Anda di halaman 1dari 15

BAB I

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama

: Tn. RE

Umur

: 59 tahun

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Jakarta

Ruangan

: Wijaya Kusuma

Tanggal Masuk

: 14 Juni 2014

Tanggal Keluar

: 19 Juni 2014

ANAMNESA (Alloanamnesa)
Keluhan Utama

: lemas dan tidak sadarkan diri

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RS. MRM dengan diantar oleh keluarga, menurut keluarga
pasien, pasien tidak sadarkan sesaat sebelum akhirnya dibawa keluarga ke RS. Menurut
keterangan keluarga pasien, sebelum pasien tidak sadarkan diri, pasien sempat mengeluhkan
pusing dan disertai dengan lemas.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
1

Pasien memiliki riwayat menderita penyakit DM tidak terkontrol


Pasien menyangkal menderita penyakit darah tinggi, jantung, asma, sesak nafas.
Pasien menyangkal mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka lama.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang serupa
dengan pasien.
Pasien juga mengaku tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit darah
tinggi, kencing manis, jantung, asma, dan sesak nafas.

PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran

: Sopor

Tekanan Darah

: 140/80 mmHg

Nadi

: 88 x/menit, reguler

Pernafasan

: 20 x/menit

Suhu

: 36,8o C.

KEPALA
Bentuk

: Normal, simetris

Rambut

: Hitam, tidak mudah dicabut

Mata

: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor kanan =


kiri, refleks cahaya (+)

Telinga: Bentuk normal, simetris kiri dan kanan, liang lapang,


2

membran timpani intak, serumen (-)


Hidung

: Bentuk normal, septum di tengah, tidak deviasi,


pernafasan cuping hidung tidak ada, sekret tidak ada.

Mulut

: Bibir TAK, lidah tidak kotor, faring dan tonsil T1-T1


tidak hiperemis.

LEHER

Inspeksi

: Bentuk normal, deviasi trakea (-)

Palpasi

: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah


bening, JVP tidak meningkat

THORAK
o Jantung

Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi

: Iktus kordis teraba

Perkusi

: Batas atas

: Sela iga II garis parasternal kiri

Batas kanan : Sela iga IV garis midsternal kanan


Batas kiri

: Sela iga V garis midklavikula kiri

Auskultasi

: Bunyi jantung I II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Inspeksi

: Pergerakan hemithoraks kiri dan kanan simetris dalam

o Paru

keadaan statis dan dinamis

Palpasi

: Fremitus taktil dan vokal sama pada paru kanan dan kiri

Perkusi

: Perkusi sonor pada seluruh lapangan paru kanan dan kiri

Auskultasi

: Suara nafas vesikuler pada lapangan paru kanan dan kiri,

rhonki -/-, wheezing -/-

ABDOMEN

Inspeksi

: Supel, tampak perut datar, dan tidak ada jaringan parut

Palpasi

: Nyeri tekan abdomen (-)

Perkusi

: Seluruh lapang abdomen thympani

Auskultasi

: Bising usus (+) normal

Hepar

: tidak teraba pembesaran

Lien

: tidak teraba pembesaran

EKSTREMITAS
Superior

: akral hangat, Eritema palmaris (-/-), sianosis (-/-), oedema (-/-)

Inferior

: akral hangat, Sianosis (-/-), oedema (-/-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb

: 14,3 mg/dl

Leukosit

: 18.000 /mm3

Ht

: 43 %

Trombosit

: 231.000 /mm3

Ureum

: 35 mg/dl

SGOT

: 14 U/L

Creatinin

: 1,02 mg/dl

SGPT

: 10 U/L
4

Kalium

: 3,1 mEq

Natrium

: 140 mEq/L

Chlorida

: 108 mEq/L

GDS

: 27 mg/dl

DIAGNOSIS KERJA
Hipoglikemia
DM tipe 2
DIAGNOSIS BANDING
Hiperglikemia
Gagal Hati

RENCANA PEMERIKSAAN
HbA1C

TERAPI :
-

IVFD
D10% 20 tpm
Inj. Incephin 1 x 2gr
PCT 3 x 500mg

Plan :

