Anda di halaman 1dari 99

Daftar Isi

Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Lecture 1 - Pendahuluan Lecture 2 - Fungsi Matematika Lanjut Lecture 3a - Matriks Lanjut I Lecture 3b - Matriks Lanjut II Lecture 4a - Plotting Lanjut I Lecture 4b - Plotting Lanjut II Lecture 5 - Dasar - dasar pemrograman Lecture 6a - Pemrograman Matlab I Lecture 6b - Pemrograman Matlab II (Conditional) Lecture 6c - Pemrograman Matlab III (LooP) Lecture 6d - Pemrograman Matlab IV Lecture 7a - Membuat Fungsi I Lecture 7b - Membuat Fungsi II Lecture 8b - Dunia 3 Dimensi II (SELESAI) Lecture 9 - Penyimpanan data Lecture 10 - Fungsi-Fungsi Tambahan

Matlab Intermediet Page 1

Pendahuluan
Thursday, February 17, 2011 3:03 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Setelah anda sudah memahami tentang matlab dan dasar-dasarnya, lecture ini akan melanjutkan pengetahuan anda lebih mendalam tentang matlab. Dalam lecture ini akan diberi tambahan tentang materi fungsi matematik, fungsi dalam matriks, plotting grafik yang notabene akan sangat berguna dalam pembelajaran matlab lebih dalam. Sangat diakui bahwa fungsifungsi yang ada dalam matlab banyak sekali, sehingga jika diberikan sebagai dasar-dasar matlab tentu akan membuat anda bosan dan bingung karena terlalu banyak fungsi. Fungsi-fungsi yang akan saya berikan nanti ada yang baru dan ada yang berguna sebagai penyederhana dalam komputasi. Misalkan dalam menghitung mean, dalam matlab telah disediakan. Tapi di lecture awal saya tidak memberikan (kecuali dalam soal) karena saya ingin melatih anda memprogram dalam matlab dengan menggunakan jenis-jenis operasi yang ada dalam matlab. Lebih lanjut saya akan memberikan materi pemrograman dalam matlab, yang akan membantu anda dalam menyelesaikan permasalahan komputasi secara tersistem. Dengan menggunakan teknik pemrograman yang ada dalam matlab, anda bisa menyelesaikan masalah yang lebih kompleks. Seiring dengan waktu, saya akan menambahkan informasi-informasi yang saya anggap perlu untuk anda ketahui melalui lecture ini. Selebihnya anda bisa mencari informasi dari HELP Matlab. Tapi anda tidak perlu menghapal dan mengetahui semua fungsi dalam matlab sekarang, karena ketika anda menemukan masalah yang tidak terselesaikan dengan pengetahuan matlab yang anda miliki sekarang, saya yakin intuisi anda akan berkembang untuk mencari tahu lebih lanjut tentang fungsi-fungsi lain yang bisa anda manfaatkan dalam matlab. Sama halnya dengan lecture dasar-dasar matlab, saya juga akan memberikan contoh tapi tidak dalam jumlah banyak. Karena hanya akan menyia-nyiakan waktu anda. Saya akan memberi tantangan kepada anda dalam bentuk soal-soal. Dan soal-soal tersebut juga akan saya berikan penyelesaian sehingga anda bisa menjadikan itu sebagai referensi. Saat ini saya juga sedang memegang buku matlab yang menurut saya bagus, tapi sayangnya dalam bahasa inggris. Saya akan menyelesaikan soal-soal yang ada dalam buku tersebut. Lalu soal-jawab tersebut akan saya publish juga untuk menambah materi latihan anda. Dalam lecture kali ini saya akan tetap memberikan materi yang sederhana dengan bahasa yang biasa sehingga anda mudah untuk mengertinya. Anda boleh saja merasa bosan, karena itu normal. Namun ketika anda sudah menemukan semangat kembali, maka kembalilah ke program anda dan selesaikanlah materi yang ada. Pesan saya, jangan memaksakan kepala anda untuk berfikir ketika anda belum siap, istirahatlah sejenak. Lalu kembalilah ketika anda sudah benar-benar siap. Karena untuk menguasai materi ini sebenarnya anda tidak membutuhkan waktu yang banyak. Mohon maaf bila ada salah kata, karena ini adalah catatan saya yang saya berikan kepada anda.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 1

Lecture 1 - Fungsi Matematika Lanjut


Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Dalam lecture ini saya akan menghadirkan beberapa fungsi matematis yang sebelumnya tidak dihadirkan dalam dasar-dasar matlab. Untuk lebih jelas, langsung saja kita bahas. 1. Fungsi factorial. Fungsi ini gunanya untuk menghitung faktorial dari sebuah angka. Faktorial bisa berguna ketika anda menyelesaikan permasalahan dalam probabilitas dan statistika. Contoh: >> a = 5; >> fak_a = factorial(a) fak_a = 120 2. Fungsi rand. Fungsi ini gunanya untuk membangkitkan nilai-nilai acak. Fungsi rand() akan menghasilkan nilai acak antara 0 dan 1. Anda bisa memanggil nilai acak tunggal atau skalar, atau bisa saja dalam bentuk matriks. Untuk membuat range bilangan acak lebih besar dari 0-1, maka anda perlu mengalikannya dengan sembarang nilai, misalkan saja anda ingin menjadikannya dalam range 0-10, maka anda harus mengalikan fungsi rand() dengan angka 10. Contoh: >> a = rand() a= 0.8003 >> a = rand()*10 a= 4.2176 >>a = rand(2,3) a= 0.9157 0.9595 0.0357 0.7922 0.6557 0.8491 >> a = rand(2) a= 0.9340 0.7577 0.6787 0.7431 Di dasar-dasar matlab, saya telah menghadirkan dua jenis pemformatan yang lazim digunakan. Ada beberapa pemformatan lagi yang bisa anda gunakan, yakni: 1. format long e Notasi scientific dengan 15 digit desimal. Contoh: >> format long e >> 331/9 ans = 3.677777777777778e+001 2. format short e Notasi scientific dengan 4 digit desimal.

Matlab Intermediet Page 1

Notasi scientific dengan 4 digit desimal. Contoh: >> 331/9 ans = 3.6778e+001 3. format long g Floating point dengan 15 digit terpenting. Dalam hal ini, nilai di depan koma termasuk hitungan. Contoh: >> format long g >> 331/9 ans = 36.7777777777778 4. format short g Floating point dengan 5 digit terpenting. Dalam hal ini, nilai di depan koma termasuk hitungan. Contoh: >> format short g >> 331/9 ans = 36.778 5. format bank Digit dengan hanya 2 desimal. Dalam pembulatan angka penting, ini sering digunakan. Contoh: >> format bank >> 331/9 ans = 36.78

Demikianlah tambahan untuk lecture fungsi matematika. Saya berharap bahwa semua fungsi yang telah dipaparkan, bisa menangani operasi tertentu yang ada di dalam program anda.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 2

Lecture 2 - Soal

1. Hitunglah: (a) (b)


35.76473 45+52 5 4

7 62 +

37 (93 652)

2. Hitunglah: (a) (2 + 7)3 + (b) 23 + 73 + 3. Hitunglah: (a) (b) 37 log(76) 3 910 3 +546 + 7 4 2 43 ( e(250+23) 4532 )
2732/3 2 2733 2 + 552 3 3/2 55

4. Hitunglah: (a) cos2 ( 5 ) sin( 7 )2 + 6 8 (b) cos( 5 )2 sin2 ( 7 ) + 6 8


tan( ln 8) 6 7 tan( ln 8 ) 6 7 5 2

5. Bila ditentukan variabel x dimana x = 13.5, maka hitunglah: (a) x3 + 5x2 26.7x 52

(b)

14x3 e3x

(c) log |x2 x3 | 6. Bila ditentukan variabel x dan z dimana x = 9.6 dan z = 8.1, maka hitunglah:
2z (a) xz 2 ( 3x ) 5
3

(b)

443z 2x3

exz (x+z)

7. Bila didenisikan variabel a, b, c dan d sebagai: a = 15.62, b = 7.08, c = 62.5 dan d = 0.5(ab c). Hitunglah: (a) a +
d

ab (a+d)2 c |ab|
ad+cd 20 + 30 a b

(b) de 2 +

(a+b+c+d)

8. Dua buah identitas geometri diberikan seperti berikut: (a) sin 2x = 2 sin x cos x (b) cos x = 2
1+cos x 2

Untuk tiap point di atas, buktikan bahwa identitas itu benar dengan mensubsti5 tusikan x = 24 . 9. Dua buah identitas trigonometri diberikan sebagai berikut: (a) tan 2x = (b) tan x = 2
2 tan x 1tan2 x 1cos x 1+cos x

Untuk tiap point, buktikan bahwa identitas tersebut dengan mensubstitusikan x = 3 17 . 10. Didenisikan dua variabel: = 5/9, = /7. Dengan menggunakan varibel tersebut, tunjukkan bahwa identitas trigonometri berikut adalah benar. 1 1 cos cos = 2 sin ( + )sin ( ) 2 2 11. Pada segitiga di bawah, a = 11cm, dan c = 21cm. Denisikan a dan c sebagai variabel, dan selesaikan: (a) Menggunakan Teorema Phytagoras, hitunglah b dengan hanya mengetik satu perintah dalam Command Window. (b) Menggunakan b dari point a), dan fungsi acos(x), hitunglah sudut dalam derajat, dengan hanya mengetik satu baris perintah di Command Window.

