Anda di halaman 1dari 6

Nama :Nehru Priyambodo

NIM :165150201111049
Kelas :TIF-D
Tugas :Jaringan Komputer

Reliable Data Transfer (RDT) adalah suatu mekanisme TCP yang menyediakan komunikasi
logis antara proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda. Dinamakan reliable karena
TCP menjamin bahwa data tersebut pasti diterima sesuai dengan yang dikirimkan. Terdapat
beberapa tipe rdt yaitu rdt 1.0, rdt 2.1, rdt 2.2, rdt 3.0, dll. Secara dasar, RDT menggunakan
protokol Stop-andWait. Mekanismenya adalah setiap mengirim paket, sender akan berhenti
mengirim dan menunggu feedback dari penerima yang menandakan bahwa paket telah sampai
tujuan. Namun, karena alasan jarak yang jauh, muncul berbagai versi update yang ada di RDT.
 RDT 1.0 :yaitu adalah dasar dari reliable(sempurna) keadaan dimana tidak ada
packet loss dan eror serta penggunaan FSM(Finite State Machines) yang dipisah antar
pengirim dan penerima
 RDT 2.0 : ini adalah versi dimana adanya checksum,digunakan untuk mendeteksi
error dan adanya feedback dari penerima ke pengirim dalam berntuk ACK dan NAK.Ini
merupakan pembaruan dari versi 1.0
 RDT 2.1 : Pada versi ini terdapat penanganan apabila ACK/NAK di bagian pengirim
dan penerima pada saat perjalanan mengalami masalah
 RDT 2.2 : Pada RDT 2.2 terdapat NAK dihilangkan.Untuk pengiriman paket
terakhir agar diterima dengan baik hanya menggunakan ACK. Akibatnya adanya ACK
yang terduplikasi di pengirim dan akan dijalankan aksi yang sama seperti diterimanya
NAK yaitu mengirim ulang paket yang Sekarang
 RTD 3.0 :pada RDT 3.0 terdapat channels yang ada packet errors dan loss di
dalamnya.Kehilangan Packet juga terjadi di Bawah Channel ini.Biasanya paket yang
hilang berupa ACKs maupun data.

Klasifikasi Jenis dan bentuk Protokol RDT adalah sebagai berikut :

 Protokol pipelining adalah teknik di mana beberapa permintaan ditulis ke soket tunggal
tanpa menunggu tanggapan yang sesuai. Pipelining dapat digunakan dalam berbagai
protokol jaringan lapisan aplikasi, seperti HTTP/1.1, SMTP, FTP. Pipelining juga
memiliki 2 bentuk protocol yaitu :

 Go Back Protocol
Konsep kerja dari Go Back N Protocol hampir sama dengan Stop and Wait Protocol.
Perbedaannya, Go Back N mengirimkan lebih dari satu paket dalam satu waktu ke
komputer tujuan (N buah paket data dlama satu kurun waktu tertentu), namun komputer
tujuan hanya melakukan buffer (menerima) satu paket saja untuk setiap waktu (satu per
satu), untuk kemudian dikirimkan Acknowledgement (ACK) dari setiap paket tersebut
secara satu per satu.

 Selective Repeat Protocol

Selective Repeat (SR) Protocol merupakan protokol perbaikan kinerja dari Go Back N
(GBN) protokol yang diciptakan dalam Transport Layer. Sebagaimana namanya,
Selective Repeat (SR) Protocol memiliki kemampuan untuk memilah secara selektif
semua paket yang akan ditransfer di dalam jaringan secara berulang-ulang. Apabila ada
paket yang rusak atau hilang selama proses transfer, maka paket tersebut akan dikirim
ulang. Itu sebabnya, pada Selective Repeat (SR) Protocol terdapat 2 buah windows..
Kedua windows tersebut terdiri atas Send Windows dan Receive Windows

-Kelebihan Selective Repeat: Selective Repeat ARQ memperbaiki Go-Back-N ARQ


pada jaringan kongesti dengan mengurangi retransmisi.
-Kekurangan Selective Repeat: Receiver tidak dapat melihat perbedaan antara 2 skenario
yaitu paket yang duplikat atau paket yang baru.

 Stop and Wait Protocol :


Stop and Wait Protocols merupakan protocol di dalam Transport Layer yang menerapkan
proses Flow Control dan Error Control dengan baik sebab memiliki kendali control dalam
bentuk Flow Control dan Error Control, juga bersifatUnidirectional (satu arah).
Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah komputer asal
(source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama menggunakanSliding
Windows dengan size 1. Sliding Windows merupakan sebuah virtual Windowsdengan
ukuran yang dapat ditentukan. Sliding Windows berfungsi untuk mengecek urutan
pengiriman dan penerimaan paket di dalam jaringan komputer.
Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal
(source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti (stop)
dan menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima.
JikaAkcnowledgement (ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses
pengiriman paket data selanjutnya. Demikianlah proses berulang hingga paket terkirim
dengan sempurna dan diterima dengan baik oleh penerima (receiver) atau komputer
tujuan (destination).
Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik sekali.
Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa Start
(mulai).Konsep connection oriented inilah yang kemudian diadopsi oleh protocol TCP
sebagai salah satu protokol pada Transport Layer.