Jika GDS > 100, cek GDS tiap 2 jam


Jika GDS < 100, cek GDS tiap 1 jam + 2 flash D40%

PROGNOSA
Qua ad vitam

: Dubia ad bonam

Qua ad fungsionam

: Dubia ad bonam

Qua ad sanationam

: Dubia ad bonam

FOLLOW UP
Hari/tgl
sabtu

Hasil Pemeriksaan
S : Lemas, pusing, nafsu makan berkurang

14/06/14

O : KU/KS : tampak sakit sedang / CM

(24.00)

VS

: TD : 160/80 mmHg
N : 88 x/mnt

Mata

R : 20 x/mnt
S : 36,8o C

: SI -/- , CA -/-

Instruksi Dokter
Plan : Jika GDS > 100, cek
GDS tiap 2 jam
Jika GDS < 100, cek GDS
tiap 1 jam + 2 flash D40%

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
A : Hipoglikemia, DM
P: -

IVFD D10% 20 tpm

Inj. Incephin 1 x 2gr


PCT 3 x 500mg

Hari/tgl
Minggu

Hasil Pemeriksaan
S : Lemas, pusing, nafsu makan berkurang

Instruksi Dokter
Plan : Jika GDS > 100, cek

15/06/14

O : KU/KS : tampak sakit sedang / CM

GDS tiap 2 jam

(06.00)

VS

: TD : 150/80 mmHg
N : 88 x/mnt

Mata

R : 20 x/mnt
S : 36,5o C

: SI -/- , CA -/-

Jika GDS < 100, cek GDS


tiap 1 jam + 2 flash D40%

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
6

A : Hipoglikemia, DM
P: -

IVFD D10% 20 tpm

Inj. Incephin 1 x 2gr


PCT 3 x 500mg

Hasil Laboratorium:
GDS 01.00 378 mg/dl

13.00

- mg/dl

02.00 192 mg/dl

14.00 156 mg/dl

03.00

57 mg/dl *

15.00

- mg/dl

04.00

- mg/dl

16.00

91mg/dl *

05.00

90 mg/dl *

17.00 238 mg/dl

06.00

- mg/dl

18.00 174 mg/dl

07.00

86 mg/dl *

19.00 205 mg/dl

08.00 129 mg/dl

20.00

09.00

21.00 161 mg/dl

72 mg/dl *

- mg/dl

10.00 122 mg/dl

22.00

- mg/dl

11.00 184 mg/dl

23.00 128 mg/dl

12.00 187 mg/dl

24.00

- mg/dl

*: diberikan 2 flash D40 %

Hari/tgl
Senin

Hasil Pemeriksaan
S : Lemas <<, pusing <<

16/06/14

O : KU/KS : Baik / CM

(06.00)

VS

: TD : 140/80 mmHg
N : 88 x/mnt

Mata

Instruksi Dokter
Plan: cek GDS tiap 6 jam

R : 20 x/mnt
S : 36,5o C

: SI -/- , CA -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
7

A : Hipoglikemia, DM
P: -

IVFD D10% 2 kolf/ hari

Inj. Incephin 1 x 2gr


PCT 3 x 500mg

Hasil Laboratorium:
GDS 07.00 257 mg/dl
09.00 199 mg/dl
11.00 179 mg/dl
17.00 125 mg/dl
23.00 138 mg/dl

Hari/tgl
Selasa

Hasil Pemeriksaan
S : sudah tidak ada keluhan

17/06/14

O : KU/KS : Baik / CM

(06.00)

VS

: TD : 140/80 mmHg
N : 88 x/mnt

Mata

Instruksi Dokter
Plan: cek GDN 2 jam PP

R : 20 x/mnt
S : 36,5o C

: SI -/- , CA -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
A : Hipoglikemia, DM
P: -

IVFD D10% 2 kolf / hari


Inj. Incephin 1 x 2gr

Hasil Laboratorium:
GDS 05.00 160 mg/dl
11.00 179 mg/dl
17.00 303 mg/dl
8

23.00 150 mg/dl


GDN

134 mg/dl

2 jam PP

530 mg/dl

Hari/tgl
Rabu

Hasil Pemeriksaan
S : sudah tidak ada keluhan

18/06/14

O : KU/KS : Baik / CM

(06.00)

VS

: TD : 140/80 mmHg
N : 88 x/mnt

Mata

Instruksi Dokter
Plan: Aff infus
Cek elektrolit

R : 20 x/mnt
S : 36,5o C

: SI -/- , CA -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
A : Hipoglikemia , DM
P : - Inj. Incephin 1 x 2gr
Hasil Laboratorium:
GDS 05.00

