Kajian Tentang Virus
Kajian Tentang Virus
Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892 oleh ilmuwan Rusia bernama
Dmitri Iwanowski. Iwanowski menyaring ekstrak daun tembakau dengan saringan yang
dirancang sedemikian rupa agar bakteri tidak lolos dan diperoleh filtrat daun tembakau.
Iwanowski mendapatkan hasil di luar dugaannya. Ekstrak daun tembakau telah disaring,
namun begitu filtrat disemprotkan ke tanaman tembakau yang sehat maka tanaman
tersebut tertular juga oleh penyakit mosaik. Lihat Gambar 4.1b.
Ciri Virus
Ciri virus meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi.
Ukuran dan bentuk. Virus memiliki ukuran sangat renik, yaitu antara 25 300 m (1 m
= 1/1.000.000 m). Virus yang berukuran paling kecil adalah virus polio (Poliovirus).
Panjang tubuhnya hanya 25 m. Virus yang berukuran besar adalah virus penyerang
bakteri yang panjang tubuhnya 100 m dan virus mosaik tembakau (TMV) yang panjang
tubuhnya 300 m. Oleh karena ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop khusus, yaitu mikroskop elektron. Virus mulai dapat
diamati dengan mikroskop elektron pada tahun 1930.
Virus mempunyai bentuk bermacam-macam. Ada yang bulat (Gambar 4.2),
batang, polihidris (segi banyak), dan ada yang seperti huruf T. Virus yang berbentuk bulat,
misalnya virus influenza (Influenza virus) dan virus penyebab AIDS (Human
immunodeficiency virus/HIV). Virus yang berbentuk oval, misalnya virus rabies (Rabies
virus). Virus yang berbentuk batang, misalnya virus mozaik tembakau (Tobacco mosaic
virus/TMV). Virus yang berbentuk polihidris, misalnya Adenovirus (penyebab penyakit
demam). Sedangkan virus yang berbentuk huruf T, misalnya virus yang menyerang
bakteri (Bakteriofage atau disingkat fage).
Gambar 4.2.
Bentuk virus influenza
Struktur dan fungsi. Virus bukan berupa sel (aseluler). Virus berupa partikel yang
disebut virion. Virion dapat dikristalkan sehingga lebih menunjukkan ciri mineral daripada
ciri kehidupan. Oleh karena itu sebagian ilmuwan biologi menganggap virus bukan
makhluk hidup. Namun, ilmuwan biologi yang lain menganggap bahwa virus merupakan
makhluk hidup. Alasannya, virus dapat menunjukkan ciri kehidupan, yaitu reproduksi,
meskipun hanya dapat dilakukan di dalam sel organisme lain.
Oleh karena bukan berupa sel, maka virus tidak mempunyai bagian-bagian sel,
seperti membran plasma, sitoplasma, dan inti. Virus hanya terdiri dari asam nukleat dan
selubung protein (Gambar 4.3).
terjadi secara terus menerus selama pembelahan sel sehingga materi genetik virus akan
diwariskan pada sel-sel anakan sel inang. Jadi pada siklus lisogenik, infeksi virus
memasuki masa laten, artinya sel inang tidak pecah (mati).
Habitat
Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya jika berada pada sel organisme lain (sel
inang). Sel inang virus adalah bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa dan
jamur), sel tumbuhan, sel hewan, dan sel manusia. Virus yang menyerang tumbuhan
dapat masuk ke dalam tumbuhan lain, terutama melalui perantaraan serangga. Virus
yang menyerang hewan atau manusia dapat masuk ke dalam tubuh hewan atau manusia
lain, misalnya melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.
Klasifikasi
Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus, melainkan sistem ICTV
(International Committe on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional untuk Taksonomi
Virus). Klasifikasi virus hanya terbagi dalam tiga tingkat takson, yaitu famili, genus, dan
spesies. Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri virus.
Nama spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan virus. Saat ini, jenis
virus yang sudah terindentifikasi sekitar dua ribu spesies. Contoh klasifikasi berdasarkan
sistem ICTV pada virus penyebab AIDS sebagai berikut.
Famili
: Retroviridae
Genus
: Lentivirus
Influenza virus. Influenza virus adalah penyebab penyakit influenza (flu). Virus ini
menyerang sel-sel saluran pernafasan bagian atas. Gejala penyakitnya adalah demam,
pilek, pusing, pegal, dan batuk.
Human immunodeficiency virus (HIV). HIV adalah penyebab AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome) yang mematikan. Virus ini menyerang sel-sel darah putih jenis
limfosit T. Gejala penyakitnya adalah gejala gabungan beberapa jenis penyakit karena
menurunnya kekebalan tubuh.
Human virus. Hepatitis virus adalah penyebab penyakit hepatitis B. virus ini menyerang
sel-sel hati sehingga menimbulkan gejala perut membesar dan tubuh penderita berwarna
kuning.
Ebola virus. Ebola virus adalah penyakit ebola yang mematikan (Gambar 4.6). Virus ini
menyerang sel-sel pertahanan tubuh. Gejala penyakit ebola adalah demam yang disertai
dengan pendarahan.
Gambar 4.6.
Contoh jaringan yang rusak
akibat virus ebola.
Insert: bentuk virus ebola.
Measles virus. Measles virus adalah penyebab cacar. Virus ini menyerang sel kulit dan
menimbulkan gejala awal seperti demam, batuk, pilek, kemudian muncul luka cacar mulai
dari wajah kemudian ke seluruh tubuh.
Poliovirus. Poliovirus menyebabkan penyakit polio. Virus polio menyerang sel-sel pada
sistem saraf pusat sehingga mengakibatkan kelumpuhan.
Mumps virus. Mumps virus menyebabkan penyakit gondong. Virus gondong menyerang
sel-sel kelenjar ludah sehingga menimbulkan bengkak di belakang telinga.
Herpes simplex virus. Herpes simplex virus adalah penyebab penyakit herpes. Virus ini
menyerang membran mukus (lendir) di daerah mulut, alat kelamin, dan kulit. Gejala
penyakitnya adalah kulit memerah dan muncul bintik merah seperti luka melepuh.
Rous sarcoma virus (RSV), penyebab tumor pada ayam. Bovine papillomavirus,
penyebab tumor pada sapi.
Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi dengan gejala melepuh dan berlendir di sekitar
mulut dan kaki sapi.
Virus penyakit tetelo pada ayam (New castle disease) dengan gejala mencret dan batukbatuk.
Rhabdovirus, penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing dan juga manusia. Virus ini
menyerang sistem saraf pusat sehingga menimbulkan gejala takut air, gelisah, hilangnya
kontrol otot, dan egresif.
Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan. Virus yang menyebabkan penyakit
pada tumbuhan antara lain sebagai berikut.
Tobacco mosaic virus (TMV) penyebab penyakit mosaik pada tembakau dengan gejala
pertumbuhan terhambat dan daun bercak-bercak. TMV juga dapat menyerang tanaman
lain, misalnya tomat.
Gambar 4.7a
Penampilan tomat yang terserang
virus sejenis dengan TMV.
Citrus vein Phloem degeneration virus, penyebab degenerasi pembuluh tapis pada
batang tanaman jeruk.
Virus tungro pada tanaman padi yang menyebabkan tanaman padi menjadi kerdil.
Virus yang menyerang tanaman hias, misalnya bunga tulip dan anggrek (Gambar 4.7b
dan c).
Vaksin rabies
Vaksin hepatitis B
Vaksin influenza
Vaksin cacar
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong, dan campak.