11
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB II PERENCANAAN SDM KESEHATAN
12
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB II PERENCANAAN SDM KESEHATAN
13
PROFIL SDK TAHUN 2009 BAB II PERENCANAAN SDM KESEHATAN
ketersediaan tenaga. Kelemahan dari metode ini antara lain membutuhkan standar
pelayanan untuk masing-masing kategori tenaga, membutuhkan uraian tugas yang rinci,
membutuhkan standar waktu untuk melaksanakan tugas dan membutuhkan data
(absensi, jumlah kunjungan, kuantitas kegiatan, BOR, LOS) pada tahun-tahun
sebelumnya sehingga sulit bila akan menghitung kebutuhan tenaga untuk unit baru.
Metode ini dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tingkat institusi.
Skenario/ Proyeksi dari WHO. Metode ini dapat menghitung kebutuhan SDM
kesehatan untuk jangka menengah dan jangka panjang, dapat dilakukan dengan
membuat proyeksi ke depan mengenai sarana pelayanan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas) atau menggunakan proyeksi program pembangunan kesehatan. Metode ini
memerlukan pendekatan dengan menggunakan beberapa alternatif/skenario, harus
mempunyai data yang baik, serta menggunakan asumsi tetapi yang realistik. Metode ini
dapat digunakan untuk menghitung kebutuhan tingkat wilayah.
Kebutuhan Bencana. Mempersiapkan SDMK untuk pra bencana, saat dan pasca
bencana, serta pengelolaan pengungsi. Standar tenaga diatur dalam Kepmenkes 066
tahun 2006. Metode ini khusus digunakan untuk menghitung kebutuhan SDMK untuk
bencana.
14