Oleh:
DESTINADY KADISER MIDEN (462012049)
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. O DENGAN ASIDOSIS RESPIRATORIK
DI BANGSAL II RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA
Pengkajian
: Klien terpasang ETT 2 mg dan NGT. Ku: Apatis, badan panas, lemah.
T: 100/70 mmHg, S/N= 38 C / 112 x/menit, RR= 27 x/menit.
Sekret produktif tidak bisa keluar. Spo2: 94% dgn O2 tepis 6 ltr/menit.
Hasil BGA= Asidosis respiratorik.
No. Reg
: 0000049
PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Agama
Suku
Status Perkawinan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. O
: 40 tahun
: Kristen Protestan
: Dayak, Kalimantan Tengah
: Kawin
: PNS
: Jl. Merak No. 14, Palangkaraya
B. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a. Alasan masuk rumah sakit : pola nafas yang terganggu akibat adanya
sekret produktif yang tidak bisa keluar . Pasien lemah dan badannya
panas sehingga terjadi asidosis respiratorik.
b. Keluhan utama : Apatis, badan panas, lemah.
c. Pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan : untuk melihat
kondisi pasien maka dilakukan pemeriksaan TTV (T,S,N, RR, SPO2)
d. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya: pemasangan ETT 2 mg
dengan tujuan pasien bisa bernapas dengan lebih baik dan NGT untuk
memenuhi kebutuhan makanan dan nutrisi pasien.
e. Diagnosa medis : Asidosis respiratorik
2. Status kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah dialami : pasien pernah terkena malaria.
b. Kecelakaan : Pasien tidak pernah mengalami kecelakaan.
c. Alergi: Pasien tidak memiliki riwayat alergi.
II.
TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum
Kesadaran
Skala coma Glasgow
Mata (Eyes)
Bicara (Verbal)
Motorik
1.
Aktivitas/Istirahat
Gejala (Subjektif)
a. Pekerjaan : klien mengatakan sebelumnya bisa melakukan aktivitas/bekerja
dengan baik.
b. Perasaan : Pasien mengatakan bahwa kondisinya saat ini sangat menggangu
a. Abdomen :
Inspeksi : normal
Auskultasi : bising usus 16x/menit
Perkusi
: normal
Palpasi
: tidak ada penumpukan cairan
5. Makanan/cairan
Gejala (Subjektif)
a. Menggunakan selang NGT
b. Jumlah makanan per hari : 3x/hari, porsi 1/2
Tanda (Objektif)
a. BB pre
: 65 kg
Turgor kulit
: tidak elastis, pucat
Membran mukosa
: kering
b. Penampilan lidah : baik, warna merah muda
Membran mukosa : putih
c. Bising usus : 10x/mnt
d. Bunyi nafas : ronchii
6. Higiene
Gejala (Subjektif)
a. Aktivitas sehari-hari : dibantu keluarga
Mobilitas
: dibantu keluarga
Personal Higiene
: dibantu keluarga
Tanda (Objektif)
Penampilan umum : bersih
Cara berpakaian : rapi
Bau badan
: Bau keringat
7. Neurosensori
Gejala (Subjektif)
a. Rasa ingin pingsan/pusing
: Tidak
b. Sakit kepala
: Ada
c. Kesemutan
: Tidak
d. Mata :
Kehilangan penglihatan : tidak
Glaucoma : Tidak, Katarak : Tidak
Pemeriksaan terakhir :
Mata :
Isokor, reflek cahaya (+), konjungtiva palpebrae anemis, mata cekung, sklera tidak
ikterik, koordinasi gerak mata simetris dan mampu mengikuti pergerakan benda
yang ada dihadapannya.
