Anda di halaman 1dari 35

STATUS UJIAN

DIARE
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS KELURAHAN KAMPUNG RAMBUTAN
KECAMATAN CIRACAS

Disusun Oleh:
Putri Sillaq
(1061050055)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE
JAKARTA

STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
Periode 2014

Hari / tanggal pengambilan data

: 2014

Hari / tanggal intervensi

2014

Masalah kesehatan

: Diare

Tempat pengambilan data

:RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan


Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

Hari / tanggal ujian

Tempat ujian

: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama: Putri Sillaq


NIM: 1061050055
Tanda Tangan:

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut World Health Organization (WHO), penyakit diare adalah suatu
penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa
yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau
tinja yang berdarah. Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita terutama
pada 3 tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode
diare berat (Sylvia A. Price, 2006).
Uniknya, jumlah penderita diare yang datang ke Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) jauh lebih sedikit dibanding jumlah penderita sebenarnya. Mereka yang
memeriksakan diri ke Puskesmas didata hanya 25 dari per 1000 penduduk. Namun,
menurut survei yang dilakukan Departemen Kesehatan (2004, hal 187-190 ) melalui
survei kesehatan rumah tangga, ternyata penderita diare berjumlah 300 per 1000
penduduk.
Penyebab diare yang terpenting adalah:
1. Karena peradangan usus, misalnya : cholera, disentri, bakteri-bakteri lain,
virus dsb.
2. Karena kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.
3. Karena keracunan makanan.
4. Karena tak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : si anak tak tahan
meminum susu yang mengandung lemak atau laktosa.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan
makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi
virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat
mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Gejala yang biasanya ditemukan adalah buang air besar terus menerus disertai
mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada
punggung dan perut berbunyi.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2004, hal 187-190 ), insidensi diare di
Indonesia pada tahun 2000 adalah 300 per 1000 penduduk untuk semua golongan
3

umur dan 1,5 episode setiap tahunnya untuk golongan umur balita. Cause Specific
Death Rate (CSDR) diare golongan umur balita adalah sekitar 4 per 1000 balita.
Kejadian diare pada anak laki-laki hampir sama dengan anak perempuan. Penyakit ini
ditularkan secara fecal-oral melalui makanan dan minuman yang tercemar. Di negara
yang sedang berkembang, insiden yang tinggi dari penyakit diare merupakan
kombinasi dari sumber air yang tercemar, kekurangan protein dan kalori yang
menyebabkan turunnya daya tahan tubuh.
Kasus penyakit diare ini sangat berkaitan dengan perilaku manusia, sarana air
bersih, sarana pembuangan air limbah dan kesehatan lingkungan pada musim
kemarau. Penyebab diare adalah terjadinya peradangan usus yang disebabkan oleh
virus, bakteri, atau agent penyebab penyakit diare lainnya. Penyebab lain yang dapat
menimbulkan penyakit diare adalah keracunan makanan, kurang gizi, alergi makanan
tertentu, kurang penyediaan air bersih serta faktor musim dan geografi tertentu.
Penyakit diare ini penularannya dapat melalui kontaminasi agent (penyebab
penyakit) seperti virus (Rotavirus dan Rotavirus), bakteri ( Escherichia coli, Shigela
sp., dan Vibrio cholera), parasit (Entamoeba histolytica dan Giardia Lambia) dan
sebagainya dengan makanan, minuman yang kemudian dimakan oleh orang sehat.
Penyakit ini biasanya juga termasuk dalam penyakit yang sumber penularannya
melalui perantaraan air atau sering disebut sebagai water borne diseases. Agent
penyebab penyakit diare sering dijumpai pada sumber-sumber air yang sudah
terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit, air yang sudah tercemar apabila
digunakan oleh orang sehat bisa membuat orang tersebut terpapar dengan agent
penyebab penyakit diare. (Mansjoer, 2000)

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan


Menurut Hendrick L. Blum (1974) terjadinya diare dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu :
4

1. Lingkungan
a. Fisik
1) Sumber Air
Air adalah sangat penting bagi kehidupan manusia.
Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain
untuk minum, masak, mandi, mencuci (bermacam-macam
cucian), dan sebagainya. Menurut perhitungan WHO di
Negara-negara maju setiap orang memerlukan air antara
60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang,
termasuk Indonesia setiap orang memerlukan air antara
30-60 liter per hari. Air yang untuk keperluan minum yang
sehat harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri
pathogen. Bila pada air terkontaminasi bakteri E. coli yang
melebihi batas yaitu lebih dari 4 bakteri dalam 100 cc air
dapat mengakibatkan diare. Selain itu air merupakan
perantara untuk penularan water borne diseases.
2) Perubahan Iklim
Di musim pancaroba suhu udara sering berubah-ubah, tibatiba panas, dingin dan lembab. Perubahan udara dan
temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena
tubuh otomatis akan berusaha menyesuaikan dengan
temperatur sekitar. Saat itu pula imunitas (daya tahan tubuh
terhadap

