“ Transport Layer ”
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang
dibahas adalah :
a. Apa pengertian dari jenis-jenis protokol seperti, Simple Protocol, Stop and Wait
Protocol, Go Back Protocol, Piggyback Protocol, dan Selective Repeat Protocol ?
b. Apa perbedaan antara TCP dan UDP ?
c. Bagaimana cara perhitungan user datagram pada UDP
d. Apa penjelasan dari layanan utama pada UDP, yaitu layanan, segmen dan koneksi ?
e. Apa saja proses yang terjadi pada congestion control meliputi, window, detection dan
policies ?
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka karya ilmiah ini memiliki
beberapa tujuan penulisan masalah antara lain :
Simple Protocol merupakan yang paling sederhana di dalam transport layer. Pada simple
protocol tidak terdapat Flow Control dan Error Control. Penerima (receiver) ataupun dalam
hal ini tujuan (destination) diasumsikan dapat menangani paket apapun yang diterimanya,
tanpa perlu adanya Flow Control dan Error Control.
Sebagaimana proses yang terjadi untuk setiap layer pada jaringan komputer (di setiap
komputer, baik di sisi pengirim maupun penerima), maka pada Simple Protocol juga terjadi
hal yang sama. Tanpa adanya proses Flow Control dan Error Control, maka paket yang
dikirimkan dari komputer pengirim akan diterima dari layer teratas (Aplication Layer) ke
layer-layer di bawahnya (Transport Layer hingga ke Physical Layer), untuk kemudian
diterima oleh komputer penerima dari layer terbawah (Physical Layer) menuju ke Layer
teratas (Application Layer). Dan tentu saja terjadi proses Encapsulation dan Decapsulation
didalamnya (baik di sisi pengirim maupun di sisi penerima).
Stop and Wait Protocols merupakan protocol di dalam Transport Layer yang
menerapkan proses Flow Control dan Error Control dengan baik sebab memiliki kendali
control dalam bentuk Flow Control dan Error Control, juga bersifat Unidirectional (satu
arah).
Pengirim (sender) dan penerima (receiver), atau dalam konteks lain adalah komputer
asal (source) dan komputer tujuan (destination), sama- sama menggunakan Sliding Windows
dengan size 1. Sliding Windows merupakan sebuah virtual Windows dengan ukuran yang
dapat ditentukan. Sliding Windows berfungsi untuk mengecek urutan pengiriman dan
penerimaan paket di dalam jaringan komputer.
Pada Stop and Wait Protocols ini, komputer pengirim (sender) atau komputer asal
(source) mengirimkan satu buah paket data pada satu waktu, kemudian berhenti (stop) dan
menunggu (wait) sampai sebuah Akcnowledgement (ACK) diterima. Jika Akcnowledgement
(ACK) telah diterima, maka akan dilanjutkan ke proses pengiriman paket data selanjutnya.
Demikianlah proses berulang hingga paket terkirim dengan sempurna dan diterima dengan
baik oleh penerima (receiver) atau komputer tujuan (destination).
Stop and Wait Protocols ini menerapkan konsep Connection Oriented dengan baik
sekali. Untuk setiap pengiriman paket, akan diawali dengan kondisi (state) berupa Start
(mulai). Kemudian dari sisi penerima akan mengirimkan ACK, sehingga kondisi menjadi
Wait (tunggu). Dalam hal ini, dilakukan pengecekan apakah checksum sudah benar dan paket
yang dikirimkan tidak rusak (corrupt). Apabila paket rusak atau tidak benar, maka paket akan
Tentu saja, sebagaimana pada proses yang terjadi untuk setiap layer jaringan
komputer, paket akan dikirimkan dari Application Layer (layer teratas) menuju ke Transport
Layer dan layer- layer di bawahnya (pada komputer pengirim) untuk kemudian diterima oleh
komputer penerima, dimulai dari Physical Layer (layer terbawah) hingga menuju layer teratas
(Application Layer). Untuk setiap layer, pada sisi pengirim akan terjadi pemecahan paket dan
pembungkusan paket (Encapsulation), sedangkan di sisi penerima berupa pembukaan
bungkusan paket dan penyusunan kembali paket agar utuh seperti semula (Decapsulation).
3) Go Back Protocol
Stop and Wait Protocol telah mampu memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh
Simple Protocol dalam hal penyediaan Flow Control dan Error Control, terkait dengan
pengiriman paket didalam jaringan komputer. Namun Stop and Wait Protocol masih memiliki
kekurangan, yaitu hanya mampu mengirim sebuah paket terlebih dahulu untuk kemudian
4) Piggyback Protocol
Protocol yang besifat Bidirectional (dua arah). Ini berarti sesuai dengan kondisi di
dunia nyata, yaitu dari client (komputer pengirim/sumber/source) ke server (komputer
penerima/tujuan/destination) dan dari server ke client (untuk paket dan sekaligus ACK). Saat
sebuah paket dikirim dari server ke client, maka otomatis akan dikirimkan juga
Acknowledgment (ACK) dari client ke server. Demikian pula, ACK jugadikirimkan dari
server ke server.
Selective Repeat (SR) Protocol merupakan protokol perbaikan kinerja dari Go Back N
(GBN) protokol yang diciptakan dalam Transport Layer. Sebagaimana namanya, Selective
Repeat (SR) Protocol memiliki kemampuan untuk memilah secara selektif semua paket yang
akan ditransfer di dalam jaringan secara berulang-ulang. Apabila ada paket yang rusak atau
hilang selama proses transfer, maka paket tersebut akan dikirim ulang. Itu sebabnya, pada
Selective Repeat (SR) Protocol terdapat 2 buah windows. Windows dalam hal ini
dimaksudkan sebagai kotak virtual untuk menyimpan sequence number (nomor urut) dari
paket-paket yang dikirim maupun diterima pada jaringan komputer.
Kedua windows tersebut terdiri atas Send Windows dan Receive Windows. Dengan
kata lain Selective Repeat (SR) Protocol akan mengirimkan ulang paket yang rusak atau
hilang saja. Paket yang diketahui rusak atau hilang ini merupakan hasil seleksi secara selektif
oleh Selective Repeat (SR) Protocol yang dilakukan secara berulang – ulang.
Untuk melihat simulasi Selective Repeat (SR) Protocol bisa di lihat dan disimulasikan
secara online di http://www.ccs-labs.org/teaching/rn/animations/gbn_sr/
Transmission Control Protocol (TCP) adalah salah satu jenis protokol yang
memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu
network (jaringan). TCP merupakan suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu
dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan
(connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dipakai untuk aplikasi-aplikasi
yang membutuhkan keandalan data.
Kelebihan TCP/IP
a. TCP/IP adalah protokol yang bisa diarahkan. Artinya ia bisa mengirimkan datagram
melalui rute-rute yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini dapat mengurangi
kepadatan lalu lintas pada jaringan, serta dapat membantu jika jaringan mengalami
kegagalan, TCP/IP dapat mengarahkan data melalui jalur lain.
b. Memiliki mekanisme pengiriman data yang handal dan efisien.
c. Bersifat open platform atau platform independent yaitu tidak terikat oleh jenis
perangkat keras atau perangkat lunak tertentu.
Kegunaan TCP
a. Menyediakan komunikasi logika antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang
berbeda
b. protokol transport berjalan pada end systems
c. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna
komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan.
Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna
(username) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui
anonymous, lias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)
d. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer
dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini
berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari
komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih
lanjut)
e. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail.
f. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan
klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file
tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
g. Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu
program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna
menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak
dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yang
sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yang
memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system
komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan
“rexec”)
h. Name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan
823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk
menentukan nama host di internet.).
1. TELNET
2. FTP (File Transfer Protocol)
3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
2) UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transport
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
Kegunaan UDP:
a. Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang
ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan.
Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan
aplikasi Domain Name System.
b. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada.
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan
Network File System (NFS).
Kelemahan UDP
a. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk
ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
b. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-
segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil
(tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah
antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim
lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah
menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
c. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
TCP UDP
PROTOCOL TCP mempunyai karakteristik UDP mempunyai karateristik
sebagai protokol yang connectionless (tidak berbasis koneksi).
berorientasi koneksi Data yang dikirimkan dalam bentuk
(Connection oriented). packet tidak harus melakukan call setup
Protokol TCP menggunakan seperti pada TCP. Data dalam protokol
jalur data full duplex yang UDP akan dikirimkan sebagai datagram
berarti antara kedua host tanpa adanya nomor identifier.
terdapat dua buah jalur, jalur Sehingga sangat besar sekali
masuk dan jalur keluar kemungkinan data sampai tidak
sehingga data dapat dikirimkan berurutan dan sangat mungkin
secara simultan. hilang/rusak dalam perjalananan dari
host asal ke host tujuan.
Tersedia Header dari UDP (User Datagram Protocol) dengan format hexadecimal berupa
CB84000D001C001C. Length header telah diketahui secara default adalah 8. Maka dapat
diketahui cara perhitungan niali untuk keempat komponen lainnya, yaitu Source Port
Number, Destination Port Number, Total Length User Datagram Protocol, dan Length Data,
sebagai berikut :
C B 8 4 C=12, B=11
0 0 0 D D=13
- Total Length UDP à ubah dari hexadecimal (001C)16 ke decimal(10) (001C)16 = (28)10.
0 0 1 C C=12
- Length Data à cari selisih dari Total Length UDP dan Length Header, keduanya dalam
decimal(10)
TCP merupakan salah satu protokol utama di dalam Transport Layer. Dalam
pengoperasiannya, terdapat macam-macam layanan utama pada TCP, segment dan koneksi.
Pada TCP terdapat enam buah layanan utama yang diberikan didalam jaringan
komputer, khususnya pada Transport Layer. Keenam layanan tersebut yaitu:
2) Segment
Pada transport layer, paket data disebut dengan segment. Sebuah segment mempunyai
sebuah format standar dengan delapan buah bagian didalamnya, yaitu:
a. Connection Establishment
Tahap paling awal yang dilakukan oleh TCP adalah mentransmisikan data dalam
bentuk Duplex Mode, sehingga salah satu protokol yang akan umum digunakan secara nyata
adalah piggyback.
Pada tahap ini koneksi mulai dibentuk dengan menggunakan Three Way
Handshacking. Proses dimulai dari server dengan sebuah Passive Open. Pada passive open
ini, server memberitahukan pada TCP bahwa koneksi siap dilakukan, sehingaa client
diperbolehkan untuk melakukan permintaan koneksi. Kemudian dilanjutkan dengan Active
Open. Pada Active Open ini, client mengirimkan permintaan (request) ke server, yang
didalamnya memuat SYN.
Proses kemudian dilanjutkan oleh server, dengan cara melayani request client melalui
koneksi yang telah terbentuk tersebut. Pada tahap ini dilakukan pengiriman SYN dan ACK.
Client membalas dengan mengirimkan ACK. Sebuah segment SYN maupun SYN + ACK
tidak dapat membawa data didalamnya, namun hanya dapat memuat sebuah sequence number
didalamnya.
b. Data Transfer
Setelah tahap Connection berhasil dilakukan, maka koneksi mulai tersedia untuk
komputer yang akan saling berhubungan (komunikasi). Tahap selanjutnya adalah melakukan
Data Transfer. Pada proses ini dilakukan transfer data secara Bidirectional (dua arah).
Umumnya digunakan konsep piggyback. Dengan Bidirectional, paket data dan ACK dapat
dikirimkan secara bersama-sama. Tahap diawali dengan adanya Send Request (pengiriman
permintaan untuk pengiriman paket data) dari client ke server. Kemudian dilanjutkan dengan
server menerima Request dari client terkait dengan pengiriman paket data. Setelah proses
transfer paket data (beserta dengan ACK) terjadi, kemudian koneksi ditutup (Closed atau
Terminated).
c. Connection Termination
Connection Termination merupakan tahap terakhir pada koneksi TCP, yaitu tahap
menutup koneksi dari client ke server. Pada tahap ini dilakukan juga Three Way
Handshacking. Proses Three Way Handshacking dimulai dari client melakukan Active Close.
Merupakan sebuah control kendali terhadap paket data yang mengalir di dalam jaringan
komputer, dari komputer pengirim ke komputer penerima. Control kendali yang dilakukan
oleh TCP (Transmission Control Protocol) untuk membuang paket data yang berlebihan di
luar batas daya tampung inilah yang disebut dengan Congestion Control. Proses ini meliputi 3
buah proses, yaitu :
1) Congestion Windows
2) Congestion Detection
3) Congestion Policies
Congestion Policies memuat sejumlah aturan dan algoritma yang digunakan untuk
menangani terjadinya Congestion di dalam jaringan komputer.
Algoritma Slow Start menekankan kepada adanya peningkatan dari ukuran variabel
CWND (Congestion Windows) yang digunakan di dalam jaringan komputer pada TCP
(Transmission Control Protocol). Peningkatan ukuran variabel CWND (Congestion
Windows) ini terjadi secara eksponensial. Algoritma ini terjadi pada TCP versi lama maupun
versi baru.
Forouzan, A.B. (2012) : Computer Network A Top Down Approach. McGraw Hill, USA.
Dar Lin, Y., Hwang, R.H., Baker, F. (2011) : Computer Network An Open Source
http://www.cs.cornell.edu/skeshav/book/slides/protocol_layering/protocol_layering.pdf
(diakses pada tanggal 17/04/2015, 15.00)
http://nptel.ac.in/courses/IITMADRAS/Computer_Networks/pdf/Lecture13_StopAndWaitAn
alysis.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.00)
http://www.just.edu.jo/amjaradat/_CPE462/_DOC/Data%20Link%20Control%20Protocols%
20Review%20Problems.pdf (diakses pada tanggal 17/04/2015, 17.3S0)