Anda di halaman 1dari 55

Daftar Isi

Kondisi Ekonomi Makro & Perbankan

Gambaran Umum Perusahaan

Keunggulan Kompetitif

10

Kinerja Keuangan

28

Unit Usaha Syariah

44

Strategi Bisnis Tahun 2013

46

Rating Bank BTN

53

KONDISI EKONOMI
MAKRO & PERBANKAN

Perkembangan Ekonomi Indonesia


Empat Paket Kebijakan Ekonomi
Memperbaiki Neraca Transaksi Berjalan
Menurunkan impor migas dengan memperbesar
biodiesel dalam solar.
Meningkatkan pajak barang mewah, dari rata-rata 75%
menjadi 125%-150%.
Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
Memastikan defisit APBN-2013 tetap sebesar 2,38%
dan pembiayaan aman.
Memberikan insentif kepada industri padat karya,
termasuk keringanan pajak.
Menjaga Daya Beli
Mengubah tata niaga daging sapi dan hortikultura, dari
impor berbasis kuota menjadi harga.

Mempercepat Investasi
Mengefektifkan sistem layanan terpadu satu pintu
perizinan investasi.
Mempercepat revisi peraturan Daftar Negatif Investasi
(DNI), mempercepat investasi di sektor berorientasi
ekspor, serta percepatan renegosiasi kontrak karya
pertambangan.

Tantangan Domestik
Inflasi
Tekanan inflasi mereda pada Bulan
Oktober 2013, dan mencatat inflasi
0.09% (mtm), atau 8.32% (yoy).
Trend penurunan inflasi diharapkan
dapat terus berlanjut pada Q4 2013.
Inflasi 2013 diperkirakan pada kisaran
9.0%-9.8%.
Defisit Neraca Transaksi Berjalan
Defisit Neraca Transaksi Berjalan pada
Q2 2013 sebesar USD9,8 USD miliar atau
4.4% terhadap PDB.
Defisit Neraca Transaksi Berjalan pada
Q3 2013 diharapkan dapat turun,
mengingat neraca perdagangan di
Agustus 2013 mencatat surplus.
Target Pemerintah menurunkan defisit
Neraca Transaksi Berjalan tahun 2013 ke
level 3.4% terhadap PDB.
4

Perkembangan Perbankan Indonesia


Pertumbuhan kredit perbankan mulai menunjukkan perlambatan. Per September 2013, kredit meningkat
23,13% (yoy).
Kenaikan suku bunga dana berpengaruh kepada Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan. Pertumbuhan DPK per
September 2013 sebesar 15,61% (yoy).
Rasio kecukupan modal (CAR) tetap tinggi mencapai 18,0%, jauh di atas ketentuan minimum 8%.
Rasio kredit bermasalah (NPL) tetap terjaga rendah sebesar 1,86%.
Likuditas perbankan menjadi semakin ketat setelah kenaikan suku bunga, ditandai dengan Rasio Kredit
terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio - LDR) yang mencapai 89,3% per September 2013. Bank Indonesia
merevisi ketentuan Giro Wajib Minimim (GWM)-LDR, dengan menyesuaikan rentang LDR dari 78% - 100%
menjadi 78%-92%, serta menaikkan GWM Sekunder dari 2,5% menjadi 4,0%.

Ketentuan Kredit Pemilikan Rumah


1

Loan to Value (SE BI No 15/40/DKMP tanggal 24


September 2013)
Bank Indonesia berkeinginan memperlambat
pertumbuhan kredit beragun properti
(KPR/KPA) dengan memperketat syarat rasio
kredit terhadap nilai agunan (Loan to Value
LTV).
Ketentuan ini efektif per 30 September 2013.

Pemberian KPR Indent


Untuk menyehatkan pasar dan pembiayan
perumahan,
Bank
Indonesia
akan
mengeluarkan kebijakan larangan KPR Indent
atau KPR yang disalurkan sebelum rumah yang
diperjualbelikan selesai dibangun.

