Anda di halaman 1dari 5

Teknik Membuat Sablon

Secara garis besar percetakan dibagi menjadi 4 bagian yaitu: Cetak Datar, Cetak Dalam,
Cetak Tinggi dan Cetak Saring. Cetak sablon termasuk bagian cetak saring, karena
menggunakan alat cetak Screen/Screen Printing.
Mengerjakan sablon tidak sulit dan tidak memakan biaya besar, cukup hanya
menyediakan peralatan seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Screen (kain gasa terbuat dari Polyster/Nylon)


Rakel (alat sapu terbuat dari karet sintetis)
Obat Afdruk (cairan kental/emilsion)
Mika (alat pemoles obat afdruk)
Sinar Matahari/Kotak Lampu (penyinaran saat mengafdruk)
Busa (untuk mengepress film pada screen)
Semprotan Air (pengembang gambar hasil afdruk)
Meja Sablon
Tinta/Cat (khusus sablon)

Ada 3 macam teknik sablon, yaitu Teknik membuat film sablon, Teknik mengafdruk
screen,dan Teknik sablon segala dasar.
Hasil sablon yang baik sangat ditentukan oleh jenis Screen yang digunakan. sebagai
contoh: Untuk menyablon kaos/kain maka screen yang cocok digunakan adalah screen
yang berpori-pori kasar dengan type screen T48, T54, T61, T77 dan T90. Untuk
menyablon kertas, plastik, sticker,PVC dll, screen yang cocok digunakan adalah jenis
screen sedang dan halus dengan type screen T120, T150, T165, S180 dan S200.
Sedangkan untuk sablon gambar full colour raster halus dan sparasi menggunakan type
screen S180 dan S200 (nilai screen semakin besar maka kerapatannya semakin tinggi)
Teknik Membuat Film Sablon
Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting
komputer. Film tersebut merupakan master yang akan digunakan dalam keperluan
cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan.
Ada dua syarat dalam pembuatan film sablon yaitu bahan dasar harus berwarna bening
atau transparan, dan gambar atau tulisan harus berwarna hitam pekat.
Ada 4 jenis film sablon:
1.

Film Repro
Film ini banyak digunakan oleh kalangan profesional sablon karena kwalitasnya
sangat bagus untuk menghasilkan afdrukan yang sempurna. Pembuatan film ini
menggunakan mesin pembuat repro hasilnya lebih trasparan dan lebih hitam pekat.

2.

Film Kalkir
Pembuatan film ini cukup praktis, dengan mengeprint dari komputer dengan kertas
kalkir atau difotocopy dengan kertas kalkir.

3. Film Minyak
Film ini cukup digemari karena berbiaya murah dan praktis. cukup dengan melumuru
kertas dengan minyak goreng kemudian dikeringkan.
Materi Desain Grafis
Teknik Membuat Sablon
Modified by Anton Prasetyo, ST

4. Film Kertas Potong


Biasanya film ini dipergunakan untuk membuat cetakan sablon spanduk karena media
cetaknya cukup besar, bahan filmnya terbuat dari kertas potong. Proses
pembuatannya cukup sederhana: kertas yang sudah dibuat tulisan/gambar langsung di
potong dengan pisau cutter sehinggan tiap-tiap huruf/gambar berlubang.
Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang
dikehendaki mengikut pola gambar.
Teknik Mengafdruk Screen
Proses pengafdrukan merupakan proses yang sangat penting dan menetukan bagi hasil
sebuah pekerjaan sablon. Bila hasil afdrukannya baik maka besar kemungkinan akan
bagus hasil sablonannya.
Apa itu Afdruk Screen?..
Afdruk adalah sebuah proses penduplikasian dari gambar/tulisan film ke dalam screen.
apapun gambar/tulisan yang ada pada film akan terlihat sama pada screen setelah melalui
proses pengafdrukan.
Ada dua cara mengafdruk screen:
1.
2.

Dengan Matahari
Dengan kotak Lampu Neon
Cara kerja kedua cara tersebut sama saja yaitu mengexpose (menyinari) yang telah
dipolesi dengan obat afdruk emulsion untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen
melalui pencahayaan.
Ada 2 macam emulsion yang digunakan untuk mengafdruk screen, pertama jenis
solven untuk jenis non kain dan jenis Water Base untuk sablon kain/kaos.

Ada 9 langkah mengafdruk screen:


1.

Mencampur Emulsion (obat Afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam
kemasan Emulsion. Obat yang sudah dicampur dengan cairan kuning tidak bisa
disimpan lama, oleh sebab itu pergunakan secukupnya. Tuangkan Emulsion kedalam
wadah kemudian masukan cairan kuning/SR 1:9, aduk hingga benar-benar menyatu.

