[ii]
Dinda Hidayanti
Penerbit
NulisBuku.com
Terdampar di Rusia
Copyright 2013 by Dinda Hidayanti
[iii]
Ucapan terimakasih
Aku,
pengen
banyak-banyak
mengucapkan
namanya
juga
ikut
terpampang
nyata
Daftar isi
Ramadhan pertama Di Rostov-1
Asrama barat-11
Kobel dan minyak zaitun-22
[v]
Ramadhan pertama
di Rostov
Rostov-on-Don, 15 september 2007.
Inilah
pemeriksaan
kesehatan.
Baik
di
yang
cukup
melelahkan
sehingga
kumpulan
itu,
tenaga
habis
terkuras
Sebenarnya
saat
sudah
ditanya
apa
tentang
belum?
suami?
Jangan
asal
hanya
mahasiswa
untukku,
asal
tapi
Indonesia
juga
yang
untuk dua
satu
asrama
ini,
jaringan
internet
masih
belum
tak
bekerja
secara
teratur,
tetapi
[7]
Asrama barat
Rostov, September 2007
di
gedung
ini
Menyeramkan. Selain
pun
banyak
ruangan
yang
disediakan
untuk
mahasiswa-
keperluan
sehari-hari,
karena
aku
tak
pukul
enam
sampai
jam
delapan
pagi,
umumnya
bekerja
sebagai
bakhtior,
kuli
apapun
akan
dilakukan
demi
[14]
[15]
tak
seberapa,
tapi
tambak
ini
mampu
[18]
body
lotions
disini
merupakan
suatu
Karena
seingatku
minyak
ini
banyak
manfaatnya.
Wow, ternyata khasiatnya sangat sungguh amat
luar biasa! Membuatku terkagum-kagum hingga
mampu menyalakan radar kreativitas di otak yang
berkapasitas mungil ini! Aku baru tau selain buat
masak, minyak ini bisa menjaga kelembaban kulit!
Bener loh! Aku ga sedang bercanda.
Dengan hati berbunga-bunga dan harapan tinggi
untuk membantu sesama, maka sepulang kuliah aku
berjalan ke salah satu mini market terdekat untuk
[21]
masih
bisa
diperbaiki.
Tapi
harus
[22]
Kasihan sekali, kulitnya menjadi rusak pecahpecah, ada goretan berdarah-darah. Sebagian sudah
mengering dan menjadi borok. Pasti rasanya perih dan
gatal. Uuuh.
Bel, pake minyak ini ya? Tawarku, sambil
mengeluarkan minyak zaitun dari dalam tas.
Apaan tu kak? Hah minyak? Lo kate, ini kullit
ayam mau lo goreng? Serunya, sambil buru-buru
menutup kembali punggungnya dengan kaos lusuh,
belel!
Loh bel, tapi ini bukan minyak biasa! Ini minyak
ajaib! Bisa buat
kulit
menerangkan,
Aku juga pake! Jawabku menekankan.
Udah, sini, sini! Cepet buka kaos lo! Sini gue
lulurin! Perintahku dengan cepat.
[24]
Kobel
dengan
menyeringai.
Dengan
wajah
iseng,
mesumnya
ia
mencoba
kembali
untuk
mengganggu, ia bilang
Lo kak yang mau ngelulurin gue? Ntar lo
terpesona lagi! Haha
Apa? Terpesona dengan papan climbing dipunggung lo? Jangan salah! Ga napsu! Jawabku
dengan muka sedikit aneh.
Akhirnya, Uchok yang membantu Kobel untuk
membalur seluruh tubuhnya dengan minyak zaitun.
Tak terasa hari mulai gelap, sebelum berpamitan
pulang ke asramaku, aku dan adiku ini berbeda
asrama. Aku singgah dulu ke toilet diasrama mereka.
Sekembalinya dari toilet ternyata aku dikagetkan
dengan penampakan manusia minyak dari kamar tiga
ratus enam belas.
[25]
Karena,
fakultasku
menggunakan
vrexni
[26]
[28]
[29]
[32]
[33]
[35]
baru
yaitu
abang
oleh
dua
orang
kesan
pertama
saat
Kobel
dan
Uchok
Ditahan-tahan.
Mulailah
satu
persatu
ke
abang
Kobel
berhasil
akan
mulai
terpancing
emosi.
bereaksi,
dengan
[41]
Dosenku sayang,
dosenku malang
Satu
mahasiswi,
yang
memang
Dita
mau,
persiapan
bahasa
lagi.
