Anda di halaman 1dari 6

Sabtu, 05 Januari 2013

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

A. Pengertian / Istilah
1

Kepemimpinan

a.

Menurut Stogdill :
Proses mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai
penetapan tujuan dan pencapaian tujuan

b. Menurut Gardner:
Proses bujukan dan contoh dimana seseorang individu atau tim kepemimpinan
mempengaruhi kelompok untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan pemimpin
tersebut atau sesuai dengan tujuan bersama
c.

Menurut Merton:
Kepemimpinan sebagai suatu transaksi sosial dimana seseorang mempengaruhi orang lain.

d. Menurut Mc Gregor:
Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang sangat kompleks yang berubah bersama
waktu seperti perubahan yang dilakukan oleh manajemen, serikat kerja atau kekuatan luar.
e.

Menurut Talbott:
Kepemimpinan merupakan bahan vital yang merubah suatu kerumunan orang menjadi
organisasi yang berfungsi dan bermamfaat.

Pemimpin
Adalah seorang yang akan diikuti / dipatuhi oleh orang lain secara sukarela / tanpa paksaan.
(Lundberg, 1982)

Manager
Adalah seorang yang melaksanakan fungsi menejerial

B. Karateristik Pemimpin yang baik


Pemimpin yang baik hendaknya memiliki karateristik sebagai berikut:
1. Tanggung Jawab yang Seimbang.
Keseimbangan dini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan
tanggung jawab terhadap orang yang harus mengerjakan pekerjaan tersebut.
2. Mode Perencanaan yang Positif.
Seorang pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh oleh bawahannya.
Misalnya ia mengharapkan bawahannya untuk tepat waktu. Maka pemimpin tersebut harus
bersikap tepat waktu dalam memenuhi janji atau melaksanakan tugasnya.
3. Memilih Keterampilan Komunikasi Yang Baik
Pemimpin harus dapat menyampaikan ide-idenya secara singkat dan jelas, serta dengan cara
yang tepat.
4. Memiliki Pengaruh yang Positif.
Seorang pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap bawahannya dan menggunakan
pengaruh tersebut untuk hal hal yang positif.
5. Mempunyai Kemampuan Untuk Meyakini Orang Lain
Peminpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi
dan pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap ide-idenya / sudut pandangnya serta
mengarahkan mereka pada tanggung jawab terhadap ide / sudut pandangnya tersebut.

C. Gaya Kepemimpinan
Adalah suatu cara yang digunakan peminpin dalam berinteraksi dengan bawahannya.
Umumnya dikenal 5 gaya kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan otokratis.
Disebut juga kepemimpinan diktator atau directif. Orang yang menganut pendekatan ini
mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahannya yang harus
melaksanakan keputusannya atau karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
2. Kepemimpinan demokratis.
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan kepemimpinan konsultif atau konsensus. Orang
yang menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang harus melaksanakan

keputusan dalam proses perbuatannya. Sebenarnya yang membuat keputusan akhir adalah
pemimpin, namun sebelumnya telah menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim.
3. Kepemimpinan partisipatif.
Gaya kepemimpinan ini juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas dan non
directif. Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses
pengambilan keputusan. Ia menyajikan informasi mengenai sesuatu permasalahan dan
memberikan kesempatan kepada anggota tim ( bawahan ) untuk mengembangkan strategi dan
pemecahannya.
4. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
Gaya kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan berdasarkan hasil-hasil atau sasaran.
Orang yang menganut pendekatan ini meminta anggota tim / bawahannya untuk memusatkan
perhatian hanya pada tujuan / sasaran yang ada.
5. Kepemimpinan situasional.
Gaya kepemimpinan ini dikeanl sebagai kepemimpinan tidak tetap. Asumsi yang digunakan
dalam gaya ini adalah bahwa tidak ada suatupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap
manager dalam semua kondisi.
Pada era globalisasi, dalam dunia keperawatan para manager keperawatan tidak hanya
melakukan pendekatan terhadap 5 gaya kepemimpinan yang disebut diatas. Namun harus
memiliki gaya kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai luhur keperawatan yang
didasarkan pada falsafah keperawatan dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
melalui manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.

D. Pemimpin Keperawatan ( Nursing Manager)


Kepemimpinan keperawatan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pasien
meskipun mereka kelihatannya jauh dari pasien. Para pemimpin keperawatan melakukan
kontak dengan pasien secara langsung maupun tidak langsung.

