Anda di halaman 1dari 9

Bagian F

Perkembangan Teknologi
Halaman (49-55)
Disusun Oleh :
Aryo Suwondo
XTp1/3

Pembagian Zaman Batu


Zaman Paleolitikum(Zaman Batu Tua)
Adalah zaman prasejarah yang bermula kirakira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Zaman
Mezolitikum(Zaman Batu Madya)
Adalah suatu periode dalam perkembangan
teknologi manusia antara Paleolitikum (Batu Tua)
dan Neolitikum (Batu Muda)
Zaman Neolitikum(Zaman Batu Muda)
Adalah
fase
kebudayaan
pada
zaman
prasejarah yang mempunyai ciri-ciri perlatan dari
batu, menetap, peternakan.

1. Antara Batu dan Tulang


Peralatan manusia purba adalah alat dari batu
dan tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman
paleolitikum. Zaman batu tua ini bertepatan
dengan zaman Neozoikum terutama pada akhir
zaman Tersier dan dan awal zaman Quarter.
Zaman ini merupakan zaman yang sangat penting
kerena terkait dengan munculnya jenis manusia
purba. Zaman ini dikatakan zaman batu tua karena
hasil kebudayaan terbuat dari batu yang masih
sederhana dan
kasar. Kebudayaan
zaman
paleolitikum ini terbagi menjadi kebudayaan
pacitan dan kebudayaan Ngandong.

a. Kebudayaan Pacitan
Bekerkembang didaerah Pacitan, Jawa Timur.
Beberapa alat dari batu ditemukan di daerah ini.
Seorang ahli von Koeningwald dlam penelitiannya
pada tahun 1935 telah menemukan kapak
perimbas, chopper (sebagai alat penetak)
Alat-alat von Koeningwald digolongkan sebagai
alat paleolitik yang bercorak Chellean, yaitu
suatu tradisi yang berkembang pada tingkat awal
paleolitik di Eropa.

Kapak Perimbas

Artefak dari tulang

b. Kebudayaan Ngandong
Berkembang di daerah Ngandong dan Sidorejo,
dekat Ngawi. Di daerah ini banyak titemukan alatalat dari tulang binatang dan tanduk rusa yang
digunakan untuk penusuk atau belati. Selain itu,
ditemukan juga alat-alat seperti tombak yang
bergerigi
Sebaran Artefak dan peralatan paleolitik cukup
luas sejak dari daerah di Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan Halmahera

2. Antara Pantai dan Gua


a. Kebudayaan Kjokkenmoddinger
Kjokkenmoddinger dari bahasa Denmark, yang
berarti
sampah
dapur.
Kjokkenmoddinger
merupakan tumpukan kulit siput dan kerang yang
menggunung di sepanjang pantai Sumatra. Pada
tahun 1925, Von Callenfals melakukan penelitian
dibukit kerang itu dan menemukan jenis kapak
genggam (chopper), dan diberi nama pebble/kapak
sumatra. Disamping menemukan kapak pebble, juga
ditemukan jenis kapak pendek dan jenis batu
pipisan,
umumnya
untuk
menumbuk
dan
menghaluskan jamu

b. Kebudayaan Abris Sous Roche


Merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan
digua-gua. Hal ini mengindikasikan bahwa oada
zaman dahulu, manusia purba pernah tinggal
didalam gua-gua. Penelitian oleh Von Stein
Callenfels di Gua Lawa dekat Samping, Ponorogo
pada tahun 1928-1931. hasil yang temukan
misalnya ujung panah, flakke, batu penggilingan.
Juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk
rusa. Kebudayaan ini banyak ditemukan misal di
Besuki, Bojonegoro, Lamoncong (SulSel)

Kjokkenmoddinger

Abris Sous Roche

Anda mungkin juga menyukai