Otak Kanan Dan Otak Kiri-Libre
Otak Kanan Dan Otak Kiri-Libre
Seperti terlihat pada gambar di atas, otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga
disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan.
Cerebrum merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan
binatang. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan berpikir,
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari
Otak Besar. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat
alasan, kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian
masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan, kontrol
perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
Otak besar dibagi lagi menjadi dua yaitu ; otak belahan kanan dan otak
belahan kiri. Masing-masing belahan memiliki fungsi yang berbeda juga. Otak
kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio,
kemampuan menulis dan membaca, juga merupakan pusat menghitung (ilmu
matematika). Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat
Intelligence Quptient (IQ). Orang-orang yang memiliki tingkat IQ yang tinggi
biasanya bergerak di bidang ilmuwan.
Sedangkan fungsi otak kanan lebih ke arah perkembangan Emotional
Quotient (EQ). Contohnya dapat dilihat dari cara orang tersebut bersosialisasi,
komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada
otak kanan pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, emanri, melukis, dan
segala jenis kegiatan kreatif lainnya. Orang yang terlihat otak kanannya
cenderung lebih produktif adalah orang-orang yang bergelut di bidang seni.
Jika ada yang bertanya Belahan otak mana yang lebih baik?,
keduanya adalah baik. Karena setiap belahan otak memiliki fungsi otak yang
berbeda dan tentu saja keduanya berfungsi untuk kelangsungan hidup
manusia. Akan tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia ini
lebih mengandalkan otak kirinya ketimbang otak kanannya. Hal tersebut
disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah dan kuliah) yang lebih banyak
mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit pelajaran yang diberikan
untuk mengembangkan otak kanannya.
Disekitar kita pastinya ada orang yang pandai dalam ilmu pengetahuan,
tapi tidak pandai bergaul. Sebaliknya ada orang yang pandai bergaul, tapi
kurang pandai di sekolahnya. Keadaan semacam ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Idealnya, otak kiri dan otak kanan haruslah seimbang dan semuanya
berfungsi secara optimal. Orang yang otak kanan dan otak kirinya seimbang,
maka dia bisa menjadi orang yang cerdas sekaligus pandai bergaul atau
bersosialisasi.
Untuk mengoptimalkan dan menyeimbangkan kinerja dua belahan
otak, kita bisa menggunakan teknologi Brainwave Entrainment atau yang
dikenal dengan Terapi Gelombang Otak. Metode ini sangat mudah diikuti
karena Anda hanya perlu mendengarkan semacam musik instrumental yang
dirancang khusus untuk menyelaraskan dan mengaktifkan kedua belahan otak
kita.
Berikut tabel mengenai Otak Kiri dan Otak Kanan :
Otak Kiri
Otak Kanan
terakhir.
Jika dua individu diberikan beberapa
kasus, satu dengan dominansi otak
kanan dan yang lainnya dengan
dominansi otak kiri, orang dengan
dominansi otak kanan akan mulai
bekerja tanpa melalui manual instruksi.
Sedangkan individu dengan dominansi
otak kiri akan melakukannya melalui
manual, memahami konsep, baru
kemudian menangani kasus tersebut.
Banyak menggunakan perasaan
Berdasar pada fantasi
Lebih suka pada sesuatu yang bersifat
acak
Spontan
Fleksibel namun terkadang sulit ditebak
Menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan sangat penting bila
anda ingin berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar
dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahamam
penuh. Kemampuan diatas membutuhkan koordinasi yang baik antara otak kiri
dan otak kanan.
Percaya tidak percaya otak kita-lah yang memiliki peranan penting
dalam segala hal dalam hidup kita termasuk juga kesuksesan kita. Kehidupan
kita pasti akan lebih terarah dan menyenangkan bila kita mengetahui cara
untuk mengoptimalkan kinerja otak kita.
Masalahnya adalah seberapa cepat dan efektif kita untuk bisa mampu
mengoptimalkannya? Atau mungkin sebagian dari kita malah tidak tahu sama
sekali bagaimana cara untuk meledakkan potensi diri anda dengan cara
mengasah dan mengoptimalkan fungsi otak yang anda miliki.
Pelajaran di sekolah formal (TK, SD, SMP dan SMA) umumnya meaktifasi OTAK KIRI. Bagaimana tidak, lihat saja kurikulum sekolah kita.
Pelajaran Matematik atau ilmu pasti mempunyai porsi yang lebih banyak
daripada pelajaran lainnya. Belum lagi pelajaran yang harus menghafal, juga
merupakan pelajaran yang me-aktifasi berpikir secara logis.
Beberapa sekolah yang cukup bagus di negeri ini, hanya memberikan
test Matematika untuk masuk SMP dan SMA. Begitu pentingnya pelajaran
Matematika bagi sekolah ini dan mereka yakin bahwa murid yang jago
matematik, nalar pikiran mempunyai dasar yang kuat dan akan mudah untuk
mempelajari pelajaran IPS (tidak sebaliknya yang mana murid IPS tidak akan
bisa belajar ilmu pasti dengan baik).
Dengan pelajaran di sekolah yang lebih mengaktifasi otak kiri, ada
bahaya laten yang bisa mengancam, yaitu otak yang kurang seimbang,
terutama pada otak kanan. Lemahnya otak kanan menyebabkan anak berbicara
kasar dan Tdak kooperatif dan kreatif pada cara berpikirnya - dalam hal ini
anak TIDAK mempunyai EQ (emotional intelligent). Sebagai sekolah musik
yang telah mengajar berbagai macam sifat murid, sangat disayangkan apabila
atau
Bagaimana
cara
menyeimbangkan
otak
kanan
kita?
Menyeimbangkan kerja otak kiri dan otak kanan sangat penting bila anda
ingin berpikir kreatif, memiliki ingatan yang tajam, mampu mendengar
dengan baik, menulis kreatif serta sanggup membaca dengan pemahamam
penuh. Kemampuan diatas membutuhkan koordinasi yang baik antara otak kiri
dan otak kanan.
Salah satu solusi untuk mengaktifasi otak kanan adalah dengan belajar
music klasik. Pada saat belajar musik klasik, kita harus membaca not balok,
dan ini berarti dia harus menghitung (karena tiap not balok ada harga
ketukannya). Pada waktu memainkan musik, kita harus mengetahui dinamik
dari lagu. Sebagai contoh, kita harus dapat memainkan lagu dengan Piano
(lembut) atau Forte (keras) secara silih berganti. Dia harus bisa memainkan
lagu dengan jelas apabila ada tanda Crescendo (dari halus makin keras) atau
Decrescendo (dari keras ke halus). Ada juga teknik bermain secara Legato
(menyatukan not menjadi suatu kesatuan) atau Staccato (memainkan not
dengan terpatah patah). Hal ini tentunya membutuhkan dan mengaktifasi
konsentrasi di otak kanan, karena harus dirasakan (feel), bukannya di pikir
(think).
Selain itu, memainkan alat musik telah dibuktikan mengaktifkan
hubungan saraf mata dan motorik. Sewaktu membaca not balok, mata harus
melihat semua tanda not, kemudian masuk ke otak dan di proses, kemudian
otak memerintahkan otot motorik pada lengan dan jari untuk memainkan
musik. Selain itu, indera pendengaran harus juga aktif untuk membedakan
dinamik dari lagu tersebut.
Dengan contoh diatas, kita sudah tentu percaya bahwa pendidikan
musik memberikan solusi yang komprehensif bagi seimbangnya otak kiri dan
kanan, bahkan me-aktifasi semua saraf (indera penglihatan, pendengaran dan
motorik).
Otak kita terdiri dari milyaran sel otak yang disebut neuron. Setiap
neuron saling berkomunikasi (menjalin hubungan) dengan memancarkan
gelombang listrik. Gelombang listrik yang dikeluarkan oleh neuron dalam otak
inilah yang disebut "gelombang otak" atau brainwave. Jadi yang disebut
gelombang otak adalah "arus listrik" yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak
tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut
sudah mati.
Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph
(EEG). Diketahui bahwa frekuensi gelombang otak yang dihasilkan oleh
neuron bervariasi antara 0-30 Hz dan digolongkan menjadi gelombang delta,
theta, alpha dan beta. Setiap gelombang punya karakteristik yang berbedabeda serta menandakan kondisi mental seseorang.
Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang
adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat
kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita
berada di alfa. Kalau sedang melamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita
berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis
gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Misalnya
dalam kondisi tidur, otak kita lebih banyak memproduksi gelombang delta,
tapi tetap memproduksi theta, alpha dan beta walaupun kadarnya sedikit.
Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu
konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi jenis gelombang pada saat
tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran
seseorang. Meditasi adalah salah satu cara paling kuno untuk mengatur pola
gelombang otak. Sedangkan bagi masyarakat modern yang sibuk, teknologi
Brainwave Entrainment menjadi salah satu cara favorit untuk mengatur pola
gelombang otak agar sesuai dengan kebutuhan.
Sebenarnya, selain 4 jenis gelombang yang disebutkan diatas (Delta,
Theta, Alpha dan Beta) masih ada gelombang otak yang lebih tinggi yaitu
Gamma dengan frekuensi 40-99 Hz, HyperGamma dengan frekuensi tepat 100
Hz dan gelombang Lambda dengan frekuensi tepat 200 Hz. Menurut Dr.
Jeffrey. D. Thompson, dari Center for Acoustic Research, gelombang
HyperGamma dan Lambda berhubungan dengan kemampuan supranatural,
metafisika atau paranormal.
Sedangkan Gelombang Gamma terjadi ketika seseorang mengalami
aktifitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena
pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik,
ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline pekerjaan atau keadaan lain
yang sangat menegangkan bagi orang tersebut.
visual. Cobalah permainan ini selama dua menit setiap hari, minimal 14
hari berturut-turut.
4. Specific crawl : Gerakkan tangan kanan serentak dengan kaki kiri.
Kemudian balaslah, gerakkan tangan kiri serentak dengan kaki kanan.
Idealnya, siku tangan menyentuh lutut. Iringi pula dengan lagu favorit.
Selain bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf
motorik kanan, gerakan ini juga dapat membuat pikiran terbuka terhadap
hal-hal yang baru. Cobalah gerakan ini secara 10 menit setiap hari,
minimal 14 hari berturut-turut.
5. Specific posturing : Bertumpulah di lantai dengan lutut kiri dan tangan
kanan. Sementara itu, kaki kanan diluruskan ke belakang dan tangan kiri
diluruskan ke depan. Posisi ini bertujuan untuk mengaktifkan syaraf-syaraf
tertentu secara umum dan otak kanan secara khusus. Cobalah posisi ini
selama 10 menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.
6. Specific relaxing : Tip ini khusus anak-anak. Pertahankan posisi relaksasi
setengah tengkurap. Biasakan pula posisi ini ketika anak tidur. Semakin
dini, semakin baik. Biasakan pula posisi ini ketika anak sakit, sambil
dipeluk oleh orang tua. Dengan demikian, otak anak berada dalam
frekuensi alpha dan anak akan merasa damai karenanya.
7. Rotated reading : Balikkan sebuah tulisan (atas bawah), lalu bacalah
tulisan tersebut dari kanan ke kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru
ini selama 2 menit setiap hari.
8. Left-handed foreplay : Tip yang boleh juga disebut Kamasutra ini khusus
untuk lelaki yang telah menikah. Cumbulah pasangan Anda dengan
menggunakan tangan kiri. (Bagi Anda yang belum menikah, jangan
khawatir, kita tetap bisa melakukannya. Caranya? Menikahlah dulu.)
9. Left-handed handling : Peganglah gagang pintu dan bukalah pintu dengan
tangan kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.
10. Left-handed brushing : Gosoklah gigi dengan tangan kiri pada pagi hari.
Untuk sore atau malam hari, tetaplah menggosok gigi dengan tangan
kanan. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.
11. Left-handed writing : Tulislah nama panggilan kita dengan tangan kiri di
atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari,
minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya kita akan menemukan
keajaiban, di mana pada hari ke-3 kita dapat menulisnya dengan sangat
mudah.
12. Left-handed signing : Buatlah tanda tangan kita dengan tangan kiri di atas
sehelai kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari,
minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya kita akan menemukan
keajaiban, di mana 2 dari 10 tanda tangan tersebut menyerupai bentuk
aslinya.
Ada pula cara untuk mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri dengan
cara belajar mengatur napas.
Simpulan dari topik ini adalah yang terpenting dari semuanya, sebagai
mahluk hidup yang diberikan kekuasaan dan akal budi, manusia harus dapat
menjaga otak mereka agar tetap befungsi dengan baik dan selalu menjaga agar
selain tetep berfungsi juga tetap memikirkan hal-hal yang baik demi
kelangsungan hidup dunia ini.
Karena otak yang diberikan kepada kita harus dipertanggung jawabkan
pada akhirnya. Tidak dapat dikatakan bagian otak mana yang lebih baik dan
mana yang lebih berguna. Karena keduanya diciptakan demi kebaikan
kelangsungan hidup manusia. Tinggal manusia yang seharusnya berlajar
menyeimbangkan daya kerja otak tersebut.