12. Dalam gambar segitiga yang ditunjukkan di bawah, a = 18cm, b = 35cm, dan c = 50cm. Denisikan a, b, c sebagai variabel, dan hitunglah sudut (dalam derajat) dengan mensubstitusikan variabel-variabel tersebut dalam Hukum Kosinus. (Hukum Kosinus = c2 = a2 + b2 2ab cos )

13. Jarak antara d dari sebuah koordinat (x0 , y0 ) terhadap garis Ax + By + C = 0 diberikan dengan: |Ax0 + By0 + C| d= A2 + B 2 Tentukan jarak antara koordinat (2,-3) dari garis 3x + 5y 6 = 0. Tentukan dahulu variabel A, B, C, x0 , y0 dan lalu hitung d. (Gunakan fungsi abs dan sqrt) 14. Beberapa bunga dimasukkan dalam sebuah kotak yang sanggup memuat satu lusin bunga. Tentukan berapa banyak kotak yang bisa digunakan untuk memuat 751 bunga, dengan menggunakan fungsi ceil. 2

15. Dengan mendenisikan beberapa variabel berikut: hargameja = $256.95 hargakursi = $89.99 Lalu ubahlah format bilangannya menjadi format bank dan: (a) Evaluasilah harga dari dua meja dan delapan kursi. (b) Sama dengan bagian a), tapi tambahkan pajak penjualan 5.5%. (c) Sama dengan bagian b), tapi bulatkanlah harga totalnya mendekati harga yang terdekat. 16. Magnitude M dari skala Richter gempa bumi dihitung dengan menggunakan rumus: 2 E M = 3 log E0 , dimana E adalah energi yang dilepaskan oleh gempa bumi, dan E0 = 104.4 Joule adalah konstanta (energi dari gempa bumi terkecil). Tentukan perbandingan energi yang dibebaskan oleh skal 7.2 terhadap skala 5.3. Matlab: An Introduction with Applications oleh Amos Gilat A Di tulis menggunakan L TEX 2 Jans Hendry

Lecture 3a - Matriks Lanjut I


Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Untuk lecture kali ini saya akan menghadirkan beberapa operasi pada matriks yang lalai saya hadirkan dalam lecture sebelumnya. 1. Fungsi linspace. Fungsi ini akan menampilkan bilangan-bilangan sesuai dengan elemen pertama hingga elemen akhir serta jumlah spasi yang anda berikan, hanya saja fungsi ini akan menampilkan dengan spasi nya secara otomatis. Berikut ini adalah bentuk umumnya: Var = linspace(elemen pertama, elemen akhir, jumlah spasi(n)) Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut: >> a = 1; >> b = 10; >> n = 8; >> angka = linspace(a,b,n) angka = 1.00 2.29 3.57 4.86 6.14 7.43 8.71 10.00

>> a = 10; >> b = 2; >> n = 5; >> angka = linspace(10,2,5) angka = 10 8 6 4 2

Bila anda tidak menuliskan nilai n maka matlab akan tetap menampilkan hasilnya, tapi jumlah nya sebanyak 100 buah bilangan. 2. Menghapus isi tertentu dari sebuah Vektor Bila pada dasar-dasar matlab kita telah mempelajari beberapa operasi pada vektor, sekarang saya akan menghadirkan bagaimana cara menghapus elemen tertentu dalam vektor. Yakni dengan memberikan himpunan kosong pada lokasi elemen tersebut. Contoh: >> a = [1,2,3,4,5] a= 1 2 3 >> a(3)= [] a= 1 2 4 5 4 5

3. Menghapus baris atau kolom dari Matriks Untuk menghapus kolom atau baris dari sebuah matriks sangat sederhana. Hampir sama dengan cara untuk vektor. Perhatikan contoh berikut. Contoh: >> A = [1:4;4:7;7:10;10:13] A= 1 4 7 10 2 5 8 11 3 4 6 7 9 10 12 13

>> A(:,3)=[]

Matlab Intermediet Page 1

A= 1 4 7 10 2 5 8 11 4 7 10 13

4. Fungsi diag. Adalah fungsi yang bisa mengisi diagonal sebuah matriks ataupun untuk membuat matriks diagonal. Perhatikan contoh berikut ini. Contoh: >> a = [1,2,3]; >> B = diag(a) B= 1 0 0 0 2 0 0 0 3

Untuk menampilkan diagonal dari sebuah matriks (hanya nilai diagonalnya saja) adalah : >> c = diag(B) c= 1 2 3 5. Fungsi length. Sebelumnya saya telah menjelaskan tentang fungsi size() dan numel(). Fungsi length() gunanya untuk menghitung jumlah elemen dari vektor. Contoh: >> a = [1;2;3;4;5]; >> p = length(a) p= 5 6. Fungsi reshape. Fungsi ini digunakan untuk menyusun ulang matriks yang berdimensi r baris dan s kolom menjadi sebuah matriks baru yang berdimensi m baris dan n kolom. Perlu diingat bahwa r dikali s harus sama dengan m kali n. Bentuk umum dari penggunaan fungsi adalah: B = reshape(A,m,n) Contoh: Nilai matriks A disini adalah matriks hasil pemotongan kolom yang dilakukan pada point (4) diatas. >> A(:,3)=[] A= 1 4 7 10 2 5 8 11 4 7 10 13

>> B = reshape(A,6,2) B= 1 4 7 10 2 8 11 4 7 10

Matlab Intermediet Page 2

2 10 5 13

String sebagai Array Matriks dan vektor yang telah dijelaskan di pada lecture ini dan lecture sebelumnya merupakan jenis dari array. Array juga bisa mengandung string sebagai elemennya. Untuk mendefinisikan string, yang digunakan adalah variabel char dan string di apit oleh tanda apostrophe atau kutip tunggal, bila anda menggunakan kutip dobel maka akan terjadi error. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut: Contoh: >> a = 'mari belajar matlab' a= mari belajar matlab - Menghitung panjang dari array. Dengan menggunakan fungsi length(). Perhatikan contoh di bawah ini: Contoh: >> b = length(a) b= 19 - Menampilkan bagian tertentu dari array Perhatikan contoh di bawah ini. Contoh: >> c = a(6:12) c= belajar - Menghapus bagian tertentu atau menggantikannya. Perhatikan contoh di bawah ini. Contoh: menghapus elemen >> a(6:12)=[] a= mari matlab Contoh: mengganti isi elemen >> a(6:12)= 'makan ' a= mari makan - Membalik posisi elemen dalam array. Perhatikan contoh di bawah ini, saya akan membalik urutan dari array a. Contoh: >> d = a(b:-1:1) d= baltam rajaleb iram - Angka sebagai string. Angka bisa saja kita jadikan string, dengan menampilkan dalam tanda kutip tunggal. Perhatikan contoh di bawah ini. Contoh:

Matlab Intermediet Page 3

Contoh: >> p = 123 p= 123 >> q = '123' q= 123 Tampak bahwa secara kasat mata bahwa keduanya ditampilkan dengan cara yang berbeda, dimana yang berupa angka akan ditampilkan secara menjorok ke dalam sedangkan yang kita definisikan sebagai string akan ditampilkan tanpa indent atau lurus dengan posisi dari variabelnya. Demikianlah untuk materi pada lecture ini. Untuk lecture berikutnya saya akan memberikan sedikit tentang pengolahan data statistik agar dikemudian hari ketika anda menemukan masalah statistik dapat segera menerjemahkannya dalam pemrograman matlab.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 4

Lecture 3a - Soal

1. Buatlah sebuah vektor kolum dengan ketentuan, elemen pertama adalah 15, lalu elemen berikutnya merupakan merupakan ikremen sebesar -5, dan elemen terakhir adalah -25. ( Sebuah vektor kolum dapat juga merupakan transpose dari sebuah vektor baris. 2. Buatlah sebuah vektor baris yang terdiri dari 15 elemen dengan elemen pertama adalah 7 dan elemen terakhir adalah 40. 3. Buatlah sebuah vektor, namakan Afirst, yang memiliki 16 elemen yang mana elemen pertamanya adalah 4, lalu inkremen sebesar 3 dan elemen terakhirnya adalah 49. Lalu, dengan menggunakan simbol colon atau titik-dua, buatlah sebuah vektor baru, namakah Asecond, yang memiliki 8 buah elemen. Empat elemen pertama merupakan empat elemen pertama dari vektor Afirst, dan empat elemen terakhir merupakan empat elemen terakhir dari vektor Afirst. 1 2 3 4 5 6 7 2 4 6 8 10 12 14 4. Buatlah matriks A berikut: A = 21 18 15 12 9 6 3 5 10 15 20 25 30 35 (a) Buatlah sebuah matriks B 3x4 dari baris ke-1,3,4, dan kolum ke-1,3,5 dan 7 dari matriks A. (b) Buatlah sebuah vektor baris u yang terdiri dari 15 elemen dari elemen baris ke-3, dan kolum ke-5, 7 dari matriks A. 5. Dengan menggunakan perintah eye buatlah array A seperti ditunjukkan di bawah. Lalu, dengan menggunakan colon untuk mengalamatkan element-element dalam array, ubahlah array menjadi seperti yang ditunjukkan oleh bagian kanan. 1 0 0 A = 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2 3 A = 0 4 4 4 2 2 3 0 4 4 4 2 2 3 0 7 7 7 0 0 0 1 0 0 0 5 5 5 0 9 9 9 5 5 5 0 9 9 9 5 5 5 0 9 9 9

6. Buatlah sebuah matriks A 3x3 yang semua element nya adalah 1, dan buatlah sebuah matriks B 2x2 yang mana semua element nya adalah 5. Lalu, tambahkan element-element tersebut ke matriks A dengan menambahkan matriks B sehingga matriks A menjadi:

