BANYAKNYA PULAU
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
SUDAH DIHUNI BELUM DIHUNI
KARIMUN 73 178 251
BINTAN 48 193 241
NATUNA 62 330 392
LINGGA 76 455 531
ANAMBAS *) - - -
BATAM 133 238 371
TANJUNGPINANG 2 7 9
JUMLAH
2008 394 1401 1795
2007 394 1401 1795
2006 394 1401 1795
Sumber : Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau
*) : Data Kabupaten Anambas masih tergabung dengan data Kabupaten Natuna
LUAS DARATAN
KABUPATEN/KOTA KECAMATAN DESA/KELURAHAN
2
(km )
KARIMUN 2873,20 9 54
BINTAN 1946,13 10 51
NATUNA 2058,45 12 73
LINGGA 2117,72 5 57
ANAMBAS 590,14 7 34
BATAM 770,27 12 64
TANJUNGPINANG 239,50 4 18
JUMLAH
2008 10595,41 59 351
2007 10595,42 56 326
2006 10595,43 43 262
Sumber : Biro Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau
TAHUN TAHUN
Kabupaten/Kota
2008 2009
Karimun 223878 234848
Bintan 125058 131186
Natuna 95531 100212
Lingga 88332 92660
Batam 737533 773672
Tanjungpinang 182741 191695
TOTAL 1453073 1524274
Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau
PERGURUAN TENAGA
KABUPATEN/KOT TINGGI MAHASISWA EDUKATIF
A NEGER SWAST NEGER SWAST NEGER SWAST
I A I A I A
KARIMUN - - - - - -
BINTAN - - - - - -
NATUNA *) - 1 - 39 - -
LINGGA - - - - - -
ANAMBAS *) - - - - - -
BATAM 18 8280 - 722
TANJUNGPINANG 10 4582 - 266
JUMLAH
2007/2008 - 29 - 12901 - 988
2006/2007 - 28 - 11846 - 937
2005/2006 - 19 - 13887 - 541
2004/2005 - 26 - 9711 - 749
No No Tenaga Gizi
1 Provinsi 13
2 Tanjungpinang 18
3 Karimun 9
4 Natuna 12
5 Anambas 5
6 Bintan 13
7 Lingga 3
8 Batam 33
TOTAL 106
Sumber : Laporan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Menimbang :
a. bahwa dalam rangka memenuhi ketersediaan dokter spesialis dan dokter gigi
spesialis secara memadai diperlukan percepatan peningkatan akses dan mutu
pelayanan medik spesialistik;
b. bahwa untuk memenuhi percepatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
ditempuh pemberian bantuan biaya pendidikan bagi calon dokter spesialis/dokter
gigi spesialis;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Program
Pemberian Bantuan Pendidikan Bagi Peserta Program Pendidikan Dokter
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis dalam rangka Percepatan Peningkatan Akses dan
Mutu pelayanan Medik Spesialistik;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun
1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3495);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1. Bantuan Biaya Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh Departemen
Kesehatan untuk membiayai pendidikan para Peserta Program Pemberian
Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
2. Dokter dan Dokter Gigi adalah Dokter, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter
Gigi Spesialis lulusan pendidikan Kedokteran atau Kedokteran Gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3. Bidang spesialis adalah bidang peminatan yang terdapat pada Program
Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis seperti kebidanan dan
penyakit kandungan, anak, bedah, penyakit dalam, bedah mulut dan lain-lain.
4. Fakultas Kedokteran Pengampu adalah Fakultas Kedokteran Negeri yang
memiliki Program Pendidikan Dokter Spesialis dan menyelenggarakan
pendidikan bagi Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis.
5. Peserta Program Pendidikan Dokter spesialis/Dokter Gigi Spesialis yang
selanjutnya disebut dengan PPDS/PPDGS adalah para Dokter Umum/Dokter
Gigi yang mengikuti pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis dan
mendapatkan bantuan biaya pendidikan.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dalam rangka percepatan peningkatan akses dan mutu pelayanan medik
spesialistik.
(3) Dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) dapat dibentuk tim yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
Pasal 14
(1) Dalam rangka pengawasan, Menteri Kesehatan dapat mengambil sanksi
administratif terhadap pelanggaran peraturan ini.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
Peringatan lisan, Peringatan tertulis, Penghentian bantuan biaya pendidikan
sampai dengan Pencabutan Surat Tanda Registrasi (SIR) dan atau Surat Izin
Praktik (SIP).
