FUNGSI LABORATORIUM
Analisis kualitatif /kuantitatif terhadap bahan :
darah, sumsum tulang, serum, tinja, urin dan cairan
tubuh lain
> Manfaat pemeriksaan laboratorium antara lain :
menegakkan diagnosis
memantau perjalanan penyakit
penatalaksanaan penderita
prognosis
tes penyaring
Prosedur analisa
- PRA-ANALITIK
- ANALITIK
- PASCA-ANALITIK
kurangnya perhatian
pada tahap pra-analitik
BERAKIBAT
Hasil pemeriksaan laboratorium
tidak seperti yang
diharapkan
Identitas
Permintaan pemeriksaan laboratorium harus
jelas dan lengkap, sebaiknya pada formulir
pemeriksaan laboratorium tercantum :
> Nama
> Umur
> Jenis kelamin
> Alamat
> Dokter pengirim
> Diagnosis
Tidak sesuai
Lengkapi data :
Nama
Umur
Jenis kelamin
Alamat
Dokter pengirim :
Diagnosis
:
(Memudahkan untuk melacak dan konfirmasi hasil)
PERSIAPAN PASIEN
Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan laboratorium :
Makan
Obat
Merokok
Exercise
Variasi diurnal
Kehamilan
Variasi biologik
- in vitro
- in vivo
Makan
800 kalori
volume plasma
Merokok
jumlah
eritrosit,
leukosit
&
kadar
hemoglobin
jumlah eosinofil
Van Assendelft. 1998
Exercise berat
Jumlah eritrosit, kadar haptoglobin
Kadar hemoglobin plasma
Kehamilan
hemodilusi
Van Assendelft. 1998
Obat
Steroid : eosinofil, limfosit
neutrofil
Adrenalin :
Transfusi darah
merubah susunan darah & plasma
Van Assendelft. 1998
Variasi diurnal
Suhu pemeriksaan
LED (18 25 C)
Guder WG, Narayanan S, Wisser H, Zawta B. 1996
Bendungan
Sebaiknya dilakukan sebagai berikut :
- 7 10 cm di atas tempat vena punksi
- < 1 menit
- < 60 mmHg
parameter hematologi
-
Meningkat
Protein total
Lipid total
Kolesterol
SGOT
Bilirubin
4,7
5,1
9,3
8,4
4,9
Menurun
Kalium
%
6,2
Hemolisis
Sample darah hemolisis meningkatkan beberapa analit seperti :
K, Mg, P, LDH dan amonia
Dikenali dari penampilan :
- serum/plasma berwarna kemerahan
- jika kadar Hb dilepaskan kecil mungkin tidak terlihat
Penyebab hemolisis :
1. Volum darah kurang dibandingkan bahan aditif dalam tabung
2. Ukuran jarum terlalu kecil
3. Skin puncture disertai milking
4. Pengambilan darah di daerah hematom
5. Pengocokkan terlalu kencang
6. Masih ada alkohol di daerah pengambilan darah
7. Memeras daerah perifer berlebihan
8. Menusuk area yang sama untuk ke dua kali
9. Mendorong jarum berisi darah pada tabung vakum
Penanganan sampel
Plasma/serum harus sudah dipisahkan < 2 jam
Penundaan akan berpengaruh pada beberapa
analit antara lain :
- kadar glukosa turun 10 mg/dL per jam
Terlalu cepat disentrifus menyebabkan
benang fibrin masih terbentuk jika dipaksakan
dapat menyumbat probe (pembekuan fibrin
20-30 menit dalam tabung plain)
Sampel serum yang ditunda dapat disimpan
selama 6 bulan pada suhu -20 C
ANTIKOAGULAN EDTA
Na2EDTA
pH 4 5
K2EDTA
ANTIKOAGULAN EDTA
K3EDTA
Parameter
20 25C
4 8C
Jumlah leukosit
Jumlah eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
VER
HER
KHER
RDW
Jumlah trombosit
MPV
PDW
4 jam
12 jam
24 jam
6 jam
6 jam
12 jam
12 jam
20 menit
24 jam
20 menit
20 menit
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
20 menit
20 menit
Urin/Feces
Pengolahan sample
Hematologi
pendaftaran
Kimia
Administrasi
Mikrobiologi
Gudang
Setting ruangan
Penyimpanan reagen
Sesuaikan dengan suhu yang dianjurkan :
2 8 C, di kulkas
15 30 C, di lemari biasa
Pengolahan limbah
Limbah medis berbahaya (bio hazard), karena dapat
menularkan penyakit dan keracunan
Buang pada tempat yang sesuai dan telah disediakan :
Cair medis
Wadah yang sudah di beri hipocloride 0,5% (bayclin)
Padat medis
ke bak sampah
Jarum
Ke kotak jarum yang sudah disediakan
Kebersihan meja kerja
Kebersihan lingkungan kerja (bahaya HBV, HCV, HIV)
rim
Te
ih
as
ak