Fasilitas Kredit/Pembiayaan
Jenis Kredit &
Tipe Agunan
1
2
3 dst
Pembiayaan
Kredit & Pembiayaan dengan Akad Murabahah dan Istishna
KPR
Tipe > 70m2
70%
60%
50%
KPRS
Tipe > 70m2
70%
60%
50%
KPR
Tipe 22 - 70m2
70%
60%
KPRS
Tipe 22 - 70m2
80%
70%
60%
Tipe < 21m2
KPRS
70%
60%
KP Ruko/Rukan
70%
60%
Kredit & Pembiayaan dengan Akad MMQ & IMBT
KPR
Tipe > 70m2
80%
70%
60%
KPRS
Tipe > 70m2
80%
70%
60%
KPR
Tipe 22 - 70m2
80%
70%
KPRS
Tipe 22 - 70m2
90%
80%
70%
Tipe < 21m2
KPRS
80%
70%
KP Ruko/Rukan
80%
70%

BI melarang Bank memberikan KPR Indent


untuk pembelian rumah kedua dan
seterusnya.
6

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Kilas Balik Bank BTN


2002
Ditunjuk sebagai bank
komersial yang fokus
pada pembiayaan rumah
komersial

2009
Sekuritisasi KPR melalui
Kontrak Investasi Kolektif
Efek Beragun Aset (KIK
EBA) pertama di Indonesia

BTN posisi

9 bank
1897
BTN berdiri dengan
nama Postspaarbank
pada masa
pemerintahan Belanda

1994
Memperoleh izin untuk
beroperasi sebagai Bank
Devisa

2009
Bank BTN melakukan
Penawaran Umum Saham
Perdana (IPO) dan listing
di Bursa Efek Indonesia

terbesar dari
Total Kredit

BTN posisi

10 bank
1950
Perubahan nama
menjadi Bank Tabungan
Pos oleh Pemerintah RI

terbesar dari
Total Asset

1989
Memulai operasi sebagai
bank komersial dan
menerbitkan obligasi
pertama

2012
Bank BTN Melakukan
Right Issue

BTN posisi

10 bank
1974
1963
Berganti nama menjadi
Bank Tabungan Negara

Ditunjuk pemerintah
sebagai satu-satunya
institusi yang menyalurkan
KPR bagi golongan
masyarakat menengah
kebawah

terbesar dari
Total Dana

Komposisi Kepemilikan Saham


Komposisi Kepemilikan Saham Publik
Pemilik

# Lembar Saham

Domestic

Pemerintah

6.354.000.000

60.14%

Publik

4.210.853.500

39.86%

1.501.621.979
2.709.231.521

35.66%
64.34%

10.564.853.500

100.00%

- Domestik
- Asing
Total

Asing

40.30%
61.25%

61.24%

63.37%

64.34%

38.75%

38.76%

36.63%

35.66%

31-Dec-11

31-Dec-12

30-Sep-12

30-Sep-13

59.70%

30-Sep-12
Rp.1.440

IPO
30-Sep-13
Rp.930

IPO BTN terdaftar di BEI pada 17 Des 2009


dengan harga Rp.800 per lembar saham.
Rights Issue dilaksanakan pada bulan Nov 2012
dengan menerbitkan tambahan lembar saham
sebanyak 1.512.857.500
Kapitalisasi Pasar pada 30 Sept 2013 adalah
Rp.9,83 Triliun atau USD 0,85 Milyar
9

Keunggulan Kompetitif

10

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

11

Pemimpin Pasar KPR di Indonesia


BTN merupakan
pemimpin pasar
dan fokus pada
pembiayaan
perumahan sejak
tahun 1974

Kredit Pemilikan Rumah terdiri dari:


(i) KPR Subsidi sebesar 42.59 %
dari total KPR, dan (ii) KPR Non
Subsidi sebesar 57.41 % dari total
KPR (pada 30 September 2013)

BTN sangat dominan pada pasar


KPR Subsidi dengan pangsa pasar
94% dari total realisasi Program
Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) Kementerian
Perumahan Rakyat pada posisi
30 Juni 2013

Pangsa Pasar KPR (Juni 2013)


23% Pangsa Pasar KPR (Juni 2013)

6%

BNI

11%
4%

10%
7%

FLPP Disbursement

BTN

23%

27%

BTN mendominasi 94% Realisasi FLPP tahun 2013

18%

BRI
BCA
NIAGA

94%
BTN

MANDIRI

Lainnya
Others

Lainnya
Sumber : Laporan Perusahaan dan Bank Indonesia

Sumber: BLU -FLPP Kemenpera

12

Program KPR Subsidi


Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)

KPR Bunga Tetap Selama Jangka Waktu Kredit (7.25% sampai maksimal
20 tahun)

Sumber Pendanaan berasal dari Pemerintah dan Bank dengan komposisi


70%:30%.

