Anda di halaman 1dari 3

Peraturan Menteri Kominfo Penetapan BWA Pada Pita Frekuensi Radio 2

GHz & 5 GHz


Karena banyak yang masih bingung dan suka menanyakan mengenai License Wireless,
ini saya beritakan kembali:
Peraturan Menteri Kominfo Mengenai Penetapan BWA Pada Pita Frekuensi Radio 2 GHz
Dan 5.8 GHz
(Jakarta, 21 Juli 2009). Setelah lancar dan sukses mengadakan lelang BWA dalam 3
putaran secara e-auction dan hasilnya telah diumumkan pada tanggal 16 Juli 2009,
Departemen Kominfo memberitahukan, bahwa setelah sebelum ini Menteri Kominfo
Mohammad Nuh pada tanggal 19 Januari 2009 telah mengesahkan Peraturan Menteri
Kominfo No. 8/PER/M.KOMINFO/1/2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk
Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Pada Pita Frekuensi Radio
2.3 GHz dan kemudian pada tanggal yang sama juga telah mengesahkan Peraturan
Menteri Kominfo No. 9/PER/M.KOMINFO/1/2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio
Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Pada Pita Frekuensi
Radio 3.3 GHz Dan Migrasi Pengguna Frekuensi Radio Eksisting Untuk Keperluan Layanan
Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Dari Pita Frekuensi Radio 3.4 3.6
GHz Ke Pita Frekuensi Radio 3.3 GHz, maka pada tanggal 15 Juni 2009 Menteri Kominfo
juga telah mengesahkan Peraturan Menteri Kominfo No. 26PER/M.KOMINFO/6/2009
tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel
(Wireless Broadband) Pada Pita Frekuensi Radio 2 GHz serta juga Peraturan Menteri
Kominfo No. 27/PER/M.KOMINFO/6/2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi Radio Untuk
Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) Pada Pita Frekuensi Radio
5.8 GHz.
Beberapa hal penting yang diatur di dalam Peraturan Menteri Kominfo No.
26/PER/M.KOMINFO/6/2009 antara lain sebagai berikut:
1. Pita frekuensi radio 2 GHz pada rentang frekuensi radio 2053 2083 MHz
ditetapkan untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) dengan
moda TDD.
2. Pita frekuensi radio 2 GHz dibagi menjadi 6 blok frekuensi radio seperti tersebut di
bawah ini:
1 : 2053 2058 MHz
2 : 2058 2063 MHz
3 : 2063 2068 MHz
4 : 2068 2073 MHz
5 : 2073 2078 MHz
6 : 2078 2083 MHz
3. Penetapan blok pita frekuensi radio dan zona layanan pita lebar nirkabel (wireless
broadband) pada pita frekuensi radio 2 GHz kepada pengguna pita frekuensi radio 2 GHz
eksisting untuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) yang disesuaikan
penggunaan pita frekuensi radionya diatur dalam Keputusan Menteri tersendiri.
4. Penetapan blok pita frekuensi radio dan zona layanan pita lebar nirkabel (wireless
broadband) pada pita frekuensi radio 2 GHz kepada pengguna pita frekuensi radio 2 GHz
eksisting untuk layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) diatur dalam Peraturan
Menteri tersendiri.
5. Penetapan blok pita frekuensi radio 2 GHz eksisting dan zona layanan pita lebar
nirkabel (wireless broadband) yang disesuaikan penggunaan pita frekuensi radionya
tetap dikenakan kewajiban membayar BHP untuk ISR sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sampai dengan ditetapkannya ketentuan