(3) Pengembalian bantuan biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sebanyak 10 (sepuluh) kali dari jumlah biaya bantuan yang diterima, bagi peserta
apabila:
a. Pindah di luar bidang pendidikan yang ditentukan;
b. Berhenti bukan atas pertimbangan akademis;
(4) Pengembalian bantuan biaya pendidikan sebanyak 20 (dua puluh) kali dari
jumlah biaya bantuan yang diterima, bagi peserta yang telah menyelesaikan
pendidikan dan tidak melaksanakan tugas sesuai program Departemen
Kesehatan.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15
Biaya Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis dibebankan pada
Anggaran Belanja Departemen Kesehatan serta sumber lainnya yang tidak mengikuti
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Ketentuan lebih lanjut sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri ini akan ditetapkan
dalam pengaturan tersendiri
Pasal 17
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Lampiran :
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor : 535/MENKES/PER/VI/2008
Tanggal : 16 Juni 2008
MASA PENGABDIAN
PESERTA PROGRAM PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN
DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan kesehatan
khususnya pelayanan medik spesialistik bagi masyarakat, telah dicanangkan
program percepatan peningkatan akses dan mutu pelayanan medik
spesialistik;
b. bahwa untuk memenuhi percepatan peningkatan akses dan mutu pelayanan
medik spesialistik salah satunya melalui program pemberian bantuan
pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis;
c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b, perlu ditetapkan Komponen dan
Tatacara Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis dengan Keputusan Menteri Kesehatan;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2003 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG KOMPONEN DAN
TATACARA PEMBERIAN BANTUAN PENDIDIKAN DOKTER
SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS.
KEDUA : Komponen dan besaran bantuan biaya pendidikan yang dimaksud pada
Diktum Kesatu diberikan sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan di kemudian hari
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Juni 2008
MENTERI KESEHATAN,
Lampiran
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor : 538/MENKES/SK/VI/2008
Tanggal : 17 Juni 2008
I. KOMPONEN DAN BESARAN BIAYA
NO. KOMPONEN BIAYA BIAYA SATUAN KETERANGAN
1 2 3 4
A. Bantuan Pendidikan Untuk Peserta PPDS/PPDGS
Maksimal, dibayarkan 1 kali selama
1. Transport kedatangan Rp. Sesuai bukti pengeluaran
masa pendidikan
Pagu maksimal dibayarkan 2 hari
2. Uang harian Rp. 350.000
selama masa pendidikan
Per-bulan, dibayarkan paket per-
3. Transport local Rp.500.000
semester selama masa pendidikan
Per-bulan, dibayarkan paket per-
4. Buku dan literature Rp. 500.000
semester selama masa pendidikan
Per-bulan, dibayarkan paket per-
5. Biaya hidup Rp. 1.000.000
semester selama masa pendidikan
B. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan
Sumbangan Penyelenggaraaan Dibayarkan per-semester selama
1. Rp. 4.000.000
Pendidikan (SPP) masa pendidikan
Dibayarkan per-semester selama
2. Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Rp. 20.000.000
masa pendidikan
Karya Ilmiah dan/atau kursus wajib
- Semester I Rp. 2.500.000
- Semester II dst Rp. 5.000.000 Rincian :
Rp. 4.500.000,- untuk Karya
3. Ilmiah dan atau Kursus Wajib
Rp. 500.000,- untuk premi
asuransi kesehatan/jiwa dan
asuransi profesi
MENTERI KESEHATAN,
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan medik
spesialistik bagi masyarakat, perlu dilaksanakan program percepatan
peningkatan akses dan mutu pelayanan medik spesialistik melalui
pemenuhan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialistik pada Rumah Sakit;
b. bahwa dalam upaya pemenuhan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis di
Rumah Sakit perlu dilakukan penerimaan peserta Program Pemberian
Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
b, perlu ditetapkan pedoman Penerimaan Peserta Program Pemberian
Bantuan Program Dokter spesialis/Dokter Gigi Spesialis Dalam Rangka
Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik
dengan Keputusan Menteri Kesehatan;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999: (Lembaran Negara Republik Indinesia Tahun 1998 Nomor 169,
Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 17 Juni 2008
MENTERI KESEHATAN,
Lampiran
Keputusan Menteri kesehatan
Nomor : 539/MENKES/SK/VI/2008
Tanggal : 17 Juni 2008
A. PENDAHULUAN
1. Sebagian besar Rumah Sakit Daerah belum terpenuhi kebutuhan Dokter
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis sesuai standar, maka Departemen Kesehatan
berupaya meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan khususnya
pelayanan medik spesialistik di Rumah Sakit melalui perluasan program
pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis berbasis kompetensi di seluruh
wilayah Indonesia.
2. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat memperoleh hak dalam pelayanan
medik spesialistik, perlu segera diupayakan penerimaan Peserta Program
Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis, yang
selanjutnya setelah menyelesaikan pendidikan akan ditempatkan pada Rumah
Sakit yang membutuhkan.
3. Penerimaan Peserta Program Pemberian bantuan Pendidikan Dokter
Spesialis/DFokter Gigi Spesialis dalam rangka Percepatan Peningkatan Akses
dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik sebagai Pelaksanaan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 535/MENKES/PER/VI/2008 tentang Program Pemberian
Bantuan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis dalam rangka Percepatan
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Medik Spesialistik.
B. TUJUAN
1. Pedoman ini bertujuan sebagai acuan bagi Kelompok Kerja Percepatan
Peningkatan Pelayanan Medik Spesialistik Melalui Pendidikan Dokter Spesialis
Berbasis Kompetensi dan/atau pelaksana yang ditunjuk di Tingkat
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam melakukan proses penerimaan Peserta
Penerima bantuan Program pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
2. Menjamin transparansi dan mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme
dalam melakukan proses penerimaan Peserta Penerima Bantuan Program
pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
C. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pedoman ini, meliputi :
D. PENGERTIAN
Dalam pedoman ini, yang dimaksud dengan :
1. Peserta Penerima Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis adalah peserta PPDS/PPDGS yang akan mengikuti pendidikan dan
residen yang akan/sedang melaksanakan pendidikan Dokter Spesialis/Dokter
Gigi Spesialis, yang dicalonkan melalui Pokja Provinsi/Kabupaten/kota dan/atau
pelaksana yang ditunjuk.
2. Penerimaan peserta adalah proses rekrutmen calon peserta program pendidikan
Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis penerima bantuan pendidikan dalam
rangka percepatan peningkatan pelayanan medik spesialistik yang dimulai dari
perencanaan, pengumuman, persyaratan, pelamaran sampai dengan
penempatan peserta penerima bantuan pendidikan.
E. PROSES PENERIMAAN
1. Kriteria
Peserta Program Pendidikan Bantuan Pendidikan Dokter
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis memiliki kriteria, sebagai berikut :
2. PELAKSANAAN PENERIMAAN
a. Seleksi Administrasi
i. Pemeriksaan kelengkapan berkas lamaran dilakukan oleh Pokja
Provinsi.
ii. Lamaran yang telah memenuhi syarat administrasi disusun dalam satu
daftar nominatif sebagai bahan pengendalian administrasi,
selanjutnyadisampaikan kepada Pokja Pusat.
iii. Daftar nominatif sebagai bahan pengendalian administrasi diverifikasi
oleh Tim Pelaksana dan Pengelola Program Pemberian Bantuan
Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi spesialis.
iv. Tim Pelaksana dan Pengelola Program Pemberian Bantuan Pendidikan
Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis menyampaikan hasil verifikasi
kepada Pokja Provinsi untuk keperluan pemanggilan calon Peserta guna
mengikuti seleksi akademik, Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi untuk
keperluan seleksi akademik.
b. Seleksi Akademik
1. Fakultas Kedokteran/Kedokteran Gigi menyelenggarakan seleksi
akademik berdasarkan hasil verifikasi dari Tim Pelaksana dan Pengelola
Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi
Spesialis.
2. Hasil seleksi akademik dikirimkan oleh Fakultas Kedokteran/Kedokteran
Gigi kepada Tim Pelaksana dan Pengelola Program Pemberian Bantuan
Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
c. Penetapan dan Pengumuman Peserta Penerima Bantuan Pendidikan
1. Tim Pelaksana dan Pengelola Program Pemberian Bantuan Pendidikan
Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis melakukan kajian untuk
penetapan Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Dokter
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis.
PENUTUP
Pedoman Penerima Peserta Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter
Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Akses dan Mutu
Pelayanan Medik Spesialistik diterbitkan oleh Menteri Kesehatan agar dijadikan acuan
bagi instansi Pusat dan Daerah.
MENTERI KESEHATAN
TENTANG
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
BAB III
TUGAS BELAJAR
Pasal 3
Tugas Belajar diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 8
Pasal 9
BAB V
BANTUAN DANA
Pasal 10
BAB VI
SANKSI
Pasal 11
BAB VII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 12
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 13
Ditetapkan : di Tanjungpinang
Pada Tanggal : 05 Januari 2008
ISMETH ABDULLAH
Diundangkan : di Tanjungpinang
Pada Tanggal : Januari 2008
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
EDDY WIJAYA
Pembina Utama Muda
NIP 010086329
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di Tanjungpinang
Pada tanggal 05 Januari 2008
ISMETH ABDULLAH
ISMETH ABDULLAH