Dijamin oleh Asuransi all risks, sebesar 70% dari nilai kredit .

Kriteria Calon Debitur FLPP

Pembelian rumah pertama

Penghasilan per bulan maksimal Rp. 3,5 Juta untuk rumah tapak dan Rp. 5,5 Juta
untuk rumah susun

NPWP dan SPT PPH atau surat keterangan penghasilan dari perusahaa
13

BTN Pelopor Sekuritisasi KPR Pertama di Indonesia

BTN melakukan sekuritisasi KPR yang pertama di


Indonesia dengan skema Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) pada
Februari 2009

Bank BTN telah melakukan 5 kali Sekuritisasi KPR,


2 kali di tahun 2009, 1 kali di tahun 2010, 1 kali di
tahun 2011, dan 1 kali di tahun 2012

Manfaat Sekuritisasi KPR bagi BTN :


Diversifikasi Sumber Pendanaan & Fee
Based Income
Mitigasi risiko (asset-liability mismatch dan
risiko konsentrasi kredit)
Pengelolaan Modal dan peningkatan
kapasitas pemberian kredit
Memperkuat Neraca, Laba Rugi dan Rasio
Keuangan (ROA, ROE and CAR)
14

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

15

Fokus Kepada Segmen Kelas Menengah ke Bawah

Bank BTN sangat kuat pada KPR kelas


menengah kebawah. Rata-rata nilai KPR BTN
adalah Rp 100-200 Juta (USD 11.000-22.000)
per unit
Debitur KPR BTN adalah pembeli rumah
pertama (First Time Home Buyer).

Populasi masyarakat kelas menengah diperkirakan


dapat tumbuh 48% antara tahun 2012-2015

Indonesia Middle Class


Population (mio)
57

62

49

Pertumbuhan segmen kelas menengah yang


cepat merupakan peluang pasar yang besar
untuk bisnis KPR Bank BTN.

Penghasilan tahunan masyarakat kelas


menengah antara Rp. 66 Juta (USD 6.000) s/d
Rp. 330 Juta (USD 30.000)

33

2010

38

2011

42

12E

13E

14E

15E

Sumber : JP Morgan Equity Research

16

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

17

Kredit Dijamin Dengan Agunan Properti Yang Bernilai Tinggi

Kredit sepenuhnya dijamin oleh agunan properti (tanah dan bangunan) yang nilainya terus meningkat
dari waktu ke waktu.

Menurut statistik Bank Indonesia, indeks harga properti residensial Indonesia meningkat sebesar
12,11 % (yoy) pada Juni 2013

Rata-rata rasio kredit terhadap agunan (Loan to Value Ratio / LTV) sebesar 51,1%

18

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

19

Jaringan
Kantor

20

Kerjasama dengan Pos Indonesia


Kerjasama dengan Pos Indonesia merupakan
bagian penting dari upaya meningkatkan dana
pihak ketiga
Pada Desember 2005, BTN menandatangani
perjanjian kerja sama dengan Pos Indonesia
untuk implementasi sistem online antara kedua
perusahaan
Per 30 September 2013, terdapat 2.922 kantor
pos di seluruh Indonesia yang sudah terhubung
secara real-time online dengan BTN

Dimulai bulan September 2011, BTN membuka


outlet di Kantor Pos yang juga memberi
pelayanan kredit

21

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

22

Bisnis KPR di Indonesia yang Sangat Menjanjikan


Penetrasi pasar KPR Indonesia merupakan yang
terendah di kawasan Asia, berkisar 2,7% dari Produk
Domestik Bruto.

Penetrasi KPR diproyeksikan terus meningkat


seiring dengan pertumbuhan GDP per kapita,
perbaikan ekonomi dan pertumbuhan populasi
Indonesia.

KPR terhadap
PDB
MORTGAGE
LOAN
AS % OF TOTAL GDP

50

40

44

42
36

31
30
20

29

27

15
10

10

2,7
2

Sumber: Central Bank of each country, Goldman Sachs Research Estimates

Sumber: KEN, Proyeksi Ekonomi Indonesia 2011 2045

23

Indonesia Masih Kekurangan Penawaran Rumah


Sesuai perkiraan Kementerian Perumahan Rakyat jumlah permintaan rumah mencapai 800.000 rumah
baru tiap tahun, sedangkan penawaran rumah hanya mencapai 400.000 rumah baru tiap tahun.
Akumulasi kekurangan rumah mencapai 15 juta rumah sampai dengan tahun 2014 (sumber dari BPS).

Suplai
400,000
rumah baru
per tahun

Kebutuhan
800,000
rumah baru
per tahun

Kekurangan
400,000
rumah per
tahun

AKUMULASI
KEKURANGAN
15 JUTA
RUMAH

DEMAND
SUPPLY
SHORTFALL
Sumber: Perkiraan Kementerian Perumahan Rakyat

24

24

Keunggulan Kompetitif
Pemimpin Pasar KPR di Indonesia

Fokus kepada segmen konsumen menengah ke bawah


Kredit dijamin dengan agunan properti yang bernilai tinggi
Jaringan distribusi yang luas dan unik
Potensi pertumbuhan KPR yang tinggi
Manajemen yang berpengalaman

25

Direksi

Maryono
Direktur Utama
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama
Bank Mutiara, Jakarta Network Group Head di
Bank Mandiri dan Head of Regional I Medan di
Bank Mandiri

Evi Firmansyah

Irman A. Zahiruddin

Direktur

Direktur

Lebih dari 5 tahun sebagai Direktur Bank BTN.


Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bank
Ekspor Indonesia, Direktur BNI Sekuritas, Komisaris
Bank Bumiputera dan Direktur Eksekutif Danareksa

Lebih dari 5 tahun sebagai Direktur Bank BTN. Pernah


menjabat sebagai Direktur Consumer Group di Bank
Permata, Direktur GE Capital, Direktur GE Astra
Finance dan Direktur Card Area di Citibank NA East
Indonesia

Saut Pardede

Mansyur S Nasution

Direktur

Direktur

Lebih dari 5 tahun sebagai Direktur Bank BTN . Masa


kerja lebih dari 26 tahun di Bank BTN, dengan
jabatan sebelumnya sebagai Kepala Treasury
Division

Pernah menjabat sebagai Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri dan
Corporate Secretary Group Head Bank Mandiri

Poernomo

Mas Guntur Dwi S

Direktur

Direktur

Lebih dari 26 Tahun di Bank BTN. Pernah menjabat


sebagai Regional Office Head dan Kepala Kantor
Cabang Semarang di Bank BTN

Lebih dari 27 Tahun di Bank BTN. Pernah sebagai Kepala


Internal Audit Division dan Kepala Sharia Division di
Bank BTN

* Penunjukan Mas Guntur Dwi S dan Poernomo sebagai Direktur berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia atas penilaian
kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test)

26

Dewan Komisaris
Mardiasmo
Komisaris Utama
Saat ini sebagai Kepala Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pernah sebagai Direktur Jendral Departemen
Keuangan Republik Indonesia dan Komisaris
Utama PT Jasa Raharja (Persero)

Dwijanti Tjahjaningsih
Komisaris
Saat ini menjabat sebagai Deputi Bidang
Usaha Industri Strategis dan Manufaktur
Kementerian BUMN. Pernah sebagai Asisten
Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan
Usaha Kementerian BUMN

Sahala Lumban Gaol


Komisaris - Independen

Agung Kuswandono
Komisaris

Pernah sebagai Staf Ahli Kebijakan Publik


Kementrian BUMN dan Deputi Bidang
Usaha Pertambangan, Industri Strategis,
Energi dan Telekomunikasi Kementerian
BUMN

Saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal


Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Pernah sebagai Direktur Fasilitas
Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai Kementerian Keuangan

Amanah Abdulkadir
Komisaris - Independen

Maulana Ibrahim
Komisaris - Independen

Saat ini sebagai anggota Komite Informasi dan


Risiko Lembaga Penjamin Simpanan, Dekan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIMA)
Kosgoro, Pernah menjabat sebagai
Komisaris Independen PT Wijaya Karya Tbk

Pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur


Bank Indonesia dan Wakil Ketua di Badan
Penyehatan Perbankan Nasional

* Penunjukan Mardiasmo sebagai Komisaris Utama, Sahala Lumban Gaol dan Maulana Ibrahim sebagai Komisaris Independent berlaku efektif
setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia atas penilaian kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper Test).