99 mg/dl

07.00 237 mg/dl


09.00 121 mg/dl
11.00 266 mg/dl
17.00

96 mg/dl

18.00 256 mg/dl


20.00 183 mg/dl
22.00 155 mg/dl
Kalium 3,7 mEq
Natrium 139 mEq/L
Chlorida 108 mEq/L

Hari/tgl
Kamis

Hasil Pemeriksaan
S : sudah tidak ada keluhan

19/06/14

O : KU/KS : Baik / CM

(06.00)

VS

: TD : 140/80 mmHg

R : 20 x/mnt
S : 36,5o C

N : 88 x/mnt
Mata

Instruksi Dokter
Plan: Acc rawat jalan

: SI -/- , CA -/-

Leher : Pembesaran KGB (-)


Thorax : Simetris, statis & dinamis, retraksi (-)
Pulmo : SN. Vesikuler, Rh -/- , Wh -/Cor

: Bj I-II regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen: Supel, BU (+), nyeri tekan (-)


Ekstremitas : akral hangat, edem ext. inferior (-)
A : Hipoglikemia dalam perbaikan, DM
P: -

Glucophage 1 x 500mg

Hasil Laboratorium:
GDN

69 mg/dl

2 jam PP 102 mg/dl

BAB II
PEMBAHASAN
Menurut anamnesis yang dilakukan pada pasien, Pasien datang ke IGD RS. MRM

dengan diantar oleh keluarga, menurut keluarga pasien, pasien tidak sadarkan sesaat sebelum
akhirnya dibawa keluarga ke RS. Menurut keterangan keluarga pasien, sebelum pasien tidak
sadarkan diri, pasien sempat mengeluhkan pusing dan disertai dengan lemas.
10

Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 140/80 mmhg, HR : 80x/menit, RR:


20x/menit S: 36,8C, Cor : BJ 1&2 reguler, M (-), G(-), Pulmo : Vesikuler +/+, R-/-, Wh -/-,
Ekstremitas : akral hangat, edema Abdomen : BU (+), NT(-), cembung, undulasi (-), hepar
dan lien tidak teraba, Mata : CA -/-, SI -/-. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan pasien didiagnosis menderita Hipoglikemia akibat dari DM tidak
terkontrol. Pasien tidak pernah memeriksaan kadar gula darahnya ke RS.
Penatalaksanaa pada pasien ini diberikan IVFD D10% 20 tetes per menit guna untuk
mengembalikkan kadar glukosa di dalam darah, kemudian di berikan incephin 1 x 2 gr.

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI
Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa (true glucose) adalah 60
mg %, dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah di bawah 60 % disebut
11

sebagai hipoglikemia. Pada umumnya gejala-gejala hipoglikemia baru timbul bila kadar
glukosa darah lebih rendah dari 45 mg %.
2.2. PATOFISIOLOGI
Pada waktu makan (absorptive) cukup tersedia sumber energi yang diserap dari usus.
Kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai makro molekul, karena itu fase ini
dinamakan sebagai fase anabolic. Hormon yang berperan adalah insulin. 60 % dari glukosa
yang diserap usus dengan pengaruh insulin akan disimpan di hati sebagai glikogen, sebagian
lagi akan disimpan di jaringan lemak dan otot juga sebagai glikogen. Sebagian lain dari
glukosa akan mengalami metabolisme anaerob maupun aerob untuk memperoleh energi
yang digunakan seluruh jaringan tubuh terutama otak. Sekitar 70 % dari seluruh penggunaan
glukosa berlangsung di otak.
Berbeda dengan jaringan lain otak tidak dapat menggunakan asam lemak bebas
sebagai sumber energi. Pada waktu sesudah makan atau sesudah puasa 5 6 jam kadar
glukosa darah mulai turun, keadaan ini menyebabkan retensi insulin juga
menurun, sedangkan hormon kontralateral yaitu glikogen, epinefrin, kortisol dan hormon
pertumbuhan meningkat. Terjadilah keadaan sebaliknya (katabolik) yaitu sintesis glikogen,
protein dan trigliserida akan menurun sedangkan pemecahan zat-zat tersebut akan meningkat.
Pada keadaan penurunan glukosa darah mendadak glukagon dan epinefrin yang berperan.
Kedua hormon tersebut akan memacu glikogenolisis dan glukenogenesis dan proteolisis di
otot dan liposis di jaringan lemak. Dengan demikian tersedia bahan untuk glukoneogenesis
yaitu asam amino terutama alanin, asam laktat, piruvat dan gliserol.
Hormon kontraregulator yang lain berpengaruh sinergistik terhadap glukagon
dan adrenalin tetapi perannya lambat. Selama homeostasis glukosa tersebut di atas berjalan
hipoglikemia tidak akan terjadi. Hipoglikemia terjadi karena ketidakmampuan hati
memproduksi glukosa.
Ketidakmampuan
hati
tersebut dapat
disebabkan karena
penurunan bahan pembentuk glukosa, penyakit hati atau ketidakseimbangan
hormonal. Kenaikan
penggunaan
glukosa
di
perifer
tidak
menimbulkan
hipoglikemia selama hati masih mampu mengimbangi dengan menambah produksi glukosa.
2.3. ETIOLOGI
a. Makan kurang dari diet yang ditentukan.
b. Sesudah olahraga
c. Sembuh sakit
d. Sesudah melahirkan
e. Makan obat yang mempunyai sifat serupa.
2.4. GEJALA-GEJALA
Terdiri atas dua fase yaitu:
a. Fase I yaitu gejala-gejala yang timbul akibat aktivasi pusat autonom
di hipotalamus sehingga dilepaskannya hormon epinefrin. Gejalanya berupa palpitasi,
keluar banyak keringat, tremor, ketakutan, rasa lapar, dan mual (glukosa darah turun
50 mg %).
12

b. Fase II yaitu gejala-gejala yang terjadi akibat mulai terjadinya gangguan fungsi otak
gejalanya berupa pusing, pandangan kabur, ketajaman mental menurun, hilangnya
keterampilan motorik yang halus, penurunan kesadaran, kejang-kejang dan koma
(Glukosa darah 20 mg %).
Gejala-gejala hipoglikemia yang tidak khas:
-

Perubahan tingkah laku


Serangan sinkop yang mendadak.
Pusing pagi hari yang hilang dengan makan pagi
Keringat berlebihan waktu tidur malam
Bangun tengah malam untuk makan
Hemiplegia/afasia sepintas
Angina pectoris tanpa kelainan arteri koronaria.

2.5. FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN


YANG MENDAPAT PENGOBATAN INSULIN (SULFONILUREA)
Faktor yang berkaitan dengan pasien
1. Pengurangan/keterlambatan makan
2. Kesalahan dosis obat
3. Latihan jasmani yang berlebihan
4. Penurunan kebutuhan insulin
5. Penyembuhan dari penyakit
6. Nefropati diabetik
7. Hipotiroidisme
8. Penyakit addison
9. Hipupituitarisme
10. Hari pertama persalinan
11. Penyakit hati yang berat
Faktor yang berkaitan dengan dokter
1. Pengendalian glukosa darah yang tetap
2. Pemberian obat-obat yang mempunyai potensi hipoglikemia
3. Pergantian jenis insulin
2.6. DIAGNOSIS HIPOGLIKEMIA
o Hipoglikemia dengan gejala-gejala saraf pusat, psikiatrik atau vasomotorik.
o Kadar glukosa darah < 50 mg %
o Gejala akan menghilang dengan pemberian gula
2.7. TERAPI
13

Pemberian gula murni 30 g (2 sendok makan), sirup, atau makanan yang mengandung
karbohidrat.
Pada keadaan koma, berikan larutan glukosa 40 % IV sebanyak 10 25 cc, setiap 10
20 menit sampai pasien sadar, disertai infus dekstrosa 10 % 6 jam/kolf
Bila belum teratasi, dapat diberikan antagonis insulin.

DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W.A Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta: EGC.
Gunawan, Sulistia Gan. Setiabudy, Rianto. Nafrialdi. Elysabeth. 2007. Farmakologi dan
Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI.
14

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Murray, Robert K. Granner, Daryl K. Mayes, Peter A. Rodwell, Victor W. 2003. Harpers
Illustrated Biochemistry, Twenty-Sixth Edition. New York: Mc. Graw Hill.
Shils, Maurice E. Shike, Moshe. Ross, A Catharine. Caballero, Benjamin. Cousins, Robert J.
2006. Modern Nutrition in Health and Disease, 10th Edition. Philadelphia: Lippincott
Williams and Wilkins.
Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti.
2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI

15

Anda mungkin juga menyukai