: Asidosis respiratorik
Gas darah
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Leukosit
Trombosit
Ph
TCO2
Pco2
BE
PO2
Sao2
HCO3
O2
Spo2
Hasil
10,3
25,7
4,00
7
240
6
23
27
-2
60
94
20
4
94
Satuan
gr%
%
juta/mmk
rb/mmk
rb/mmk
Mmol/L
mmHg
mEg/L
mmHg
%
mEg/L
L
%
Nilai Normal
13,00 16,00
40.0 54,0
4,50 6,50
4 11
150 400
7,35-7,45
23-27
35-45
02
80-100
>95
22-26
<3
90-100
Keterangan
L
L
L
N
N
L
N
L
L
L
L
L
L
N
Kimia Klinik
Ureum
Creatinin
Asam urat
Albumin
Hasil
249
0,70
10.5
4.00
Satuan
mg/dL
mg/dL
mg/dl
gr/dl
Nilai Normal
80-100
0,60 1,30
2.60-7.20
3.4-5.0
Keterangan
H
N
H
N
Terapi:
Terapi oksigen
PARAMETER
ACCAPTABLE
RANGE (TIDAK
PERLU TERAPI
KHUSUS)
FISIOTERAPI
DADA, TERAPI
OKSIGEN,
MONITORING
KETAT
INTUBASI
ENDOTRACHEAL
TUBE VENTILASI
MEKANIK.
1. MEKANIK
-
Frekwensi nafas
Vital
12 - 25
25 - 35
> 35
capacity 70 - 30
30 - 15
< 15
50 - 25
< 25
200 - 350
> 350
200 - 70
< 70
( O2 Mask)
( O2 Mask )
0,4 - 0,6
0,6
5 - 60
60
(ml/kg)
-
2. OKSIGENASI
-
A - aDO2 100%
O2 mmHg
PaO2 mmHg
3. VENTILASI
-
VD / VT
PaCO2
50 - 200
100 - 75
(Air)
0,3 -
0,4
35
45
DATA
(SIGN/SYMPTOM)
DS :
- Klien mengatakan sekret
-
susah
bernafas
DO :
- Saat di aulkustasi terdengar
MASALAH
( PROBLEM)
Ketidakefektifan jalan napas
ETIOLOGI
peningkatan
produksi sekret
bunyi ronchii
- Pasien tampak lelah dan
2.
bibir kering
- Hasil pemeriksaan TTV:
T= 100/70 mmHg,
S= 38 C
N= 112 x/menit,
RR= 27 x/menit.
Spo2: 94%
DS :
Gangguan pertukaran gas
- Klien
mengatakan
-
3.
4.
tapi
sekret
tidak
keluar
Pasien mengatakan lemas
dan pusing
DO :
- Kadar O2 pasien menurun
- Pemeriksaan TTV:
T: 100/70 mmHg
N: 115 x/menit
S: 38 C
RR: 25 x/menit
Sao2: 94%
DS :
Gangguan
- Keluarga klien mengatakan
komunikasi verbal
klien jarang bicara
DO :
- Klien tampak kesakitan
- Klien cenderung diam dan
sering tidur
DS :
- Pasien
pemenuhan pemasangan
selang
endotracheal
dan
NGT
badannya lemas
DO :
- BB
pasien
-
tertahan
tenggorokan perih
Klien mengatakan sering
batuk
sekresi
menjadi 58 Kg
Turgor kulit
bersisik dan kering
menurun
pengesetan
ventilator
yang
tidak
tepat,
obstruksi
elastis,
endotracheal
NGT
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan jalan napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan sekresi tertahan
selang
dan
Diagnosa
Tujuan dan kriteria hasil
Keperawatan
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan
Intervensi
1.
produksi sekret
keefektifan
jalan
nafas,
dengan
KH :
- Bunyi napas terdengar
-
bersih.
Ronchi
terdengar.
Endotrachealtube
bebas sumbatan.
Refleks batuk adekuat
RR dalam batas 12-
20x/menit
TTV dalam
tidak
TTD
batas
normal
2.
Gangguan
pertukaran
b.d
tertahan
Setelah
dilakukan
tindakan
sekresi jam
diharapkan
pernafasan
dapat
respirasi
kembali
normal dengan KH :
-
SPO2 : < 80 %
dan
gejala
3.
Gangguan
Setelah
tindakan 1.
