Anda di halaman 1dari 4

Pentingnya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) Di Bengkel

Sekolah
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
tidak hanya
diterapkan dalam industri.Tetapi di sekolahpun harus diterapkan, mengingat
pentingnya hal tersebut.Apalagi Sekolah berbasis kejuruan.Karena Selain faktor
praktek siswa dibengkel, Sekolah Menengah Kejuruan yang tamatannya diharapkan
bisa langsung terjun ke dunia industri menerapkan K3 dengan benar.Untuk itu perlu
perhatian yang khusus dalam sarana dan prasarana dan dapat di praktikkan dalam
kegiatan belajar mengajar setiap hari.Sehingga perlu adanya anggaran khusus
untuk kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Falsafah Keselamatan kerja adalah Menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rokhaniah manusia,serta hasil karya dan budayanya,
tertuju pada kesejahteraan manusia khususnya. Guru dan siswa, karyawan yang
dibengkel merupakan komponen yang berhak atas K3.Karena memerlukan
kenyamanan dalam bekerja.Contoh penerapan K3 dibengkel :
-

Kondisi bangunan dan tata ruang bengkel


Bangunan bengkel harus mempunyai pencahayaan yang memadai.Secara
alami dapat dibuat dengan menggunakan jendela.Ini hanya khusus pada
siang hari dan sinar matahari dapat masuk kedalam ruangan.Jika sinar
matahari tidak masuk dan pada malam hari, harus memakai lampu.Ada
beberapa syarat jendela yang baik , diantaranya adalah pertama ,jendela
tinggi lebih efektif daripada jendela yang rendah, karena sinar dapat
menusuk lebih jauh ke dalam ruangan. Kedua , ujung bawah jendela
hendaknya setinggi daun meja , kalau lebih rendah dari daun meja maka
ruangan akan cepat panas atau dingin dan menyebabkan silau.Ketiga, jarak
antarajendela dan tempat kerja jangan sampai lebih dari dua kali tinggi
jendela.Keempat, setiap jendela sebaiknya dapat menerima langsung cahaya
siang dan langit dapat terlihat dari tempat kerja dan sebagainya.
Sedangkan pencahayaan buatan adalah dengan menggunakan lampu.Jika
sinar alami matahari tidak bisa digunakan karena cuaca yang tidak baik, atau
malam hari.Maka menggunakan bola listrik dan tabung pendar. Bola listrik
menghasilkan cahaya yang mengandung lebih banyak sinar merah dan
kuning , juga memancarkan panas yang bisa mencapai suhu 60 c.Sedangkan
tabung pendar sangat efisien , karena bisa menghasilkan 3 sampai 4 kali lipat
dari bola listrik.
Selain jendela sebagai pencahayaan alami juga digunakan untuk ventilasi
udara alami.Suatu bengkel harus ada ventilasi.Supaya udara selalu berganti
dan ruangan menjadi segar.

Tata layout atau pengaturan ruangan sangat penting , untuk memudahkan


alur kerja kenyamanan kerja.Misalnya penataan mesin , ruang gerenda,
ruang elektronik dan sebagainya.
Adanya alat pemadam kebakaran yang diletakkan pada tempat yang
strategis.Untuk mengatasi jika terjadi kebakaran.Juga tersedianya sarana
obat untuk pertolongan pertama.

Faktor manusia
Manusia adalah sebagai pelaku.Tujuan K3 akan tercapai jika sebagai
pelakunya akan menjalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan
yang ada.Tetapi manusia juga yang akan terkena dampak kerugian baik
jasmani maupun rokhani.Kerugian jasmani berdampak pada tubuh manusia
sendiri juga pada lingkungan atau hal-hal yang dikelolanya.Kerugian jasmani
pada manusia bisa berdampak cacat atau kematian. Manusia bisa terkena
penyakit akibat kerja, yang faktor penyebabnya antara lain, yang pertama
faktor fisik berupa kebisingan mengakibatkan tuli, radiasi pada mata.Kedua
faktor kimia, debu mengakibatkan silikosis, uap logam berdampak pada
keracunan saluran pernafasan dan sebagainya.Dampak pada manusia juga
bisa dilihat dari faktor biologis yaitu terkena virus dan bakteri, faktor
ergonomis, manusia menjadi cepat lelah,pegal pinggang, faktor psikologis
terkena gangguan jiwa. Tetapi dengan K3 yang benar dapat dicegah.Yaitu
melalui yang disebut dengan zero accident : substitusi, ventilasi, isolasi,
proses produksi, pemantauan pencemaran, pelindung diri, pelatihan /
pendidikan, pemeriksaan kesehatan.

Faktor hasil karya dan budaya


Dengan Budaya K3 yang benar akan menghasilkan hasil baik juga.Pekerja
akan nyaman untuk bekerja.Manusia sebagai pelaku akan aman dan
terlindungi dalam bekerja.Pencegahan dengan zero accident seperti diatas,
merupakan faktor utama dalam memperoleh hasil yang maksimal

, Keselamatan kerja mempunyai sasaran sebagai berikut :


-

Mencegah timbulnya kecelakaan.

Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan.

Mencegah atau mengurangi kematian

Mencegah atau mengurangi cacad tetap.

Mengamankan material , kontruksi ,pemakaian ,pemeliharaan bangunan ;


bangunan , alat-alat kerja ,mesin-mesin , instalansi dan sebagainya

Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin


kehidupan produktifnya

Mencegah pemborosan tenaga kerja , modal , alat-alat dan sumber-sumber


produksi lainnya sewaktu kerja.

Menjamin tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman dan aman sehingga
dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.

Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi serta


pembangunan.

Sedangkan kesehatan kerja dalam UU 14/ 1970 dijelaskan bahwa :


-

Tiap naker berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan,


kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuanyang sesuai dengan
martabat manusia dan mora la agama.

Pemerintah membina perlindungan kerja yang terdiri dari norma


keselamatan kerja dan higene perusahaan, Keselamatan kerja, norma
kerja,pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan
kerja

Keselamatan Dan Kesehatan kerja merupakan dasar pokok yang harus dilaksanakan
di bengkel sekolah. Pembuatan UU tidak hanya diperuntukkan bagi industri , tetapi
ada jaminan disekolah yang melindungi komponen- komponennya.Harus adanya
anggaran khusus tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Negara maju salah satu faktornya adalah mampu menerapkan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja dengan benar.Masih banyaknya kecelakaan yang ada di Indonesia
menandakan bahwa Negara ini belum mampu menerapkan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja dengan Benar.Banyaknya kapal yang tenggelam, pesawat yag
jatuh, Kebakaran pabrik, Keracunan bahan kimia akibat pembuangan limbah yang
mengakibatkan rusaknya lingkungan , dan sebagainya.Sebagai lembaga pendidikan
harus intropeksi, karena salah satu pemasok sumber daya manusia.Tentunya
dukungan yang paling kuat adalah pemerintah .Yang merupakan salah satu sumber
pembiayaan kelangsungan pendidikan. Bagaimana pemerintah membangun
hubungan dengan sekolah agar tercipta sarana dan prasarana kelengkapan
Keselamatan Dan kesehatan Kerja.Agar sekolah mampu untuk melaksanakan
pembelajaran sistem Industri atau yang disebut teaching factory.

Teaching Factory inilah yang harus segera dilaksanakan dan di terapkan disekolah
atau bengkel sekolah .Budaya Keselamatan
Dan kesehatan kerja tidak bisa
dilaksanakan secara instan. Tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus
sebelum kerja.Sehingga setelah masuk ke industri siswa tidak akan asing lagi
dengan Keselamatan Dan Kesehatan kerja.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja yang
sekarang diterapkan di industri , Tetapi harus dilaksanakan disekolah.Dengan nama
pembelajaran teaching factory, karena :
-

Untuk melaksanakan prinsip-prinsip terjaminnya Keselamatan Dan


kesehatan Kerja

Untuk menjaga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja agar terhindar dari


kecelakaan

Untuk pengembangan lingkungan yang aman dan sistem kerja


berdasarkan peraturan-peraturan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Untuk membantu mengembangkan sistem pencatatan kecelakaan dan


situasi yang berbahaya

Pembelajaran K3 dari teori sampai pelaksanaan dimulai dari dunia


pendidikan, sehingga diindustri sudah terbiasa.

Anda mungkin juga menyukai