Anda di halaman 1dari 1

Syarip Hidayat

Karburator Vs Injeksi
Contributed by Syarip H
Tuesday, 02 October 2007

Untuk menghasilkan tenaga ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh mesin bensin, yaitu tekanan
kompresi tinggi, waktu pengapian tepat, percikan bunga api busi yang kuat, dan campuran bahan bakar udara
yang sesuai. Syarat terakhir inilah yang dilakukan karburator. Bahan bakar yang dikirim ke dalam silinder harus
berada dalam kondisi mudah terbakar agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga yang maksimum. Bensin sulit
terbakar, bila tidak diubah ke dalam bentuk gas. Bensin juga tidak dapat terbakar sendiri, harus dicampur
dengan udara dalam perbandingan yang tepat.

Pada umumnya perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan perbandingan berat udara
dengan berat bahan bakar. Perbandingan udara dan bahan bakar yang sempurna atau air fuel ratio (AFR)
adalah 14,7 : 1, yaitu 14,7 udara berbanding 1 bensin.

Tetapi pada praktiknya, mesin membutuhkan campuran udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang
berbeda-beda. Ini bergantung pada temperatur, kecepatan mesin dan kondisi lainnya. Saat mesin start pada
temperatur 0 derajat celcius, perbandingannya adalah 1 : 1. Kemudian saat start temperatur 20 celcius adalah 5 :
1, saat idling 11 : 1, putaran lamban 12-13 : 1, akselerasi 8 : 1, putaran max 12 - 13 : 1 dan putaran
sedang 16 - 18 : 1.

Karburator bertugas menghantarkan campuran bahan bakar udara tersebut ke dalam silinder. Prinsip kerja
karburator adalah saat torak bergerak ke bawah, yaitu selama periode langkah isap, akan menyebabkan
kevakuman di dalam ruang bakar. Saat itu udara masuk ke ruang bakar melalui karburator. Besarnya udara yang
masuk ke silinder diatur katup throttle, yang gerakkannya diatur pedal akselerasi. Semakin cepat aliran
udara yang masuk melalui saluran sempit atau venturi, tekanan pada venturi menjadi rendah. Ini menyebabkan
bensin dalam ruang pelampung mengalir ke luar melalui saluran utama menuju ke ruang bakar.

Jumlah udara maksimum yang masuk ke karburator terjadi saat mesin berputar pada kecepatan tinggi dengan
posisi katup throttle terbuka penuh. Tekanan venturi yang semakin rendah akan menyebabkan aliran bensin
yang keluar pun kian besar. Karburator biasanya memiliki dua atau tiga venturi untuk menaikkan kevakuman
agar dapat menarik bensin lebih efisien.

Sebaliknya pada mesin injeksi, jumlah bahan bakar diatur lebih akurat oleh komputer. Bahan bakar dikirim ke
silinder melalui injektor. Teknologi EFI menentukan jumlah bahan bakar yang optimal disesuaikan dengan jumlah
dan temperatur udara yang masuk, kecepatan mesin, temperatur air pendingin, posisi katup throttle,
pengembunan oksigen di dalam pipa exhaust dan kondisi lainnya. Sistem EFI menjamin perbandingan udara dan
bahan bakar yang ideal dan efisiensi tinggi pada setiap kerja mesin.

Teknologi EFI berbasis pada pengukuran jumlah udara yang diisap. Besarnya udara ini diukur langsung dengan
tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI system) atau airflow meter pada sistem L-EFI. Sistem D-EFI tidak
begitu akurat dibandingkan L-EFI. Ini karena tekanan udara dan jumlah udara dalam intake manifold tidak berada
dalam konvensi yang tepat. Sebaliknya L-EFI memakai peranti khusus yang mengukur jumlah udara yang
mengalir melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat.

Sistem EFI dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sistem bahan bakar, sistem induksi udara dan sistem pengontrol
elektronik. Bahan bakar yang diisap dari tangki dikirim pompa dengan tekanan ke saringan.

Bahan bakar ini dikirim ke injektor dan cold start injector sesuai dengan injection signal dari komputer EFI. Cold
start injector menginjeksikan bahan bakar langsung ke air intake chamber saat cuaca dingin sehingga mesin
dapat dinyalakan dengan mudah. Dengan serangkaian sistem EFI yang cukup kompleks ini, memang
terlihat teknologi karburator sangat konvensional dan tidak akurat. Itu sebabnya mobil baru yang akan muncul
pada tahun 2007 di Indonesia, seperti Daihatsu Sirion, Toyota Belta, Suzuki SX-4, Nissan Livina, dan Renault
Logan, semuanya sudah berteknologi injeksi

http://www.syarip-h.web.ugm.ac.id Powered by Joomla! Generated: 9 May, 2008, 16:21

Anda mungkin juga menyukai