Anda di halaman 1dari 3

PR Merisa Dinda Putri

13711042

1. Apa itu endometriosis?


Endometriosis didefinisikan sebagai adanya jaringan yang menyerupai jaringan endometrium di
luar uterus.
2. Apa saja diagnosis banding mioma uteri?
Adenomyosis, tumor jinak ovarium, tumor ganas ovarium, dan kehamilan.
3. Cara mendiagnosis mioma uteri?
a) Anamnesis
Dalam anamnesis, dicari keluhan utama serta gejala-gejala mioma uteri lainnya, factor
resiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi pada penderita yang sedang hamil.
Seringkali penderita mengeluh akan rasa berat, nyeri, keluarnya darah dari jalan lahir, dan
gangguan vegetative pada BAB dan BAK serta adanya benjolan pada perut bagian bawah.
b) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan status lokalis dengan palpasi abdomen. Kadang, mioma uteri dapat diduga
dengan pemeriksaan luar sebagai tumor yang keras, bentuk tidak teratur, gerakan bebas,
dan tidak sakit. Tumor teraba sebagai nodul ireguler dan teap, area perlunakan memberi
kesan adanya perubahan-perubahan degenerative. Pada pemeriksaan pelvis serviks
biasanya normal. Namun, pada keadaan tertentu, mioma submucosa yang bertangkai dapat
mengawali dilatasi serviks dan telrihat pada osteum servikalis. Kalau serviks digerakkan,
seluruh massa yang padat bergerak. Bila belum jelas, dapat dilakukan pemeriksaan
bimanual.
c) Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Akibat yang sering terjadi pada mioma uteri adalah anemia. Hal ini akibat perdarahan
uterus yang berlebihan dan kekurangan zat besi. Namun, pada kebanyakan pasien akan
terjadi mekanisme eritrositosis. Pada kasus dengan komplikasi menjadi degenerasi akut
atau infeksi akan ditemukan leukositosis.
b. Imaging
- Pemeriksaan dengan USG akan didapatkan gambaran massa padat dan homogen
pada uterus. Mioma uteri berukuran besar terlihat sebagai massa pada abdomen
bawah dan pelvis, dan kadang terlihat tumor dengan kalsifikasi.
- Histerosalfingografi digunakan untuk mendeteksi mioma uteri yang tumbuh ke arah
kavum uteri pada pasien infertile.
- MRI lebih akurat untuk menentukan lokasi, ukuran, dan jumlah mioma uteri.
4. Bagaimana manajemen pada mioma uteri?
Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Penanganan mioma uteri tergantung
pada umur, status fertilitas, lokasi dan ukuran tumor sehingga biasanya mioma yang ditangani
yakti membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan fertilitas.
Secara umum penanganan mioma uteri terbagi atas penanganan konservatif dan operatif.
1) Konservatif
Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan post menopause tanpa
gejala. Cara penanganan konservatif dapat dilakukan sebagai berikut:
- Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodic setiap 3-6 bulan
- Monitor keadaan Hb
- Pemberian zat besi
- Penggunaan agonis GnRH
2) Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan dilakukan pada penderita mioma uteri dengan indikasi:
- Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemia
- Nyeri perlvis yang hebat
- Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa (biasanya karena mioma berukuran
kehamilan 12 minggu atau sebesar tinju dewasa)
- Gangguan buang air kecil (retensi urin)
- Pertumbuhan mioma setelah menopause
- Infertilitas
- Meningkatnya pertumbuhan mioma
Jenis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa:

- Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan uterus.
Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma submukosaum pada mioma
geburt dengan cara ekstipasi lewat vagina. Pengambilan sarang mioma subserosa
dapat mudah dilaksanakan apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi
dikerjakan karena keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi
kehamilan adalah 30-50%.
- Histerektomi
Adalah tindakan yang dilakukan bila kesuburan tidak lagi perlu dipertahankan.
Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alas an mencegah akan timbulnya
karsinoma servisis uteri. Histerektomi supravaginal hanya dilakukan apabila
terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus. Kriteria menurut American
College of Obstetrician Gynecologists (ACOG) untuk histerektomi adalah:
1. Terdapat 1 sampai 3 mioma asimptomatik atau yang dapat teraba dari luar dan
dikeluhkan oleh pasien.
2. Perdarahan uterus berlebihan meliputi perdarahan yang banyak dan bergumpal-
gumpal atau berulang-ulang selama lebih dari 8 hari dan anemia akibat
kehilangan darah akut atau kronis.
3. Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma uteri meliputi nyeri hebat dan akut,
rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian bawah yang kronis dan
penekanan pada vesika urinaria mengakibatkan frekuensi miksi yang sering.

Anda mungkin juga menyukai