Anda di halaman 1dari 3

Cara Pemakaian Kompas Bidik

Kompas bidik adalah kompas yang berfungsi untuk mengetahui besar sudut suatu
objek medan terhadap arah utara magnetis bumi secara akurat. Kompas bidik dilengkapi
dengan jarum pisir yang berfungsi sebagai titik bidik sejajar terhadap objek di lapangan.
Lensa bidik pada kompas ini juga memungkinkan kita dapat langsung membaca hasil
bidikan.
Sebelum mengetahui cara pemakaian Kompas Bidik sebaiknya kita pelajari dahulu
bagian-bagian kompas bidik ini terlebih dahulu. Berikut ini komponen kompas bidik:
1. Kawat Pisir, berfungsi sebagai garis pemandu ketepatan ke arah objek bidikan
2. Piringan skala derajat, sebagai penunjuk derajat hasil bidikan dan arah mata angin
3. Jarum kompas, magnet sebagai penunjuk arah utara-selatan magnetis bumi, sekaligus
sebagai pemutar piringan skala derajat secara otomatis
4. Rumah kompas, berfungsi sebagai pelindung komponen utama kompas (skala, jarum,
tanda arah mata angin)
5. Lensa pembidik, sebagai alat bantu untuk membaca hasil derajat bidikan dan
mensejajarkan kompas dengan objek bidik

Setelah kita mengetahui komponen-komponen kompas bidik sekarang kita jelaskan


cara pemakaian Kompas Bidik ini, berikut langkah-langkah penggunaannya:
1.
2.
3.
4.
5.

Buka kompas bidik!


Masukkan jempol kanan ke handle pengait!
Arahkan posisi kita ke objek yang akan dibidik!
Dekatkan mata kita pada lensa kompas untuk mempermudah bidikan objek!
Arahkan kompas (kawat pisir) pada objek yang akan dibidik setepat mungkin! Lensa
pembidik, kawat pisir, dan objek bidik harus satu garis lurus atau sejajar
6. Setelah dipastikan sejajar, pertahankan bidikan sambil melihat (membaca) hasil yang
ditunjukkan pada skala derajat. Hasil penunjukan tersebut merupakan sudut objek bidik
(Azimut) yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk mengetahui posisi kita dan
objek itu sendiri.

Rumus Back Azimuth / Back Reading

1. Apabila sasaran kurang dari 180 derajat = ditambah 180 derajat 0 derajat 180 derajat =
X + 180 derajat
2. Apabila sasaran lebih dari 180 derajat = dikurang 180 derajat 180 derajat 360 derajat =
X 180 derajat
Contoh :
30 derajat sasaran baliknya adalah 30 derajat + 180 derajat = 210 derajat
240 derajat sasaran baliknya adalah 240 derajat 180 derajat = 60 derajat
MATA ANGIN
U = Utara : 0 atau 360
TL = Timur Laut : 45
T = Timur : 90
TG = Tenggara : 135
S = Selatan : 180
BD = Barat Daya : 225
B = Barat : 270
BL = Barat laut : 315
MENENTUKAN ARAH MATA ANGIN
Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai cara dengan
tanpa menggunakan kompas, antara lain :
1. Makam / kuburan orang Islam.
2. Tempat ibadah ( Masjid / Musholah ).
3. Terbitnya matahari / bulan.
4. Lumut pada pohon. ( sebelah kiri dan kanan batang pohon )
5. Pucuk / ujung daun pada pohon.
6. Silet.
7. dll.
Azimuth Dan Back Azimuth
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.Azimuth
disebut juga sudut kompas. Bila kita berjalan dari satu titik ke titik lain dengan sudut kompas
tetap (potong kompas), maka harus diusahakan agar lintasan perjalanan berupa satu garis lurus.
Untuk itu digunakan tehnik Back Azimuth.
Prinsip Back Azimuth adalah : membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan
cara membidikan kompas ke muka dan ke belakang jarak tertentu.
======>>>>>> 1
======>>>>>> 2
======>>>>>> 3
(rumus untuk menentukan Back azimuth. jika azimuth < 180 maka back azimuthnya =

azimuth + 180 dan jika azimuth > 180 maka back azimuthnya = azimuth 180.
apabila azimuthnya 180 maka bisa menggunakan kedua rumus itu, karena 0 = 360)
Contoh:
1. Berapakah back azimuth dari 45 ?

jawab: karena azimuthnya < 180 maka back azimuth = 45 + 180 = 225
2. Berapakah back azimuth dari 245 ?

jawab: karena azimuthnya > 180 maka back azimuth = 245 180 = 65
Langkah-langkah Back Azimuth :
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plotkan pada peta, kemudian tariklah garis lurus
dan hitung sudut kompas yang menjadi arah perjalanan. Hitung juga sudut dari titik akhir
ke titik awal, kebalikan arah perjalanan. Sudut kebalikan arah perjalanan ini adalah sudut
Back Azimuth.
2. Perhatikan suatu objek yang menyolok (misalnya pohon besar, pohon tumbang,
longsoran tebing, susunan pohon yang khas, ujung kampung dan sebagainya) pada titik
awal perjalanan.
3. Bidikan kompas sesuai dengan arah perjalanan kita ( sudut kompas), dan tandai dengan
salah satu objek yang berada dijalur lintasan yang akan dilalui pada arah itu.
4. Setelah anda sampai pada objek itu, bidiklah kompas kebelakang (Back Azimuth) untuk
memeriksa kembali apakah anda berada pada lintasan yang tepat. Bergeserlah ke kiri
atau ke kanan untuk mendapatkan Back Azimuth yang benar.
5. Sering kali tidak ada objek yang dapat dijadikan sasaran. Dalam hal ini pakailah teman
kita sebagai titik objek sementara dan dilakukan secara beranting. Lebih baik perjalanan
lambat asal tidak tersesat.

Anda mungkin juga menyukai