Anda di halaman 1dari 18

Jaringan Komputer

“ Transport Layer ”

Oleh : Farhat, ST, MMSI, MSc

{ Diolah dari berbagai Sumber }

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi jaringan komputer sekarang ini semakin pesat


seiring dengan kebutuhan masyarakat akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer.
Dalam jaringan komputer banyak hal yang harus dipelajari agar sebuah komputer dapat
terhubung dengan komputer lain secara benar. Pada pembahasan kali ini difokuskan pada
transport layer yang ada pada jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, Transport
Layer menyediakan layanan end-to-end komunikasi untuk aplikasi dalam arsitektur berlapis
komponen jaringan dan protokol. Lapisan transport menyediakan layanan yang nyaman
seperti dukungan arus data connection-oriented, keandalan, kontrol aliran, dan multiplexing.
Protokol transport yang paling terkenal adalah Transmission Control Protocol (TCP). Hal ini
meminjamkan namanya menjadi judul seluruh Internet Protocol Suite, TCP / IP. Hal ini
digunakan untuk transmisi connection-oriented, sedangkan Datagram Pengguna
connectionless Protocol (UDP) digunakan untuk transmisi pesan sederhana. TCP merupakan
protokol lebih kompleks, karena desain yang menggabungkan stateful transmisi yang handal
dan layanan data stream.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dibahas adalah :

a. Apa pengertian dari jenis-jenis protokol seperti, Simple Protocol, Stop and Wait
Protocol, Go Back Protocol, Piggyback Protocol, dan Selective Repeat Protocol ?
b. Apa perbedaan antara TCP dan UDP ?
c. Bagaimana cara perhitungan user datagram pada UDP
d. Apa penjelasan dari layanan utama pada UDP, yaitu layanan, segmen dan koneksi ?
e. Apa saja proses yang terjadi pada congestion control meliputi, window, detection dan
policies ?

1.3 Tujuan Penulisan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka karya ilmiah ini memiliki
beberapa tujuan penulisan masalah antara lain :

a. Untuk mengetahui pengertian jenis-jenis protocol


b. Untuk mengetahui perbedaan antara TCP dan UDP
c. Untuk mengetahui cara perhitungan user datagram pada UDP
d. Untuk mengetahui layanan utama pada TCP
e. Untuk mengetahui proses yang terjadi pada congestion control

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Transport Layer


Transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan
transport bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan
kepada protocol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain :
- Mengatur alur (flow control)
Untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan
lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
- Mengurutkan paket (packet sequencing)
Untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses
ini disebut dengan proses segmentasi / segmentation), dan tentunya memiliki fitur
untuk menyusunnya kembali
- Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment
Untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi
ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
- Multiplexing
Untuk menggabungkan data dari beberapa sumber untuk mengirimkannya melalui
satu jalur data saja.
- Pembentukan sirkuit virtual
Membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.

2.2Pengertian Jenis-jenis Protokol


1) Simple Protocol

Simple Protocol merupakan yang paling sederhana di dalam transport layer. Pada simple
protocol tidak terdapat Flow Control dan Error Control. Penerima (receiver) ataupun dalam
hal ini tujuan (destination) diasumsikan dapat menangani paket apapun yang diterimanya,
tanpa perlu adanya Flow Control dan Error Control.

Sebagaimana proses yang terjadi untuk setiap layer pada jaringan komputer (di setiap
komputer, baik di sisi pengirim maupun penerima), maka pada Simple Protocol juga terjadi
hal yang sama. Tanpa adanya proses Flow Control dan Error Control, maka paket yang
dikirimkan dari komputer pengirim akan diterima dari layer teratas (Aplication Layer) ke
layer-layer di bawahnya (Transport Layer hingga ke Physical Layer), untuk kemudian
diterima oleh komputer penerima dari layer terbawah (Physical Layer) menuju ke Layer
teratas (Application Layer). Dan tentu saja terjadi proses Encapsulation dan Decapsulation
didalamnya (baik di sisi pengirim maupun di sisi penerima).

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
Gambar 2.1.1 : parameter untuk simulasi Simple Protocol

2) Stop and Wait Protocol :

Stop and Wait Protocols merupakan protocol di dalam Transport Layer yang
menerapkan proses Flow Control dan Error Control dengan baik sebab memiliki kendali
control dalam bentuk Flow Control dan Error Control, juga bersifat Unidirectional (satu
arah).

Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah komputer
asal (source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama menggunakan Sliding Windows
dengan size 1. Sliding Windows merupakan sebuah virtual Windows dengan ukuran yang
dapat ditentukan. Sliding Windows berfungsi untuk mengecek urutan pengiriman dan
penerimaan paket di dalam jaringan komputer.

Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal
(source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti (stop) dan
menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima. Jika Akcnowledgement
(ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses pengiriman paket data selanjutnya.
Demikianlah proses berulang hingga paket terkirim dengan sempurna dan diterima dengan
baik oleh penerima (receiver) atau komputer tujuan (destination).

Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik
sekali. Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa Start
(mulai). Kemudian dari sisi penerima akan mengirimkan ACK, sehingga kondisi menjadi
Wait (tunggu). Dalam hal ini, dilakukan pengecekan apakah checksum sudah benar dan paket
yang dikirimkan tidak rusak (corrupt). Apabila paket rusak atau tidak benar, maka paket akan

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
dibuang dan dikirimkan ulang kembali dari pengirim. Apabila paket sudah benar dan tidak
rusak, maka kondisi menjadi Stop (berhenti). Paket – paket selanjutnya pun akan dikirimkan
kembali dengan memulai kondisi State, Wait dan Stop secara berulang – ulang hingga paket
yang dikirimkan ke penerima sampai dengan baik dan utuh. Konsep connection oriented
inilah yang kemudian diadopsi oleh protocol TCP sebagai salah satu protokol pada Transport
Layer.

Tentu saja, sebagaimana pada proses yang terjadi untuk setiap layer jaringan
komputer, paket akan dikirimkan dari Application Layer (layer teratas) menuju ke Transport
Layer dan layer- layer di bawahnya (pada komputer pengirim) untuk kemudian diterima oleh
komputer penerima, dimulai dari Physical Layer (layer terbawah) hingga menuju layer teratas
(Application Layer). Untuk setiap layer, pada sisi pengirim akan terjadi pemecahan paket dan
pembungkusan paket (Encapsulation), sedangkan di sisi penerima berupa pembukaan
bungkusan paket dan penyusunan kembali paket agar utuh seperti semula (Decapsulation).

Gambar 2.1.2.3 : Parameter untuk operasi Stop and Wait Protocol

3) Go Back Protocol

Stop and Wait Protocol telah mampu memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh
Simple Protocol dalam hal penyediaan Flow Control dan Error Control, terkait dengan
pengiriman paket didalam jaringan komputer. Namun Stop and Wait Protocol masih memiliki
kekurangan, yaitu hanya mampu mengirim sebuah paket terlebih dahulu untuk kemudian

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
menunggu adanya Acknowledgement (ACK), dan mengkonfirmasikan bahwa paket telah
terkirim dan sampai tujuan dengan baik secara satu per satu.

Untuk memperbaiki kekurangan itu, diciptakanlah Go Back N (GBN) Protocol.


Konsep kerja dari Go Back N Protocol hampir sama dengan Stop and Wait Protocol.
Perbedaannya, Go Back N mengirimkan lebih dari satu paket dalam satu waktu ke komputer
tujuan (N buah paket data dlama satu kurun waktu tertentu), namun komputer tujuan hanya
melakukan buffer (menerima) satu paket saja untuk setiap waktu (satu per satu), untuk
kemudian dikirimkan Acknowledgement (ACK) dari setiap paket tersebut secara satu per
satu.

Untuk melihat simulasi Go Back N Protocol, dapat diakses di http://www.ccs-


labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/. Ini adalah gambar tampilannya:

Gambar 2.1.3 : parameter untuk simulasi Go Back Protocol

4) Piggyback Protocol

Protocol yang besifat Bidirectional (dua arah). Ini berarti sesuai dengan kondisi di
dunia nyata, yaitu dari client (komputer pengirim/sumber/source) ke server (komputer
penerima/tujuan/destination) dan dari server ke client (untuk paket dan sekaligus ACK). Saat
sebuah paket dikirim dari server ke client, maka otomatis akan dikirimkan juga
Acknowledgment (ACK) dari client ke server. Demikian pula, ACK jugadikirimkan dari
server ke server.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
5) Selective Repeat Protocol

Selective Repeat (SR) Protocol merupakan protokol perbaikan kinerja dari Go Back N
(GBN) protokol yang diciptakan dalam Transport Layer. Sebagaimana namanya, Selective
Repeat (SR) Protocol memiliki kemampuan untuk memilah secara selektif semua paket yang
akan ditransfer di dalam jaringan secara berulang-ulang. Apabila ada paket yang rusak atau
hilang selama proses transfer, maka paket tersebut akan dikirim ulang. Itu sebabnya, pada
Selective Repeat (SR) Protocol terdapat 2 buah windows. Windows dalam hal ini
dimaksudkan sebagai kotak virtual untuk menyimpan sequence number (nomor urut) dari
paket-paket yang dikirim maupun diterima pada jaringan komputer.

Kedua windows tersebut terdiri atas Send Windows dan Receive Windows. Dengan
kata lain Selective Repeat (SR) Protocol akan mengirimkan ulang paket yang rusak atau
hilang saja. Paket yang diketahui rusak atau hilang ini merupakan hasil seleksi secara selektif
oleh Selective Repeat (SR) Protocol yang dilakukan secara berulang – ulang.

Untuk melihat simulasi Selective Repeat (SR) Protocol bisa di lihat dan disimulasikan
secara online di http://www.ccs-labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/

Gambar 2.1.5.1 : parameter untuk simulasi Selective Repeat (SR) Protocol

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
Gambar2.1.5.2 : Simulasi online Selective Repeat (SR) Protocol

2.3 Perbedaan TCP dan UDP


1) TCP

Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu
network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu
dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan keandalan data.

Kelebihan TCP/IP

Beberapa kelebihan TCP/IP dibandingkan protokol yang lain :

a. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram
melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi
kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami
kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
b. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
c. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis
perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
d. Karena sifatnya yang terbuka, TCP/IP bisa mengirimkan data antara sistem-sistem
komputer yang berbeda yang menjalankan pada sistem-sistem operasi yang berbeda
pula.
e. TCP/IP terpisah dari perangkat keras yang mendasarinya. Protokol ini dapat
dijalankan pada jaringan Ethernet, Token ring, X.25, dan bahkan melalui sambungan
telepon.
f. TCP/IP menggunakan skema pengalamatan yang umum, maka semua sistem dapat
mengirimkan data ke alamat sistem yang lain.

Kegunaan TCP

Beberapa kegunaan dari TCP yaitu :

a. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang
berbeda
b. protokol transport berjalan pada end systems
c. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna
komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan.
Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna
(username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
d. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer
dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari
komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
e. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
f. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan
klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file
tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
g. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yang
sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yang
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan
“rexec”)
h. Name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan
823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.).

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
Contoh aplikasi yang menggunakan protocol TCP :

1. TELNET
2. FTP (File Transfer Protocol)
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)

2) UDP

UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transport
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.

Karakteristik dari UDP antara lain, yaitu :

a. Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus


dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak berukar informasi.
b. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa
adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang
berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang
selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP
mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
c. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan
Destination Process Identification.
d. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan
pesan UDP.

Kegunaan UDP:

UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:

a. Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang
ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
b. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS).

