Sekolah
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
tidak hanya
diterapkan dalam industri.Tetapi di sekolahpun harus diterapkan, mengingat
pentingnya hal tersebut.Apalagi Sekolah berbasis kejuruan.Karena Selain faktor
praktek siswa dibengkel, Sekolah Menengah Kejuruan yang tamatannya diharapkan
bisa langsung terjun ke dunia industri menerapkan K3 dengan benar.Untuk itu perlu
perhatian yang khusus dalam sarana dan prasarana dan dapat di praktikkan dalam
kegiatan belajar mengajar setiap hari.Sehingga perlu adanya anggaran khusus
untuk kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Falsafah Keselamatan kerja adalah Menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan
baik jasmaniah maupun rokhaniah manusia,serta hasil karya dan budayanya,
tertuju pada kesejahteraan manusia khususnya. Guru dan siswa, karyawan yang
dibengkel merupakan komponen yang berhak atas K3.Karena memerlukan
kenyamanan dalam bekerja.Contoh penerapan K3 dibengkel :
-
Faktor manusia
Manusia adalah sebagai pelaku.Tujuan K3 akan tercapai jika sebagai
pelakunya akan menjalankan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan
yang ada.Tetapi manusia juga yang akan terkena dampak kerugian baik
jasmani maupun rokhani.Kerugian jasmani berdampak pada tubuh manusia
sendiri juga pada lingkungan atau hal-hal yang dikelolanya.Kerugian jasmani
pada manusia bisa berdampak cacat atau kematian. Manusia bisa terkena
penyakit akibat kerja, yang faktor penyebabnya antara lain, yang pertama
faktor fisik berupa kebisingan mengakibatkan tuli, radiasi pada mata.Kedua
faktor kimia, debu mengakibatkan silikosis, uap logam berdampak pada
keracunan saluran pernafasan dan sebagainya.Dampak pada manusia juga
bisa dilihat dari faktor biologis yaitu terkena virus dan bakteri, faktor
ergonomis, manusia menjadi cepat lelah,pegal pinggang, faktor psikologis
terkena gangguan jiwa. Tetapi dengan K3 yang benar dapat dicegah.Yaitu
melalui yang disebut dengan zero accident : substitusi, ventilasi, isolasi,
proses produksi, pemantauan pencemaran, pelindung diri, pelatihan /
pendidikan, pemeriksaan kesehatan.
Menjamin tempat kerja yang bersih, sehat, nyaman dan aman sehingga
dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
Keselamatan Dan Kesehatan kerja merupakan dasar pokok yang harus dilaksanakan
di bengkel sekolah. Pembuatan UU tidak hanya diperuntukkan bagi industri , tetapi
ada jaminan disekolah yang melindungi komponen- komponennya.Harus adanya
anggaran khusus tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
Negara maju salah satu faktornya adalah mampu menerapkan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja dengan benar.Masih banyaknya kecelakaan yang ada di Indonesia
menandakan bahwa Negara ini belum mampu menerapkan Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja dengan Benar.Banyaknya kapal yang tenggelam, pesawat yag
jatuh, Kebakaran pabrik, Keracunan bahan kimia akibat pembuangan limbah yang
mengakibatkan rusaknya lingkungan , dan sebagainya.Sebagai lembaga pendidikan
harus intropeksi, karena salah satu pemasok sumber daya manusia.Tentunya
dukungan yang paling kuat adalah pemerintah .Yang merupakan salah satu sumber
pembiayaan kelangsungan pendidikan. Bagaimana pemerintah membangun
hubungan dengan sekolah agar tercipta sarana dan prasarana kelengkapan
Keselamatan Dan kesehatan Kerja.Agar sekolah mampu untuk melaksanakan
pembelajaran sistem Industri atau yang disebut teaching factory.
Teaching Factory inilah yang harus segera dilaksanakan dan di terapkan disekolah
atau bengkel sekolah .Budaya Keselamatan
Dan kesehatan kerja tidak bisa
dilaksanakan secara instan. Tetapi harus dilaksanakan secara terus menerus
sebelum kerja.Sehingga setelah masuk ke industri siswa tidak akan asing lagi
dengan Keselamatan Dan Kesehatan kerja.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja yang
sekarang diterapkan di industri , Tetapi harus dilaksanakan disekolah.Dengan nama
pembelajaran teaching factory, karena :
-