Jadi,
saking
di
hadapanku
sambil
tersenyum
bangga.
Bahasa
adalah
cara
makhluk
hidup
untuk
[43]
[44]
kali
ini
meskipun
harus
terpaksa
Padahal,
belum
tentu
juga
dosennya
telah
terlewati.
sempurna semua.
[47]
Bahkan
dengan
nilai
mengajarinya
untuk
tidak
menghadirinya.
setelah
sedikit
berargumen
dan
psikologi
itu
langsung
berbinar
dan
[49]
bergetar
menerima
dari
tangannya,
Sang
dosen
terlihat
senang
sekali
[52]
Si ompong
dan
sulitnya
bahasa
Rusia
sebagai
bahasa
[53]
[54]
kami
bertiga
akan
selalu
mendoakan
takut
menenangkan
dan
sambil
kalut.
Kami
hanya
mendoakannya.
bisa
Semangat
Ompong!
Kak Angel, to..l..oong kasih tau dokternya, aku ga
mau di endoskopi. Aku Takut sekali Kak. Sakiit.. Kak
Dinda,
Mba
Leli,
tolooong
dong.
Bilang
sama
pertolongan,
ia
terlihat
super
sangat
ketakutan.
Ompong. Kamu harus kuat ini semua demi
kebaikan kamu. Jangan takut yah! Berdoa saja. Kita ada
disini untuk kamu jawabku menenangkan, padahal
dalam hatiku, tak urung aku merasa sangat rapuh saat
melihatnya tak berdaya. Ingin rasanya menangis. Ah,
ompong kasihan kamu jauh dari orangtua dan kau
harus merasakan rumah sakit disini?
Ompong
memasuki
ruang
endoskopi dengan
sepuluh
menit
berlalu
dalam
bilik
menghampiri
dan
menanyakan
[58]
Mabok janda
Selama
membuat
pikiranku
mengembara.
[60]
[61]
dengan
anak-anak,
namun
dengan
menjelaskan
hingga
tak
seorang
pun
[63]
saja
yang
mengambil
pertanyaan
dan
daftar
[64]
aku
memang
sudah
sangat
matang
sampai
mengingat
ujung
wajah
jempol.
Apalagi
teman-temanku
kalau
yang
terdiam
dikursi
belakang,
duduk
tahun
lamanya,
ia
habiskan
[67]
berbertanya
dimana
posisi
Arta.
lemah
memungkinkan
di
maka
rumahsakit.
mereka
akan
Jika
masih
menyuruh
untuk
menghangatkan
diri
tidak
dapat
dijalankan.
Kami sudah berkali-kali meminta pihak asrama
untuk menghubungi perusahaan listrik Negara agar
membantu kami, setidaknya agar mati listrik saat itu
[73]
menempuh ujian. Ga
ada pilihan
selain
terus
[76]
Oseng-oseng
kentang telor
Sudah
Leli,
[79]
kamar.
Ia
lalu
2
3
[85]
PNBB :
Sekolah Es Buah. Segar!
By : Azzurit Hijau 125
PNBB (Proyek Nulis Buku Bareng) adalah sebuah
grup di facebook yang didirikan oleh Heri Mulyo Cahyo
pada bulan September 2011. Grup ini lahir saat proses
editing naskah Masa Kecil yang tak terlupa (MKTT).
Tujuan awalnya sebagai sarana komunikasi antara
editor dengan para penulis. Namun seiring perjalanan
waktu, grup ini akhirnya berkembang menjadi sekolah
menulis, dan penghuninya pun bukan hanya penulis
MKTT saja.
[86]
tak
membedakan,
justru
menyatukan.
Pe-
tak menghilangkan
pun
Selain
bermacam-macam
pelajaran
menulis,
dan
me-
ada
juga
[88]
pattric,
Mr.Crab,
Spongebob,
dan
[89]
[90]
Tentang Penulis
Aku,
bangga
mahasiswi
yang
menerimaku
kuliah
di
sebagai
jurusan
seorang
Psikologi.
[91]
Spasiboooo.
Ebook versi.
Full page 166p, jika berminat untuk edisi cetak bisa didapat
melalui pemesanan langsung kepada penulis di
treesahidayanti@gmail.com / 087871173323.
[93]