A. Latar belakang
Salah satu tujuan negara didirikan adalah memberikan kesejahteraan bagi
rakyatnya.
Untuk
mencapai
kesejahteraan
maka
dibutuhkan
a. Pajak Hotel;
b. Pajak Restoran;
c. Pajak Hiburan;
d. Pajak Reklame;
e. Pajak Penerangan Jalan;
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan;
g. Pajak Parkir;
h. Pajak Air Tanah;
i. Pajak Sarang Burung Walet;
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan; dan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang pajak, khususnya pajak
bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan.
B. Rumusan masalah
1. Definisi pajak
2. Unsur pajak
3. Asas pajak
4. Fungsi pajak
5. Syarat pemungutan pajak
6. Definisi pajak daerah
7. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan.
Bab 2 pembahasan
A. Definisi pajak
1. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat
kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undangundang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung
dapat
ditunjuk
dan
yang
gunanya
adalah
untuk
membiayai
pengeluaran
umum.
Definisi
tersebut
kemudian
merupakan
sumber
utama
untuk
membiayai
public
investment.
3. Sedangkan menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., &
Brock Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum,
namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan
lebih
dahulu,
tanpa
mendapat
imbalan
yang
langsung
dan
bagi wajib pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak
baru menerima penghasilannya
4. Efficiency: biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin,
jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil
pemungutan pajak
D. Fungsi pajak
1. Budgetair: pajak
berfungsi
untuk
membiayai
pengeluaran-
pengeluaran negara
2. Reguleren. Cth, dalam rangka menggiring penanaman modal, baik
dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam
fasilitas keringanan pajak
3. Stabilitas: dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk
menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga
sehingga inflasi dapat dikendalikan
4. Redistribusi pendapatan: pajak yang sudah dipungut oleh negara
akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum
E. Syarat pemungutan pajak
1. Adil
2. Berdasarkan UU
3. Tidak mengganggu perekonomian
4. Efisien
5. Harus sederhana
F. Definisi pajak daerah
Menurut Muqodim (1999:6), pajak daerah adalah pajak yang wewenang
pemungutannya ada pada pemerintah daerah untuk kepentingan
pembiayaan rumah tangga pemerintah daerah tersebut.
Dalam Undang-Undang Nomor.34 Tahun 2000 dinyatakan bahwa : "Pajak
daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh daerah kepada orang
pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang
dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku,
yang
digunakan
untuk
membiayai
penyelenggaraan
dan
hasilnya
pemerintah
daerah
digunakan
dalam
untuk
membiayai
melaksanakan
pengeluaran
penyelenggaraan
bumi
dan/atau
bangunan
yang
dimiliki,
dikuasai,
dan/atau
untuk
kegiatan
usaha
perkebunan,
perhutanan,
dan
pertambangan.
Kapan berlakunya PBB Pedesaan dan Perkotaan menjadi Pajak
Daerah Kabupaten/Kota?
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan masih dikenakan Pajak
Pusat paling lambat sampai dengan 31 Desember 2013 sampai ada
ketentuan Peraturan Daerah tentang Pajak Bumi dan Bangunan yang
terkait dengan Perdesaan dan Perkotaan yang diberlakukan di daerah
masing-masing.
PBB yang dialihkan menjadi Pajak Kabupaten/Kota hanya PBB sektor
Perdesaan dan Perkotaan (P2), sementara PBB sektor Perkebunan,
Perhutanan dan Pertambangan (P3) masih tetap menjadi Pajak Pusat.
Apakah yang dimaksud dengan Bumi dan Bangunan dalam Pajak
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan?
kecuali
kawasan
yang
digunakan
untuk
kegiatan
usaha
Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan adalah orang
pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi
dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai,
dan/atau memperoleh manfaat atas Bangunan.
Bagaimana
cara
mendaftarkan
Objek
PBB
Perdesaan
dan
Perkotaan?
Pendataan dilakukan dengan menggunakan Surat Pemberitahuan Objek
Pajak (SPOP) yang telah diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta
ditandatangani oleh Wajib Pajak dan disampaikan kepada Kepala Daerah
yang wilayah kerjanya meliputi objek pajak selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kerja setelah tanggal diterimanya SPOP oleh Subjek Pajak.
Berdasarkan
SPOP,
Kepala
Daerah
menerbitkan
SPPT
(Surat
Besarnya tarif PBB Perdesaan dan Perkotaan paling tinggi sebesar 0,3%,
berbeda dengan UU PBB yang menerapkan tarif tunggal sebesar 0,5%.
Bagaimanakah Cara Menghitung PBB Perdesaan dan Perkotaan?
Rumus penghitungan PBB Pedesaan dan Perkotaan : Tarif x (NJOPNJOPTKP)
Contoh :
Wajib Pajak A mempunyai objek pajak berupa :
Daftar pustaka
http://www.pajak.go.id/content/seri-pbb-pbb-dalam-uu-pajak-daerahdan-retribusi-daerah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak#Pajak_Daerah
http://indraachmadi.blogspot.com/2012/04/pajak-daerah.html
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH
DALAM ERA OTONOMI DAERAH oleh Rona Rositawati