Tujuan Khusus
Di harapkan dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat mengerti secara mendetail tentang
persalinan bokong, klasifikasi dan cara menanganinya.
C. Manfaat
Semoga apa yang disampaikan didalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam
memahami

tentang

pentingnya

mengetahui

tentang persalinan bokong dan cara

penanganannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak
dengankepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.

memanjang

B. Insidensi
Terdapat pada 3 4 % dari semua kehamilan. Meningkat dengan penurunan usia
kehamilan, yaitu : 7 10% pada 32 minggu dan 25 35 % pada kurang dari 28 minggu.
C. Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak lintang.
Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan aterm,
kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan presentasi belakang

kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau
mendekati aterm.
Faktor predisposisi untuk presentasi bokong selain usia kehamilan adalah relaksasi uterus
yang dapat disebabkan oleh multiparitas, bayi multipel, hidramnion, oligohidramnion,
hidrosefalus, anensefalus, presentasi bokong sebelumnya, anomali uterus dan berbagai tumor
dalam panggul juga pada plasenta yang terletak didaerah kornu fundus uteri.
D.
a.
b.
c.
d.

Klasifikasi
Presentasi bokong murni
Presentasi bokong kaki/ bokong sempurna
Presentasi lutut
Presentasi kaki

1. Presentasi bokong murni (frank breech presentation)


Bagian terbawah adalah bokong saja, sendi paha dan sendi lutut dalam keadaan ekstensi
Presentasi bokong murni adalah yang tersering pada presentasi bokong

gambar1. presentasi bokong murni / frank breech presentation


2.

Presentasi Bokong Kaki (Complete breech presentation)


Bagian Terbawah adalah bokong, dengan kaki disampingnya, sendi paha dan sendi lutut
dalam keadaan ekstensi

Gambar 2. Presentasi bokong sempurna / complete breech presentation

3.

Terbagi lagi menjadi 2:


Presentasi bokong kaki sempurna : bagian terbawah ada bokong dan dua kaki
Presentasi bokong kaki tidak sempurna : bagian terbawah ada bokong dan satu kaki
Presentasi lutut

Bagian terbawah adalah lutut. Terbagi lagi menjadi 2:


Presentasi lutut sempurna : bagian terbawah adalah kedua lutut
Presentasi lutut tidak sempurna : bagian terbawah hanya ada satu lutut
4. Presentasi Kaki
Bagian terbawah adalah kaki

Gambar 3. Presentasi kaki

Terbagi lagi menjadi 2:


Presentasi kaki sempurna : bagian terbawah adalah kedua kaki
Presentasi kaki tidak sempurna : bagian terbawah hanya ada satu kaki

E. Diagnosis
a. Diagnosis persalinan bokong
1. Pemeriksaan Abdomen

Palpasi
Dengan perasat Leopold didapatkan:
Leopold I : Kepala janin yang keras dan bulat dengan balotemen menempati bagian fundus
uteri
Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil
berada pada sisi yang lain.
Leopold III : Bokong janin teraba di atas pintu atas panggul selama engagement belum
terjadi.

Auskultasi
Denyut jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit diatas umbilikus,
sedangkan bila ada engagement kepala janin, denyut jantung janin terdengar dibawah
umbilikus.
2. Pemeriksaan dalam
Dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai dengan adanya sakrum,kedua tuber
ossis iskii dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki
terdapat tumit, sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan
jari-jari lain dan panjang jari kurang lebih sama dengan telapak tangan. Pada persalinan lama,
bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit membedakan bokong dengan
muka karena jari yang akan dimasukkan kedalam anus mengalami rintangan otot, sedangkan
jari yang dimasukkan mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa hambatan. Pada
presentasi bokong kaki sempurna, kedua kaki dapat diraba disamping bokong,sedangkan
pada presentasi bokong kaki tidak sempurna, hanya teraba satu kakidisamping bokong
3. Pemeriksaan Penunjang.
Apabila masih ada keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan
ultrasonografik atau M.R.I. (Magnetic Resonance Imaging).
b. Skor Zatuchni Andros

Merupakan suatu indeks prognosis untuk menilai lebih tepat apakah persalinan presentasi
bokong dapat dilahirkan pervaginam atau perabdominam.
Tabel Skor Zatuchni Andros
Keterangan
Paritas
Masa gestasi
TBJ
Riwayat presbo
Station
pembukaan