2.
keperawatan selama 1 x 24
3.
jam diharapkan pasien tidak 4.
pemenuhan
komunikasi
verbal
b.d trauma
dilakukan
dan
dapat
pemasangan
selang
dengan KH :
- Klien dapat berkomunikasi
endotracheal
dan NGT.
4.
Tidak sianosis
alternatif.
Klien tidak
trauma/syok
Ketidakefektifan Setelah dilakukan
mengalami
tindakan
pengesetan
ventilator
yang
tidak
tepat,
obstruksi selang -
ventilator.
Volume napas adekuat.
Alarm tidak berbunyi.
endotracheal
tiap 1 - 2 jam.
2.
Pertahankan alat resusitasi
manual (bag & mask) pada posisi tempat
tidur sepanjang waktu.
3.
Monitor selang / cubbing
ventilator dari terlepas , terlipat, bocor atau
tersumbat.
4.
dan NGT
VII.
1.
IMPLEMENTASI
Hari/jam
DX Implementasi
Senin,
1
1. Mengkaji bunyi nafas dengan
21 Juli 2014
menggunakan teknik auskultasi setiap 108.00-12.00
WIB
Respon
TTD
DS:
- Klien mengatakan sudah
-
demam, lemas
Pasien mengatakan
pasien.
bisa
TD : 140/100 mmHg
N: 110 x/menit
S: 38 C
SPo2: 95 %
RR: 26x/menit
Klien terlihat bisa bernapas
sedikit lega.
Klien tampak masih agak
tegang.
Klien bisa mengeluarkan
lendir saat disuruh batuk
Senin,
21/07/2014
14.00-18.00
WIB
jalan
nafas
Senin
21/07/2014
19.00-19.15
WIB
ludah.
3. Menganjurkan pasien banyak minum air.
4. Memonitor suara dan pergerakan dada
Keluarga
klien
mengatakan
klien
secara teratur.
berkomunikasi
Pasien mengatakan
sering minum air
putih.
DO:
-
Pasien
tampak
kepada
keluarganya
Pasien bicara saat
ditanyakan
namun
dan
hanya
menjawab singkat
Pasien bisa minum
walau tidak secara
mandiri
S:
-
Pasien mengatakan
ketika
bernafas
menelan
ludahnya
O:
-
Pasien
terlihat
tenang
Masih
terdengar
5.
Melakukan
WIB
S:
O:
Ventilator terpasang
dan bekerja dengan
waktu.
-
baik
Lendir
yang
dihasilkan
makin
berkurang
Semua
alat
Memonitor
selang / cubbing ventilator dari
terlepas , terlipat, bocor atau tersumbat.
S:
O:
-
Sampai
saat
ini
semuanya
masih
berfungsi
dengan
baik
8.
fiksasi yang baik.
tidak
terjadi kerusakan
Mengamankan
selang ETT maupun NGT dengan
dan
S:
-
.
O:
fiksasi
selalu
dilakukan
apabila
terlihat
banyak
kurang
nyaman
EVALUASI
Waktu
21-07-2014
21.30 WIB
No DP
1
Evaluasi
S:
- Klien mengatakan sudah bisa bernafas agak
-
lega.
Klien mengatakan sekret bisa keluar tapi
sedikit.
Pasien mengatakan masih demam, lemas
Pasien mengatakan bisa melakukan batuk
efektif.
O:
-
TTD
TD : 140/100 mmHg
N: 110 x/menit
S: 38 C
SPo2: 95 %
RR: 26x/menit
Klien terlihat bisa bernapas sedikit lega.
Klien tampak masih agak tegang.
Klien bisa mengeluarkan lendir saat disuruh
batuk tapi hanya sedikit.
P:
22.00 WIB
2.
P:
22.30 WIB
S:
putih.
O:
-
S:
bisa menelan
ludahnya
O:
-
Pasien
A:
P:
23.00 WIB
S:
mengatakan
napas
mulai
normal
O:
-
A:
P:
Lanjutkan tindakan keparawatan