Anda di halaman 1dari 3

Keterampilan berpikir kritis merupakan suatu keterampilan berpikir yang oleh Elder

(2007), didefinisikan sebagai self-guided, self-disciplined thinking which attempts to reason


at the highest level of quality in a fair-minded way. Hal senada disampaikan oleh Scriven &
Paul (1987) dalam Foundation of Critical Thinking, yang menyatakan bahwa keterampilan
berpikir kritis merupakan suatu proses intelektual tentang konseptualisasi, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi secara aktif dan mahir terhadap informasi yang diperoleh dari
observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran, atau komunikasi sebagai pedoman untuk
meyakini dan bertindak. Keterampilan ini ditandai oleh nilai-nilai intelektual yang bersifat
universal, yaitu kejelasan, ketepatan, konsistensi, ketelitian, kesesuaian, bukti yang benar,
pemikiran yang baik, kedalaman, keluasan, dan keadilan.
Menurut Schafersman (1991) berpikir kritis adalah berpikir secara nalar, reflektif,
bertanggung jawab dan mahir yang difokuskan untuk menentukan apa yang diyakini dan
dilakukan. Siswa tidak dapat mengembangkan keterampilan berpikirnya dengan baik tanpa
berlatih menggunakannya dalam konteks berbagai bidang studi.
Elder (2007) mengungkapkan 5 (lima) ciri seseorang yang memiliki keterampilan
berpikir kritis yaitu:
a) dapat memunculkan pertanyaan dan masalah yang penting dan merumuskannya dengan
jelas dan tepat;
b) dapat mengumpulkan dan menilai informasi yang relevan serta menggunakan ide-ide
abstrak untuk menafsirkannya secara efektif;
c) dapat menyimpulkan dan memberikan solusi yang baik, dan mengujinya berdasarkan
kriteria dan standar yang relevan;
d) memiliki keterbukaan pemikiran terhadap pemikiran, pengakuan dan nilai lain;
e) dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain untuk memecahkan masalah yang
kompleks.

Ennis (1985) mengklasifikasikan keterampilan berpikir kritis menjadi 5 kelompok,


yaitu:
(1) Memberikan penjelasan sederhana, meliputi memfokuskan pertanyaan, menganalisis
pertanyaan, bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu penjelasan atau tantangan.
(2) Membangun keterampilan dasar, meliputi mempertimbangkan apakah sumber dapat
dipercaya/tidak, mengamati dan mempertimbangkan suatu penjelasan atau tantangan.

Ennis, R.H., (1985), Goals for Critical Thinking Curriculum, In A.L. Costa, Developing
Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Alexandria : Association for Supervisor
and Curriculum Development (ASCD).

Schafersman, S.D., (1991) An introduction to Critical Thinking (Online). Tersedia :


http://www.free inquiry.com/critical-thinking.html (11 Februari 2007).

Elder, Linda (2007). Our Concept of Critical Thinking. Foundation for Critical Thinking.
Diakses melalui http://www.criticalthinking.org pada 2 Januari 2011

(3) Menyimpulkan, meliputi mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi


dan mempertimbangkan hasil induksi dan membuat dan menentukan nilai pertimbangan.
(4) Memberikan penjelasan lanjut, meliputi mendefinisikan istilah dan mempertimbangkan
suatu definisi dan mengidentifikasi asumsi.
(5) Mengatur strategi dan taktik, meliputi menentukan suatu tindakan dan berinteraksi dengan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai