SAP Hipertensi
SAP Hipertensi
Disusun Oleh :
KELOMPOK III
KONVERSI
Keperawatan Gerontik
Topik
Hipertensi
Sub Topik
Sasaran
Tempat:
Hari/Tanggal :
Waktu
1 x 30 Menit
I.
II.
MATERI Penyuluhan
Terlampir
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI.
MEDIA
Lembar Balik
LCD
Bahan peraga
Leaflet.
VII.KEGIATAN PENYULUHAN
NO
1.
WAKTU
3 Menit
15 Menit
10 Menit
2 Menit
KEGIATAN PENYULUH
Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam.
Mengingatkan kontrak
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan Materi yang akan diberikan
Pelaksanaan :
Menjelaskan tentang pengertian
Hipertensi
Menjelaskan tentang hal-hal baik
penyebab, tanda dan gejala dari penyakit
Hipertensi
Memberi kesempatan kepada masyarakat
untuk bertanya
Menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan pencegahan terjadinya Hipertensi
Memberi kesempatan kepada masyarakat
untuk bertanya
KEGIATAN
PERSERTA
Menjawab Salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan
Menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Memperhatikan
Bertanya dan
menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Memperhatikan
kemudian
mempraktekan
Evaluasi :
Menanyakan kepada masyarakat tentang
Menjawab
materi yang akan diberikan, dan
Pertanyaan
reinforcement kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan
Terminasi :
Mengucapkan terimakasih atas peran serta Mendengarkan
peserta
Mengucapkan salam penutup
Menjawab Salam
VIII.KRTERIA EVALUASI
1. Evaluasi Terstruktur
Masyarakat/Lansia dapat hadir ditempat penyuluhan.
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Panti TresnaWerda Natar
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
Masyarakat antusias terhadap materi penyuluhan.
Masyarakat tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
Masyarakat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
3. Evaluasi Hasil
Masyarakat/Lansia mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan
gejala Hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dalam
MATERI
HIPERTENSI
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan darah
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg. Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke dan ginjal. Disebut
sebagai "pembunuh diam-diam" orang dengan hipertensi tidak menunjukkan tanda dan
gejala. Institusi Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang yang
menderita hipertensi tidak Sadar akan kondisinya. Begitu penyakit ini di derita, tekanan
darah pasien harus dipantau dengan interval teratur karena hipertensi merupakan kondisi
seumur hidup.
Tekanan sistolik adalah tekanan pada dinding arteri ketika jantung berkontraksi ketika
jantung mengirim darah kedalam sistem tubuh. Sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan
pada dinding arteri diantara denyut, ketika jantung tidak bekerja. Kedua ukuran ini
memberikan kontribusi pada dinding arteri diantara denyut, yaitu rata-rata tekanan pada
dinding arteri dan keduanya memiliki konsekuensi terhadap kesehatan.
2. Klasifikasi Hipertensi
Penggolongan hipertensi menurut WHO 1997 berdasarkan pada level tekanan darah. Istilah
yang digunakan yaitu hipertensi ringan, hipertensi sedang, hipertensi berat dan hipertensi
sangat berat. Ke empat penggolongan tersebut tidak mengarah kepada keparahan penyakit
secara keseluruhan, tetapi hanya kenaikan tekanan darah saja. Karena indikator yang
digunakan dalam menilai keparahan penyakit adalah kerusakan organ tubuh.
Klasifikasi hipertensi untuk yang berusia 18 tahun atau lebih menurut WHO, 1997 yaitu :
Hipertensi
Ringan
Sedang
Berat
Sangat berat
3. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
A.
Hipertensi primer atau yang tidak diketahui penyebabnya (sekitar 95% ). Dipengaruhi
oleh factor :
1. genetik
2. hiperaktivitas susunan saraf simpatik
3. lingkungan
4. system rennin angiostensin
5. defekasi dalam sekresi Na dan Ca intra seluler
6. obesitas
7. merokok
8. alkohol
penggunaan estrogen
2.
penyakit ginjal
3.
4.
Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya
disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari penggolongan sekunder dapat
diketahui penyebabnya, dan hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh
karena itu penanganan hipertensi primer lebih mendapat prioritas.
Hipertensi esensial biasanya dimulai dari proses labil (inermitten) pada individu umur 30-an
dan umur 50-an dan secara bertahap akan menetap. Pada suatu saat dapat juga terjadi secara
mendadak dan berat, perjalann penyakit sangat cepat (maligns) yang menyebabkan kondisi
pasien memburuk dengan cepat.
Gangguan emosi, obesitas, konsumsi garam yang berlebihan, konsumsi alcohol, tembakau
dan obat-obatan dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi oleh keturunan.
Insiden hipertensi meningkat sesuai dengan proses penuaan.
Tingginya tekanan darah yang lama tentu saja akan merusak pembuluh darah diseluruh
tubuh, yang paling jelas pada mata, jantung, ginjal dan otak. Maka konsekuensi yang biasa
pada hipertensi yang lama tidak terkontrol adalah gangguan penglihatan, gagal ginjal dan
stroke. Selain itu jantung membesar karena dipaksa untuk meningkatkan beban kerja saat
memompa melawan tingginya darah.
5. Komplikasi
Pada umumnya komplikasi terjadi pada hipertensi berat yaitu tekanan diastolik lebih dari 130
mmHg atau kejadian kenaikan tekanan darah yang mendadak tinggi. Hipertensi yang tidak
segera ditangani dapat menyebabkan peningkatan kerusakan pembuluh darah yang meliputi
arteri kecil (tahanan) dan arteriol arteri besar. Semua lesi dapat menimbulkan morbiditas
pada jantung, pembuluh darah otak bahkan sampai pada taraf kematian.
Pada hipertensi ringan dan sedang komplikasi yang terjadi adalah pada mata, ginjal, jantung
dan otak. Pada mata berupa perdarahan pada retina, gangguan pengelihatan sampai dengan
kebutaan. Gagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat
disamping kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan yang
disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibatkan kematian. Kelainan
lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara.
Gagal ginjal sering jugs terjadi pada hipertensi lama dan akut.
6. Pencegahan
Mengurangi berat badan, istirahat yang cukup, dan olahraga yang teratur.
7. Penatalaksanaan
Pada umumnya, sasaran penurunan tekanan darah pada usia muda adalah <140/90 mmHg,
dan pada lanjut usia sampai umur 80 tahun adalah <160/90 mmHg. Mencegah terjadinya
hipertensi dapat dilakukan dengan :
1. Modifikasi gaya hidup
2. Menurunkan berat badan tidak mengkonsumsi alkohol
3. Meningkatkan aktifitas fisik seperti aerobic dan olahraga
4. Mengurangi asupan garam
5. Jaga berat badan yang ideal
6. Kurangi mengkonsumsi garam berlebihan
7. Batasi konsumsi makanan yang berkolestrol tinggi
8. Jangan merokok
9. Banyak makan sayur dan buah
10. Batasi minum kopi
11. Jangan ninum beralkohol
12. Cukup istirahat dan tidur
13. Kurangi stres
8. Pengobatan tradisional
Bahan
Bawang putih : konsumsi bawang putih 2-3 siung tiap hari dengan
cara dikunyah
Rebusan air daun salam :
Caranya : rebus 2 gelas air dengan 10-15 lembar daun salam
Blender melon beri sedikit gula tapi jangan diberi susu dan
es
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI PANTI TRESNA WREDA
KEC.NATAR KAB.LAMPUNG SELATAN
BANDAR LAMPUNG
A.
Latar belakang
Penyakit degeneratif hipertensi dan rematik merupakan penyakit yang di akibatkan oleh
pola hidup yang tidak sehat. Seperti mengkonsumsi rokok, minum kopi, dan kebiasaan
olahraga tidak teratur sehingga mengakibatkan penderita mengalami peningkatan tekanan
darah.
Kebanyakan kebiasaan pola hidup yang tidak sehat itu di akibatkan oleh penderita itu
sendiri. hipertensi merupakan penyakit yang ada di wilayah kerja Puskesmas Natar dari 10
besar penyakit yang ada. Hal ini perlu di antisipasi dengan meningkatkan kesadaran,
kemauan dan pola hidup sehat di masyarakat khususnya pada Lansia.
Adapun sebagai data pendukung yang lain yaitu diperoleh data hasil wawancara dengan
kader, tokoh masyarakat diperoleh dimana bahwa penyakit hipertensi pada Lansia dimana
kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat dan masyarakat
masih banyak yang belum tahu tentang hipertensi . Oleh karena itu untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang Hipertensi maka perlu diberikan informasi mengenai
hipertensi.
B.
Diagnosa Keperawatan
Resiko penurunan kesehatan kelompok dewasa lansia dewasa (penyakit degeneratif
hipertensi) pada lansia masyarakat Kec. Natar Kab. Lampung selatan berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif ( Hipertensi ).
C.
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang Hipertensi di Kec. Natar Kab. Lampung selatan serta menyadari dan waspada
terhadap bahaya penyakit degeneratif ( hipertensi)
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan implementasi keperawatan (penyuluhan) selama 30 menit diharapkan
masyarakat dapat :
D.
Sasaran
Seluruh warga lansia Kec. Natar Kab. Lampung selatan khususnya Lansia.
E.
Pelaksanaan
I.
Topik
: Penyuluhan Hipertensi
II.
Target
Metode
penyakit Hipertensi
:1. LCD
Media
2. Laptop
3.Lembar Balik
V.
VI.
1. Hari/Tanggal
2. Waktu
: 09.00s/d selesai
3. Tempat
Pengorganisasian
1. Penanggung jawab
2. Moderator/MC
3. Penyaji
: Maria, S.Kep
4. Narasumber
5. Demonstrasi
6. Observer
: Yosep S, S.Kep
7. Fasilitator
8.
Dokumentasi
: Kuslan, S.Kep
1. Evaluasi Struktur
2.
Undangan telah dibuat dan dibagikan kepada masyarakat lansia yang ada
Evaluasi Proses :
1. Mahasiswa dapat melaksanakan tugas sesuai perannya masing-masing
2. Masyarakat antusias terhadap kegiatan penyuluhan kesehatan serta ada partisipasi
dari masyarakat yang lebih aktif dan kooperatif
3.
Evaluasi Hasil
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN HIPERTENSI DI DUSUN SIDOARJO 1 DESA. NEGARA RATU
KEC.NATAR KAB.LAMPUNG SELATAN
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
Oleh:
Kelompok IV
Adi Indra Kusuma, S.Kep
Aria Meidarsi, S.Kep
Eva Nurmawati, S.Kep
: 1111407052
: 1111407031
: 1111407009
: 1111407001
: 1111407022
: 1111407034
: 1111407017
: 1111407018
: 1111407037
: 1111407049