penyakit)

berkurang,

yang

seringnya

menyebabkan orang sakit di musim pancaroba. Selain itu


temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi
yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat
berkembang biak. Jadi lebih banyak orang yang terserang
penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang
temperaturnya relatif stabil.
3) Pengelolaan Sampah
Sampah

merupakan

sumber

penyakit

dan

tempat

berkembang biaknya vektor penyakit seperti lalat, kecoa


dan lain sebagainya. Oleh karena itu pengelolaan sampah
5

sangat penting untuk mencegah penularan penyakit


tersebut.
4) Sarana Pembuangan Limbah
Air limbah baik limbah pabrik atau limbah rumah tangga
harus dikelola sedemikian rupa agar tidak menjadi sumber
penularan penyakit. Sarana pembuangan air limbah dapat
menimbulkan bau, mengganggu estetika dan dapat menjadi
sarang perkembangbiakan vektor penyakit, kondisi ini
dapat berpotensi menularkan penyakit.
b. Biologis
Diare dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti
virus (Rotavirus dan Rotavirus), bakteri ( Escherichia coli, Shigela
sp., dan Vibrio cholera), dan parasit (Entamoeba histolytica dan
Giardia Lambia).
c. Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap pendidikan dan
faktor-faktor lain seperti nutrisi, lingkungan dan penerimaan
layanan kesehatan. Seseorang yang berasal dari keluarga dengan
status sosial ekonomi rendah mempunyai resiko lebih besar
mengalami diare.
Status ekonomi yang rendah berkaitan dengan ketidakmampuan
dalam memenuhi kebutuhan gizi guna meciptakan daya tahan
tubuh yang optimal. Selain itu seseorang dengan status ekonomi
yang rendah seringkali dikaitkan dengan kondisi rumah yang tidak
memenuhi standar rumah sehat. Menurut Soerjono (1981)
pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama
dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru dan juga
bagaimana cara berpikir secara ilmiah. Tingkat pendidikan sangat
berhubungan dengan kemampuan baca tulis seseorang, sehingga
seseorang yang punya kemampuan baca tulis akan berpeluang
menerima informasi dan pengetahuan lebih. Selain itu tingkat
pendidikan seseorang juga berpengaruh pada sperubahan sikap dan
perilaku hidup sehat. Dengan perkataan lain, orang dengan
6

pendidikan rendah akan mengalami hambatan dalam menerima


dan mencerna ide-ide atau gagasan yang baru.

2. Perilaku
Perilaku dari pandangan biologis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas
organism yang bersangkutan. Jadi, perilaku manusia pada hakikatnya
adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa
perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organism tersebut, baik yang
dapat diamati secara langsung atau tidak langsung. Skinner (1983)
seorang ahli perilaku mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil
hubungan antara perangsang, tanggapan dan respons.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang
(organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Respons atau
reaksi manusia, baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi dan sikap)
maupun bersifat aktif (tindakan yang nyata). Perilaku seseorang terhadap
sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespons, baik secara pasif
( mengetahui, bersikap dan mempersepsikan penyakit dan rasa sakit yang
ada pada dirinya), maupun aktif (tindakan) yang dilakukan sehubungan
dengan penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
ini berhubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit, pencarian pengobatan dan pemulihan kesehatan.
Perilaku terhadap sakit dan penyakit inilah yang hendaknya dapat
diterapkan pada penyakit diare.

a. Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman
dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan
7

akan lebih lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh


pengetahuan.

Sehingga

pengetahuan

sangat

penting

untuk

terbentuknya perilaku kesehatan terhadap penyakit diare.


b. Sikap
Sikap merupakan respons atau reaksi tertutup seseorang terhadap
suatu stimulus yang mengawali suatu tindakan. Sikap masyarakat
terhadap pentingnya pencegahan penyakit diare sangat diperlukan
untuk terwujudnya perilaku kesehatan.
c. Praktek
Ada banyak kegiatan, kebiasaan dan cara pelaksanaan kesehatan
yang mengandung faktor resiko terjadinya diare, antara lain yaitu :
1) Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan
2) Kebiasaan sering makan dan minum di luar (jajan)
3) Tidak membuang tinja dengan benar
4) Tidak menggunakan jamban untuk membuang tinja