2.

Memoles screen secara merata dengan Emulsion yang telah diaduk dengan SR.
Pastikan Screen bersih, kering dan bebas abu. oleskan screen dengan menggunakan
Mika, lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh
ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan Emulsion di screen.

3.

Mengeringakan screen diruangan tertutup atau gelap. pengeringan boleh dengan


Hair Dryer, kipas angin. Peringatan!!! proses ini hanya dilakukan dalam ruangan
tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya
pengafdrukan.
4.
Jika sudah kering (masih tetap dalam ruangan tertutup), letakkan film diatas
screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, dibawah screen diberi busa
(sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan jemur di ruangan terbuka (tersinar
matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama
karena akan berakibat gagal afdruk.
5.

Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti
diatas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang.
Gunakan lampu neon/TL 3-4 batang minimal 20 watt/ batang. penyinaran dilakukan
Materi Desain Grafis
Teknik Membuat Sablon
Modified by Anton Prasetyo, ST

diatas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lamanya penyinaran
berkisar 5-8 menit.
6.

Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil penyinaran. Caranya screen


yang sudah di sinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dala dan
luar screen, untuk menyempurnakan diperlukan semprotan air agar gambar/tulisan
lebih jelas terlihat. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras.

7.

Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur diterik
matahari hingga benar-benar kering.

8.

Jika dalam proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar
atau tulisan, maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa Emulsion dan
dikeringkan kembali.

9.

Proses selanjutnya adalah finising, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran
di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir
screen (kayu didalam) dengan Lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran
pada ujung-ujung kayu screen.

Screen yang sudah diafdruk sebaiknya diberi penguat agar tidak mudah rontok, dengan
menggunakan HATEMITER/EXTRA FIX (cairan warna merah muda). Poles seluruh
permukaan screen dengan penguat tersebut, kemudian keringkan.
Rawatlah screen dengan baik karena sangat rentan terhadap kotoran seperti pasir dan
debu. Jauhkan screen dari jangkauan anak-anak, karena bukan mainan anak-anak.
Apabila selesai digunakan, sebaiknya langsung dibersihkan minimal bagian
gambar/tulisan agar tidak tersumbat.
Sablon bahan dasar kain
Menyablon berbahan dasar kain cukup dengan menempelkan screen diatas
kain/kaos/spanduk, cukup dengan satu atau dua kali gesutan rakel. Gunakan screen
dengan type rendah T48, T54 untuk menghasilkan sablonan yang baik.
Penggunaan cat untuk dasar kain pada dasarnya berwarna putih kental, lalu menjadi
berwarna apa saja dengan ditambahkan bahan pewarna PIGMENT kedalam cat
tersebut. Agar hasil sablonan pada kain tahan lama, campurkan sedikit cairan
PENGUAT WARNA pada cat yang sudah dicampur dengan pewarna.
Untuk penyablonan kaos/kain sebaiknya menggunakan alas papan triplex pada bagian
dalamnya agar cat tidak tembus kebelakang. Hasil sablonan dapat diberi efek mengkilap
dengan cara menyablon sekali lagi (gambar/tulisan sablon yang sudah ada) dengan screen
yang sama menggunakan bahan TOP COUT.
Sablon timbul pada kertas
Dengan menggunakan BUBUK TIMBUL, kita dapat menghasilkan sablon timbul pada
kertas dengan cara: Kertas yang sudah disablon (masih dalam keadaan basah) ditaburi
dengan bubuk timbul secara merata. kemudian dikeringkan dengan menggunakan strika
(jangan terlalu panas) dengan membalikan kertas tersebut diatas bantalan busa, kemudian
press dengan strika.
Sablon bahan dasar plastic
Pada perinsipnya menyablon apapun adalah sama saja cara pengerjaannya, dari
pembuatan film, mengafdruk sampai mencetak dengan screen. Hanya harus diperhatikan
adalah perbedaan jenis screen dan catnya, hal ini tidak boleh tertukar !!!