1 1 1 0 0

1 1 1 0 0

1 1 1 0 0

0 0 0 5 5

0 0 0 5 5

Sumber: MATLAB: An Introduction with Applications oleh Amos Gilat A Designed by L TEX 2 Jans Hendry

Lecture 3b - Matriks Lanjut II


Wednesday, February 23, 2011 12:28 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Lecture ini sebagai lanjutan dari lecture sebelumnya tentang matriks lanjut. Dalam lecture ini saya akan menghadirkan beberapa fungsi baru dalam statistika. Mengapa saya memasukkan nya dalam matriks, karena pada dasarnya kita akan berhadapan dalam gugusan data atau array. Untuk itu saya harapkan dengan memperkenalkan beberapa fungsi ini, anda akan bisa menyelesaikan permasalahan statistik dengan cepat. Bisa saja anda membuat program sendiri, tapi bila program tersebut memiliki tujuan yang lebih spesifik dalam menghitung sesuatu dalam artian bahwa fungsi statistik hanya bersifat membantu saja karena bukan menjadi fokusnya, maka lebih baik jika anda menggunakan fungsi yang sudah diberikan oleh matlab. Sebelum masuk ke dalam penjelasan, maka sebagai input yang akan menjadi pengujian saya menghadirkan sebuah array yang berisi gugusan data sebagai berikut. >> a = [4,2,5,4,7,6,3,2,7,8,9,6,4,3] a= 4 2 5 4 7 6 3 2 7 8 9 6 4 3

1. Fungsi min. Fungsi ini akan mengembalikan nilai minimal dari sebuah gugusan data. Bila dalam gugusan data tersebut ada beberapa nilai minimal yang sama, maka matlab hanya akan mengembalikan satu buah saja, karena itulah tujuannya. Contoh: >> b = min(a) b= 2 Bila anda perhatikan bahwa pada data masukan, ada dua buah angka 2. Tapi hanya satu saja yang dikembalikan, karena pada dasarnya dia berorientasi pada nilai bukan jumlah elemennya. Bila ingin mengetahui posisi dari elemen tersebut bisa digunakan cara pada contoh ini: >> [x y] = min(a) x= 2

y= 2 Tapi yang perlu anda ingat bahwa hanya lokasi pertama kali yang ditemui saja yang dikembalikan. 2. Fungsi max. Kebalikan dari fungsi min, maka fungsi ini akan mengembalikan nilai maksimal dari gugusan data tersebut. Contoh: >> c = max(a) c= 9 Namun bila anda ingin mengetahui lokasi dari elemen tersebut, anda dapat menggunakan cara yang ditunjukkan oleh contoh ini: Contoh: >> [x y] = max(a) x=

Matlab Intermediet Page 1

y= 11 Yang perlu anda ingat adalah fungsi ini hanya mengembalikan posisi nilai maksimal pertama yang ditemuinya. 3. Fungsi sort. Fungsi ini pada dasarnya sudah saya jelaskan pada lecture dasar-dasar matlab. Tapi disini, saya hanya ingin memberikan contoh untuk mengurutkan data dari terbesar ke terkecil atau sebaliknya dengan cara standar matlab. Cara yang sebelumnya telah saya jelaskan, bisa saja anda gunakan. Ingat bahwa untuk mendapatkan sebuah hasil anda bisa menggunakan cara apa saja apalagi jika itu bertujuan untuk mempertahankan originalitas dan sejauh mana tingkat kepahaman anda terhadap matlab dalam memprogram. Bentuk umum adalah sebagai berikut: B = sort(A,dim,'ascend/descend') Dim = pengurutan dilakukan sepanjang dimensi dim. Contoh: - Untuk menampilkan secara ascend atau dari terkecil ke terbesar >> d = sort(a,'ascend') d= 2 2 3 3 4 4 4 5 6 6 7 7 8 9

- Untuk menampilkan secara descend atau dari terbesar ke terkecil >> e = sort(a,'descend') e= 9 8 7 7 6 6 5 4 4 4 3 3 2 2

Default nya memang fungsi sort() adalah ascend. Sebuah cara yang sederhana dan mudah bukan??? Bagaimana jika kita berurusan dengan array berdimensi banyak tapi ingin melakukan pengurutan terhadap baris tertentu atau kolom tertentu saja? Ini caranya! Contoh: >> P = [4,2,5,3;5,6,3,8;6,9,8,3;1,1,7,4] P= 4 5 6 1 2 6 9 1 5 3 8 7 3 8 3 4

>> Q = sort(P,2,'ascend') Q= 2 3 3 1 3 5 6 1 4 6 8 4 5 8 9 7

4. Fungsi mean. Fungsi ini digunakan untuk menghitung rerata dari data anda. Contoh: >> f = mean(a)

Matlab Intermediet Page 2

>> f = mean(a) f= 5 Fungsi mean() juga dapat digunakan untuk array berdimensi banyak. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut: B = mean(A,dim) Dim = pererataan dilakukan sepanjang dimensi dim. Contoh: >> P = [4,6,8;2,4,6]; >> Q = mean(P,1) Q= 3 5 7

Maksudnya adalah nilai rerata tiap kolom dari Q didapat dengan mereratakan nilai perkolom dari matriks P. Misalnya ambil nilai Q = 3, didapat dari penjumlahan kolom pertama matriks P lalu dibagi dengan jumlah elemennya -> (4 +2) / 2 = 6/2 = 3. Contoh: >> Q = mean(P,2) Q= 6 4 Untuk mendapatkan nilai Q, maka tiap baris dari matriks P ditambahkan lalu dibagi dengan banyaknya elemen di masingmasing baris tersebut. Misalkan Q=6, didapat dari jumlah baris pertama matriks P lalu dibagi dengan banyaknya elemen pada matriks P -> (4+6+8)/3 = 6. Mudahkan??? 5. Fungsi median. Fungsi ini akan mengembalikan nilai tengah dari array. Contoh: >> g = median(a) g= 4.5000 Nilai tersebut merupakan hasil dari penjumlahan elemen vektor ke-7 dan ke-8 lalu di bagi dengan 2. Penggunaannya dalam matriks adalah sebagai berikut: B = median(A,dim) Contoh: >> P P= 4 2 4 6 4 4 8 6 4

>> Q = median(P,1) Q= 4 4 6

Matlab Intermediet Page 3

>> Q = median(P,2) Q= 6 4 4 Cara kerja untuk matriks ini sama halnya dengan penggunaan dim untuk menghitung mean. 6. Fungsi std. Fungsi ini gunanya untuk menghitung nilai standar deviasi dari sebuah array. Contoh: >> h = std(a) h= 2.2188 7. Fungsi var Menghitung varians dari sebuah array. Contoh: >> k = var(a) k= 4.9231 8. Fungsi dot Fungsi ini akan memberikan hasil kali dot atau titik dari dua buah vektor. Fungsi ini belum saya hadirkan pada lecture sebelumnya, karena saya hanya memberikan cara manual saja. Untuk membantu anda dalam mengetahui apa itu operasi dot vektor. Contoh: >> x = [1,2,3,4,5]; >> y = [5,4,3,2,1]; >> z = dot(x,y) z= 35 Fungsi dot ini menghitung hasil kali perlemen secara sejajar lalu semua hasil perkalian itu dijumlahkan sehingga akan menghasilkan nilai skalar. Misalnya: 1*5+2*4+3*3+4*2+5*1 = 35. 9. Fungsi cross. Akan memberikan hasil kali cross atau perkalian silang dari dua buah vektor. Fungsi ini juga belum saya hadirkan pada lecture sebelumnya. Contoh: >> x = [1,2,3]; >> y = [3,2,1]; >> z = cross(x,y) z= -4 8 -4

Tapi dimensi untuk cross haruslah nx3. artinya jumlah baris dalam sebuah matriks bisa berapa saja, tapi panjangnya harus = 3. bila tidak maka matlab akan menampilkan pesan error. Contoh: operasi untuk matriks >> x=[1,2,3;3,2,1]; >> y=[3,2,1;1,2,3]; >> z=cross(x,y)

Matlab Intermediet Page 4

>> z=cross(x,y) z= -4 8 -4 4 -8 4

Tentang matriks telah kita selesaikan, semoga bisa mengupgrade pengetahuan anda tentang fungsi-fungsi dalam matlab. Fungsi-fungsi lain masih banyak, tapi akan saya letakkan pada lecture pemrograman, karena akan lebih banyak berkaitan dengan pemrograman.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 5

Lecture 3b - Soal
Wednesday, February 23, 2011 12:28 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Matlab Intermediet Page 4

Lecture 4 - Soal
Wednesday, February 23, 2011 12:27 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Matlab Intermediet Page 4

Matlab Intermediet Page 5

Matlab Intermediet Page 6

Matlab Intermediet Page 7

Lecture 4a - Plotting Lanjut I


Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Lecture ini hanyalah tambahan untuk lecture tentang dasar-dasar plotting yang telah dijelaskan pada dasar-dasar matlab. Ada juga yang merupakan pelengkap dari beberapa topik di lecture terdahulu. Beberapa pelengkap tersebut saya tambahkan karena akan sangat berguna buat anda dalam membuat grafik yang lebih menarik. Agar mempersingkat waktu, kita langsung saja membahas tentang plotting lanjut. 1. Atribut untuk plotting Bila pada lecture sebelumnya saya menampilkan ini:

Dalam soal juga saya menghadirkan beberapa atribut yang bisa anda gunakan, dalam lecture ini saya akan menjelaskan kembali atribut-atribut tambahan ini. Bentuk umu dari penulisan plot secara lengkap adalah: plot(a,b,'line specifier','property name',property value) Keterangan: - Line specifier = (opsional), digunakan untuk mendefinisikan tipe dan warna dari garis dan marker. - Property name = (opsional), digunakan untuk ukuran lebar garis, ukuran marker dan garis batas marker, dan mengisi warna di dalam marker tersebut. - Property value = (opsional), nilai yang melengkapi property name tersebut. Karena sebelumnya saya telah menghadirkan tabel "warna garis" dan "symbol garis" yang masuk ke dalam line specifier, maka kali ini saya akan menampilkan tabel dari untuk jenis marker nya. Tipe marker Plus Circle Asterisk Point Square Diamond Five-pointed star Six-pointed star Property name yang bisa diatur adalah antara lain: Property name LineWidth atau linewidth MarkerSize atau markersize MarkerEdgeColor atau markeredgecolor MarkerFaceColor atau markerfacecolor Perhatikan tabel di bawah untuk line specifier pada fungsi line(). Specifier Jenis garis atau line Warna garis atau line Jenis marker Untuk lebih jelas, perhatikan contoh berikut: >> x = 2:10; >> y = x; Nama properti linestyle atau LineStyle Color atau color Marker atau marker Keterangan Lebar garis yang membuat grafik karena angka maka ditulis tanpa tanda '' Ukuran dari marker, karena angka maka ditulis tanpa tanda '' Warna pinggi dari marker Warna di dalam marker Symbol marker + o * . s d p (penta) h (hexa)

Matlab Intermediet Page 1

>> y = x; >> plot(x,y,'sr--','linewidth',1,'markersize',5,'markeredgecolor','b','markerfacecolor','g') Hasil:

Keterangan: - Untuk linewidth (lebar garis) = 1 (perhatikan garis berwarna merah), sementara atribut lain terkait dengan garis tidak perlu dijelaskan lagi karena sama dengan lecture yang terdahulu. - Perhatikan symbol 'sr--' , tanda 's' artinya marker dibuat berbentuk kotak atau square. - Untuk marker tersebut ada beberapa properti yakni markersize (ukuran marker) = 5 point, markerfacecolor (isi dari marker) = hijau (green 'g'), markeredgecolor(warna pinggir atau batas dari marker) = biru (blue 'b'). Dengan demikian, anda diharapkan bisa membuat grafik dengan tampilan lebih menarik. 2. Plotting dengan fungsi fplot. Fungsi ini gunanya untuk memplot grafik dengan format y = f(x). Bentuk umumnya adalah: fplot('fungsi',[batas(bawah dan atas)],line specifier) Keterangan: - Fungsi = adalah fungsi yang akan ditampilkan. - Batas = adalah batas bawah dan atas sebagai masukan untuk fungsi. Ada dua jenis penulisan yaitu [Xmin Xmax] dan ([Xmin Xmax Ymin Ymax]). Tergantung dari berapa jenis input fungsi yang dibutuhkan. - Line specifier = sama dengan plotting biasa. Contoh: Misalkan saya punya fungsi y = x2 - 3*sin(2*x)+3, karena hanya ada 1 jenis input yakni x maka kita menggunakan format batas = [Xmin Xmax]. Lalu kita menggunakan classifier sederhana saja. >> y = 'x^2 - 3*sin(2*x) + 3'; >> fplot(y,[-1 5],'r-') Hasil eksekusinya adalah:

Matlab Intermediet Page 2

3. Menggunakan hold on dan hold off. Bayangkan jika anda telah memplotkan gugusan data pada sebuah grafik/figure matlab. Beberapa settingan atau atribut juga telah anda berikan. Namun kemudian anda perlu menambah data atau merubah data yang ada kemudian memplotkan kembali pada grafik yang sama. Maka hold on dan hold off dapat menjadi fungsi yang memampukan anda untuk melakukan itu. Hold on harus diketikkan setelah plot pertama dilakukan, kemudian bila segala aktifitas tersebut selesai dilaksanakan anda harus meletakkan hold off yang mengembalikan matlab pada kondisi awal atau default nya. Karena tidak ada bentuk umum, maka anda bisa langsung memperhatikan contoh di bawah ini. Contoh: >> a = [5,3,7,5,1]; >> b = [8,4,9,5,2]; >> plot(a,b,'om'), axis([1 10 1 10]) >> hold on Hasil eksekusi pertama

>> a = [6,3,9]; >> b = [5,7,2]; >> plot(a,b,'db') >> hold off

Matlab Intermediet Page 3

>> hold off Hasil eksekusi yang ke dua.

4. Fungsi line(). Bila anda ingin menambahkan sebuah fungsi baru yang ingin diplotkan ke dalam grafik yang sudah ada, anda juga bisa menggunakan fungsi line(). Bentuk umum line() adalah: line(x,y,'property name',propert value) Pada dasarnya line dan plot adalah sama, karena memiliki properti yang sama, baik jenis garis, lebar garis, jenis marker, ukuran marker, warna pinggir marker dan warna isi marker. Tapi yang perlu dicatat adalah bahwa penulisannya sedikit berbeda dengan penulisan pada plot secara umum yang telah kita gunakan di atas. Dalam fungsi line() yang digunakan adalah tabel line specifier yang telah ditunjukkan pada tabel di bagian atas. Selain fungsi line(), ternyata fungsi pot() juga bisa menggunakan line specifier yang tampak pada tabel. Yang perlu dicatat disini adalah kita ingin menampilkan grafik dari fungsi yang berbeda pada satu figure tapi secara bertahap menampilkannya. Pada point sebelumnya kita telah melakukan itu dengan menggunakan fungsi hold on dan hold off. Dengan menggunakan fungsi line() kita memberikan alternatif lain. Agar hal ini bisa bekerja, maka ada urutan peletakan penggunaan fungsi plot() dan line(), yakni fungsi plot() lebih dahulu lalu diikuti dengan line(). Dalam contoh akan ditunjukkan seperti apa line specifier yang dimaksud, juga penggunaan nya untuk fungsi plot(). Contoh: >> x = -3:0.01:3; >> y1 = x.^2 + 3*cos(2*x) - 3; >> y2 = x.^2 - 3*cos(2*x) - 3; >> plot(x,y1,'linestyle','-','color','r') Bila dieksekusi [Menekan ENTER] menghasilkan:

Matlab Intermediet Page 4

Lalu dibawah kode program tersebut tambahkan, tapi ingat jangan ditutup figure yang tadi ada: >> line(x,y2,'linestyle','-.','color','b') Lalu ketika dieksekusi lagi menghasilkan:

Anda bisa melihat bahwa dalam fungsi line() dan plot(), kita menggunakan line specifier berupa: - Linestyle yang berbentuk = - dan -. - Color yang memiliki properti = merah dan biru. Alih-alih pada plot yang sebelumnya kita gunakan dengan mengetikkan 'r-.' atau 'b-' sebagai simbol yang telah disediakan. Bila anda memaksakan untuk menggunakan penyimbolan yang digunakan pada plot akan menghasilkan error sebagai berikut: >> line(x,y2,'r-') ??? Error using ==> line String argument is an unknown option. Kita telah mempelajari atribut-atribut pada fungsi plot dan alternatif penggunaannya seperti line dan fplot. Hal ini akan sangat berguna ketika anda menemukan permasalahan yang bisa digonta-ganti penggunaannya. Anda silahkan bereksplorasi lebih jauh untuk memantapkan penguasaan tentang materi ini. Pada lecture berikutnya saya akan menghadirkan jenis-jenis grafik yang tergantung pada permasalahannya.

Matlab Intermediet Page 5

menghadirkan jenis-jenis grafik yang tergantung pada permasalahannya.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 6

Lecture 4b - Plotting Lanjut II


Monday, February 28, 2011 5:21 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Dalam lecture ini saya akan membahas tentang beberapa grafik yang bisa dihasilkan oleh matlab. Grafiknya masih berupa 2 dimensi, tapi bukan berbasis kartesian. Untuk lebih jelasnya, kita langsung saja membahas satu demi satu. 1. Grafik logaritmis Ada beberapa jenis grafik logaritmis yang dikenal oleh matlab. Perhatikan tabel di bawah: Grafik fungsi semilogx(x,y) semilogy(x,y) loglog(x,y) Contoh: >> x = 0:pi/100:2*pi; >> y1 = exp(2*x) - sin(x); >> semilogx(x,y1) Penjelasan Menampilkan grafik dengan basis log10 untuk skala x dan linear untuk skala y Menampilkan grafik dengan basis log10 untuk skala y dan linear untuk skala x Menampilkan grafik dengan basis log10 untuk skala x dan y

>> semilogy(x,y1)

Matlab Intermediet Page 1

>> loglog(x,y1)

2. Grafik pie Inget pie kan? Jadi anda ingat juga kan diagram pie yang dimaksud? :-). Bentuk umum dari format pie adalah: pie(x) ---> x = data yang ingin diplotkan, biasanya berbentuk diskret. Diagram yang merupakan lingkaran 3600 ini memiliki nilai penuh 100%. Contoh: >> x = [34,22,76,4,2]; >> pie(x); title('Diagram Pie'); Hasil eksekusi:

Matlab Intermediet Page 2

Biasanya data yang ditampilkan merupakan normalisasi dari X/Sum(X) [quote:MATLAB Help]. Lalu dikalikan dengan 100%. 3. Grafik bar dan barh. Grafik yang akan ditampilkan dengan fungsi ini adalah grafik atau diagram bar (ditampilkan secara vertikal) dan barh (yang ditampilkan secara horisontal). Untuk lebih jelas perhatikan contoh di bawah ini. Contoh: >> x = [1:7]; >> y = [5,12,6,34,21,5,19]; >> bar(x,y) Hasil eksekusi program:

Lalu ditambah program selanjutnya, >> barh(x,y) Hasil eksekusi program:

Matlab Intermediet Page 3

4. Grafik stairs. Digunakan untuk menampilkan diagram tangga. Perhatikan contoh di bawah ini: Contoh: >> x = 2000:2006; >> y = linspace(100,200,7); Hasil eksekusi program:

5. Grafik stem. Digunakan untuk menampilkan nilai diskret. Biasanya sering digunakan dalam pengolahan isyarat digital. Perhatikan contoh berikut: Contoh: >> y = [2,1,5,4,6,5,3]; >> x = [2000:2006]; >> stem(x,y) Hasil eksekusi program adalah:

Matlab Intermediet Page 4

6. Grafik hist. Untuk menampilkan histogram, biasanya digunakan dalam pengolahan citra dan statistika. Histogram adalah akan menunjukkan distribusi data. Range data secara keseluruhan dibagi menjadi subrange (bin) yang lebih kecil dan histogram menunjukkan berapa banyak data yang ada di tiap-tiap bin. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut: Contoh: Misalkan saya punya data seperti pada tabel: data 58 73 73 53 50 48 56 73 73 66 69 63 74 82 84 91 93 89 91 80 59 69 56 64 63 66 64 74 63 69
Sumber : Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Bila ingin mencari histogramnya: >> x = [58 73 73 53 50 48 56 73 73 66 69 63 74 82 84 91 93 89 91 80 59 69 56 64 63 66 64 74 63 69]; >> hist(x) Hasil eksekusi program:

TIPS: Menambahkan teks dalam figure. Selain dengan menambahkan title() dalam sebuah figure, anda bisa juga menambahkan text ke dalamnya. Perhatikan contoh berikut untuk lebih mengerti.

Matlab Intermediet Page 5

berikut untuk lebih mengerti. >> hist(x) >> text(80,5,'DIAGRAM HISTOGRAM') Artinya teks "DIAGRAM HISTOGRAM" akan ditampilkan pada koordinat (80,5) di grafik kartesian, dimana titik koordinat itu dimulai dari huruf pertama pada teks. Hasil eksekusi program adalah:

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 6

Lecture 5 - Dasar - dasar pemrograman


Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Setelah mengetahui fungsi-fungsi dasar matlab, sekarang kita memasuki tahapan penting dari matlab, yakni kemampuannya untuk diprogram sesuai dengan keinginan anda. Pemrograman di matlab mirip dengan bahasa lainnya, dan memang ada perbedaan dalam pernyataan syntax nya. Materi pada lecture ini akan sangat banyak, jadi bagi anda yang belum pernah mengenal pemrograman dalam matlab, sebaiknya mempelajarinya secara bertahap agar anda lebih mengenal dan memahami apa yang anda pelajari. Untuk kemudian anda bisa menghubungkan materi-materi yang telah anda pelajari dalam menyelesaikan masalah anda. Pada lecture-lecture sebelumnya kita telah diperkenalkan dengan dasar dari pemrograman dalam matlab, menggunakan m-file editor untuk membuat program sederhana. Jika anda telah terbiasa dengan hal itu, kini saatnya membuat program yang lebih interaktif, dimana user bisa memasukkan input ke dalam program tanpa harus melihat isi program tersebut. Untuk lebih memahami, tolong anda pahami topik-topik yang akan saya sampaikan. Eksekusi program melalui Command Window. Pada lecture sebelumnya, program yang ditulis langsung dijalankan menggunakan kontrol yang tersedia. Namun dalam hal ini, saya akan menghadirkan sebuah contoh bila anda ingin menjalankan program yang telah anda tulis di m-file editor tersebut melalui Command Window. Caranya adalah dengan mengetikkan nama program buatan anda pada Command Window. Contoh: Misalkan saya punya program yang diberi nama : Soal_No_B_1.m

Lalu beralihlah ke Command Window dan ketikkan nama program tersebut:

Maka matlab akan langsung menampilkan hasil dari menjalankan program tersebut. Selanjutnya kita akan membahas fungsi-fungsi yang berguna dalam menciptakan program yang interaktif. Kebetulan fungsi-fungsi yang saya hadirkan ini, selalu saya gunakan dalam menyelesaikan problem komputasi. Escape Characters Escape Characters adalah karakter yang digunakan untuk mengontrol tampilan. - \n = karakter untuk menampilkan baris baru. - \t = karakter yang fungsinya sama dengan tab pada keyboard. - \b = karakter yang fungsinya sama dengan backspace. Format Element Adalah format yang digunakan untuk menampilkan jenis dari masukan atau keluaran program anda. - %d atau %i= menyatakan bahwa elemen tersebut integer

Matlab Intermediet Page 1

%d atau %i= menyatakan bahwa elemen tersebut integer %f = bila element berupa floating point %s = bila element berupa string %g = notasi e (scientific) atau f yang pendek misal %G = notasi e (scientific) atau f yang panjang %e = notasi eksponensial untuk huruf kecil (e) misal = 1.709098e+001 %E = notasi eksponensial untuk huruf besar (E) misal = 1.709098E+001

1. Fungsi input(). Fungsi ini sangat berguna ketika anda menginginkan user untuk memasukkan input baik integer, floating point atau pun string. Anda bisa menggunakan pada m-file editor ataupun command window. Contoh: >> a = input('Masukkan input = ') Masukkan input = 45 a= 45 Atau bila anda tidak ingin nilai tersebut ditampilkan ulang maka tambahkan semi colon pada akhir fungsi input(). Contoh: >> a = input('Masukkan input = '); Masukkan input = 45 >> Bila anda ingin masukannya berupa character atau string maka fungsi input() perlu dimodifikasi. Perhatikan contoh berikut. Contoh: >> a = input('Masukkan string = ','s') Masukkan string = belajar matlab a= belajar matlab Bila anda tidak menggunakan tambahan 's' maka akan muncul pesan error. Contoh: >> a = input('Masukkan string = ') Masukkan string = belajar matlab ??? Error: Unexpected MATLAB expression. Karena pada dasarnya, matlab menganggap masukan nya masih umum atau tidak difenisikan. Apabila anda tetap memaksakan memasukkan string pada perintah tersebut maka lihatlah contoh berikut. Contoh: >> a = input('Masukkan string = ') Masukkan string = 'belajar matlab' a= belajar matlab Tampak, bahwa anda harus menambahkan tanda kutip ('') yang menyatakan bahwa masukan yang anda berikan adalah string. 2. Fungsi disp(). Fungsi disp() berfungsi untuk menampilkan string atau variabel dalam program anda. Tapi dia tidak mengembalikan nilai apa-apa. Perhatikan contoh. Contoh: >> disp('mari belajar matlab'); mari belajar matlab >> disp('mari belajar matlab') mari belajar matlab Fungsi disp() hanya menampilkan tulisan 'mari belajar matlab'. Tambahan juga, tidak ada perbedaan ketika anda menggunakan semi colon atau tidak. Contoh: >> a = 45+32; >> disp(a); 77 Contoh di atas merupakan fungsi disp() untuk menampilkan nilai dari sebuah variabel.

Matlab Intermediet Page 2

Contoh di atas merupakan fungsi disp() untuk menampilkan nilai dari sebuah variabel. 3. Fungsi fprintf(). Fungsi ini sangat berguna, ketika anda akan menampilkan string ditambah juga dia bisa mengembalikan nilai berupa hasil operasi baik integer, float, atau string dalam program anda. Perhatikan contoh berikut untuk penggunaannya. Bentuk umumnya adalah: fprintf('hasil%f.%d%f',var1,var2,var3)

Contoh: >> a = 13; >> b = 43.33; >> fprintf('Hasil perkalian a dan b = %f \n',a*b); Hasil perkalian a dan b = 563.290000

Demikianlah dasar-dasar dari pemrograman yang perlu anda ketahui agar anda bisa memulai materi pemrograman yang lebih dalam. Untuk menguji pemahaman anda, saya telah menyiapkan soal-soal pilihan dan jawaban nya sebagai acuan.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 3

Lecture 5 - Soal
Friday, February 25, 2011 12:01 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Matlab Intermediet Page 4

Lecture 6 - Soal
Friday, February 25, 2011 12:03 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Matlab Intermediet Page 4

Matlab Intermediet Page 5

Matlab Intermediet Page 6

Matlab Intermediet Page 7

Lecture 6a - Pemrograman Matlab I


Thursday, February 24, 2011 9:46 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

A. Relational Operator Merupakan operator yang menggambarkan hubungan antara dua buah nilai yang bisa berupa perbandingan ke dua nilai tersebut. Beberapa operator yang ada dalam matlab adalah: Jenis Operator == > < ~= Sama dengan Lebih besar dari Lebih kecil dari Lebih besar atau sama dengan Lebih kecil atau sama dengan Tidak sama dengan Fungsi

Perlu dicatat bahwa tanda '=' merupakan penugasan, yang jelas berbeda dengan tanda '=='. Anda akan menemukan perbedaannya ketika nanti berurusan dengan pemrograman. Contoh: >> a=5; >> b=10; >> c=a<b c= 1 >> c=a>b c= 0 >> c=a==b c= 0 Catatan, 1 artinya TRUE sedangkan 0 artinya FALSE. B. Logical Operator Merupakan operator yang menangani operasi berkaitan dengan logika. Beberapa jenis operator logika antara lain: Jenis Operator & | ~ XOR Contoh: >> a=3; >> b=4; >> c=a&b c= 1 >> a|b ans = Operasi AND Operasi OR Operasi NOT Operasi XOR (1 bila kedua nilainya berbeda) Fungsi

Matlab Intermediet Page 1

ans = 1 Untuk mengetahui maksud dari ini, saya harapkan anda sudah mengetahui pengertian dari operasi AND, OR dan NOT. Sama halnya dengan operasi relational, 1 juga berarti TRUE sedangkan 0 berarti FALSE. C. Fungsi-fungsi lain - Fungsi all() Akan mengembalikan nilai TRUE bila semua elemen dalam array lebih dari 0, dan mengembalikan nilai FALSE bila ada minimal 1 nilai yang sama dengan 0. Contoh: >> A = [1,2,3;3,2,1]; >> all(A) ans = 1 1 1

- Fungsi any() Sifatnya terbalik dengan fungsi all(), karena fungsi ini akan mengembalikan nilai FALSE bila semua elemen adalah 0, sedangkan nilai TRUE bila ada minimal 1 nilai yang tidak sama dengan 0. Contoh: >> B = [0,0,0;0,0,0]; >> any(B) ans = 0 0 0

>> B = [0,0,0;0,0,1]; >> any(B) ans = 0 0 1

- Fungsi find() Dengan menggunakan fungsi ini, anda bisa menemukan elemen yang nilainya tidak 0 dengan cara menampilkan indeks nya. Contoh: >> A = [1,2,0;3,0,1]; >> B = find(A) B= 1 2 3 6 Anda bisa melihat sendiri, indeks dari elemen yang nilainya tidak 0. - Fungsi find(A>threshold) Maksudnya adalah fungsi untuk menemukan elemen yang nilai nya lebih besar dari threshold atau ambang batas. Threshold bisa anda beri berapa saja, bila nilai A lebih besar maka matlab akan menampilkan indeks nya. Contoh: >> B = find(A>1) B= 2 3 Ingat bahwa nilai yang dikembalikan adalah nilai Indeks. Selain itu, operator relasi selain '>' bisa juga digunakan. Saya hanya ingin memberikan deskripsi saja terhadap fungsi ini, maka nya dalam contoh menggunakan tanda '>'. Berikut ini saya tampilkan tabel kebenaran dari operasi logikal.

Matlab Intermediet Page 2

Berikut ini saya tampilkan tabel kebenaran dari operasi logikal.

Sumber : Matlab An introduction with Application by Amos Gilat.

Lecture berikutnya akan mempelajari tentang pemrograman matlab, mulai dari conditional, looping, switch-case dan lain sebagainya. Harap menguasai dulu materi yang telah diberikan.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 3

Lecture 6b - Pemrograman Matlab II (Conditional)


Sunday, February 20, 2011 9:53 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Dalam lecture sebelumnya kita telah mempelajari tentang dasar-dasar pemrograman. Dalam lecture ini, anda akan diperkenalkan dengan materi pemrograman yang sebenarnya. Agar lebih jelas, kita langsung bahas saja. Instruksi yang dikandung dalam pemrograman matlab, pada dasarnya juga mirip dengan apa yang ada di bahasa pemrograman lainnya. Untuk anda yang telah terbiasa atau at least sudah pernah terlibat dalam pemrograman, mungkin melangkah ke lecture ini akan menjadi mudah. 1. Conditional IF Artinya adalah pengandaian, atau jika. Dengan demikian instruksi yang digunakan adalah IF Bentuk umum dari instruksi ini adalah: IF [syarat atau kondisi] Statemen END Dalam bahasa pemrograman yang lain, end diartikan dengan kurung kurawal (}) dan lain-lain. Instruksi di atas digunakan bila hanya ada 1 syarat saja, jika ada syarat lain maka bentuknya menjadi: IF [syarat atau kondisi] Statemen ELSEIF Statemen END Bila ada kondisi dimana anda menentukan bahwa ada kondisi yang tidak dipenuhi oleh syarat-syarat sebelumnya juga akan mengembalikan nilai, maka bentuk umumnya adalah sebagai berikut: IF [syarat atau kondisi] Statemen ELSEIF Statemen ELSE Statemen END Contoh:

Hasil eksekusi

Contoh:

Matlab Intermediet Page 1

Hasil eksekusi

2. Instruksi SWITCH-CASE Instruksi ini digunakan ketika anda ingin memilih perintah mana yang akan dieksekusi oleh matlab. Berikut ini bentuk umum dari instruksi switch-case: SWITCH kondisi Case nilai1 Statemen Case nilai2 statemen2 Case nilai3 statemen3 Case nilai4 Statemen4 . . . otherwise End "Statemen" dalam switch bisa berupa grup alias tidak cuma 1 line saja. Variabel "nilai" bisa berupa angka atau bilangan dan bisa berupa string atau karakter. Di dalam switch-case, kondisi yang sesuai akan langsung dijalankan, lalu setelah itu matlab akan melompat ke perintah "end". Jika pada saat menggunakan switch terdapat lebih dari satu "nilai" untuk case yang sama, maka gunakan format = {nilai1, nilai2, nilai3}. Contoh:

Matlab Intermediet Page 2

Hasil eksekusinya

Contoh:

Matlab Intermediet Page 3

Hasil eksekusinya

TIPS: untuk conditional di atas, ada istilah nested atau bersarang yang berarti anda bisa menggunakan instruksi conditional di dalam instruksi conditional yang sebelumnya. Untuk lecture berikutnya kita akan mempelajari tentang loop.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 4

Lecture 6c - Pemrograman Matlab III (LooP)


Friday, February 25, 2011 12:02 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Melanjutkan dari lecture sebelumnya, pada lecture ini akan dijelaskan tentang loop pada matlab. 1. Loop for Loop adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perulangan pada matlab. Perulangan sangat berguna karena tujuannya adalah mengeksekusi operasi atau perintah secara berulang-ulang tergantung sesuai keinginan kita. Bentuk umum dari instruksi ini adalah: For c = a:inkremen/dekremen:b Statemen End

Untuk kondisi loop for => a:inkremen/dekremen:b merupakan instruksi yang sudah pernah dijelaskan pada lecture sebelumnya. Semoga anda sudah menguasai itu. Untuk lebih jelas, perhatikan contoh di bawah ini:

Hasil eksekusi:

Nested For Anda juga bisa menggunakan loop di dalam loop. Ini disebut sebagai nested for. Biasanya digunakan bila ingin membuat baris dan kolo. Bentuk umumnya adalah: For c = a:inkremen/dekremen:b For c = a:inkremen/dekremen:b Statemen End End Perhatikan contoh dibawah ini.

Matlab Intermediet Page 1

Hasil eksekusi program

Contoh: membuat susunan karakter dalam matriks

Hasil eksekusi program

Matlab Intermediet Page 2

TIPS: memang dalam program di atas saya menggunakan operator relisional & (tunggal) namun dalam conditional, anda harus mengganti & dan | menjadi && dan ||. Karena matlab menyarankan itu, matlab akan memberikan warning agar anda memperbaikinya. Bisa anda liha bahwa, matlab meng-highlight simbol & karena hanya tunggal. Saya telah menunjukkan hal itu pada program di atas. Semoga bisa menjadi informasi yang berharga. 2. Loop while Anda juga bisa menggunakan while untuk looping. Bentuk umumnya adalah: While syarat statement end Tapi yang perlu diingat bahwa dalam while harus ditambahkan sebuah inkrement tersendiri, yang berbeda dengan for yang sudah ada pada syntaks nya. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut:

Hasil eksekusi program.

Seperti yang telah saya katakan bahwa anda harus meletakkan inkremen di dalam instruksi while, dalam program yang di atas saya telah meletakkan a = a+1, sebagai inkremennya. Untuk lecture berikutnya saya akan membahas tentang break dan continue.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 3

Lecture 6d - Pemrograman Matlab IV


Friday, February 25, 2011 12:03 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Hingga saat ini anda telah mengenal dan semoga telah memahami berbagai elemen dasar dari pemrograman matlab. Perlu anda ketahui bahwa matlab sangat fleksibel, sehingga keterbatasan dalam memprogram matlab adalah pada daya imaginasi anda dalam menyelesaikan problem komputasi yang sedang anda miliki. Pada lecture ini, saya akan meperkenalkan tentang break dan continue. Mengapa kedua instruksi tersebut diletakkan berbeda terhadap yang lain? Tidak ada alasan lain agar anda fokus pada kesederhanaan yang sudah saya berikan. Instruksi berikut ini juga sangat penting, tapi tidak berarti anda harus menggunakannya. Untuk lebih jelas, kita langsung saja membahas mereka. 1. Instruksi break Beberapa keadaan dalam penggunaan instruksi break: - Bila break di dalam loop (for, while) maka instruksi tersebut akan menghentikan loop tersebut lalu melompat ke instruksi matlab yang lain yang berada setelah loop. - Bila break berada dalam nested loop maka yang akan dihentikan adalah nested itu saja, sementara loop utama tidak. - Jika diletakkan di luar loop atau berada di dalam sebuah fungsi, maka dia akan menghentikan eksekusi dari file tersebut. - Break biasanya diletakkan dalam instruksi conditional. Hal tersebut karena terkadang dibutuhkan sebuah instruksi untuk menghentikan eksekusi ketika didapatkan keadaan kritis yang tidak diinginkan. 2. Instruksi continue Beberapa keadaan dalam penggunaan instruksi continue: - Biasanya digunakan dalam looping untuk menghentikan instruksi saat ini, lalu melanjutkan instruksi selanjutnya. - Instruksi ini juga biasanya diletakkan pada instruksi conditional , ketika matlab menemukan instruksi continue maka matlab tidak akan mengeksekusi instruksi yang lain hingga end, lalu meneruskan instruksi setelah end tersebut. Saya harap anda tidak lupa bahwa end yang saya maksud adalah end pada instruksi conditional.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 1

Lecture 7 - Soal
Thursday, February 24, 2011 11:57 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Matlab Intermediet Page 4

Matlab Intermediet Page 5

Matlab Intermediet Page 6

Lecture 7a - Membuat Fungsi I


Saturday, February 26, 2011 2:09 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

Program yang anda telah buat, bisa dijadikan sebuah fungsi. Kebanyakan programer membuat program mereka dalam sebuah fungsi agar lebih profesional, teratur, tersistematis dan mudah eksekusinya karena langsung di dalam Command Window. Bentuk umum dari sebuah fungsi adalah: Function [argumen output] = nama_fungsi[argumen input] Perhatikan tabel aturan dibawah tentang bentuk-bentuk fungsi yang bisa anda buat dan penamaan fungsi. Perlu diingat, ketika anda membuat fungsi, maka nama filenya wajib sama dengan nama fungsi tersebut. Bentuk fungsi function[V] = volume(p,l,t) Nama File (ini adalah aturan wajib) volume.m keterangan Fungsi untuk menghitung volume Dari sebuah bangun ruang dengan 2 output argumen dan 3 input argumen Bentuk penulisan alternatif bila hanya 1 Varibel atau argumen output Fungsi untuk menghitung Luas (L) dan Keliling (K) lingkaran dengan masukan Jari-jari (r). Jadi fungsi ini memiliki 2 output dan 1 input. Fungsi yang tidak memiliki argumen output Tapi memiliki 3 argumen input.

function V = volume(p,l,t) function [L,K] = lingkaran(r)

volume.m lingkaran.m

function proyeksi(x,y,z)

proyeksi.m

Anda bisa membuat fungsi dengan keragaman input dan output yang berbeda dengan tabel di atas, tapi harus mengikuti tatacara seperti yang telah ditunjukkan. Terlebih mengenai pembuatan nama file. Ada yang perlu anda ingat juga, bahwa pengujian fungsi yang telah anda buat adalah dengan mengetikkan nama fungsi termasuk argumen inputnya pada COMMAND WINDOW. Jika anda mengeksekusi seperti cara ketika kita membuat program pada lecture-lecture sebelumnya, maka matlab akan menampilkan pesan error pada command window. Agar lebih jelas, perhatikanlah contoh di bawah ini:

Di SAVE saja file tersebut, lalu jalankan dengan cara mengetik argumen dan nama file /fungsi dalam COMMAND WINDOW.

Atau bisa saja anda menulis seperti ini:

Matlab Intermediet Page 1

Artinya ketika anda memanggil kembali fungsi tersebut, anda tidak harus menggunakan variabel yang persis sama dengan yang ada di dalam fungsi yang telah anda buat tadi. Pada lecture selanjutnya anda akan diperkenalkan dengan materi eval dan inline. Yang merupakan sebuah fungsi dalam matlab yang bisa anda gunakan langsung tanpa membuat fungsi seperti di atas. Tapi tentu saja mereka memiliki kekurangan dalam hal kompleksitas.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 2

Lecture 7b - Membuat Fungsi II


Wednesday, March 02, 2011 10:53 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09

- Fungsi inline Bila kita memiliki sebuah persamaan atau rumus yang terdiri dari beberapa variabel tanpa hitungan yang kompleks, maka bisa menggunakan fungsi inline() tanpa harus membuat fungsi sendiri. Bentuk umum dari inline() adalah: Y = inline('tuliskan rumusnya') Bila jumlah variabelnya lebih dari 2, dan anda ingin membuat urutan input yang tepat untuk rumusan tersebut maka gunakan bentuk berikut: Y = inline('tuliskan rumusnya','arg1','arg2','arg..n') Jadi anda bisa menggunakan fungsi ini langsung di Command Window. Ingat bahwa arg1argn harus memiliki simbol yang sama dengan variabel yang menjadi masukan dalam rumus. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut: Contoh:

Contoh:

Anda bisa mencermati bahwa nilai 1,2,3,4 di berikan ke variabel a,b,d,c sesuai dengan urutan yang telah anda berikan saat menggunakan inline(). - Fungsi feval Fungsi feval merupakan singakatan dari function evaluate yang artinya sebuah fungsi yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi lain. Fungsi yang bisa di evaluasi adalah fungsi bawaan matlab (misalnya fungsi matematis) dan fungsi buatan sendiri. Fungsi tersebut di evaluasi terhadap masukan yang diberikan oleh user. Bentuk umum dari feval() adalah: Y = feval('tuliskan fungsinya',nilai_argumen)

Sama halnya dengan fungsi inline(), anda bisa menggunakan fungsi feval() ini langsung di Command Window.

Matlab Intermediet Page 1

Sama halnya dengan fungsi inline(), anda bisa menggunakan fungsi feval() ini langsung di Command Window. Untuk lebih jelas perhatikan contoh berikut:

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa fungsi buatan sendiri pun bisa digunakan dalam feval.

Sekilas tampak bahwa tidak ada bedanya penggunaan feval dengan cara eksekusi fungsi biasa, malah dengan menggunakan feval akan menambah kerumitan ketika ingin mengeksekusi suatu fungsi. Jadi apakah sia-sia jika menggunakan fungsi feval?? Tidak! Karena kita dapat menggunakan feval ketika ingin melihat unjuk kerja dari fungsi buatan sendiri, dimana bila fungsi tersebut berada di dalam fungsi. Karena ketika kita mengeksekusi fungsi utama, kita hanya akan mendapatkan hasil akhir. Bayangkan jika dalam fungsi utama, kita memiliki beberapa fungsi lainnya yang harus di proses dahulu, tapi kita tidak bisa mengetahui unjuk kerja dari fungsi tersebut tanpa harus mengeksekusi secara keseluruhan fungsi utama. Nah dengan menggunakan feval(), kita bisa mengeksekusi fungsi-fungsi tersebut secara independen atau bebas. Hal ini akan anda temui ketika anda mengerjakan program yang kompleks atau rumit. Jadi berguna tentunya bukan??? :-)

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 2

Lecture 8 - Soal
Thursday, March 03, 2011 9:01 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Matlab Intermediet Page 1

Matlab Intermediet Page 2

Matlab Intermediet Page 3

Lecture 8a - Dunia 3 Dimensi I


Thursday, March 03, 2011 9:00 AM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Pada lecture tentang plotting grafik dalam matlab, kita hanya berurusan dengan grafik 2 D (dimensi). Hal itu ditandai dengan 2 sumbu koordinat yang kita gunakan yakni absis dan ordinat. Dalam lecture ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang plot grafik di sistem 3D. Dalam lecture ini saya juga akan menghadirkan pengembangan dari jenis-jenis grafik 2D yang telah kita pelajari sebelumnya. Agar lebih jelas, mari kita langsung mempelajarinya :-) 1. Fungsi plot3 Fungsi ini digunakan ketika kita ingin menampilkan grafik "line" menggunakan bidang 3D. Jadi biasanya sumbu yang kita gunakan adalah x dan y, nah dalam plot3 kita menambahkan z sebagai sumbu baru. Bingung???? Hehe Agar lebih jelas, perhatikan bentuk umum dari fungsi ini:

plot3(x,y,z,'line specifier','propertyname',propertyvalue) Yang menjadi perbedaan menggunakan plot adalah bahwa masukannya ada 3 item. Ketiga item itu bisa berupa rumusan matematis. Perhatikan contoh berikut:

Hasil eksekusinya:

2. Fungsi meshgrid Fungsi ini pada dasarnya digunakan untuk menghitung nilai sebuah variabel dari 2 buah variabel lain. Agar lebih gampang dimengerti perhatikan rumusan berikut:

Matlab Intermediet Page 1

dimengerti perhatikan rumusan berikut: z = f(x,y) Variabel x dan y merupakan variabel yang saling bebas, sementara z merupakan variabel yang tidak bebas karena tergantung pada nilai x dan y. Perhatikan bentuk umum dari fungsi meshgrid(): [X,Y]=meshgrid(x,y) Keterangan: X,Y = matriks yang dikembalikan dengan menggunakan fungsi ini x,y = merupakan vektor yang membagi domain dari x dan y Meshgrid akan memaksa matriks X dan Y menjadi matriks dengan ukuran yang sama, jika anda memasukkan vektor x dan y dengan ukuran yang berbeda. Perhatikan bentuk grid yang dihasilkan oleh meshgrid:

Perhatikan contoh berikut: >> x=1:5; >> y=-3:2; >> [X,Y]=meshgrid(x,y) X= 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5

Y= -3 -3 -3 -3 -3 -2 -2 -2 -2 -2 -1 -1 -1 -1 -1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Tampak bahwa x memiliki ukuran 1x5 sedangkan vektor y memiliki ukuran 1x6. Kemudian meshgrid membuat kedua matriks tersebut memiliki ukuran yang sama yakni 6x6, tergantung kepada vektor yang ukurannya paling besar. Lalu yang perlu anda perhatikan adalah, nilai matrik X terdiri dari baris yang berasal dari nilai vektor x. Sedangkan untuk matriks Y berisi kolum yang

Matlab Intermediet Page 2

perhatikan adalah, nilai matrik X terdiri dari baris yang berasal dari nilai vektor x. Sedangkan untuk matriks Y berisi kolum yang terdiri dari nilai vektor y. Lalu kita menghitung nilai dari variabel z yang tergantung pada nilai X dan Y: >> Z = 3*X.^2+5*Y.^2-X.*Y Z= -13 -8 -3 2 7 -11 -9 -6 -4 -1 1 4 6 9 11 -7 -5 -2 0 3 5 8 10 13 15

Rumusan Z diatas hanyalah permisalan saja. Untuk memplotkan nilai-nilai tersebut, digunakan fungsi mesh(). Perhatikan contoh berikut ini dalam menggunakan fungsi mesh() dan surf(). Perbedaan dari penggunaan kedua fungsi tersebut adalah, fungsi mesh() menampilkan koordinat yang dibentuk oleh X dan Y beserta Z yang merupakan hasil perhitungan menggunakan X dan Y. Sedangkan fungsi surf() akan menampilkan grafik tersebut yang di beri warna di dalamnya. Perhatikan contoh di bawah ini:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 3

3. Fungsi view() Bila anda ingin menampilkan grafik dalam angle atau sudut yang sesuai dengan keinginan, anda bisa menggunakan fungsi ini. Karena fungsi ini akan membawa grafik anda menuju koordinat yang anda tentukan. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut: view(az,el) atau view([az,el]) Keterangan: az = azimuth merupakan sudut yang diukur relatif terhadap y-negatif . el = sudut elevasi dari bidang x-y. Kedua nya dalam derajat. Perhatikan gambar berikut:

Perhatikan contoh di bawah ini:

Matlab Intermediet Page 4

Hasil eksekusi:

Matlab Intermediet Page 5

Untuk lecture berikutnya saya akan menghadirkan berbagai fungsi yang digunakan dalam memvisualisasikan data dalam 3D. Lecture tersebut akan diberikan secara singkat karena terlalu banyak fungsi yang akan saya hadirkan.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 6

Lecture 8b - Dunia 3 Dimensi II (SELESAI)


Saturday, March 12, 2011 5:51 PM

JANS HENDRY Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Sebagaimana telah diberitahukan pada lecture sebelumnya bahwa pada lecture ini kita akan mempelajari mengenai bagaimana untuk menghasilkan grafik 3D lain.

A. Mesh dan contour Dengan menggunakan perintah ini, matlab akan menampilkan grafik mesh dengan contour berada di bawahnya. Format: meshc(X,Y,Z) Contoh:

Hasil eksekusi

B. Surface dan contour Sama halnya dengan mesh, surface juga bisa memiliki contour di bawahnya. Format: surfc(X,Y,Z) Contoh:

Matlab Intermediet Page 1

Hasil eksekusi

C. Surface dengan adanya lighting Menampilkan grafik surface dengan lighting. Format: surfl(X,Y,Z) Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 2

D. Waterfall Menampilkan grafik mesh hanya dalam satu arah. Format: waterfall(X,Y,Z) Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 3

E. 2-D contour Menampilkan proyeksi dari contour dalam bidang 2 dimensi yakni x dan y. Format: contour(X,Y,Z,n) Dengan n merupakan jumlah level contour (sifatnya opsional). Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 4

F. 3-D contour Menampilkan contour dalam format 3D. Format: contour3(X,Y,Z) Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 5

G. Sphere atau bola Mengembalikan koordinat x,y dan z. Untuk menampilkan grafiknya kita bisa menggunakan surf atau mesh. Format: [X,Y,Z]=sphere(n) Dengan n merupakan jumlah face yang ingin ditampilkan. Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 6

H. Cylinder atau silinder Mengembalikan koordinat x,y dan z dalam format silinder. Untuk menampilkan grafiknya kita bisa menggunakan surf atau mesh. Format: [X,Y,Z]=cylinder(r) Dengan r adalah profile nya.

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 7

I. 3-D bar Menampilkan grafik bar secara 3D. Format: bar3(X) Contoh:

Hasil eksekusi

J. 3-D stem

Matlab Intermediet Page 8

J. 3-D stem Menampilkan grafik stem (diskret) dalam sistem 3-D. Format: stem3(X,Y,Z) Contoh:

Hasil eksekusi

K. 3-D scatter Menampilkan seperti stem, hanya saja yang ditampilkan titik amplitudo nya saja. Format: scatter3(X,Y,Z) Contoh:

Matlab Intermediet Page 9

Hasil eksekusi

L. 3-D pie Menampilkan data statistik dalam grafik pie yang berformat 3-D. Format: pie3(X,slice) Slice merupakan vektor yang ukurannya sama dengan X tapi hanya berisi 0 dan 1 yang gunanya untuk menentukan bagian mana dari grafik pie yang akan dipisahkan dari grafik pie tersebut. Variabel slice bisa anda ganti dengan nama apa saja. Contoh:

Hasil eksekusi

Matlab Intermediet Page 10

Demikianlah saya telah memperkenalkan materi tentang bagaimana menampilkan data dalam grafik 3-D. Memang sejauh ini saya belum menggunakan semuanya, karena memang belum perlu. Diharapkan ketika anda butuh untuk memvisualisasikan secara 3-D data yang anda punya, maka anda sudah bisa melakukannya.

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 11

Lecture 10 - Penyimpanan data


Thursday, February 24, 2011 11:57 PM

JANS HENDRY / S2 TE UGM 09 Src: Matlab : An introduction with Application by Amos Gilat.

Topik ini merupakan topik yang selalu ada dalam bahasa pemrograman yang saya temui, sebuah bahasa pemrograman harus memiliki kemampuan untuk menyimpan hasil pengolahan data dalam sebuah file. Saya sengaja menempatkan lecture ini di akhir agar anda tidak terlalu pusing dahulu karena pada dasarnya matlab digunakan untuk membantu komputasi, sedangkan lecture ini menerangkan kepada anda bahwa hasil komputasi tersebut bisa juga disimpan dalam file yang sewaktu-waktu bisa anda baca kembali menggunakan matlab. Ada beberapa langkah dalam penyimpanan data hasil komputasi. 1. Buka file dengan perintah fopen 2. Tulis hasil komputasi ke file menggunakan fprintf. 3. Tutup file dengan menggunakan fclose. Membuka file menggunakan fungsi fopen Ketika anda menggunakan fopen, maka ada 2 kemungkinan yang akan dilakukan: - Bila file tersebut tidak ada, maka fopen otomatis akan membuat file tersebut - Bila file sudah ada, maka fopen akan secara otomatis membuka file tersebut Bentuk penulisan instruksi ketika membuka file adalah: fid = fopen('nama_file','bentuk ijin proses') Variabel fid disebuat sebagai file identifier. Sebuah nilai skalar diberikan ke variabel ini ketika fopen dieksekusi. Perlu diingat bahwa ketika anda menuliskan nama_file maka tulislah termasuk ekstensi dari file tersebut. Bila tidak ingin repotrepot dalam menulis direktori, maka simpanlah file tersebut bersamaan dengan tempat anda menyimpan file program yang anda tulis. Bentuk ijin proses menjadi sangat penting ketika anda memutuskan file tersebut untuk diapakan. Karena itu, bentuk ijin proses terdiri atas: - 'r' = file yang dibuka hanya untuk dibaca (default) alias tidak bisa untuk ditulis. - 'w' = dalam kondisi ini, file bisa ditulis. Yang perlu diingat adalah matlab akan mengecek apakah file yang dimaksud ada atau tidak? Jika ada, maka matlab akan menghapus isi file tersebut, baru menuliskan isi yang anda inginkan ke dalam file. Bila ternyata file tersebut tidak ada, maka secara otomatis matlab akan membuatkan file baru. - 'a' = kondisi ini juga untuk penulisan terhadap file, tapi yang menguntungkan adalah anda masih bisa memiliki data yang lama (tidak dihapus seperti menggunakan 'w'), sementara data yang baru akan di letakkan setelahnya (append) tanpa menghapus apa-apa. Menulis hasil komputasi menggunakan fprintf Setelah file dibuka, maka sekarang kita bisa menuliskan hasil komputasi ke dalam file tersebut. Tapi harus anda ingat bahwa penulisan dimungkinkan menggunakan fprintf(). Bentuk umumnya adalah:

fprintf(fid,'hasil komputasi',variabel komputasi)

Ingat bahwa anda harus menambahkan variabel fid yang dikenal sebagai file identifier. Menutup file dengan fungsi fclose Harus anda lakukan adalah menutup file setelah selesai menggunakan file tersebut. Bentuk umumnya adalah: fclose(fid)

Contoh: Note: file saya secara otomatis tersimpan di : C:\Users\Jans Hendry\Documents\MATLAB, karena saya memang tidak menentukan direktori dimana file tersebut akan disimpan. Sementara direktori di atas, merupakan direktori default matlab. Jadi coba cek ditempat itu, jika anda tidak menemukan file yang anda telah buat. Dalam contoh ini, saya sekaligus membuat sebuah fungsi bernama "suhu.m". Semoga anda masih ingat bagaimana cara membuat dan mengeksekusi sebuah fungsi.

Matlab Intermediet Page 1

Cara eksekusi:

File "suhu.doc" hasil penyimpanan

Matlab Intermediet Page 2

~~~ TERIMA KASIH ~~~

Matlab Intermediet Page 3

Anda mungkin juga menyukai