 Karakteristik dan Cara Kerja TCP


TCP (Transmission Control Processor) Merupakan suatu protokol yang berada pada layer
transport dalam model OSI/ Model DARPA. Yang berorientasi dapat diandalkan (reliable).

TCP / IP Memiliki Karakteristik Sebagai Berikut :

1. Connection-Oriented (Berorientasi Sambungan) : Sebelum data dapat ditransmisikan


antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan
negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu.
2. Full Duplex maksudnya ialah untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antar dua host
secara bersamaan ialah jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi
lapisan yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat dapat secara simultan diterima
dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang
ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
3. Realiable (dapat diandalkan) maksudnya Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP
akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket possitive
acknowledgment (sebuah transmisi yang dikirimkan oleh pihak station penerima dalam
jaringan kepada pihak pengirim bahwa data yang dikirimkan telah diterima dengan
sempurna tanpa ada kesalahan) dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari
penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan
ditranmisikan ulang..
4. Byte stream : TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk
dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontinyu). Nomor
urut TCP dan nomor acknowledgment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam
bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte
stream TCP tersebut. Untuk melakukannnya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan
aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP
ke dalam “bahasa” yang ia pahami.
5. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada
satu waktu, yang akhirnya membuat “macet” jaringan internetwork IP (penghubungan
dua buah segmen jaringan atau lebih dengan menggunakan sebuah router, sehingga
terbuatlah satu buah jaringan yang lebih besar), TCP mengimplentasikan layanan flow
control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan
membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak
penerima untuk memperoleh data yan tidak dapat disangga / buffer. TCP juga
mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah
buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.

 Cara Kerja TCP

Adapun Cara kerja dari protokol TCP/IP ini adalah :


1. Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil yang sesuai dengan
ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana data tersebut akan dikirimkan.
2. Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan informasi header yang
dibutuhkan. Misalnya seperti cara mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara
merangkai kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada
tujuannya, dan sebagainya.
3. Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram tersebut dikirim
kepada lapisan IP.
4. IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya sendiri pada
datagram tersebut.
5. IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
6. Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia memeriksa
perhitungan checksum yang sama dengan data yang diterima.
7. Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error sewaktu pengiriman
dan datagram akan dikirimkan kembali.

Kesimpulan
TCP/IP adalah (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) jika diterjemahkan
adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari protokol
TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok
protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu
komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan
pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri
sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite)

 Definisi Congestion
Congestion bisa diartikan macet atau perlambatan. Maksudnya, congestion merupakan
perlambatan yang terjadi pada jalu paket-paket data. Kondisi ini di akibatkan ketika sebuah
network yang besar mempunyai beban yang banyak dan mengakibatkan performansi
menurun/lambat dengan kata lain jumlah pengiriman data melebihi kapasitas router yang ada.

 Apa itu Congestion Control ?

Congestion control digunakan untuk menangani terjadinya kemacetan.


Terjadinya kemacetan bisa diterangkan lewat uraian berikut. Pada dasarnya, sebuah
jaringan packet-switched adalah jaringan antrian. Pada masing-masing node, terdapat
sebuah antrian paket yang akan dikirimkan ke kanal tertentu. Apabila kecepatan datangnya suatu paket dalam
sebuah antrian lebih besar dibandingkan kecepatan pentransferan paket,maka akan muncul efek
bottleneck. Apabila antrian makin panjang dan jumlah node yang menggunakan kanal juga
bertambah, maka kemungkinan terjadi kemacetan sangat besar. Permasalahan yang serius yang
diakibatkan efek congestion adalah deadlock , yaitu suatu kondisi di mana sekelompok node
tidak bisa meneruskan pengiriman paket karena tidak ada buffer yang tersedia.

 Cara Kerja Congestion Control


Salah satu yang menyebabkan congestion adalah kelebihan beban dalam jaringan, dan cara mengatasinya dapat
dilakukan dengan dua kemungkinan yaitu :

1. Melakukan segmentasi jaringan.


Karena kita tidak mungkin mengurangi komputer yang harus terkoneksi ke jaringan jadi
langkah rasional yang bisa dilakukan adalah membagi beberapa host-host ke dalam
beberapa segmen jaringan tersendiri.
2. Menyesuaikan dengan situasi jaringan.
3. Router disisipkan diantara segmen–segmen network
Router digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih network dan bertugas sebagai
perantara dalam menyampaikan data antar network. Kita bisa menggunakan jenis router
yang dedicated seperti router buatan perusahaan Cisco atau router jenis nondedicated
seperti Pc Router (jenis komputer lama yang difungsikan sebagai router dengan menambah
interface padanya menjadi dua interface)

Sumber :

1. https://docs.microsoft.com/en-us/previous-versions/windows/it-pro/windows-server-
2003/cc786128(v=ws.10)
2. https://www.geeksforgeeks.org/computer-networks-congestion-control/
3. https://www.d.umn.edu/~gshute/net/reliable-data-transfer.xhtml
4. Kurose, James F and Ross, Keith W. 2013. Computer Networking : A Top-Down Approach
Sixth Edition. US:Pearson
5. https://www.d.umn.edu/~gshute/net/reliable-data-transfer.xhtmls

Anda mungkin juga menyukai