Materi Desain Grafis


Teknik Membuat Sablon
Modified by Anton Prasetyo, ST

SABLON PLASTIK
Untuk menyablon berbahan dasar plastik gunakanlah screen type menengah T150 atau
T165, sedangkan cat menggunakan jenis POLYTUF atau POLYMATE, tergantung jenis
plastik yang digunakan.
Sebagai contoh: jenis plastik bening biasanya menggunakan cat jenis POLYTUF dengan
pengencer TERPINE. Sedangkan untuk plastik buram/PVC/ember/gayung dll
menggunakan jenis POLYMATE dengan pengencer M4.
Dari kedua jenis tersebut banyak tukang sablon menggunakan cat jenis POLYMATE
dengan pengencer M4, dengan alasan jenis cat tersebut cukup baik digunakan untuk
kedua bahan dasar plastik tersebut.
Menyablon plastik cukup rumit, harus berlangsung dengan cepat dan stabil. Sering sekali
screen yang digunakan cepat kering dan mampet sehingga harus dibersihkan (digosok)
berulang-ulang dengan menggunakan kain bersih yang di basahi dengan pengencer.
Untuk mengatasi masalah tersebut, anda harus mengatur tempo penyablonan secara
konsisten dalam kecepatan menyablon. Menyablon plastik harus cepat dan tidak boleh
berlama-lama.
Sablon bahan dasar kertas
Menyablon berbahan dasar kertas, jenis screen yang digunakan adalah type menengah
keatas seperti T150, T165, S180 dan S200 agar hasil sablonanya menjadi halus dan
bagus. Cat yang digunakan adalah Vinil Gloss dengan pengencer M3 atau dengan
menggunakan pengencer FUJISOL. Untuk pengafdrukan gunakan obat afdruk yang
berbasis SOLVEN atau berbasis minyak.
Pembuatan corak pada screen
Teknik membuat corak/design pada gasa dari Screen ini ada beberapa cara, yaitu:
1. Cara penggambaran langsung (direct painting method).
2. Cara pemotongan (cut put methodd).
3. Cara PROFILM.
4. Cara Resist.
5. Cara Photo-copy.
Sebelumnya, tentu kita kudu bikin corak pada pada kertas. Bisa saja kita membuat design
pake Corel lalu kita print (bisa dengan tinta hitam saja, ataupun berwarna). Setelah
pekerjaan selesai, baru kita menentukan cara apa yang akan dipakai untuk memindahkan
corak/gambar ke Screen.
Misalnya, kita memilih cara pemotongan (cut put methode). cara ini adalah yang mudah,
dan cara ini bisa dilakukan untuk corak-corak yang besar dan tidak banyak variasinya.
Sebagai bahan digunakan kertas tipis yang tembus cahaya dan silet/pisau/gunting sebagai
alatnya.
a) Ambilah sehelai kertas tipis (yang tembus cahaya), yang ukurannya lebih besar sedikit
dari ukuran dalam rangka Screen, lalu dilapisi dengan larutan sirlak dengan spiritus
atau larutan Gom Arabische lalu rendam dalam air, yang tipis tapi rata, terus
dikeringkan.
b) Selanjutnya, kertas tersebut diletakkan di atas gambar corak yang udah kita print, dan
corak-corak yang warnanya sama digambar pada kertas tersebut pake pensil.
Kemudian kertas yang telah digambari kita potong-potong pake silet, sehingga
merupakan gambar yang berlubang. Demikian juga wat warna-warna yang lain
dikerjakan, sehingga memperoleh satu gambar berlubang untuk tiap warna.
Materi Desain Grafis
Teknik Membuat Sablon
Modified by Anton Prasetyo, ST

c) Pekerjaan terakhir ialah melekatkan gambar berlubang tersebut pada kasa Screen
dengan menempelkan permukaan gambar yang ada lapisan sirlak atau Gom
Arabische menghadap ke gasa Screen bagian luar. Selanjutnya untuk gambar yang
dilapisi sirlak disetrika dari bagian yang tidak ada lapisan sirlaknya, sambil ditekan
sampai gambar melekat betul pada kasa.
d) Setelah selesai pekerjaan tersebut, bagian dalam dari Screen kita lapisi dengan lak
yang tahan terhadap obat-obat kimia yang terdapat dalam tinta pencapan dengan
memakai kapas atau kain yang lunak, dibasahi setengah basah dengan pelarut
tersebut, kemudian digosok-gosokkan, sampai lubang menjadi bersih. Untuk
mencegah Screen bocor, hendaknya sebelah pinggir dekat rangka dilapisi pula dengan
Screen-laquer dari bagian luar atau dilapisi dengan kertas kraft keempat sisi dekat
pingir rangka. Selanjutnya dikeringkan, dan setelah kering Screen tersebut siap untuk
disablonkan.

Sumber : http://wilystra2007.multiply.com/reviews/item/4

Materi Desain Grafis


Teknik Membuat Sablon
Modified by Anton Prasetyo, ST

Anda mungkin juga menyukai