3. Pelayanan Kesehatan
Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta
harus berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia standar ini
telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dengan adanya Buku
Pedoman Puskesmas. Adapun program-program pokok Puskesmas yang
berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan terhadap penyakit
diare meliputi usaha kesehatan lingkungan, upaya pemberantasan
penyakit menular dan upaya perbaikan gizi. Selain itu untuk untuk
Kementrian Kesehatan RI membuat suatu program untuk mengurangi
angka kesakitan dan angka kematian dengan LINTAS DIARE (Lima
Langkah Tuntaskan Diare).
Secara umum tujuan utama dari pelayanan kesehatan masyarakat adalah
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan
8

sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan


kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan). Oleh karena ruang lingkup pelayanan
kesehatan masyarakat menyangkut kepentingan rakyat banyak, maka
peran pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai
porsi yang besar dalam penanggulangan penyakit diare.
4. Herediter
Menurut Sylvia A. Price (2006, hal 445) diare bukanlah suatu penyakit
keturunan. Sehingga tidak ada kaitannya dengan herediter.

II.

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS CIRACAS

A. Data Geografi dan Demografi


1. Keadaan Geografis Kecamatan Ciracas
Luas wilayah kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 1.608,97 Ha
yang terdiri dari Kelurahan, 49 RW dan 597 RT dengan perincian sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Kelurahan Ciracas
Kelurahan Cibubur
Kelurahan Kampung Rambutan
Kelurahan Kelapa Dua Wetan
Kelurahan Susukan

: 10 RW, 136 RT (393,36 Ha)


: 14 RW, 153 RT (450,90 Ha)
: 6 RW, 87 RT (209,00 Ha)
: 12 RW, 132 RT (336,86 Ha)
: 7 RW, 89 RT (218,85 Ha)

Dan terdiri dari rukun warga (RW) 49, dan Rukun tetangga (RT) 597 dengan rincian
sebagai berikut :

Tabel 1. Data RT dan RW Sekecamatan Ciracas Tahun 2013


9

N
O

KELURUHA
N

LUAS (Ha)

1.

RAMBUTAN

209.00

87

7.487

2.

SUSUKAN

218.85

89

9,730

3.

CIRACAS

393.36

136

10

15.244

4.

KELAPA DUA
WETAN

336.86

132

12

10.609

5.

CIBUBUR

450.90

153

14

12.161

I.608.97

597

49

55.231

KECAMATAN
CIRACAS

JUMLAH
RT

RW

RUMAH

Sumber data, laporan tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013

Kepadatan penduduk
penyebarannya belum merata.

Kecamatan

Ciracas

1,553

Jiwa

/km2,

namun

2. Batas Wilayah Kecamatan Ciracas


Batas wilayah Kecamatan Ciracas kota Administrasi Jakarta Timur adalah:
a. Utara : Jl. Raya Pondo Gede, Jl. Outer Ring Road, Kecamatan Kramatjati
b. Selatan : jl. Pusdika Cibubur, Batas DKI-Jabar No.165/168. Jl.Habibi, Patok Batas
DKI-Jabar 169/170, Kecamatan Cimanggis Kotamadya Depok
c. Barat : Kali Cipinang, Jl PKP, Kali Baru Kecamatan Pasar Rebo
d. Timur : Jl. Tol Jagorawi, Kecamatan Cipayung

3. Data Demografi Kecamatan Ciracas


Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Ciracas , jumlah penduduk kecamatan
Ciracas tahun 2012 adalah sebanyak 249,776 jiwa dengan jumlah jumlah penduduk laki-laki
sebanyak 135.118 jiwa dan perempuan sebanyak 114.638 jiwa. Rincian selengkapnya dapat
dilihat dari tabel dibawah ini.
10

Tabel 2. Data Penduduk dan KK Sekecamatan Ciracas Tahun 2013

No.

Jumlah Penduduk

Kelurahan

LK

PR

WNA

Total

Jumlah KK

1.

Cibubur

37.138

35.403

67

72.608

21.260

2.

Ciracas

21.410

21.075

42.486

8.733

3.

Rambutan

21.280

19.790

41.074

11.735

4.

Kelapa Dua Wetan

24.785

23.794

48.579

10.826

5.

Susukan

35.255

20.032

55.292

15.623

139.868

120.094

77

260.039

68.177

Kecamatan

Sumber data: Laporan Tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013

Tabel 3. Data Penduduk Sekecamatan Ciracas Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2013

No.

WNI

Kelompok
Umur

Jumlah

WNA

Total

Jumlah

Jumlah

1.

09

26.700

20.216

46.916

10

14

46.930

2.

10 19

23.662

20.061

43.723

14

43.737

3.

20 29

24.672

22.297

46.969

15

46.984

4.

30 39

21.626

19.442

41.068

12

18

41.086

5.

40 49

19.974

17.765

37.739

37.742

6.

50 59

13.848

11.387

25.235

10

25.245

7.

60 69

7.280

5.391

12.671

12.674

8.