pembayaran BHP untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio pada frekuensi radio 2 GHz.
6. Kewajiban membayar BHP untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio terdiri dari biaya
izin awal (up front fee) dan biaya Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio (IPSFR) tahunan
yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan dengan Peraturan Menteri
tersendiri.
Adapun beberapa hal penting yang diatur di dalam Peraturan Menteri Kominfo No.
27/PER/M.KOMINFO/6/2009 antara lain sebagai berikut:
1. Pita frekuensi radio 5.8 GHz pada rentang frekuensi radio 5725 5825 MHz
ditetapkan untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) dengan
moda TDD.
2. Setiap pengguna frekuensi radio pada pita frekuensi radio 5.8 GHz untuk layanan pita
lebar nirkabel (wireless broadband) diberikan izin penggunaan frekuensi radio
berdasarkan izin kelas.
3. Penggunaan frekuensi radio berdasarkan izin kelas tersebut wajib memenuhi
ketentuan sebagai berikut: a. digunakan secara bersama (sharing) pada waktu, wilayah,
dan/atau tehnologi secara harmonis antar pengguna; b. dilarang menimbulkan gangguan
yang merugikan; dan c. tidak mendapatkan proteksi.
4. Penggunaan bersama (sharing) tersebut dilakukan berdasarkan koordinasi antar
pengguna frekuensi radio.
5. Dikecualikan dari ketentuan pemberian izin berdasarkan izin kelas, pemberian izin
penggunaan frekuensi radio berdasarkan izin kelas tidak berlaku pada kota dimana
terdapat pengguna pita frekuensi radio 5.8 GHz eksisting untuk keperluan layanan pita
lebar nirkabel (wireless broadband) sebagaimana data nama-nama kotanya tersebut di
bawah ini:
1 : Jakarta
2 : Bogor
3 : Depok
4 : Tangerang
5 : Bekasi
6 : Cikarang
7 : Bandung
8 : Yogyakarta
9 : Surabaya
10 : Batam
11 : Semarang
12 : Denpasar
13 : Balikpapan
14 : Tenggarong
15 : Pekanbaru
16 : Bontang
17 : Sampang
6. Pengecualian tersebut hanya berlaku sampai dengan tanggal 19 Januari 2011.
7. Penggunaan pita frekuensi radio 5.8 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel
(wireless broadband) yang pemberian izinnya berdasarkan izin kelas wajib mengikuti
ketentuan teknis seperti tersebut di bawah ini:
A. Setiap pengguna pita frekuensi radio 5.8 GHz dibatasi penggunaan lebar pita
(bandwidth) maksimal sebesar 20 MHz.

B. Setiap pengguna pita frekuensi radio 5.8 GHz dibatasi penggunaan daya pancar
(power) sesuai dengan aplikasi sebagai berikut:
1. Aplikasi P-to-P (Point-to-Point):
i. Maximum mean EIRP : 36 dBm
ii. Maximum mean EIRP density : 23 dBm / MHz
2. Aplikasi P-to-MP (Point-to-Multipoint)
i. Maximum mean EIRP : 36 dBm
ii. Maximum mean EIRP density : 23 dBm / MHz
3. Aplikasi Mesh
i. Maximum mean EIRP : 33 dBm
ii. Maximum mean EIRP density : 20 dBm / MHz
4. Aplikasi AP-MP (Any Point-to-Multipoint)
i. Maximum mean EIRP : 33 dBm
ii. Maximum mean EIRP density : 20 dBm / MHz
8. Alat /perangkat telekomunikasi yang akan digunakan pada 5.8 GHz untuk keperluan
layanan pita lebar nirkabel (wireless broadband) yang pemberian izinnya berdasarkan
izin kelas wajib memiliki sertifikat alat/perangkat sesuai ketentuan perundangundangan.
9. Penggunaan pita frekuensi radio 5.8 GHz untuk keperluan pita lebar nirkabel (wireless
broadband) dikenakan BHP spektrum frekuensi radio yang besarannya diatur dalam
Peraturan Menteri tersendiri.
----Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Kominfo (Gatot S. Dewa Broto; HP:
0811898504; Email: gatot_b@postel.go.id ; Tel/Fax: 021.3504024).

Anda mungkin juga menyukai