0
Primi
39 minggu
3130
-3cm
2cm

1
Multi
38 minggu
3629-3176
1x
-2cm
3cm

2
37minggu
3176
2x
-1/lebih pendek
4cm

Keterangan:
4 = secsio caesaria
4 = Reevaluasi
4 = Pervaginam
F. Mekanisme Persalinan Bokong
Proses persalinan presentasi bokong relatif sulit bila dibandingkan dengan partus
normal presentasi kepala. After coming head, tangan menjungkit dan tali pusat menumbung
merupakan bagian dari penyulit persalinan yang sering menyertai persalinan presentasi
bokong. Namun persalinan presentasi bokong dapat dikatakan seminormal/semifisiologis
karena apabila persalinan presentasi bokong dilakukan dengan baik bisa seperti partus
normal, tidak dibutuhkan alat, tetapi cukup dengan sedikit manipulasi dan keterampilan serta
pengalaman penolong saja.
Persalinan pervaginam presentasi bokong pada garis besarnya terdiri dari tiga tahapan
:
a. kelahiran bokong dan kaki
b. kelahiran bahu dan lengan
c. kelahiran kepala.
Ada perbedaan yang nyata antar kelahiran janin dalam presentasi kepala dan kelahiran
janin dengan presentasi bokong. Pada presentasi kepala yang lahir lebih dulu ialah bagian
janin yang besar, sehingga bila kepala telah lahir kelahiran badan biasanya lebih mudah.
Sebaliknya pada presentasi bokong, berturut-turut lahir bagian yang makin lama makin besar,
dimulai dari lahirnya bokong, bahu kemudian kepala dengan demikian meskipun bokong dan
bahu telah lahir, hal tersebut belum menjamin bahwa kelahiran kepala juga akan berlangsung
lancar.
G. Prognosis
a. Bagi ibu
Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar.2,4 Ketuban lebih cepat pecah dan partus
lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.
b. Bagi anak
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
letak kepala.
Sebab-sebab kematian anak pada letak sungsang ialah :
1. Setelah pusat lahir maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggul, sehingga tali
pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8
menit sesudah pusat lahir supaya anak dapat lahir dengan selamat.
2. Pada letak sungsang dapoat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.

3. Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan anak.
4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi prolapsus Foeniculi, karena bagian depan kurang
baik menutup bagian bawah rahim.
Selain itu karena pertolongan mungkin terjadi fraktur dari humerus atau clavucula/paralyse
lengan karena tekanan atau tarikan pada plexus brachialis.
H. Penatalaksanaan
Perawatan antenatal pada presentasi bokong.
Pada Primigravida:
Pada usia kehamilan 30-32 minggu, dapat dianjurkan untuk melakukan knee chest position
selama 10 menit, sebanyak 3 kali sehari
Pasien diminta dating kembali 2 minggu kemudian
Pada usia kehamilan 34-36 minggu, bisa dicoba untuk melakukan versi luar, dengan syarat:
(1) ketuban belum pecah
(2) janin belum masuk pintu atas panggul,
(3) tersedia fasilitas kamar operasi darurat jika terjadi gawat janin dan seksio sesarea harus
segera dilakukan.
Pada Multigravida:
Pada usia kehamilan 32-34 minggu, dapat dianjurkan untuk melakukan knee chest position
selama 10 menit, sebanyak 3 kali sehari
Pasien diminta dating kembali 2 minggu kemudian
Pada usia kehamilan 36-38 minggu, bisa dicoba untuk melakukan versi luar, dengan syarat:
(1) ketuban belum pecah
(2) janin belum masuk pintu atas panggul,
(3) tersedia fasilitas kamar operasi darurat jika terjadi gawat janin dan seksio sesarea harus
segera dilakukan.
Teknik persalinan bokong
1. Persalinan Spontan (spontan bracht)
Persalinan berlangsung dengan tenaga ibu sendiri , tanpa manipulasi penolong

Gambar 4. Persalinan dengan spontan Bracht


2.

Ekstraksi Parsial
Ekstraksi parsial dilakukan jika persalinan sontan tidak berhasil, atau jika scapula inferior
tidak terlihat setelah ibu mengedan sebanyaki 2-3 kali.

Fase persalinan pada ekstraksi parsial:


Fase lambat
Fase dimana penolong menunggu dengan sabar lahirnya bokong sampai umbilicus, setelah
itu tali pusat dikendorkan
b. Fase Cepat
Fase dimana penolong harus bertindak cepat, mulai dari lahirnya umbilicus sampai lahirnya
mulut, maksimal waktu adalah 8 menit
c. Fase Lambat
d. Fase mulai dari lahirnya mulut, sampai berturut turut lahir hidung, dahi dan seluruh kepala.
a.

a.

Ekstraksi Parsial dapat dilakukan dengan tiga cara:


Cara Klasik
Prinsipnya adalah melahirkan bahu belakang terlebih dahulu. Untuk melahirkan bahu
belakang, kedua kaki dipegang dengan satu tangan, di tarik cunam ke atas sejauh mungkin ,
dan tangan yang satu lagi melahirkan tangan belakang.

b. Cara Muller
Prinsipnya adalah melahirkan bahu depan terlebih dahulu, kedua tangan penolong memegang
panggul bayi secara femuro-pelvik dan ditarik cunam ke bawah sampai bahu depan lahir,
kemudian ditarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang

c.

Cara Lovset
Prinsipnya adalah melahirkan bahu depan dengan cara memutar badan janin 180 derajad,
kemudian setelah bahu depan lahir, badan janin diputar lagi ke arah berlawanan untuk
melahirkan bahu belakang

3.