27

KINERJA KEUANGAN

28

Ikhtisar Keuangan

29

Neraca Singkat

30

Komposisi Aset
Total Aset ( Rp. T )

Komposisi Aset ( % )

Aset Produktif Lainnya Surat Berharga Kredit & Pembiayaan Term Deposit pada BI
111.75
89.12

123.32

0.25%

98.76

13.14%

68.39

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

0.63%
9.64%

0.76%
8.36%

78.09%

80.18%

11.64%

10.70%

0.60%
9.40%

1.12%
9.55%

85.29%

85.96%

4.70%

3.37%

Sept 12

Sept 13

Sept13

Komposisi Aset Posisi 30 Sept 2013


Surat
Berharga,
9.55%

Aset Produktif
Lainnya,
1.12%

Kredit &
Pembiayaan
85.96%

Term Deposit
pada BI, 3.37%

83.38%

3.23%

Des 10

Des 11

Des 12

31

Komposisi Kredit

Total Kredit (Rp. T)

Kredit Perumahan & Non-Perumahan


Kredit Non-Perumahan

51.550

Dec10

63.564

Dec11

63.56

76.566

Dec12

Sept12

Keterangan : Angka termasuk Syariah

Kredit Perumahan

9.39%

12.21%

13.74%

13.68%

13.88%

96.539

90.61%

87.79%

86.26%

86.31%

86.12%

Sept13

Des 10

Des 11

Des 12

Sept 12

Sept 13
32

Pertumbuhan KPR
Total KPR ( Rp. M )

Komposisi KPR (%)


KPR Non-subsidi

KPR Subsidi

65,280

54,692

52,036

41.60%

41.90%

58.40%

58.10%

Des 10

Des 11

53.26%

50.70%

57.41%

46.74%

49.30%

42.59%

Des 12

Sept 12

Sept 13

44,415
37,580

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

KPR Subsidi ( Rp. M )

25,804

25,562

25,652

KPR Non-Subsidi ( Rp. M )

37,475

27,805
29,129

21,945
15,635

Dec10

Dec11

Dec12

Catatan : Angka termasuk pembiayaan syariah

Sept12

Sept13

Dec10

26,384

18,611

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13
33

Total Realisasi Kredit dan Pembiayaan Baru

Dalam Rp. T

12.12

11.66

10.93
9.95

9.75

9.20

8.63

6.91
5.63 6.03

5.15

4.554.52

Q1

Q2

2010

Catatan : Angka termasuk pembiayaan syariah

5.99

5.74

Q3

2011

2012

2013

Q4

Dalam Rp. M

34

Kualitas Kredit (1/2)


NPL Gross

3.26%

Dec10

4.92%

4.63%

4.09%

NPL Net
5.21%

4.88%

2010

Jun-13
2011

Jun-13

Jul-13

4.12%

3.81%

2.23%

2.75%

Dec12

3.87%

3.12%
2.66%

Dec11

3.65%

Jul-13 Aug-13 Sep-13


2012

Dec10

Dec11

2013

Dec12

2010

2011

2012

Aug-13

Sep-13

2013

4.88%
4.77%

4.63%
4.35%
4.12%

4.04%
3.98%

3.81%

3.83%
3.65%

4.22%
4.18%

4.09%

3.43%
3.39%
3.27%

3.48%
3.46%
3.12%

3.68%
3.46%
3.22%

3.26%
2.66%

2.75%

2.51%

2.42%
2.22%

Mar

Jun

Sep

Dec

Mar

2.23%

Jun

Sep

Dec

35

Kualitas Kredit (2/2)

36

Komposisi Liabilitas
Total Liabilitas ( Rp. T )

101.47
81.80

Komposisi Liabilitas ( Rp. T )


112.27

90.64

Dana Pihak Ketiga

Surat Berharga yang diterbitkan

Penempatan dari Bank lain

Surat Berharga yang dibeli dengan janji dibeli kembali

Pinjaman
7.09
2.79

61.94
6.73
2.34

7.14

8.84

0.74
6.48
3.34

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

5.69

Sept13

4.45

5.44

Komposisi Liabilitas Posisi 30 Sept 2013


Surat
Berharga yang
diterbitkan
8.19%

Penempatan
dari Bank lain
0.56%

Pinjaman
6.58%
Dana Pihak
Ketiga
82.08%

0.61

0.93

7.14
0.808

3.40
3.46

4.14

Surat
Berharga yang
dibeli dengan
janji dibeli
kembali
2.59%

0.56

88.54
80.69
69.33
61.97
47.55

Des 10

Des 11

Des 12

Sept 12

Sept 13

37

Dana Pihak Ketiga


Total Dana Pihak Ketiga (Rp. T)