> 70

4.125

2.925

7.050

7.050

141.887

119.484

261.371

46

31

77

261.448

Jumlah

Sumber data: Laporan Tahunan Kecamatan Ciracas 2013


Sumber data, laporan tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013
11

Melihat data tabel diatas kelompok umur terbanyak adalah 20-29 tahun. Dan yang
paling kecil pada kelompok umur > 70 tahun
Tabel 4. Data Pemeluk Agama Sekecamatan Ciracas Tahun 2013
NO KELURAHAN

ISLAM PROTESTAN KATOLIK

BUDHA

HINDU

RAMBUTAN

26.094

5.616

3.847

592

859

SUSUKAN

30.106

4.127

1.886

35

34

CIRACAS

39.120

1.867

1.044

32

24

KELAPA DUA
WETAN

36.326

6.982

3.544

918

702

CIBUBUR

55.110

3.968

2.907

26

805

178.773

18.731

12.071

1.303

2.321

JUMLAH

Sumber data, laporan tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013

Tabel 5. Data Sarana Fasilitas Kesehatan Sekecamatan Ciracas Tahun 2013


KELURAHAN
NO

NAMA FASILITAS
KESEHATAN

TOTAL

KELAPA
CIRACAS SUSUKAN CIBUBUR DUA RAMBUTAN
WETAN

DOKTER
PRAKTEK

12

33

KLINIK 24 JAM/
KLINIK SWASTA

17

APOTIK

12

TOKO OBAT

14

TUKANG GIGI

BIDAN PRAKTEK

14

10

12

45

KLINIK
RONTGEN

LABORATORIUM
KLINIK

12

RUMAH
BERSALIN

10

POSYANDU

28

20

31

18

15

112

11

PUSKESMAS

12

RUMAH SAKIT

Sumber data, laporan tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013

4. Keadaan Geografis Kelurahan Kampung Rambutan


Kelurahan Kampung Rambutan terletak di Kecamatan Ciracas wilayah Jakarta
Timur dengan luas wilayah 2.090km2 , terdiri dari 6 Rukun warga dan terbagi
menjadi 87 Rukun Tetangga.

5. Batas Wilayah Kelurahan Kampung Rambutan :


a. Sebelah utara

Jl. Raya Pondok Gede / Kali Cipinang

b. Sebelah Timur

Jl. Tol Jagorawi

c. Sebelah Selatan

Jl. Penganten Ali / Kelurahan Ciracas

d. Sebelah Barat

Jl. Raya Bogor / Kali Baru

6. Data Demografi Kelurahan Kampung Rambutan


Tabel 6. Data Jumlah Penduduk Dan Jumlah KK Kelurahan Kampug
Rambutan

TAHUN

Jumlah Penduduk

Jumlah Kepala Keluarga

Lk

Pr

Jumlah

Lk

Pr

Jumlah

2011

13.516

12.544

26.06

7.023

742

7.765

2012

20.081

17.039

37.12

6.792

789

7.581

2013

21.051

19.684

40.735

10.098

1.676

11.774
13

Sumber data, laporan tahunan Kecamatan Ciracas Tahun 2013

Tabel 7. Data Penduduk Menurut Kelompok Umur Kelurahan Kampung Rambutan


Tahun 2013

No

Umur

WNI

WNA

Jml

Lk

Pr

Jml

Lk

Pr

Jml

04

1.474

1.399

2.873

2.873

59

1.989

1.925

3.914

3.914

10 14

1.784

1.664

3.448

3.448

15 19

1.667

1.578

3.245

3.245

20 24

1.743

1.694

3.437

3.437

25 29

2.219

2.124

4.343

4.343

30 34

2.245

2.123

4.368

4.368

35 39

2.018

1.907

3.925

3.925

40 44

1.729

1.546

3.275

3.275

10

45 49

1.376

1.248

2.624

2.624

11

50 54

1.069

962

2.031

2.031

12

55 59

776

670

1.446

1.446

13

60 64

458

399

857

857

14

65 69

282

235

517

517

15

70 74

141

108

249

249

16

75 keatas

81

102

183

183

21.051

19.684

40.735

40.735

Jumlah

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 8. Data Mobilitas Penduduk Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

TAHUN

Lahir
Lk

Datang
Pr

Lk

Mati
Pr

Lk

Pindah
Pr

Lk

Pr
14

2011

163

139

233

212

73

57

187

190

2012

165

141

309

296

104

68

250

250

2013

169

132

496

445

74

60

353

333

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 9. Data Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kelurahan Kampung


Rambutan Tahun 2013

RW

Tingkat pendidikan
Tdk Sekolah

SD

SLTP

SLTA

AK/PT

S.1

S.2

01

485

288

315

335

147

125

47

02

570

385

417

430

220

111

38

03

730

530

519

620

290

145

29

04

515

326

359

375

225

130

58

05

505

214

347

410

285

122

32

06

635

447

488

470

394

158

61

Jml

3440

2190

2445

2640

1561

791

265

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 10. Data Jumlah Kepala Keluarga Tiap Rukun Warga (RW) Kelurahan
Kampung Rambutan

RW

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

Lk

Pr

Jml

Lk

Pr

Jml

Lk

Pr

Jml

1698

264

1962

1726

287

2013

1867

292

2159

1584

244

1828

1602

262

1864

1793

272

2065

1422

201

1623

1494

243

1737

1524

259

1783

1502

216

1718

1688

278

1966

1729

315

2044

789

132

921

821

149

970

946

156

1102

15

1944

326

2270

2039

369

2408

2239

382

2621

Jml

8939

1383

10322

9370

1588

10958

10098

1676

11774

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 11. Data Jumlah Penduduk Tiap Rukun Warga (RW) Kelurahan Kampung
Rambutan

RW

TAHUN 2011

TAHUN 2012

TAHUN 2013

Lk

Pr

Jml

Lk

Pr

Jml

Lk

Pr

Jml

2130

1984

4114

3227

2751

5978

3591

3341

6932

2070

1932

4002

3149

2681

5830

3271

3110

6381

2160

2065

4225

3247

2814

6061

3281

2991

6272

2210

2057

4267

3286

2791

6077

3361

3152

6513

1997

1795

3792

3081

2540

5621

3126

2811

5937

2949

2711

5660

4091

3462

7553

4421

4279

8700

Jml

13516

12544

26060

20081

17039

37120

21051

19684

40735

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 12. Data Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Kampung Rambutan Tahun
2013

No.

Jenis Mata Pencaharian

Jumlah

Pegawai Negeri Sipil

1157

TNI

201

POLRI

929

Swasta/Pengusaha

2554

Pensiunan

9621

Tani

Buruh

4211
16

Pedagang

3652

Lain-lain

6985

10

Pengangguran

921

11

Pelajar

11661

Jumlah

40735

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

Tabel 13. Data RT dan RW Kelurahan Kampung Rambutan


Rukun Warga (RW)

Rukun Tetangga (RT)

01

12

02

15

03

16

04

14

05

11

06

19
6 RW / 87 RT

Sumber data, laporan tahunan Kelurahan Kampung Rambutan Tahun 2013

B. Data Penyakit
17

Dibawah ini merupakan data dari 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas
Kelurahan Kampung Rambutan yang diakumulasi sejak tanggal 1 Oktober 2012 sampai
dengan 31 Desember 2013.
Tabel 14. Data 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kelurahan Kampung Rambutan
(OKTOBER DESEMBER 2013)
No.

Jenis Penyakit

Jumlah

1.

Infeksi Saluran Pernafasan Atas

1551

53,92

2.

Diare

274

9,52

3.

Peny. Pd Sistem Otot & Jar. Pengikat

183

6,36

4.

Gastritis

163

5,66

5.

Tonsilitis

132

4,58

6.

Peny. Kulit Infeksi

114

3,96

7.

Peny. Kulit Alergi

108

3,75

8.

Hipertensi

71

2,46

9.

Asma

54

1,87

10.

Peny. Pulpa dan Jaringan Periapikal

42

1,46

2876

100%

Jumlah

Sumber data, rekam medis balai pengobatan Puskesmas Kelurahan Kampung Rambutan
(Oktober Desember 2013)

Diagram 1. Data 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kelurahan Kampung Rambutan


(OKTOBER DESEMBER 2013)

18

East
Asma; 2%

Hipertensi;
2%
Peny
Pulpa; 1% dll; 6%
Kulit Alergi; 4%
Kulit Infeksi; 4%
ISPA; 53%
Tonsilitis;
5% 6%
Peny.
Sistem Otot;
Gastritis;
Diare;7%
9%

Sumber data, rekam medis balai pengobatan Puskesmas Kelurahan Kampung Rambutan
(Oktober Desember 2013)
19

III. DIAGNOSIS, PERUMUSAN & PERENCANAAN


PEMECAHAN MASALAH
A. Diagnosis Masalah
Masalah Kesehatan

: Diare

Wilayah RT yang dipilih

: RT 03/ RW 01 ,Kelurahan Kampung Rambutan,


Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur

Sasaran

: Penduduk di RT 03/RW 01 Kelurahan Kampung


Rambutan

Jumlah KK

: 53 Kepala Keluarga

Jumlah penduduk

: 121 jiwa

Jumlah sampel

: 10 orang

Melakukan wawancara mencakup

Pengetahuan warga RT 03/RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan Kecamatan Ciracas


yang berhubungan dengan diare
1. Hasil Wawancara :
Tabel 15. Jumlah Orang Yang Menjawab Benar
No