Ekstraksi Total
Ada dua macam ekstraksi total: ekstraksi bokong dan ekstraksi kaki.
Ekstraksi bokong dilakukan jika bokong sudah berada di dasar panggul
Ekstraksi kaki dilakukan pada presentasi kaki, atau bokong masih dapat dibebaskan dari
pintu atas panggul. Kaki diturunkan dengan cara Pinard

a.

Melahirkan Janin dengan Lengan Menunjuk (Nuchal Arm)


Kadang ada kalanya bahu janin tidak dapat lahir yang disebabkan karena lengan yang
tersangkut dalam posisi menunjuk (nuchal arm). Lengan menunjuk maksudnya adalah posisi
salah satu lengan berada di belakang leher janin dan menunjuk ke suatu arah. Untuk
melahirkan janin dengan kondisi seperti ini , dapat digunakan kombinasi antara cara Klasik
dan Lovset, yaitu cara BICKENBACHs.Cara Bickenbachs dilakukan dengan cara
1. Bila yang menunjuk adalah lengan depan:
Kedua tangan penolong mencengkam badan janin sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari
penolong berada di punggung ianin dan sejajar sumbu panjang janin. Kemudian penolong
memutar badan janin ke arah panggul , atau ke arah dimana lengan janin menunjuk, sehingga
lengan yang tadinya berada di belakang leher menjadi di depan dada janin , dan menjadi
lengan belakang (berada di sacrum). Setelah ini lengan belakang dilahirkan dengan cara
klasik. Setelah itu baru melahirkan bahu depan , yang dapat juga dilahirkan dengan cara
klasik.

2. Bila yang menunjuk adalah lengan belakang:


Caranya hampir sama dengan bila yang menunjuk adalah lengan depan, namun kedua tangan
penolong mencengkam badan janin sedemikian rupa sehingga kedua ibu jari penolong berada
di dada janin dan sejajar sumbu panjang janin. Kemudian penolong memutar badan janin ke
arah panggul , atau ke arah dimana lengan janin menunjuk, sehingga lengan yang tadinya
berada di belakang leher menjadi di depan dada janin , dan menjadi lengan belakang (berada

di sacrum). Setelah ini lengan belakang dilahirkan dengan cara klasik. Setelah itu baru
melahirkan bahu depan , yang dapat juga dilahirkan dengan cara klasik.
b. Melahirkan Kepala
Untuk melahirkan kepala, dapat dilakukan dengan cara Mauriceau. Cara ini dilakukan dengan
cara tangan kiri penolong masuk ke dalam vagina mencari mulut janin, setelah ketemu, jari
tengah dimasukkan ke dalam mulut janin, dan jari telunjuk dan jari manis diletakkan pada
fossa kanina sehingga dapat menahan kepala janin tetap dalam keadaan fleksi. Badan janin
ditopang di tangan kiri penolong sehingga janin tampak seperti menunggang kuda.
Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan mencengkam leher janin dari arah punggung .
Setelah itu dilakukan traksi cunam ke bawah, sampai terlihat occiput sebagai hipomoklion,
baru dilakukan traksi cunam ke atas, sehingga lahirlah berturut turut mulut, hidung, mata ,
dahi.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Presentasi bokong merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengankepala di
fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri.
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan di dalam
uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih
banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi bokong atau letak lintang.
Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester kedua kehamilan atau mendekati
aterm
B. Saran
Saat ini banyak negara maju yang lebih memilih untuk melahirkan presentasi bokong secara
perabdominam dibanding pervaginam. Di Amerika hampir 90% presentasi bokong
dilaksanakan secara perabdominam. Hal ini juga berlaku di Australia dan Inggris. Namun
Sectio Caesaria juga memiliki resiko yang mungkin setara dibanding dengan persalinan
normal. Pada Sectio Caesaria mungkin dapat terjadi perlukaan pada organ sang ibu,
perlukaan bayi, perdarahan masif, infertilitas, infeksi postoperatif dan luka yang
lamasembuh.Pada wanita hamil dengan janin tunggal presentasi bokong tanpa adanya
kompilkasiatau masalah apapun sebaiknya dianjurkan untuk dilakukan versi luar. Sebaiknya
versi luar dilakukan setelah usia 37 minggu, namun bila tidak bisa dapat dilakukan pada usia
36minggu.Pada akhirnya pemilihan cara persalinan pada ibu hamil dengan presentasi
bokongharus didasarkan pada kemampuan penolong, kelengkapan sarana dan prasarana
sertakesejahteraan ibu dan janin

DAFTAR PUSTAKA
Saifuddin . Buku paduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.Yayasan bina
pustaka sarwono prawirhardjo,jakarta;2002
Wiknjosastro H; Persalinan sungsang dalam Ilmu bedah kebidanan; Yayasan BinaPustaka;
Jakarta ;2002
http://www.scribd.com/doc/72729135/24025833-Presentasi-bokong, diakses pada tanggal 1
maret 2012 pukul 19:22
http://www.guideline.gov/summary/summary.aspx?
doc_id=6187&nbr=3986&ss=6&xl=9998.Royal College of Obstetricians and Gynecologists.
Royal College of Obstetricians, diakses pada tanggal 1 maret 2012 pukul 19: 30

Anda mungkin juga menyukai