Dana Pihak Ketiga (Rp. M)

88.54
80.69

69.33
61.97

47.68
45.88

47.55

39.92

34.01

CASA (%)
Deposito

31.50
14.82

22.88

21.54

17.90
66.26%

10.87

13.15

5.18

Des 10
Giro

Des 11

13.27

11.51

Des 12

Tabungan

CASA

Deposito

56.86%

57.58%

53.86%

45.12%

43.14%

42.42%

46.14%

Des 11

Des 12

Sept 12

Sept 13

17.98

Sept 13

33.74%

Total Dana Pihak Ketiga

Des 10

Sept 12

54.88%

38

Ekuitas

dalam Rp. Milyar

Total Ekuitas ( Rp. T )

11.05

10.28

6.45

Dec10

8.12

7.32

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

CAR Tier-1
16.95%
15.83%

15.26%
14.40%

14.20%

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

*) CAR formula : Tier 1/(ATMR Resiko Kredit + Pasar)


**) CAR formula : Tier 1/(ATMR Resiko Kredit + Pasar + Operasional)

39

Laba Rugi

40

Rasio Keuangan (1/3)


Net Interest Margin

Net Income (Rp M)

6.00%

5.99%

1,364

5.83%

5.76%

1,119

1,021

1,057

Sept12

Sept13

916

5.45%

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

Dec10

Dec11

Dec12

BOPO

Cost to Income Ratio


83.29%

83.29%

58.98%
58.34%

81.75%
57.34%

80.74%

56.43%

80.26%

55.77%

Des 10

Des 11

Des 12

Sept 12

Sept 13

Des 10

Des 11

Des 12

Sept 12

Sept 13

41

Rasio Keuangan (2/3)


ROA1 Sebelum Pajak
2.05%

Dec10

2.03%

Dec11

ROA2 Setelah Pajak


2.01%

1.94%

Dec12

1.50%

1.49%

1.63%

Sept12

Sept13

Dec10

Dec11

1.47%
1.42%

Dec12

19.06%
16.56%

Sept12

18.23%

16.77%

14.52%

14.07%

15.28%

12.75%

13.27%

Dec10

Dec11

Dec12

Sept13

ROE4 Modal Neraca

ROE3 Modal tier 1

17.65%

1.20%

Sept12

Sept13

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

*
1Dihitung

berdasarkan laba sebeleum pajak (termasuk manfaat pajak dan pos luar biasa)/ rata-rata total aset sesuai ketentuan Bank Indonesia
berdasarkan laba bersih / rata-rata total aset
3Dihitung berdasarkan laba bersih / rata-rata modal Tier 1 sesuai ketentuan Bank Indonesia
4Dihitung berdasarkan laba bersih / total ekuitas pemegang saham
2Dihitung

42

Rasio Keuangan (3/3)


Loan-to-Funding Ratio

Loan-to-Deposit Ratio
110.44%

89.50%

109.04%

108.42%

83.38%

102.56%

81.11%

100.90%

Dec10

87.79%

87.21%

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

Loan to Funding Ratio memperhitungkan


seluruh sumber dana (DPK, Obligasi, Pinjaman,
Repo) masih dibawah 90%.

43

UNIT USAHA SYARIAH

44

Unit Usaha Syariah


Aset Syariah ( Rp. M )

Laba Bersih UUS ( Rp. M )


8,859

150.27

140.02

7,664
6,153

96.07

5,056

76.86

3,402
35.34

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

Dec10

Pembiayaan Syariah ( Rp. M )

Dec11

Dec12

Sept12

Simpanan Syariah ( Rp. M )

6,655

7,443

5,757

6,000
5,322

4,366

3,817

4,226
2,847

Dec10

Sept13

2,405

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

Dec10

Dec11

Dec12

Sept12

Sept13

45

STRATEGI BISNIS TAHUN 2013

46

ROAD MAP TRANSFORMASI BANK BTN


Business
Transformation

Akan Datang

Memperkuat Posisi KPR


Growth Engine Baru
Aliansi Strategis BUMN
Value Chain
Property Portal
Peningkatan Pendanaan