Stomer (1985)

mengemukakan sebaiknya seorang pemimpin keperawatan / manager keperawatan


mendorong stafnya untuk melaksanakan melalui:
1. Membuat kebijaksanaan yang jelas dan mendorong perilaku etikal.
2. Tanggung jawab kepemimpinan.
3. Menyebarluaskan kode etik melalui teknik kerja yang aktif.

4.

Mendorong staf untuk menambah pengetahuannya melalui kursus-kursus, pelatihan atau


pendidikan keperawatan berkelanjutan.
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin keperawatan yang sukses
adalah sebagai berikut:

1. Meluaskan pandangan hari ini kemasa depan


2. Mengetahui posisi diri.
3. Sensitif terhadap masalah dan melihat pengaruhnya.
4. Mengikuti kecenderungan / perubahan-perubahan.
5. Mempelajari alat / hal-hal yang harus dikuasai
6. Berfikir terus-menerus
7. Pendengar yang baik.
8. Mempelajari peraturan.
9. Mencegah merendahkan orang lain.
10. Mengembangkan keadaan yang tidak menentang.
11. Belajar mempercayai.
12. Meningkatkan harga diri.
13. Gembira.
14. Berusaha untuk maju.
15. Menjadi seorang pemimpin.
Dengan

demikian

seorang

pemimpin

keperawatan

harus

memahami

kunci-kunci

keterampilan dalam manajemen keperawatan antara lain:


1. Keterampilan berkomunikasi.
2. Keterampilan memberi motivasi kepada staf.
3. Keterampilan kepemimpinan.
4. Keterampilan mengatur waktu.
5. Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

E. Penerapan Kepemimpinan Dalam Keperawatan


Mengimplementasikan kepemimpinan dalam keperawatan merupakan tanggung jawab
perawat, melalui kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu
pelayanan. Untuk itu diperlukan suatu keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan yang

efektif divisualisasikan sebagai suatu rantai yang kokoh, dimana satu dengan lainnya saling
berhubungan.
Menurut Kron (1981), dalam bukunya "The Management of Patient Care " memaparkan
tentang kegiatan-kegiatan untuk mencapai kepemimpinan yang efektif melalui :
1. Perencanaan dan pengorganisasian.
Adalah pekerjaan / kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat. Untuk itu diperlukan
koordinasi sehingga semua kegiatan dapat dikerjakan dengan baik. Adalah menjadi suatu
kewajiban perawat menciptakan suasana yang memberikan kenyamanan dan keamanan pada
pasien melalui suatu pengorganisasian yang baik.
2. Membuat penegasan dan memberi pengarahan (making assigments and giving directions)
Dengan berbagai metode dalam memberi penugasan di rumah sakit maka diperlukan
memberi pengarahan secara jelas dan singkat.
3. Memberi bimbingan (Providing guidence)
Bimbingan adalah suatu alat yang penting dalam keperawatan. Pemimpin harus memiliki
kemampuan untuk membantu stafnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan,
sehingga pasien mendapat kepuasan dalam asuhan keperawatan.
4. Mendorong kerja sama dan partisipasi (Encouraging cooperation and participation)
Kerjasama merupakan hubungan yang erat untuk dapat berpartisipasi, misalnya perawat
melakukan kesalahan maka berikan informasi dan jelaskan melalui suatu diskusi. Hargai
upaya yang telah dilakukan sehingga nanti dapat mengkoreksi kesalahannya. Oleh karena itu
proses kepemimpinan keperawatan dalam kerja sama tim (team work) adalah sangat penting
sehingga dapat meningkatkan kerja sama antara perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan.
5. Mengkoordinasikan kegiatan ( Coordinating Activities)
Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit/ruangan merupakan kegiatan yang penting
dalam kepemimpinan keperawatan. diinformasikan kepada perawat tentang kegiatan yang
ada diruangan, dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian pekerjaan oleh staf perawat.
6. Observasi/supervisi (Observing or Supervising)
Mengawasi staf perawat dan pekerjaannya merupakan tanggung jawab yang besar dari
seorang pemimpin keperawatan. Dibutuhkan kemampuan untuk meneliti asuhan keperawatan
yang dibedakan pada pasien dengan aspek individunya. Untuk dibutuhkan juga di dalam
pengawasan / observasi tidak hanya penampilan fisik tetapi kemungkinan emosi dan
pengertian dari staf dalam memberi asuhan keperawatan.

7. Evaluasi Hasil penampilan kerja (evaluating performance results)


Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan staf
dalam bekerja sehingga dapat mendorong mereka bekerja dengan baik. Seorang pemimpin
juga harus mengevaluasi dirinya sendiri baik sebagai perawat ataupun sebagai peminpin
secara jujur.

Anda mungkin juga menyukai