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
c. Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol
Routing Information Protocol (RIP).
d. Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun
dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke
beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini
kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one.
Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.

Kelemahan UDP

a. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
b. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-
segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil
(tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah
antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah
menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
c. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.

Contoh aplikasi yang menggunakan protocol UDP

1. DNS (Domain Name System)


2. SNMP (Simple Network Management Protocol)
3. TFTP (Trivial File Transfer Protocol)
4. SunRPC

TCP UDP
PROTOCOL TCP mempunyai karakteristik UDP mempunyai karateristik
sebagai protokol yang connectionless (tidak berbasis koneksi).
berorientasi koneksi Data yang dikirimkan dalam bentuk
(Connection oriented). packet tidak harus melakukan call setup
Protokol TCP menggunakan seperti pada TCP. Data dalam protokol
jalur data full duplex yang UDP akan dikirimkan sebagai datagram
berarti antara kedua host tanpa adanya nomor identifier.
terdapat dua buah jalur, jalur Sehingga sangat besar sekali
masuk dan jalur keluar kemungkinan data sampai tidak
sehingga data dapat dikirimkan berurutan dan sangat mungkin
secara simultan. hilang/rusak dalam perjalananan dari
host asal ke host tujuan.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
PORT Port – port yang digunakan Port dalam UDP menggunakan 16-bit
dalam transport layer integer, port – port yang bisa digunakan
menggunakan 16-bit integer (0 adalah antara 1 sampai 65535. Port –
– 65535), dengan satu sama port yang digunakan dibagi menjadi 3
lain harus berbeda (unique). bagian yaitu well-known port ( antara 1
– 1023), registered port ( 1024 – 49151
) dan ephemeral port ( 49152 – 65535 ).

KOMUNIKASI Memungkinkan sekumpulan Kurang andal dalam komunikasi tanpa


komputer untuk berkomunikasi koneksi antara host-host dalam jaringan
dan bertukar data didalam yang menggunakan TCP/IP.
suatu jaringan.

2.3 Perhitungan User Datagram pada UDP

Tersedia Header dari UDP (User Datagram Protocol) dengan format hexadecimal berupa
CB84000D001C001C. Length header telah diketahui secara default adalah 8. Maka dapat
diketahui cara perhitungan niali untuk keempat komponen lainnya, yaitu Source Port
Number, Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data,
sebagai berikut :

- Source Port Number à ubah dari hexadecimal (CB84)16 ke decimal(10) (CB84)16 =


(52100)10.

C B 8 4 C=12, B=11

163 162 161 160

4x160=4 , 8x161=128, 11x162=2816, 12x163=49152 52100

- Destination Port Number à ubah dari hexadecimal (000D)16 ke decimal(10) (000D)16 =


(13)10.

0 0 0 D D=13

163 162 161 160

13x160=13 , 0x161=0, 0x162=0, 0x163=0 13

- Total Length UDP à ubah dari hexadecimal (001C)16 ke decimal(10) (001C)16 = (28)10.

0 0 1 C C=12

163 162 161 160

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
12x160=12 , 1x161=16, 0x162=0, 0x163=0 28

- Length Data à cari selisih dari Total Length UDP dan Length Header, keduanya dalam
decimal(10)

Total Length UDP - Length Header = (28)(10) – (8)(10) = (20)(10)

2.4 Layanan Utama pada TCP

TCP merupakan salah satu protokol utama di dalam Transport Layer. Dalam
pengoperasiannya, terdapat macam-macam layanan utama pada TCP, segment dan koneksi.

