Anda di halaman 1dari 3

MIKROKURET (BIOPSI ENDOMETRIUM)

Pengertian biopsy endometrium/mikrokuretase


Mikrokuretase atau juga dikenal dengan istilah biopsi endometrium
adalah pemeriksaan untuk menilai ciri, bentuk, dan besarnya sel selaput
lendir rahim (endometrium). Mikrokuretase dilakukan dengan mengambil
percontoh sel endometrium memakai kuret kecil khusus yang dimasukkan
melalui saluran leher rahim (kanalis servikalis) ke dalam rongga rahim.

Gambaran dari sel endometrium tersebut dapat mencerminkan apakah


ovulasi sudah terjadi, karena perubahan hormon estrogen dan progesteron
secara siklik mempengaruhi tampilan perubahan sel endometrium sesuai
dengan fasenya. Selain itu, juga untuk pemeriksaan histologis misalnya
untuk biakan terhadap tuberkulosis, pertumbuhan endometrium yang tidak
memadai

(defek

fase

luteal),

atau

pertumbuhan

endometrium

yang

berlebihan (hiperplasia endometrium).


Suatu biopsi endometrium dilakukan untuk:
1. biopsi endometrium dapat dilakukan untuk membantu menentukan
penyebab dari beberapa abnormal hasil pap test

2. menemukan penyebab pendarahan rahim berat, berkepanjangan, atau


tidak teratur. Hal ini sering dilakukan untuk mengetahui penyebab
perdarahan uterus pada wanita yang telah melalui menopause.
3. melihat apakah dinding rahim ( endometrium ) akan melalui
perubahan siklus haid normal.
Ada sejumlah indikasi untuk memperoleh biopsi endometrium dalam wanita
non-hamil:
1. Wanita dengan anovulasi kronis seperti polycystic ovary syndrome
akan meningkatkan risiko untuk masalah endometrium dan biopsi
endometrium mungkin berguna untuk menilai mereka lapisan khusus
untuk menyingkirkan hiperplasia endometrium atau kanker.
2. Pada wanita dengan kelainan pendarahan vagina, biopsi dapat
menunjukkan adanya lapisan abnormal seperti hiperplasia
endometrium atau kanker
3. Pada pasien dengan dicurigai kanker rahim, biopsi dapat menemukan
adanya sel kanker di endometrium atau leher rahim.

B. Cara kerja biopsy endometrium


Aturan persiapan untuk pasien:
1. Mikrokuretase biasanya dilakukan pada hari ke 21-22 siklus haid
normal.
2. Mikrokuretase dilakukan jika uji kehamilan menunjukkan hasil negatif
karena terdapat risiko bahwa tindakan ini dapat meng-gangu
kehamilan dini.
3. Pasien tidak dalam keadaan demam tinggi, atau sakit berbahaya di
alat kelamin (misal infeksi atau perdarahan vagina).

4. Pasien mungkin akan mengalami kram ringan satu jam setelah


tindakan (setelah khasiat obat penenang hilang), dan juga mengalami
bercak darah (spotting). Perdarahan ringan dan spotting dapat
menetap hingga siklus haid berikutnya (sekitar 7 hari lagi).

C.

Efek samping terhadap pasien


Adapun efek samping dari biopsy endometrium:
1. Resiko utama adalah rasa sakit atau kram, tetapi ini biasanya mereda
cepat mengikuti prosedur.
2. Setelah prosedur, beberapa pasien mungkin mengalami pendarahan
3. Risiko lainnya kurang umum seperti pingsan atau pusing, infeksi
mungkin, perdarahan, dan jarang, perforasi rahim.

Anda mungkin juga menyukai