Pengetahuan

1
2
3

Yang mengetahui pengertian penyakit diare


Yang mengetahui penyebab penyakit diare
Yang mengetahui gejala penyakit diare

17
15
15

85
75
75

4
5

Yang mengetahui perjalanan penyakit diare


Yang mengetahui bagian organ yang diserang oleh penyakit
diare
Yang mengetahui penyakit diare adalah penyakit menular
Yang mengetahui pengertian dehidrasi
Yang mengetahui bahaya dari penyakit diare
Yang mengetahui cara pencegahan penyakit diare

13
11

65
55

10
16
14
12

50
80
70
60

6
7
8
9

20

10

Yang mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar

45

Adapun hasil wawancara dapat disajikan, sbb :


1. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 17 dari 20 responden (85%) yang
mengetahui pengertian penyakit diare.
2. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 15 dari 20 responden (75%) yang
mengetahui penyebab penyakit diare.
3. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 15 dari 20 responden (75%) yang
mengetahui gejala penyakit diare.
4. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 13 dari 20 responden (65%) yang
mengetahui perjalanan penyakit diare.
5. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 11 dari 20 responden (55%) yang
mengetahui bagian organ yang diserang oleh penyakit diare.
6. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 10 dari 20 responden (50%) yang
mengetahui penyakit diare adalah penyakit menular.
7. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 16 dari 20 responden (80%) yang
mengetahui pengertian dehidrasi.
8. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 14 dari 20 responden (70%) yang
mengetahui bahaya dari penyakit diare.
9. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 12 dari 20 responden (60%) yang
mengetahui cara pencegahan penyakit diare.
10. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa 9 dari 20 responden (45%) yang
mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar.

21

Tabel 16. Hasil Penilaian Perindividu


No
Kuisioner
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rata-rata

Pre Test
70
70
50
40
60
50
50
30
30
60
60
50
30
30
50
50
40
40
70
50
980
980/20= 49

Tabel 17. Kriteria Penilaian


No

Nilai

Kategori

< 65

Kurang
22

65 75

Sedang

> 75

Baik

Keterangan:
Pengetahuan warga RT 03 RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan Kecamatan Ciracas
tentang Diare masih Kurang (nilai rata-rata sampel 47).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara pengetahuan mengenai diare kepada penduduk di RT
03/ RW 01, Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur didapatkan
tingkat pengetahuan penduduk masih kurang.

C. Perencanaan Pemecahan Masalah


1. Masalah yang diintervensi

: Diare.

2. Rencana Intervensi

: Penyuluhan mengenai diare.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan warga RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung
Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur terhadap diare.
b. Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai penyebab penyakit diare.
2) Meningkatkan Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung
Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai perjalanan penyakit diare.
3) Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai apakah penyakit diare adalah penyakit menular
atau tidak.

23

4) Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan,


Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai bahaya dari penyakit diare.
5) Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai pencegahan penyakit diare.
6) Meningkatkan pengetahuan penduduk RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan,
Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai cara cuci tangan yang baik dan benar.
4. Sasaran

: Warga RT 03/ RW 01 Kelurahan Kampung


Rambutan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

5. Target Peserta

: 20 orang.

6. Rencana Kegiatan

a. Hari/Tanggal : Kamis, 10 April 2014


b. Waktu

: 08.00 09.00 WIB.

c. Tempat: Posyandu Kelurahan Kampung Rambutan


d. Acara

: Penyuluhan tentang diare.

7. Sumber Daya Manusia

a. Dokter muda

: 1 orang.

b. Petugas Kesehatan

: 1 orang.

c. Alat peraga

: Leaflet

d. Biaya operasional

Fotocopy pre test dan post test

: Rp. 100,-

x 50

= Rp. 5.000,-

Fotocopy leaflet

: Rp. 200,-

x 30

= Rp. 6.000,-

Print

: Rp. 1.000,-

x 16

= Rp. 16.000,-

Pulpen

: Rp. 1.500,-

x 25

= Rp. 37.500,-

Flipchart

=Rp 100.000,-

TOTAL

= RP. 164.500,-

8. Kegiatan

: Penyuluhan tentang diare disertai dengan pengisian


pre test dan post test.

9. Materi yang disampaikan

a. Pengertian penyakit diare.


b. Faktor resiko penyakit diare.
24

c. Penyebab penyakit diare.


d. Gejala penyakit diare.
e. Pengertian dan gejala dehidrasi.
f. Perjalanan penyakit diare.
g. Komplikasi penyakit diare.
h. Penatalaksanaan penyakit diare.
i. Pencegahan penyakit diare.
j. Cara mencuci tangan yang baik dan benar.
10. Evaluasi

: Membandingkan nilai pre test dan post test setelah


penyuluhan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
1. Pelaksanaan Pemecahan Masalah
a. Pelaksanaan Intervensi

1) Hari/Tanggal

: Kamis, 10 April 2014

2) Waktu

: 08.15 09.00 WIB

3) Tempat

: Posyandu Kelurahan Kampung Rambutan.

b. Peserta yang Hadir


c. Materi

: 20 orang.

yang disampaikan :
25

1) Pengertian penyakit diare.


2) Faktor resiko penyakit diare.
3) Penyebab penyakit diare.
4) Gejala penyakit diare.
5) Pengertian dan gejala dehidrasi.
6) Perjalanan penyakit diare.
7) Komplikasi penyakit diare.
8) Penatalaksanaan penyakit diare.
9) Pencegahan penyakit diare.
10) Cara mencuci tangan yang baik dan benar.

d. Sumber Daya Manusia

1) Dokter muda

: 1 orang.

2) Petugas Kesehatan

: 1 orang.

3) Alat peraga

: Flipchart, lefalet

4) Biaya operasional

Fotocopy pre test dan post test

: Rp. 100,-

x 50

= Rp. 5.000,-

Fotocopy leaflet

: Rp. 200,-

x 30

= Rp. 6.000,-

Print

: Rp. 1.000,-

x 16

= Rp. 16.000,-

Pulpen

: Rp. 1.500,-

x 25

= Rp. 37.500,-

TOTAL
e. Evaluasi

= RP. 64.500,: Post test setelah penyuluhan.

26

B. Pembahasan
1. Evaluasi
a. INPUT
1) SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda Anthony, S.Ked, sebagai
penyuluh dan narasumber dan dibantu oleh 1 orang petugas kesehatan sebagai
pengawas, sesuai dengan yang direncanakan.
2) Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan penyuluhan bersumber dari dokter muda,
tidak terdapat kekurangan atau kelebihan, sesuai dengan perencanaan.
3) Penyuluhan diberikan dengan menggunakan media Flipchart, leaflet dan sesuai
dengan perencanaan.
4) Metode intervensi adalah dengan penyuluhan dimana hal ini sesuai dengan
perencanaan.

b. PROSES
1) Pembukaan dengan pre-test, penyuluhan mengenai diare kemudian ditutup dengan
kegiatan tanya jawab dan post-test. Kegiatan penyuluhan yang dijalankan tidak
dimulai sesuai jadwal yang direncanakan. Ini dikarenakan peserta hadir terlambat.
Waktu mulainya kegiatan mundur 15 menit. Kegiatan berlangsung sekitar 45
menit.
2) peserta yang hadir 20 orang, sesuai dengan yang telah direncanakan, target peserta
yaitu 20 orang.
3) Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan
dengan antusias.
4) Penyuluhan dilakukan di rumah Bapak RT 03 / RW 01 Kelurahan Kampung
Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur mengenai pengertian, faktor resiko,

27

penyebab, gejala, perjalanan penyakit, penatalaksanaan, dan pencegahan penyakit


diare sesuai dengan yang direncanakan.
5) Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan post-test diare untuk mengetahui
keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan.

c. OUTPUT
Tabel 18. Hasil Perbandingan Pre Test dan Post Test
No
Kuisioner
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Pre Test

Post Test

70
70
50
40
60
50
50
30
30
60
60
50

90
100
100
70
80
90
100
100
70
80
80
80
28

13
14
15
16
17
18
19
20
Jumlah
Rata-rata

30
30
50
50
40
40
70
50
980
980/20= 49

90
90
70
70
80
90
100
80
1710
1710/20= 85,5

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Diare hasil pretest rata - rata dari 20
responden adalah 49. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari
20 responden adalah 85,5. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 36,5. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diare yang diberikan telah berhasil
menambah pengetahuan responden. Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 03/RW 01
Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur adalah:
(Post TestPre Test ) / Pre Test } x 100% = {(85,5-49)/49} x 100%
= 74,5 %
Tabel 19. Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No.

Pre Test

Pengetahuan

Post Test

Kenaikan

1.

Yang mengetahui
penyakit diare

pengertian

13

65

20

100

53,38

2.

Yang mengetahui
penyakit diare

penyebab

10

50

18

90

80

3.

Yang mengetahui gejala penyakit


diare

15

75

20

100

33,33

4.

Yang mengetahui
penyakit diare

perjalanan

35

17

85

10

142,86

5.

Yang mengetahui bagian organ


yang diserang oleh penyakit diare

17

85

20

100

17,65

6.

Yang mengetahui penyakit diare


adalah penyakit menular

11

55

19

95

72,73

29

7.

Yang mengetahui
dehidrasi

pengertian

15

75

18

90

20

8.

Yang mengetahui bahaya dari


penyakit diare

10

50

18

90

80

9.