1) Layanan utama pada TCP layanan

Pada TCP terdapat enam buah layanan utama yang diberikan didalam jaringan
komputer, khususnya pada Transport Layer. Keenam layanan tersebut yaitu:

a. Process to Process Communication


Process to Process Communication merupakan bentuk layanan dari TCP komunikasi
dan layanan, digunakan nomor port (Port Number) sesuai dengan ketentuan. Port
Number memiliki peranan penting didalam proses koneksi dan komunikasi antar
komputer didalam jaringan komputer.
b. Stream Delivery Service
Stream Delivery Service merupakan layanan pengantaran aliran paket data (stream)
oleh TCP didalam proses pertukaran paket data antara komputer pengirim dan
komputer penerima pada jaringan komputer.
c. Full Duplex Communication
Layanan berupa Full Duplex Communication oleh TCP memungkinkan adanya
pengiriman beberapa buah paket data secara bersamaan didalam paket data secara
bersamaan didalam jaringan komputer. Layanan inilah yang memungkinkan untuk
mentransfer dengan baik beberapa buah paket data sekaligus dari dan ke komputer
melalui jaringan komputer (misalnya LAN).
d. Multiplexing dan Demultiplexing
Kedua jenis pasangan layanan ini terdapat dan disediakan oleh TCP di sisi komputer
pengirim (untuk Multiplexing) dan di sisi komputer penerima (untuk Demultiplexing).
e. Connection Oriented
Dalam TCP, terdapat layanan pembuatan (setup) koneksi jaringan komputer. Dalam
hal ini, TCP menggunakan kombinasi Go Back N Protocol dan Selective Repeat
Protocol.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
f. Reliable
Ini merupakan layanan untuk proses peengecekan paket data yang dikirim ke
komputer tujuan (destination). Misal apakah ada paket data yang mengalami
kesalahan (error), tidak terkirim dengan baik atau hilang di perjalanan, mengalami
kerusakan, dan lain-lain. Paket-paket yang mengalami gangguan ini akan dikirim
ulang. Sedangkan dari komputer penerima akan mengirimkan konfirmasi laporan
dalam bentuk ACK (Acknowledgment).

2) Segment

Pada transport layer, paket data disebut dengan segment. Sebuah segment mempunyai
sebuah format standar dengan delapan buah bagian didalamnya, yaitu:

a. Source Port Address


Source Port Address memuat port number pada kumputer asal (source) dari beragam
aplikasi di dalam jaringan komputer.
b. Destination Port Address
Destination Port Address memuat port number pada komputer tujuan (destination)
dari beragam aplikasi di dalam jaringan komputer.
c. Sequence Number
Sequence Number memuat sejumlah angka sepanjang 32 bit, yang berfungsi untuk
memberitahukan kepada komputer tujuan mengenai bit data yang mana saja yang
menjadi bit pertama di paket data (Segment) yang dikirim dan diterima.
d. Acknowledgment (ACK) Number
Acknowledgment (ACK) Number merupakan nomor dari ACK yang diterima oleh
komputer pengirim, sebagai hasil konfirmasi laporan dari komputer penerima
terhadap paket data yang diterimanya.
e. Header Length
Header Length merupakan panjang dari Header TCP sepanjang 4 Byte.
f. Control
Control (atau bisa juga disebut Control Bit) memuat sejumlah bit yang membantu di
dalam beberapa proses pada TCP. Di dalam Control antara lain terdapat Flow Control,
pembukaan koneksi, penutupan koneksi dan proses transfer data. Kemudian terdapat
juga enam buah operasi didalamnya, yang meliputi SYN (sinkronisasi Sequence
Number), FIN (pengecekan jika tidak ada data yang berasal dari komputer pengirim),
URG (Urgent Point, yaitu point penting didalam field TCP yang bersifat signifikan),
ACK(Acknowledgment untuk point penting didalam field TCP yang bersifat
signifikan), PSH (berfungsi sebagai tombol tekan atau Push), dan RST (berfungsi
untuk Reset, yaitu mengembalikan pengaturan koneksi).
g. Windows Size
Windows Size merupakan ukuran dari windows yang digunakan di dalam proses
pengiriman paket pada TCP. Panjangnya mencapai 16 bit.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
h. Checksum
Checksum pada TCP memiliki fungsi yang sama dengan Checksum pada UDP.
Perbedaannya, checksum pada TCP merupakan suatu keharusan. Sedangkan pada
UDP, checksum merupakan sebuah opsional saja.

3) Koneksi pada TCP

TCP memiliki sejumlah tahapan di dalam penyediaan dan pembentukan koneksi.


Terdapat tiga buah tahap koneksi yang dimiliki oleh TCP, yaitu:

a. Connection Establishment

Tahap paling awal yang dilakukan oleh TCP adalah mentransmisikan data dalam
bentuk Duplex Mode, sehingga salah satu protokol yang akan umum digunakan secara nyata
adalah piggyback.

Pada tahap ini koneksi mulai dibentuk dengan menggunakan Three Way
Handshacking. Proses dimulai dari server dengan sebuah Passive Open. Pada passive open
ini, server memberitahukan pada TCP bahwa koneksi siap dilakukan, sehingaa client
diperbolehkan untuk melakukan permintaan koneksi. Kemudian dilanjutkan dengan Active
Open. Pada Active Open ini, client mengirimkan permintaan (request) ke server, yang
didalamnya memuat SYN.

Proses kemudian dilanjutkan oleh server, dengan cara melayani request client melalui
koneksi yang telah terbentuk tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengiriman SYN dan ACK.
Client membalas dengan mengirimkan ACK. Sebuah segment SYN maupun SYN + ACK
tidak dapat membawa data didalamnya, namun hanya dapat memuat sebuah sequence number
didalamnya.

b. Data Transfer

Setelah tahap Connection berhasil dilakukan, maka koneksi mulai tersedia untuk
komputer yang akan saling berhubungan (komunikasi). Tahap selanjutnya adalah melakukan
Data Transfer. Pada proses ini dilakukan transfer data secara Bidirectional (dua arah).
Umumnya digunakan konsep piggyback. Dengan Bidirectional, paket data dan ACK dapat
dikirimkan secara bersama-sama. Tahap diawali dengan adanya Send Request (pengiriman
permintaan untuk pengiriman paket data) dari client ke server. Kemudian dilanjutkan dengan
server menerima Request dari client terkait dengan pengiriman paket data. Setelah proses
transfer paket data (beserta dengan ACK) terjadi, kemudian koneksi ditutup (Closed atau
Terminated).

c. Connection Termination

Connection Termination merupakan tahap terakhir pada koneksi TCP, yaitu tahap
menutup koneksi dari client ke server. Pada tahap ini dilakukan juga Three Way
Handshacking. Proses Three Way Handshacking dimulai dari client melakukan Active Close.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
Pada Active Close ini client mengirimkan FIN. Kemudian dilanjutkan oleh server dengan
cara merespon melalui Passive Close. Pada Passive Close ini dilakukan pengiriman FIN dan
ACK (Acknowledgment), kemudian koneksi ditutup. Client lalu mengirimkan kembali ACK.

2.5 Proses Terjadinya Congetion

TCP Congestion Control

Merupakan sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam jaringan
komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Control kendali yang dilakukan
oleh TCP (Transmission Control Protocol) untuk membuang paket data yang berlebihan di
luar batas daya tampung inilah yang disebut dengan Congestion Control. Proses ini meliputi 3
buah proses, yaitu :

1) Congestion Windows

Congestion Windows merupakan variable yang dimiliki oleh TCP (Transmission


Control Protocol) sehubungan dengan proses transmisi paket data yang dilakukan oleh TCP
di dalam jaringan komputer. Di dalamnya terdapat dua buah parameter nilai yang digunakan,
yaitu rwnd (Receiver Windows) dan cwnd (Congestion Windows). Kedua parameter ini
digunakan untuk ukuran paket data (dalam bentuk Send Windows) pada TCP (Transmission
Control Protocol)

2) Congestion Detection

Congestion Detection berfungsi untuk mendeteksi adanya Congestion yang terjadi di


dalam jaringan komputer, terutama pada Transport Layer. Deteksi adanya Congestion ini
dapat dilakukan melalui adanya penerimaan ACK (Acknowledgment) dari paket data yang
dikirim maupun yang diterima oleh TCP (Transmission Control Protocol). Dengan adanya
deteksi terhadap Congestion (Congestion Detection), maka diharapkan akan dapat membantu
di dalam beberapa hal berikut, yaitu :

 Untuk membantu di dalam mengetahui apakah akan terjadi Congestion di dalam


jaringan komputer atau tidak.
 Untuk membantu di dalam mengetahui factor – factor apa yang menyebabkan
terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer, melalui adanya deteksi,
identifikasi, dan klasifikasi.
 Untuk membantu di dalam memberikan solusi terhadap Congestion yang terjadi.

3) Congestion Policies

Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang digunakan untuk
menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
Terdapat 3 buah algoritma yang umum digunakan, yaitu :

a. Algoritma Slow Start

Algoritma Slow Start menekankan kepada adanya peningkatan dari ukuran variabel
CWND (Congestion Windows) yang digunakan di dalam jaringan komputer pada TCP
(Transmission Control Protocol). Peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion
Windows) ini terjadi secara eksponensial. Algoritma ini terjadi pada TCP versi lama maupun
versi baru.

b. Algoritma Congestion Avoidance

Algoritma Congestion Avoidance menekankan pada peningkatan ukuran variabel


CWND (Congestion Windows) secara perlahan, tidak secara eksponensial. Algoritma ini
terjadi pada TCP versi lama maupun versi baru.

c. Algoritma Fast Recovery

Algoritma Fast Recovery menekankan pada peningkatan ukuran variabel CWND


(Congestion Windows), namun hanya dilakukan jika terjadi duplikasi pada ACK
(acknowlegment). Algoritma ini terjadi pada TCP versi baru.

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma
DAFTAR PUSTAKA
Harianto, Bambang. 2007. Sistem Operasi.Bandung: Informatika Bamdung

Forouzan, A.B. (2012) : Computer Network A Top Down Approach. McGraw Hill, USA.

Dar Lin, Y., Hwang, R.H., Baker, F. (2011) : Computer Network An Open Source

Approach. McGraw Hill, USA.

Pratama, I Putu Agus. () : HANDBOOK JARINGAN KOMPUTER. INFORMATIKA.

http://www.cs.cornell.edu/skeshav/book/slides/protocol_layering/protocol_layering.pdf
(diakses pada tanggal 17/04/2015, 15.00)

http://www.cs.nott.ac.uk/-mvr/G6DINC/12ProtocolLayering.pdf (diakses pada tanggal


17/04/2015, 15.00)

http://cseweb.ucsd.edu/-rwh/papers/foxnet/hosc.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)

http://web.cs.wpi.edu/-cew/papers/comnet06.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)

http://netlab.caltech.edu/publications/Transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 16.00)

http://www.cse.shirazu.ac.ir/-zjahromi/notes/transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015,


16.00)

http://csperkins.org/teaching/ns3/lecture11-transport.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015,


16.00)

http://courses.cs.vt.edu/-cs5516/spring02/Rel_tx_6.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015,


17.00)

http://users.css.soton.ac.uk/sqe/EL336/CNL-5.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)

http://nptel.ac.in/courses/IITMADRAS/Computer_Networks/pdf/Lecture13_StopAndWaitAn
alysis.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)

http://www2.cs.uidaho.edu/-krings/CS420/Notes.S10/420-10-09.pdf (diakses pada tanggal


17/04/2015, 17.00)

ftp://ftp.cs.umass.edu/pub/net/cs653-99/rel2.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.30)

http://users.uop.gr/-acb/IntJComSys.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.30)

http://www.just.edu.jo/amjaradat/_CPE462/_DOC/Data%20Link%20Control%20Protocols%
20Review%20Problems.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.3S0)

Farhat, ST, MMSI, MSc


Jaringan Komputer
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai