Anda di halaman 1dari 1

Hawa dingin seketika mencuat memenuhi tubuh saya saat baru menginjak tempat

wisata ini, jelas sekali tampak keramaian ditempat wisata ini mengingat saya pergi kesini
pada musim liburan sekolah. Kebetulan saat itu saya pergi bersama rombongan guru-guru dan
murid sekolah dasar tempat ibu saya mengajar pada 18 Mei 2013 lalu, dengan menggunakan
bus yang sudah di sewa kami berangkat dari Padang pukul 7 pagi dan sampai di mifan pada
pukul 11. Sungguh diluar perkiraan kami akan terjebak macet selama itu padahal normalnya
perjalanan dari Padang ke Padang Panjang biasanya hanya membutuhkan waktu 1-2 jam.
Keindahan tempat wisata minang fantasi sudah tidak perlu diragukan lagi, banyak
orang menyebut tempat ini sebagai ancolnya sumatera barat. Minang fantasi yang bisa
dikatakan tempat wisata air terbesar di Sumatera Barat ini sudah menjadi pilihan tempat
wisata terfavorit di area Sumatera Barat. Bukan hanya karena wisata airnya, adanya resort
atau penginapan yang disediakan di tempat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan terlebih lagi udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang indah menjadikan
tempat wisata ini tak pernah sepi dari pengunjung apalagi disaat hari libur, bersiap-siaplah
berdesak-desakan saat mengantri tiket, bahkan untuk mencari tempat parkir kendaraan saja
sulit.
Setelah sampai di mifan, ada sedikit keraguan apakah kami bisa masuk atau tidak
mengingat ramainya tempat ini, bahkan tempat antrian tiketpun sangat panjang. Namun,
karena sudah terlanjur sampai mau tidak mau kami memutuskan untuk mengantri juga.
Diluar dugaan hanya membutuhkan waktu 15 menit kami sudah mendapatkan tiket ditangan.
Kami pun langsung masuk dan mencari tempat untuk beristirahat sembari melepas penat
sebentar sebelum memulai petualangan mencoba semua wahana permainan yang disediakan.
Berbeda dengan rombangan guru-guru yang beristirahat terlebih dahulu, para siswa
seketika langsung pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian untuk bermain. Terlihat
sekali rona kegembiraan di wajah mereka. Mereka berlari-lari menuju wahana yang ingin
dicobanya. Ada juga yang meminjam ban dulu karena tak bisa berenang, ada juga yang hanya
melihat-lihat saja tidak ikut bermain dengan berbagai alasan.
Tak mau kalah dengan siswa-siswa yang sudah terlebih dahulu bermain, saya beserta
teman-teman guru ibu saya pun juga memutuskan untuk bergabung. Walau ada juga beberapa
guru yang tidak ikut karena masuk angin dan kurang enak badan akibat perjalanan yang
lumayan lama tadi. Setelah berganti pakaian kami pun langsung berjalan menuju wahana
yang ingin dimainkan. Dimulai dengan hanya berendam-berendam sebentar di dalam air
dilanjutkan dengan berenang. Lalu mulailah dengan mencoba wahana yang disediakan satu
persatu.

Anda mungkin juga menyukai