Yang mengetahui cara pencegahan


penyakit diare

12

60

16

80

33,33

10.

Yang mengetahui cara mencuci


tangan yang baik dan benar

40

18

90

10

125

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
1. Angka kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kampung Rambutan
masih tinggi sebagai peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbanyak dengan jumlah
kasus sebanyak 274 (9,52%) dari seluruh penyakit yang ada selama bulan Oktober
sampai dengan Desember 2013.
2. Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Diare hasil pre test rata-rata dari 20
responden adalah 49 dan masuk dalam kategori kurang. Sedangkan setelah diberikan
penyuluhan, hasil post test rata-rata dari 20 responden adalah 85,5 dan menjadi
kategori baik. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
sebesar 36,5. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Diare yang telah diberikan
kepada warga RT 03/ RW 01, Kelurahan Kampung Rambutan, Kecamatan Ciracas,
Jakarta Timur berhasil menambah pengetahuan responden.
B. Saran
1. Kepada Masyarakat
a. Menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain yang tidak hadir
dalam acara penyuluhan dan warga sekitar wilayah agar informasi yang telah
didapat berguna bagi seluruh masyarakat.

30

b. Menyarankan kepada masyarakat untuk mempraktikkan apa yang telah


diberikan selama penyuluhan mengenai penyakit diare sehingga dapat
menurunkan angka kejadian penyakit diare di wilayah Kelurahan Kampung
Rambutan dan wilayah RT 03/RW 01 Kelurahan Kampung Rambutan pada
khususnya
2. Kepada Petugas Kesehatan Setempat
a. Meningkatkan pengetahuan para kader mengenai penyakit diare secara berkala
dengan cara melakukan penyuluhan mengenai penyakit diare agar para kader
dapat sosialisasikan ke masyarakat lain.
b. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi secara teratur mengenai penyakit diare
dan gaya hidup bersih dan sehat.
c. Meninjau secara langsung keadaan masyarakat sekitar mengenai berperilaku
hidup bersih dan sehat sehingga dapat terhindar dari penyakit diare.

31

DAFTAR PUSTAKA
1.

http://www.perpustakaan.depkes.go.id/cgi-bin/koha/opac-search.pl?q

=pb:Pusat

%20Data%20Kesehatan
2. Sylvia A. Price, M. Wilson , Lorraine. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit I. Edisi 6. Jakarta: EGC,2006.
3.

Mansjoer,

A.

dkk.

Kapita

Selekta

Kedokteran.

Edisi

3.

Jakarta:

Media

Aesculapius,2000.
4. Blum. Planning Health Development and Applicaffon of social change theory.Human
Sciences Press. New York,1974

5. Sigarlaki, H. J. O. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. CV.Infomedika.


Jakarta, 2009
6. Sigarlaki, H. J. O. Epidemiologi. CV.Infomedika. Jakarta, 2007
7. Bakri: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Balai Penerbit
FKUI, 2008
8. Informasi Penyakit ( Editorial ). 2003. available from: www.medicastore.com

32

LAMPIRAN 1
PRE TEST/ POST TEST
PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI PENYAKIT DIARE
No. Kuesioner

Nama Responden

Umur

Jenis Kelamin

: Laki-laki / Perempuan

Alamat

1. Menurut ibu, bagaimana pengertian diare/ mencret?


a. Tidak tahu
b. Sering buang air besar
c. Buang air besar encer lebih 3 kali sehari
2. Menurut ibu, apakah penyakit diare itu berbahaya?
a. Tidak tahu
b. Tidak berbahaya
c. Berbahaya
3. Apakah penyakit diare/ mencret itu menular?
a. Tidak tahu
b. Tidak menular
c. Menular
4. Jika ibu menjawab menular pada soal no. 3, diare dapat menular melalui apa saja?
a. Air
b. Udara
c. Makanan dan minuman
5. Menurut ibu, apakah penyebab penyakit diare pada anak balita?
a. Masuk angin
b. Cacingan
c. Kuman/ bakteri/ infeksi
33

6. Menurut ibu, apa obat diare yang utama?


a. Pil anti-diare
b. Suntikan
c. Oralit
7. Menurut ibu, bagaimana pemberian minuman selama anak mengalami diare?
a. Dihentikan
b. Dikurangi
c. Ditambah
8. Menurut ibu, bagaimana pemberian makanan selama anak mengalami diare?
a. Dihentikan
b. Dikurangi
c. Ditambah
9. Apakah yang menyebabkan kematian pada anak yang menderita diare?
a. Anak tidak mau makan
b. Obat tidak manjur
c. Kehilangan cairan tubuh
10. Bagaimana cara mencegah diare?
a. Selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman
b. Mencuci tangan sebelum makan
c. Tidak tahu

34

LAMPIRAN 2

35

Anda mungkin juga menyukai