Anda di halaman 1dari 42

PENGENALAN MATLAB

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH


SISTEM KENDALI

OLEH:
TASYA SALSA BILA
062030701639

6CB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


DIII TEKNIK KOMPUTER
PALEMBANG
2023
1.1. Tujuan
Diharapkan setelah praktikum ini mahasiswa sebagai pratikan dapat :
1. Mengenal Matlab dengan tools yang disediakannya.
2. Mengetahui dan mampu memahami beberapa fungsi dasar MATLAB.
3. Mampu melakukan perhitungan matematis dalam bilangan riil dan kompleks
dengan bantuan MATLAB.

1.2. Pendahuluan
Matlab adalah kependekan dari matrix laboratory, dimana MATLAB
merupakan perangkat lunak untuk analisis dan komputasi numerik dan merupakan
suatu bahasa pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar
pemikiran menggunakan sifat dan bentuk matriks.

1.2.1. Jendela-jendela yang ada di MATLAB adalah sebagai berikut :


− Command window
MATLAB Command window/editor merupakan window yang dibuka pertama
kali setiap kali MATLAB dijalankan pada window di atas dapat dilakukan
akses-akses ke
command-command MATLAB dengan cara mengetikkan barisan-barisan
ekpresi MATLAB. Command window digunakan untuk menjalankan fungsi-
fungsi MATLAB seperti mengakses help window dan lain-lainnya. Ciri dari
window ini adalah adanya prompt (>>) yang menyatakan matlab siap menerima
perintah.
− Command history
Digunakan untuk menyimpan baris-baris perintah yang telah diketikkan di
command window. Kita dapat melihat fungsi-fungsi yang digunakan
sebelumnya, mengkopi dan menjalankannya kembali dari command history.
− Launch pad
Menyediakan akses yang mudah ke tools, demo dan dokumentasi.
− Help browser
Untuk mencari dan menampilkan dokumentasi semua produk MathWorks.
− Current diectory browser
Operasi MATLAB file menggunakan current directory dan search path sebagai
referensi. File yang akan dijalankan harus berada di current directory atau ada
pada search path.
− Workspace browser
Berisi kumpulan variabel yang terbentuk sepanjang sesi MATLAB dan di
simpan di memory.
− Array editor
Menampilkan isi array dalam format tabel dan dapat digunakan untuk mengedit
isi array.
− Editor/Debugger
Digunakan untuk membuat, mengedit, dan men-debug M-files, yakni program
yang dibuat untuk menjalankan fungsi-fungsi MATLAB.
− Figure
Figure adalah jendela untuk menampilkan gambar grafik seperti perintah plot
dan sejenisnya. Gambar pada jendela figure ini dapat disimpan ke dalam sebuah
file yang sewaktu-waktu dapat dipanggil kembali.
− Help
Untuk menghafalkan semua perintah MATLAB mungkin akan menemui
banyak kesulitan. Untuk menemukan perintah-perintah itu, MATLAB
menyediakan bantuan dengan menyediakan help online. Kemampuan ini
meliputi perintah MATLAB untuk memperoleh keterangan cepat pada
command window atau pada help browser.

1.2.2. Bilangan dan Operator Komputasi

Ada tiga tipe bilangan didalam MATLAB yaitu :


o Bilangan bulat (integer)
Contoh : 10, 1000, 13, 250

o Bilangan real
Contoh : 25.1, 0.001, 12.5

o Bilangan kompleks
Urutan operasi tersebut yang dikerjakan dalam suatu ekspresi yang
mengikuti aturan prioritas (hirarki). Aturan tersebut dapat diringkas sebagai
berikut:Ekspresi dikerjakan dari kiri ke kanan dengan pemangkatan mempunyai
prioritas tertinggi, diikuti dengan perkalian atau pembagian yang mempunyai
prioritas yang sama, diikuti dengan penambahan dan pengurangan yang juga
memiliki prioritas yang sama. Tanda kurung dapat digunakan untuk merubah
urutan pengerjaan yang biasa dimana bagian yang dikerjakan terlebih dahulu
adalah bagian yang yang ada di bagian kurung paling dalam kemudian keluar.

Contoh :

>> 2 + 3 * 6 / 2
ans =
11
Penjelasan :
2 + 3 * 6 / 2
1
2
3
>> 4^3+12/3
ans =
68

Penjelasan :
4 ^ 2 + 12 / 3
1 2
3

>> (10-2)/2^(3/6)
ans =
2

Penjelasan :
(10 - 2)/2^(3 / 6)
1 2
3
4
1.2.3. Fungsi matematis
Sebagai kalkulator, MATLAB mempunyai berbagai fungsi umum yang
penting untuk matematika, teknik, dan ilmu pengetahuan. Sebagai tambahan atas
fungsi-fungsi tersebut, MATLAB juga menyediakan ratusan fungsi yang berguna
untuk menyelesaikan permasalahan tertentu.

1.2.4. Statement dan variabel


Statement memiliki bentuk seperti pada gambar 2. Tanda sama dengan (”=”)
menyatakan assigment dari ekspresi ke variabel.
command prompt

>> variabel = ekspresi

Misal akan membuat suatu matrik 2 x 2 dengan nama variabel A

>> A = [ 1 2 ; 3 4] <enter>

Setelah statement dieksekusi dengan menekan tombol carriage return


(enter) maka pada command window akan tampil
A=
1 2
3 4

1.3. Langkah Percobaan


Ikutilah langkah-langkah berikut untuk memulai MATLAB :
• Jalankan MATLAB dengan mengklik double pada ikon MATLAB
• Amati jendela desktop MATLAB, menu-menu yang tersedia serta jendela-
jendela yang tergabung didalamnya (desktop tools)
• Cobalah untuk menutup tools yang ada dengan mengklik tanda silang pada
tittle bar. Untuk menampilkan kembali bisa dipanggil dari fungsi view di menu
bar
• Cobalah untuk mengeluarkan tools dari desktop dengan cara mengklik tanda
panah pada title bar.
• Untuk memperoleh tampilan standar pilih view, desktop layout, default
• Ubahlah karakteristik huruf command window dengan cara memilih menu file,
preferences, lalu klik tanda plus disebelah kiri tulisan command window, akan
tampil fonts dan color untuk memilih jenis dan warna huruf
• Silahkan mencoba menu-menu yang lain

Ketikkan pernyataan/perintah dibawah ini pada command window. Pada


masing-masing pernyataan/perintah, akhiri dengan menekan tombol enter,
kemudian amati hasilnya untuk dianalisis
1. Operator komputasi
A=4
B=2

A+B

A–B
A*B

A/B

B\A

A^B

2. Bilangan kompleks
A = 8 + 6i

real(A)

imag(A)

abs(A)
angle(A)

conj(A)

3. Fungsi matematis
x = pi/2
a = 0.5

acos(a)

asin(a)

atan(a)

cos(x)
exp(x)

log(x)

rem(4*a,2)

4. Variabel
Panjang = 10
Lebar = 5

Luas_Persegi_Panjang = Panjang * lebar


ARRAY DAN MATRIKS

2.3.1. Pembentukan Array


Cobalah perintah-perintah dibawah ini. Lalu amati hasilnya.
X = (0:0.1:1)*pi

X = linspace (0,pi,11)

M= logspace (0,2,11)

X = [2 2*pi sqrt(2) 2-3j]

2.2.2. Pengalamatan Elemen (Array)


Cobalah perintah-perintah dibawah ini. Lalu amati hasilnya.
X = [0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20]
Y = [ 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21]

X(7)

Y(4)
Y(10:-1:2)

X(2:6)

Y(1:2:8)

X(1:3:10)

Y^2

Perintah yang benar:

X.^2

Y./2

A = [1 2 3; 4 5 6;7 8 9];

A(2,3)

A(1,:)
A(:,3)

2.2.3. Matematika Array


Cobalah perintah-perintah dibawah ini. Lalu amati hasilnya.
a = [2 4 3 5 7]
b = [1 2 3 4 5]

c=a+5

d=a+b

e=b–2

f = b*3

g = a./b
h = a.\b

i = a*b

j = b*a

k = a.*b

2.2.4. Matriks
Cobalah perintah-perintah dibawah ini. Lalu amati hasilnya.
m_eye = eye (4)

m_rand = rand(3,4)
m_ones = ones(4,4)

m_zeros = zeros(3)

Diketahui persamaan linier sebagai berikut :


w + 3x – 2y + 4z = 1
-2w + 3x + 4y –z = 1
-4w – 3x + y + 2z = 1
2w + 3x – 4y + z = 1
Gunakan matriks untuk mencari nilai w, x, y dan z.

Jawab:
1 3 −2 4 𝑤 1
−2 3 4 −1 𝑥 1
[ ][ ] = [ ]
−4 −3 1 2 𝑦 1
2 3 −4 1 𝑧 1

Sehingga diperoleh:
𝑤 1 3 −2 4 −1 1
𝑥 −2 3 4 −1 1
[ ]=[ ] [ ]
𝑦 −4 −3 1 2 1
𝑧 2 3 −4 1 1
Jadi, nilai w = -0.5714, x = 0.3333, y = -0.2857, dan z = 0.0000

2.2.5. Ukuran Array


Cobalah perintah-perintah dibawah ini. Lalu amati hasilnya.
A = [ 1 2 3 4;5 6 7 8 9]

Notes: Karena tidak memiliki jumlah ordo yang sama, maka jika dieksekusi akan
muncul error. Untuk bisa dieksekusi harus disamakan ordonya.

S = size(A)

[r c] = size(A)

r = size(A,1)

c = size(A,2)

length(A)
PEMBUATAN PROGRAM

1.1.1. Masukan dan Keluaran (Input dan Output)


Program berikut untuk menguji masukan dan keluaran. Setiap baris diakhiri
dengan tanda titik koma (;)
bilangan = input(‘Masukan Bilangan = ‘);
disp (‘Bilangan Tersebut = ‘);
disp (bilangan)
matriks = input (‘Masukan matriks = ‘);
disp (‘Matriks tersebut = ‘);
disp (matriks)

Simpan dan jalankan program. Apa yang muncul dilayar? Uji untuk masukan
berupa bilangan bulat dan bilangan pecahan.

Program berikut untuk menguji format keluaran bilangan pecahan.


a = input (‘Pembilang = ‘);
b = input (‘Penyebut = ‘);
c = a / b;
fprintf (‘%f dibagi %f sama dengan %f \n, a, b, c);
fprintf (‘%.3f dibagi %.3f sama dengan %.3f \n, a, b, c);
fprintf (‘%e dibagi %e sama dengan %e \n, a, b, c);
fprintf (‘%.3e dibagi %.3e sama dengan %.3e \n, a, b, c);
Simpan dan jalankan program tersebut. Apa yang muncul di layar? Jalankan
program sebanyak 3 kali dengan masukan yang berbeda-beda.

Apa fungsi penyisipan .3 pada format tampilan bilangan? Fungsinya adalah


.p, dengan p berupa nilai yang menyatakan banyaknya angka dibelakang koma.

Program berikut akan menguji format keluaran bilangan bulat.


w = input (‘Bilangan bulat = ‘);
fprintf (‘desimal: %d \t oktal: %o \t hexadesimal: %x \n’, w, w, w);

Simpan dan jalankan program. Apa yang muncul dilayar? Jalankan program
sebanyak 3 kali dengan masukan yang berbeda.

Selanjutnya buat program berikut dengan menggunakan m-file, lalu jalankan


di command window dan amati hasilnya.
%menggunakan echo
konst_awal = input('masukkan nilai awal : ');
konst_akhir= input('masukkan nilai akhir :');
lost = 0.01;
n = floor(log(konst_awal/konst_akhir)/log(1+lost));
disp(' maka nilai n adalah : '),
disp(n);
% rqroots: Revised quadratic root finding script
format compact;
% prompt for coefficient input
a = input(’Enter quadratic coefficient a: ’);
b = input(’Enter quadratic coefficient b: ’);
c = input(’Enter quadratic coefficient c: ’);
disp(’’)
% compute intermediate values x & y
x = -b/(2*a);
y = sqrt(b^2-4*a*c)/(2*a);
% compute and display roots
s1 = x+y;
disp(’Value of first quadratic root: ’),disp(s1);
s2 = x-y;
disp(’Value of second quadratic root: ’),disp(s2);

Program setelah dijalankan (run):


STRUKTUR KONTROL ALIRAN PROGRAM
(FLOW CONTROL)

4.1. Langkah Praktikum

Buatlah program-program berikut, simpan sebagai m-file, kemudian jalankan.


Catat dan amati hasilnya.

4.1.1. Percabangan Bersyarat

1. Program berikut untuk menguji nilai positif atau negatif dari masukan.
Program mempunyai dua pilihan.
a=input('masukan=');
if(abs(a)==a)
disp('bilangan positif');
else
disp('bilangan negatif');
end;

Uji untuk bilangan positif dan negatif. Bagaimana dengan bilangan 0, positif
atau negatif ?
2. Program berikut untuk menguji nilai tegangan dalam suatu system digital.
Program terdiri dari tiga pilihan.
bb0 = 0; ba0 = 0.8; %batas bawah dan atas untuk logika 0
bb1 = 4.2;ba1= 5; %batas bawah dan atas untuk logika 1
s=input('tegangan = ');
if (s > bb1) & (s <= ba1)
disp('logika 1');
elseif (s>=bb0) & (s<ba0)
disp('logika 0');
else
disp('tak terdefinisi');
fprintf('tegangan harus antara %.1f - %.1f',bb0,ba0);
fprintf('atau %.1f - %.1f\n',bb1,ba1);
end;

Uji untuk beberapa bilangan. Apakah if dengan else if dapat diterapkan tanpa
menggunakan else? Buat program untuk mengujinya!

3. Program berikut menampilkan sisa bagi


m=input('m=');
n=mod(m,5);
switch n
case 0
disp('tak bersisa');
case 1
disp('sisa satu');
case 2
disp('sisa dua');
case 3
disp('sisa tiga');
case 4
disp('sisa empat');
otherwise
fprintf('m bilangan pecahan,sisa %f\n',n);
end;

Apakah konstanta case dapat berupa bilangan pecahan ? Ubah program diatas
dengan menggunakan struktur if-elseif-end Buat program untuk mengujinya

4.1.2. PerulanganAliran Logika


1. Program berikut menunjukkan perulangan naik, tanpa menyebutkan nilai
perubahan
for i=1:10
fprintf('%d\n',i);
end;

Program berikut menunjukkan perulangan turun dengan penurunan sebesar 2.


for i = 20 : -2 : 0
fprintf ('%d \n', i);
end;
Apa yang terjadi jika nilai akhir lebih besar dari nilai awal, tetapi perubahan
negatif ( perulangan turun )?

2. Program berikut menjumlahkan akar kuadrat dari bilangan genap, hingga


diperoleh jumlah total tertentu. Padanya, syarat perulangan tidak berkenaan
dengan nilai pencacah, tapi berkenaan dengan hasil operasi .
n=0; % inisialisasi
jumlah = 0;
while ( jumlah <= 100) % syarat perulangan
jumlah=jumlah + sqrt(n);
n = n+2; % pertambahan positif
end;
fprintf('total = %.3f dengan n = %d \n', jumlah, n);
Rangkaian komparator zero – crossing membandingkan tegangan masukan
Vin terhadap tegangan 0 volt. Pada rangkaian terdapat tegangan referensi
keluaran Vr. Apabila Vin lebih kecil dari pada 0 volt, maka keluaran rangkaian
adalah –Vr. Apabila Vin lebih besar dari pada 0 volt, maka keluaran rangkaian
+Vr. Jika Vin = 0V, maka keluaran adalah 0V.
GRAFIK

5.2. Langkah Praktikum

Ketikkan pernyataan-pernyataan dibawah ini pada m-file. Amati dan catat


hasilnya.

1. Berikut adalah penampilan sinyal acak y bernilai antara 0 hingga 10.


Diasumsikan bahwa sinyal mulai dari t = 0 detik hingga t = 1 detik, dengan 20
cuplikan pengukuran.
t = linspace (0, 1, 20);
y = 10 * rand(1, 20);
plot (t, y)

Sinyal akan diukur selama 1 detik. Frekuensi pengukuran minimal adalah 2 x 10


Hz =
20 Hz. Berarti periode pengukuran minimal adalah 1/ 20 = 0.05 detik.
amplitudo = 5;
frek_radian = 2 * pi * 10;
y = amplitudo * cos( frek_radian * t);
plot (t, y)

24
Kemudian ketikan perintah fungsi berikut dan amati grafik. Apa saja perubahan –
perubahan yang terjadi pada grafik ?
plot (t, y, ’ro-’)
plot (t, y, ‘b^-‘)
plot (t, y, ‘b:’)

25
Lakukan fungsi berikut dan amati sumbu x (horizontal).

plot (t, y)
plot (y)

6.3.2 Menggambar Grid, Kotak Keterangan, Label dan Legenda


Ketikan program berikut, amati perubahan yang terjadi pada grafik.
x = linspace(0,2*pi,30);
z = cos(x)
y = sin(x);
plot(x,y,x,z)
box off

26
xlabel(‘Variabel bebas x’)
ylabel(‘Variabel tak bebas y dan z’)
title(‘Kurva sinus dan cosinus’)
grid on, box on
text(2.5,0.7,’Sin(x)’)
gtext(‘Cos(x)’)
legend(‘Sin(x)’,’Cos(x)’)
legend off

6.3.3 Figure dan Subplot

Berikut menampilkan tiga grafik yang berbeda dalam satu figure.


t_deg = (0 : 10 : 360);
t_rad = t_deg * pi / 180;
subplot (3, 1, 1); plot (t_deg, sin (t_rad));
subplot (3, 1, 2); plot (t_deg, cos (t_rad));
subplot (3, 1, 3); plot (t_deg, cos (t_rad).* sin (t_rad));

27
Pemberian keterangan diberikan per subplot.

subplot (3, 1, 1); title (‘sin’);


subplot (3, 1, 2); title (‘cos’);
subplot (3, 1, 3); title (‘cos * sin’);

28
POLINOMIAL

6.1. Langkah Praktikum

Ketikkan perintah-perintah ini pada command window dan amati hasilnya.


1. p =[1-12 0 25 116];
r = roots(p)
pp=poly (r)

2. a=[1 2 3 4]; b=[1 4 9 16];


c=conv (a,b)
[q,r] = deconv (c,b)

3. g = [1 6 20 48 69 72 44]
h = polyder (g)
i = polyint(g)

29
4. Buatlah program berikut pada m-file. Amati hasilnya
x = linspace (-1, 3)
p = [ 1 4 -7 -10] ;
v = polyval (p,x)
pp=poly (r)
plot (x,v), title (‘x^3 + 4x^2 – 7x –10’), xlabel (‘x’)

30
TOOLBOX SISTEM KONTROL

7.1.Langkah Praktikum

7.1.1. State space

1. Diketahui suatu persamaan differensial linear berikut :

Dimana h1 dan h2 adalah state, v adalah input dan output adalah q. Persamaan
tersebut dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut :

Sehingga pada command window MATLAB dapat diketikkan :


>> A = [ -2, 3;4, -1]; B = [2 ; -1]; C = [1,-2]; D = [1/2];
>> state_space_model = ss(A, B, C, D)
Amatilah hasilnya.

31
2. Suatu sistem terdiri dari massa, pegas, peredam sebagaimana dapat dilihat pada
gambar berikut :

Sistem diatas dapat dimodelkan dengan persamaan differensial orde ke-2


sebagai berikut :
mx” + bx’ + kx = u(t)
yang diukur dengan sebuah potensiometer
y(t) = px(t)
jika diasumsikan x = x1 dan x’ = x2, sehinggga persamaan diatas dapat ditulis
kembali :

Dengan menggunakan notasi matrik persamaan diatas dapat ditulis menjadi :

32
Buatlah dalam perintah matlab dengan menggunakan model state-space. Amati
hasilnya.

7.1.2. Fungsi Alih


1. Jika fungsi alih berikut :

Ketikkan program MATLAB pada command window dan amati hasilnya.


>> num1 = [2 1]; den1 = [3 2 4];
>> fungsi_alih = tf(num1,den1)

33
2. >> num2 = [ 1 -5]; den2 = [1 0 6 10];
>> H = tf (num2,den2)
Amati hasilnya.

7.1.3. Zero-pole-gain.
1. >> z1 = []; p1 = [3 -1]; k1 = [10];
>> H1 = zpk(z1,p1,k1)
Jika nilai z1 = [0] apa yang terjadi pada nilai H1.

2. >> z2 = [-1, -3]; p2 = [-2, -2, -4]; k2 = 7;


>> H2 = zpk(z2,p2,k2)
Jika nilai p2 = [-2; -2; roots([1 2 4]); apa yang terjadi pada nilai H2.

7.1.4. Konversi model sistem

Ketikkan perintah MATLAB berikut di command window dan amati hasilnya.


1. >> [num den] = ss2tf(A,B,C,D)
>> F1 = tf(num,den)

34
2. >> [z p k] = tf2zp(num1,den1)
>> H2 = zpk(z,p,k)

3. >> [A B C D] = tf2ss(num2,den2)
>> H3 = ss(A,B,C,D)

35
4. >> [num den] = zp2tf(z2,p2,k2)
>> H4 = tf(num,den)

36
MODEL DIAGRAM BLOK

8.1.Langkah Praktikum

Ketikkan perintah Matlab pada m-file. Amati hasilnya

8.1.1. Blok bentuk kanonik atau seri.

numg = [1]; deng = [500 0 0];


numc = [1 1]; denc = [1 2];
[num1, den1] = series (numg,deng, numh,denh);
CsRs = tf(num1,den1)

8.1.2. Blok bentuk paralel

G1 = tf([1],[10,1]);
G2 = tf([1 2],[2 3 2]);
Gparalel = parallel (G1,G2)

37
8.1.3. Blok Umpan Balik

numg = [1]; deng = [500 0 0];


numc = [1 1]; denc = [1 2];
[num1, den1] = series (numg,deng, numh,denh);
[num,den] = cloop(num1,den1,-1);
FS = tf(num,den)

8.1.4. Penyederhanaan Diagram Blok

ng1 = [1]; dg1 = [ 1 10];


ng2 = [1]; dg2 = [ 1 1];

38
ng3 = [1 0 1]; dg3 = [1 4 4];
ng4 = [1 1]; dg4 = [[1 6];
nh1 = [1 1]; dh1= [1 2];
nh2 = [2]; dh2 = [1];
nh3 = [1]; dh3 = [1];
n1 = conv(nh2,dg4); d1 = conv(dh2,ng4);
[n2a,d2a] = series(ng3,dg3,ng4,dg4);
[n2,d2] = feedback(n2a,d2a,nh1,dh1,+1);
[n3a,d3a] = series(ng2,dg2,n2,d2);
[n3,d3] = feedback(n3a,d3a,n1,d1);
[n4,d4] = series(ng1,dg1,n3,d3);
[num,den] = cloop(n4,d4,-1);
FS = tf(num,den)

KARAKTERISTIK RESPON SISTEM

10.1. Langkah Praktikum


1. Suatu sistem kontrol umpan balik satuan dengan fungsi alih :
10
𝐺(𝑠) =
𝑠 2 + 2𝑠 + 10
Jika simulasi waktu 10 detik (t = 0:0.05 : 100). Gambarkan grafik dengan
menggunakan MATLAB jika input sistem adalah step unit dan perhatikan
karakteristiknya (Tr, Tp, Ts, dan %OS). Amati hasilnya.

39
2. Suatu diagram blok seperti pada gambar

Jika simulasi waktu 10 detik (t = 0 : 0.001 : 10). Gambarkan grafik dengan


menggunakan MATLAB jika input sistem adalah step unit dan perhatikan
karakteristiknya (Tr, Tp, Ts, dan %OS). Amati hasilnya.

40
STABILITAS SISTEM

11.1Langkah Praktikum
1. Diketahui suatu diagram blok seperti pada gambar. Tentukan nilai a dan K agar
sistem stabil dengan menggunakan MATLAB (gunakan m-file).

2. Gunakan perintah MATLAB untuk menentukan nilai pole dan zero dari fungsi
alih G(s) gambar ditas jika K = s + 1 serta gambarkan pada bidang s.(gunakan
m-file)

41
SIMULINK

13.3. Langkah Praktikum


1. Fungsi alih dari sistem mekanik adalah :
𝑊(𝑠) 1
=
𝑇(𝑠) 𝐽𝑠 + 𝑓
Dari model matematika sistem mekanik tersebut dapat diperoleh diagram blok
sebagai berikut :
a.

b.

Buatlah model sistem tersebut dengan menggunakan simulink. Jalankan


simulasi model diagram blok 1a dan 1b diatas dan amati grafik keluarannya.
Bandingkan antara keduanya. Jelaskan.

Kesimpulan
Dalam praktikum ini, kita menggunakan Simulink untuk membuat model sistem
kontrol dan menjalankan simulasi. Simulink menyediakan antarmuka grafis yang
memudahkan pembuatan diagram blok sistem. Dalam kasus kontrol PID, kita
dapat menggunakan komponen P, I, dan D untuk merancang sistem kontrol yang
sesuai dengan kebutuhan. Melalui praktikum ini, kita dapat memahami cara
menggunakan Simulink dan merancang sistem kendali menggunakan kontrol PID.

42

Anda mungkin juga menyukai