Holistic Transformation

Sekarang

Foundations
Transformation

Culture
Transformation

Peningkatan Sistem IT
SDM Berkompetensi Tinggi
Peningkatan Proses
Operasional

POLA PRIMA
Membangun Program
External

The Leading
Property Bank in
Indonesia with
World Class
Service Quality

Persiapan Platform Transformasi


Persiapan program, sistem, organisasi &
infrastruktur
Penetrasi pasar segmen menengah
47

Goal - Visi Bank BTN


Hasil akhir yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang sebagai
bagian dari perjalanan transformasi jangka panjang

2017
Key Indicators

Aset :
- Tumbuh berkisar 25% - 30%
- Peringkat # 7 secara Nasional

Kredit :
- Tumbuh berkisar 25% - 30%
- Market share KPR tetap # 1

DPK :

2013

- Tumbuh berkisar 25% - 30%


- Growth Tabungan > 35%

48

Strategi Bisnis Tahun 2013 (1/4)

Kredit

Pertumbuhan Kredit yang berkualitas dengan fokus pada pembiayaan perumahan


Komposisi Kredit Non-Perumahan maksimum 15% terhadap total kredit
Pertumbuhan komposisi portofolio KPR Platinum, home equity Loan & small micro
loan
Pemberian kredit berdasarkan sektor unggulan wilayahnya

Dana

Peningkatan Dana Pihak Ketiga dengan perimbangan wholesale funding (obligasi,


bilateral loan & Sekuritisasi KPR)
Pertumbuhan DPK fokus pada Tabungan
Peningkatan rasio CASA terhadap DPK

Fee based Income

Service Quality

Operational
excellence

Pertumbuhan komposisi pendapatan operasional


fokus pada aktivitas treasuri, bisnis kartu, dan electronic banking .
Peningkatan customer experience dengan service excellence
Peningkatan top of mind melalui peningkatan brand image

SDM yang kompeten


Pengembangan IT untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui otomasi proses
49

Strategi Bisnis Tahun 2013 (2/4)


Proyeksi Keuangan
Indikator

2013
Pertumbuhan y.o.y

Total Aset

15% - 20%

Kredit dan Pembiayaan

20% - 25%

Dana Pihak Ketiga

20% - 25%

Laba Bersih

10% - 15%

50

Strategi Bisnis Tahun 2013 (3/4)

Target Rasio Keuangan


Indikator

Proyeksi 2013

ROA

1,7% - 2,0%

ROE

14% - 17%

NIM

5,3% - 5,7%

CAR

15% - 17%

BOPO

80% - 85%

LDR

99% - 104%

NPL

3% - 4%
51

Strategi Bisnis Tahun 2013 (4/4)


Program Inisiatif Strategis 2013

Pengembangan jaringan dengan membuka 64 Outlet Kantor Kas, 6 Outlet BTN Prioritas,
dan menambah 95 Mesin ATM.
Optimalisasi kerja sama dengan mitra strategis untuk mengembangkan produk & jasa
baru antara lain : Telkom, Asuransi Generali, ACA, Sinar Mas, Danareksa Sekuritas, Pupuk
Indonesia, Ciputra, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, dan Jamsostek.
Perluasan penggunaan produk & jasa Bank BTN di luar negeri, melalui kerjasama dengan
Bank Simpanan Nasional Malaysia.
Penyempurnaan struktur organisasi yang bertujuan mempercepat bisnis dan
operasional bank serta meningkatkan kontribusi fee based income.
Pengembangan unit collection menjadi 2 (dua) divisi, yaitu Consumer Collection &
Remedial serta Asset Management, untuk mempercepat proses perbaikan kualitas
kredit.
Peningkatan dana wholesale dengan melakukan transaksi refinancing KPR dengan SMF
sebesar Rp.500 Miliar.
52

RATING BANK BTN

53

Rating Bank BTN


Lembaga
Pemeringkat

Kategori Penilaian

Rating
Sekarang

Corporate Rating
Bonds

idAA
idAA

Stabil

National long term


Bonds

AA (idn)
AA (idn)

Stabil

Bank Deposits domestic currency


Bank Financial Strength
Baseline Credit Assesment

Baa3/P-3
DBa3

Stabil

Outlook

54

TERIMA KASIH
Investor Relations
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Menara BTN 20th Fl
Jl Gajah Mada No. 1
Jakarta 10130
Investor Relations
Telp : +62 21 63870142 / +62 21 63870107
Facs: +62 21 63870104
Email : investor_ relations@btn.co.id
Website : www.btn.co.id

55

Anda mungkin juga menyukai