Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA NUTRISI DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Nutrisi yang baik akan memfasilitasi peyembuhan, dan menghambat atau


bahkan menghindari keadaan malnutrisi (Williams dan Leaper 2000).
Dukungan nutrisi sangat penting bagi perawatan pasien mengingat
kebutuhan

pasien

akan

nutrisi

bervariasi,

maka

dibutuhkan

diet

(pengaturan makan).

Pada prinsipnya, pengaturan makanan / diet pada pasien dengan luka /


pasca operasi adalah Cukup karbohidrat (50 s/d 60 % total kal), Tinggi
protein ( 20 s/d 25 % total kal), Cukup lemak (20 s/d 25% total kalori)
Cukup vitamin dan Cukup mineral.
Bagaimana cara kerja nutrisi pada penyembuhan luka?
Sumber- sumber gizi yang penting bagi tubuh khususnya untuk proses
penyembuhan luka, dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Karbohidrat
Sebagai bagian dari proses penyembuhan tubuh memasuki fase
hipermetabolik,

di

mana

ada

peningkatan

permintaan

untuk

karbohidrat. Aktivitas selular didorong oleh adenosin trifosfat (ATP)


yang berasal dari glukosa, menyediakan energi untuk respon inflamasi
terjadi.

Oleh

karena

itu,

dalam

rangka

untuk

memperbaiki

hipoalbuminemia, karbohidrat diperlukan serta protein. jika intake


karbohidrat berkurang maka tubuh akan memecah protein untuk
dijadikan kalori.jika ini terjadi maka akan mengganggu fungsi utama
protein sebagai pembentuk jaringan baru pada luka. Untuk pasien
dengan luka energi bisa diberikan 30 35 kal/kg. Energi diberikan
berdasarkan jenis kelamin, umur, tinggi badan, berat badan, aktifitas
dan derajat stress.
Sumber karbohidrat : Nasi, roti, kentang, dll
b. Protein
Protein dan asam amino yang terdapat di dalam

protein adalah dasar

untuk membentuk kulit baru dan memperbaiki sel yang rusak. Untuk
luka kronik protein 1,5 gr/kgBB/hr dan bisa ditingkatkan sampai
2,5gr/kg BB/hr
Protein terdiri dari empat pecahan protein mayor dan enam pecahan
protein minor. Empat pecahan protein mayor tersebut adalah betalactoglobulin,

alpha-lactalbumin,

bovine

serum

albumin

dan

immunoglobulin. Masing-masing dari keempat pecahan protein tersebut


mempunyai efek pencegah penyakit yang sangat penting bagi tubuh
manusia. Karena itulah,
untuk

memacu

penyembuhan

protein sering diproduksi sebagai suplemen

pertumbuhan

otot

dan

mempercepat

proses

Albumin, Albumin merupakan protein terbanyak dalam plasma, sekitar


60% dari total plasma protein, dengan nilai normal 3,5 5,5 g/dl
Hipoalbumin sering dijumpai pada pasien dengan pra bedah, masa
recovery atau pemulihan setelah tindakan operasi ataupun dalam
proses penyembuhan , terutama dalam pembentukan bagian struktur &
fungsi sel, serta
dapat

integritas sel. Apabila terjadi defisiensi protein :

menyebabkan

penurunan

pembentukan

Sintesa

kolagen,

produksi fibroblast. Dengan demikian respon imun tubuh akan menurun


sehingga risiko infeksi akan meningkat.
Sumber bahan makanan: keju, dan jenis-jenis kacang, putih telur, ikan
gabus
c. Lemak
Sebagai pelarut vitamin (A,D,E danK), sebagai pembentuk struktur
membran sel dan fungsi ( sintesis sel baru). Di jumpai dalam asam
lemak esensial (ALE) yaitu Linolenac dan linoleac ( omega 3 dan omega
6)
Sumber makanan: sunflower oil, zaitun , canola oil, alpukat, ikan
perairan dalam : tuna, bass, dll; ikan perairan dingin: salmon
d. Vitamin

Vitamin A juga terlibat dalam silang kolagen dan proliferasi sel


epitel, serta pembentukan fungsi imun. Sehingga defisiensi
vitamin

dapat

menyebabkan

gangguan

pada

proses

epitelialisasi, sintesa kolagen, dan fungsi imun.

B-Kompleks

vitamin adalah co-faktor atau co-enzim dalam

berbagai fungsi metabolisme yang terlibat dalam penyembuhan


luka, terutama dalam rilis energi dari karbohidrat.

Vitamin C memiliki peran penting dalam sintesis kolagen, dalam


pembentukan

ikatan

antara

helai

serat

kolagen,

membantu

memberikan kekuatan ekstra dan stabilitas. Ada banyak bukti yang


menunjukkan meningkatnya kebutuhan untuk vitamin C selama
cedera, stres dan sepsis, tetapi tidak ada bukti bahwa dosis mega
meningkatkan hasil klinis (Gray dan Cooper 2001).

Vitamin K adalah terlibat dalam pembentukan trombin, dan


kekurangan dengan adanya luka dapat menyebabkan hematoma.

Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan anti inflamasi yang


melindungi sel dari radikal bebas

e. Mineral

Seng/zinc dibutuhkan untuk sintesis protein dan juga merupakan


co-faktor dalam reaksi enzimatik. Ada peningkatan permintaan untuk
seng selama proliferasi sel dan sekresi protein. Seng juga memiliki efek
penghambatan pada pertumbuhan bakteri, dan terlibat dalam respon
imun. Kadar rendah seng dalam tubuh akan perlambatan dlm proses
penyembuhan luka, kontraksi jaringan & inflamasi.
Sumber makanan: daging merah(sapi,kambing) ikan dan hasil laut,
kacang-kacangan, susu.
Zat Besi/Fe adalah co-faktor dalam sintesis kolagen, jika terjadi
defisiensi fe maka berpengaruh terhadap penundaan penyembuhan
luka. Tembaga juga terlibat dalam sintesis kolagen.
Sumber makanan : ikan dan hasil laut, daging merah, kacang, telur
( dalam penyerapan nya diperlukan vitamin c , dan menghindari asupan
tannin dan cafein)

Anda mungkin juga menyukai